Anda di halaman 1dari 25

Batu Saluran Kemih

(Urolithiasis)

dr. Ahmad Fajrial SpU


SMF Bedah RSUD Meuraxa/Staf Luar Biasa FK UNAYA
a
e-mail: uro.ua@indo.net.id
Batu sal.kemih DMS-2001 1
Batu Saluran Kemih
(Urolithiasis)

Rujukan:
Smith’s General Urology, Tanagho EA &
Mc.Aninch JW (eds.), Lange Medical
Books / McGraw-Hill, 15th ed., 2000
(Campbell’s Urology, Walsh PC et al. (eds.),
WB Saunders Co., 7th ed., 1998)

Batu sal.kemih DMS-2001 2


Batu Saluran Kemih

1. Epidemiologi
◦ faktor intrinsik
◦ faktor ekstrinsik
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Klinis
5. Evaluasi medis
6. Terapi medis
7. Terapi bedah/invasif minimal

Batu sal.kemih DMS-2001 3


Batu Saluran Kemih

1. EPIDEMIOLOGI
Intrinsik:
* heriditer
* umur & gender
Ekstrinsik
* geografi
* iklim dan musim
* cairan masuk
* diit
* pekerjaan

Batu sal.kemih DMS-2001 4


Batu Saluran Kemih

2. ETIOLOGI

Fenomena
Terbentuk nukleasi
Inhibitor tidak efektif secara umum
=================================Pro
duk pembentukan perkembangan kristal
Timbul agregasi kristal
Produk Inhibitor akan menghambat kristalisasi
konsentrasi Nukleasi sangat lambat
Nukleasi heterogenus dapat terjadi
Matriks akan terlibat
------------------------------------------------------------
Produk solubilitas
Kristal tidak terbentuk
Batu yang ada dapat larut
Batu sal.kemih DMS-2001 5
Batu Saluran Kemih

2. ETIOLOGI

Faktor risiko

 Kristaluria: yang abnormal: kristal sistin


dan struvit
 Sosio-ekonomik: negara-negara industri
 Diit: perubahan diit, terutama asam
lemak, protein hewani, masukan natrium
>>
 Pekerjaan: dokter & pekerja kantoran
(white-collar worker)
 Iklim
 Riwayat keluarga
 Obat-obatan

Batu sal.kemih DMS-2001 6


Batu Saluran Kemih

3. PATOFISIOLOGI
 Batu kalsium oksalat
 Batu hiperkalsemik
 Hiperoksaluria
 Hiperurikosuria
 Hipositraturia
 Hipomagnesuria
12
 Kelainan metabolik multipel
 Renal tubular acidosis
 Batu asam urat
 Batu infeksi (struvite)
 Batu sistin
 Batu lain-lain

Batu sal.kemih DMS-2001 7


Batu Saluran Kemih

4. KLINIS
Episode akut:
Keluhan: kolik renal/ureter
 terjadi krn obstruksi oleh batu di: kaliks, UPJ,
pelvic brim, pelvis posterior, UVJ
 tiba2, wkt santai, penjalaran khas (ke pinggang,
genitalia, + kd2 frekuensi, urgensi
 mual, muntah, ileus, diare
 DD: app.itis, kolitis, salpingitis

Gejala:
 pend.sulit mencari posisi yg.enak, gelisah
 T/N dpt.meningkat, kd2 demam

Fisik:
 nyeri tekan lumbal atau pd tempat batu

Batu sal.kemih DMS-2001 8


Batu Saluran Kemih

4. KLINIS
Urinalisis:
Urinalisis
 hematuria mikroskopik/makroskopik
 leukosituria / piuria
 (kristaluria)
 (bakteriuria)
Darah:
 Hb, leko, LED, faal ginjal: BUN, Skreat,
As.urat
Radiologis:
 Foto polos abdomen (BOF)
 IVP / IVU
 USG
 CT scan, Renogram (radio-isotop)
Batu sal.kemih DMS-2001 9
Batu Saluran Kemih

5. EVALUASI MEDIS
PENILAIAN RISIKO
episode pertama

Ax keluarga BSK
Penyakit tulang / GI
Gout
ISK kronis
Nefrokalsinosis

Tidak Ya

Evaluasi sederhana Evaluasi ekstensif


Batu sal.kemih DMS-2001 10
Batu Saluran Kemih

5. EVALUASI MEDIS

Kunjungan pertama

episode pertama episode


berulang

tanpa risiko dg.risiko evaluasi


ekstensif

evaluasi sederhana
Batu sal.kemih DMS-2001 11
Batu Saluran Kemih

5. EVALUASI MEDIS
EVALUASI SEDERHANA
Ax:
 Kebiasaan / diit
 Obat2 provokator batu
 Kehilangan cairan
 ISK
Lab:
 Analisis batu
 Darah lengkap, faal ginjal, as.urat, Ca, P,
K, CO2
 Urinalisis & biakan
Radiologis:
 Foto polos abdomen / USG/ IVP
Batu sal.kemih DMS-2001 12
Batu Saluran Kemih

5. EVALUASI MEDIS
EVALUASI EKSTENSIF

Mendeteksi kelainan metabolik, disamping


pemeriksaan pada evaluasi sederhana.

Ada beberapa macam cara, kebanyakan


masih eksperimental.

Prinsip:
 koleksi urin 24 jam dan analisis metabolit
urin yang lebih teliti dengan cara khusus
(a.l. diit khusus dan analisis faktor risiko
yang ada)
Batu sal.kemih DMS-2001 13
Batu Saluran Kemih

6. TERAPI MEDIS

2 TUJUAN:
 Tx episode akut: simtomatik: analgetik
(antiprostaglandin = NSAID)
 prevensi kekambuhan & pembentukan batu
baru

Jarang sekali Tx medis berguna untuk


mengobati BSK yang sudah ada; sebagian
besar perlu tindakan (kecuali batu asam urat)

Angka kekambuhan:
 7% dalam 1 tahun
 50% dalam 10 tahun
Batu sal.kemih DMS-2001 14
Batu Saluran Kemih

6. TERAPI MEDIS

1. Observasi (konservatif):syarat
 batu ureter sama atau lebih kecil dari 4-5
mm
 tidak ada obstruksi
 tidak ada episode bakteriemia atau
urosepsis
 kolik tidak mengganggu penderita
2. Hidrasi (& diuretika)
3. Olah raga
4. Obat pelarut: alkalinisasi atau asidifikasi
5. Bila perlu: analgetika (serangan kolik)
6. Follow-up (kontrol) teratur Batu sal.kemih DMS-2001 15
Batu Saluran Kemih

6. PRINSIP TERAPI MEDIS

Diit jangka panjang untuk semua penderita


dg. episode berulang atau episode
pertama dg. risiko

1. Masukan cairan banyak


2. Restriksi garam (natrium)
3. Restriksi oksalat
4. Diit rendah purin
5. Restriksi kalsium (moderat) pada
hiperkalsiuria
(hanya bila densitas tulang normal)
6. Follow-up / kontrol teratur
Batu sal.kemih DMS-2001 16
Batu Saluran Kemih

7. TERAPI MEDIS

Antibiotika hanya diberikan pada:

1. Bila ada tanda bakteriemia atau


urosepsis, tetapi harus segera
direncanakan tindakan urgen
2. Bila akan dilakukan tindakan /
instrumentasi atau pembedahan
3. Bila sudah pasti bebas batu, tetapi masih
ada infeksi, karena dapat terbentuk batu
infeksi (struvit)

Batu sal.kemih DMS-2001 17


Batu Saluran Kemih

7. TERAPI BEDAH / INVASIF MINIMAL

1. BEDAH TERBUKA

2. BEDAH INVASIF MINIMAL

 endoskopik: sistoskopi, ureterorenoskopi


(URS), renoskopi (PNL)
 litotripsi intrakorporeal: mekanik,
ultrasonik, laser, elektrohidraulik,
pneumatik
 litotripsi ekstrakorkorporeal
(ESWL):piezoelektrik, elektrohidraulik,
elektromagnetik
TERGANTUNG INDIKASI & RISIKO
Batu sal.kemih DMS-2001 18
Batu Saluran Kemih

7. TERAPI BEDAH / INVASIF MINIMAL

Indikasi tindakan segera / urgen:

1. Bila ada bakteriemia atau urosepsis


2. Profesi tertentu tidak melihat besar
batu, tetapi lebih bersifat preventif:
pilot
pekerja / insinyur konstruksi
dokter spesialis bedah
(serangan kolik membahayakan orang
lain atau diri sendiri)

Batu sal.kemih DMS-2001 19


Batu Saluran Kemih

Batu saluran kemih (BSK)


• Klinis
• Efek obstruksi ureter pada faal ginjal
obstruksi ureter

fungsi ekskresi ginjal

redistribusi RBF dari nefron medulla ke korteks

GFR & RPF

fungsi glomerulus dan tubulus

Batu sal.kemih DMS-2001 20


< 5 mm: bila 2 minggu tetap, perlu
tindakan:
Batu kaliks, pielum, ureter 1/3 prox.:
◦ ESWL/URS/PNL/terbuka
Batu ureter 1/3 tengah:
◦ URS/terbuka
Batu ureter 1/3 distal:
◦ ESWL/URS/terbuka

Algoritma Tindakan Batu Saluran


Kemih
Batu sal.kemih DMS-2001 21
ESWL
EXTRACORPOREAL SHOCKWAVE LITHOTRIPSY
indikasi:
batu ginjal < 2 cm
batu ureter (non impacted)

Algoritma Tindakan Batu Saluran


Kemih
Batu sal.kemih DMS-2001 22
PNL
(PCN, PCNL) PERCUTANEOUS NEPHROLITHOTOMY
indikasi luas, termasuk:
batu ginjal dan ureter prox.
batu staghorn
batu residif

Algoritma Tindakan Batu Saluran


Kemih
Batu sal.kemih DMS-2001 23
URS (+ TUL)
URETORENOSCOPY (+ TRANSURETERAL LITHOTRIPSY)
indikasi:
batu ureter proximal, tengah dan distal
stein-strasse (post ESWL)

Algoritma Tindakan Batu Saluran


Kemih
Batu sal.kemih DMS-2001 24
Pilihan antara ESWL, URS, PNL dan bedah
terbuka:
besar, letak, sistem pcs-u
kemungkinan bersih
status medik
keinginan dan kemampuan penderita
(terjangkau, etika)

Algoritma Tindakan Batu Saluran


Kemih
Batu sal.kemih DMS-2001 25

Anda mungkin juga menyukai