NUSWATUL KHAIRA
Pembimbing:
Di Indonesia, skabies
merupakan salah satu Beberapa faktor yang
penyakit kulit tersering di berpengaruh pada
puskesmas. Pada tahun prevalensi skabies antara
2008, prevalensi skabies lain keterbatasan air
di seluruh puskesmas di bersih, perilaku
Indonesia adalah 5,6 - kebersihan yang buruk,
12,9%, merupakan dan kepadatan penghuni
penyakit kulit terbanyak Penyakit skabies ini rumah
urutan ketiga sangat mudah sekali
menular sering
menimbulkan rasa tidak
nyamanan karena lesi
yang sangat gatal.
Sehingga, penderita
sering menggaruk dan
menimbullkan
2
komplikasi
Skabies
nesia
dari 12 penyakit kulit tersering dengan
prevalensi mencapai 4,60-12,95%.
4
Sarcoptes scabiei varietas hominis adalah parasit yang
termasuk kelas Arachnida, subkelas Acarina, ordo
Astigmata, dan famili Sarcoptidae. Selain varietas
hominis, S. scabiei juga mempunyai varietas hewan,
Etiologi namun tidak menular, hanya menimbulkan dermatitis
sementara serta tidak dapat melanjutkan siklus hidupnya
pada manusia.
lesi Gatal
(pruritus
papul nokturna)
Gejala
klinis
Eksoriasi
Urtika krusta
vesik
el 6
pruritus nokturna Gigitan serangga
Terbentuknya terowongan
Diagnosa Diagnosa Banding
Infeksi
atau kunikulus
medikamentosa
topikal
•Permetrin 5%
•Krotamiton 10%
•Sulfur Presipitatum 5-10%
•Emulsi Benzil Benzoas 25%
•Gammexane 1%
Oral
• Ivermectin
• Moxidectin
Cara •melalui kontak
penula langsung yang
erat
ran
Penceg
•* Pencegahan skabies dengan cara
mengobati penderita dengan sempurna
sebagai sumber infeksi. Selain itu selalu
menjaga kebersihan badan
ahan
•*Menjaga kebersihan, mencuci dan
merendam dalam air mendidih alas tidur
dan alas bantal yang digunakan penderita .
Metode Penelitian
Eksklusi=Pasien yang di
diagnosis scabies yang rekam
medisnya tidak lengkap.
11
umpulan Data
olahan Data
ajian Data
sa Data
pretasi Data
13
14
15
Pembahasan
◈ Pada desa Leubu Cot didapatkan sebanyak 5 kasus pada bulan
Agustus dan September dengan persentase 13,5%, pada desa
Leubu Mesjid didapatkan 2 kasus dengan persentase 5,2%, pada
desa Cot Krut & Lapehan Mesjid didapatkan 3 kasus dengan
persentase 7,8 , pada desa pandak didapatkan 1 kasus dengan
persentase 2,6%, pada desa Seunubok Baro terdapat 12 kasus
dengan persentase 31,5%, pada desa Batee Dabai terdapat 2
kasus dengan persentase 5,8%, pada desa Matang Kumbang
didapatkan 4 kasus dengan persentase 10,5%, dan pada desa
Ara Lipeh terdapat 2 kasus dengan persentase 5,2%.
16
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
• Bagi Penderita
• Untuk dapat meningkatkan personal hygine dan kebersihan lingkungan, serta datang ke puskesmas untuk mendapatkan pengobatan.
• Bagi Puskesmas
• Untuk dapat lebih sering melakukan penyuluhan tentang skabies, mengenai cara penularan, pencegahan dan pengobatannya.
• Bagi Dinas Kesehatan
• Untuk dapat mengadakan penyediaan obat skabies lebih banyak lagi.
KETERBATASAN PENELITIAN
18