Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI

PADA NY “A” DENGAN KANKER OVARIUM STADIUM III


DI RUANG CENDRAWASIH RSUD Dr.SOETOMO SURABAYA

Oleh :
Rachel Octaviari A. P27824416041
Lisa Molina P27824416042
Azarine Dwintha F P27824416043
Farida Maghfiroh P27824416044
Kiftiyah Sa’adatul F P27824416045
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kanker ovarium merupakan penyebab kematian utama pada kasus
keganasan ginekologi. Menurut WHO pada tahun 2013, kanker ovarium
merupakan penyebab kematian ke-5 terbanyak di amerika serikat dan
merupakan salah satu dari 7 keganasan tersering diseluruh dunia. Di
Indonesia data dari Dep Kes menyebutkan sekitar 3% atau 6,6 juta jiwa
menderita kanker ovarium. Provinsi jawa timur merupakan salah satu
provinsi yang mempunyai jumlah kasus kanker ovarium yang tinggi,
sebanyak 5,6 % wanita menderita kanker ovarium. Berdasarkan data
Dinas kesehatan provinsi jawa timur pada tahun 2014 dengan jumlah
total 1.026 kasus.
1.2 Tujuan
Dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan pada pasien dengan CA Ovarium
dengan kemotrapi secara komprehensif sesuai dengan Asuhan Kebidanan 7
Varney

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman serta
menambah wawasan dalam penerapan proses manajemen Asuhan
Kebidanan pada pasien dengan CA Ovarium dalam kemotrapi.
1.3.2 Bagi Institusi Kesehatan
Berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam penerapan proses
manajemen Asuhan Kebidanan pada pasien dengan CA Ovarium dalam
kemotrapi.
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Kanker ovarium


a) Pengertian
Kanker ovarium adalah kanker yang berkembang di sel-sel yang menunjang ovarium,
termasuk sel epitel permukaan, sel germinal dan sel setroma. Sel-sel yang bermetastasis dari
organ lain menuju ovarium. Tidak dikatakan sebagai kanker ovarium.
b) Etiologi
Factor predisposisi yang dapat menyebabkan Ca ovarium adalah :
1. Obat kesuburan
2. Merokok dan alcohol
3. Infertilitas
4. Riwayat Ca mamae, kolon dan endometrium
5. Terjadi mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 gen penyebab kanker ovarium
6. Nullipara (Dr Taufan 2014 )
c) Tanda Dan Gejala
Kanker ovarium sulit terdeteksi, hanya sekitar 10% dari kanker ovarium yang
terdeteksi .Tanda dan gejala yang sering muncul:
1. Pembesaran abdomen (ascites)
2. Nyeri Abdomen
3. Gangguan system gastrointestinal : konstipasi, mual, hilangnya nafsu makan
dll
4. Gangguan system irinaria : inkontinensia uri
5. Perasaan tidak nyaman pada rongga abdomen dan pelvis
6. Menstruasi tidak lancer
7. Lelah
8. Keluarnya cairan abnormal pervaginam ( vaginal discharge)
9. Nyeri saat berhubungan seksual
10.Penurunan berat badan ( Anwar, 2011 )
d)Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya riwayat,
pemeriksaan fisik ginekologi, serta pemerikasaan penunjang.
Pemeriksaan penunjang
Dapat dilakukan dengan :
1. CT scan abdomen pelvis
2. MRI
3. Tumor marker CA – 125 ( Elizabeth. 2011 )
e)Derajat Keganasan kanker ovarium
1. Derajat 1 : Differensiasi baik
2. Derajat 2 : Differensiasi sedang
3. Derajat 3 : Differensiasi buruk
f) Klalifikasi Stadium
a. Stadium surgical pada kanker ovarium
1. I A :Tumor satu ovarium, tidak ada tumor diluar permukaan, kapsul utuh, tidak ada
cairan asites
2. I B : Tumor kedua ovarium, kapsul utuh, tidak ada tumor didaerah permukaan, tidak
ada cairan asites pada sel kanker
3. I C: Tumor pada satu / dua ovarium dengan Kapsul pecah,Tumor diluar permukaan
kapsul,Sr positive sel kanker positif pada cairan asites
b.Tumor mengenai satu / dua dengan perluasan ke pelvis
4. II A : perluasan ke uterus atau tuba fallopi, tidak ada sel kanker pada cairan asites
5. II B : perluasan keorgan pelvis lainnya. Tidak ada sel kanker di cairan asites
6. II C : tumor pada stadium II A / II B dengan sel kanker positive pada cairan asites
c. Tumor mengenai satu atau dua ovarium dangan metastasis ke peritoneum yang dipastikan
secara mikroskopik diluar pelvis dan atau metastasis ke kelenjar getah bening regional.
7. III A : metastasis peritoneum mikroskopik diluar pelvis
8. III B : metastasis peritoneum mikroskopik diluar pelvis dengan diameter terbesar 2
cm atau kurang
9. III C : metastasis peritoneum diluar pelvis dengan diameter +_ 2 cm dan atau
metastasis kelenjar getah bening regional.
10. IV : metastasis jauh diluar rongga peritoneum, bila terdapat efusi pleura, maka
cairan pleura mengandung sel kanker positif. Termasuk metastasis pada parenkim
hati.
g) Jenis Kanker Ovarium
1) Tumor epiletial : Berkembang dari permukaan luar ovarium.
2) Tumor germinal :Tumor ganas sel germinal ovarium pada prinsipnya terjadi pada remaja dan wanita
usia muda pada umur 16-20 tahun. Kurang lebih 10% penderita menunjukan gejala akut abdomen
akibat pendarahan intrakapsuler, torsi dan atau rupture
Jenis – jenis dari tumor germinal :
a. Disgerminoma
b. Yolk sac tumor
c. Teratoma
d. Karsinoma embrional
e. Koriokarsinoma
f. Poliembrioma
3) Tumor Stronal
Berasal dari jaringan penyongkong ovarium yang memproduksi hormone estrogen dan progesterone,
jenis tumor ini jarang ditemukan. ( Faisal, 2011 )
h) Penalaksanaan Kanker Ovarium
a) Operasi
b) Radioterapi
c) Kemoterapi
2.2 Tinjauan Pustaka Kemoterapi
2.2.1. Pengertian
Kemoterapi adalah suatu bentuk terapi kanker yang mengalami kemajuan cepat dan aplikasi baru, bahan-
bahan kemoterapi adalah obat sitotostik yang bekerja dalam berbagai cara pada sel-sel spesifik selama
berbagai fase kehidupan sel, sebagai obat digunakan hanya untuk menghancurkan jenis sel kanker
tertentu
2.2.2. Tujuan
1. Pengobatan.
2. Mengguranggi masa tumor selain pembedahan
3. Menguranggi komplikasi akibat metostase
4. Meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup
2.2.3. Cara Pemberian
Kemoterapi dapat diberikan dengan 5 cara antara lain injeksi. Injeksi diberikan melalui suntikan diotot,
lengan, paha kiri, perut dsb.
a) Intra ateri (IA) diberikan langsung keateri.
b) Intra peritoneal (IP) diberikan langsung ke rongga perut.
c) Intra vena (IV) diberikan langsung kevena
d) Topical berupa krim yang digosokkan ke perut
e) Oral berupa pil kapsul atau cairan
2.2.4. Macam-Macam
Ada 4 macam kemoterapi berdasarkan cara penggunaannyayaitu :
a)Kemoterapi induksi, yaitu pemberian obat kemoterapi sebagai terapi primer untuk posten yang
tidak memiliki alternative terapi lain.
b)Kemoterapi neoadjuvan yaitu pembarian untuk mengngecilkan ukuran sel tumor atau kanker.
Sebelum dilakukan pembedahan pengangkatan tumor atau kanker.
c)Kemoterapi adjuvan yaitu seri kemoterapi yang digunakan sebagai tambahan dengan modialitas
terapi lainnya (pembedahan, nidasi, dan bioterapi) dan bertujuan untuk mengobati
mikrometostosis.
d)Kemoterapi kombinasi yaitu pemberian dua atau lebih zat kemoterapi dalam terapikanker yang
menyebabkan aksi obat lainya atau bertindak secara sinergis.
2.2.5. Persiapan dan Syarat kemoterapi
1. Persiapan Sebelum pengotan dimulai maka terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan yang
meliputi:
 Darah tepi; Hb, Leuko, hitung jenis, Trombosit.
 Fungsi hepar; bilirubin, SGOT, SGPT, Alkali phosphat.
 Fungsi ginjal; Ureum, Creatinin dan Creatinin Clearance Test bila serim creatinin meningkat.
 Audiogram (terutama pada pemberian Cis-plastinum)
 EKG (terutama pemberian Adriamycin, Epirubicin).
2. Syarat :
1. Keadaan umum cukup baik.
2. Penderita mengerti tujuan dan efek samping yang akan terjadi, informed concent.
3. Faal ginjal dan hati baik.
4. Diagnosis patologik
5. Jenis kanker diketahui cukup sensitif terhadap kemoterapi.
6. Riwayat pengobatan (radioterapi/kemoterapi) sebelumnya.
7. Pemeriksaan laboratorium menunjukan hemoglobin > 10 gram %, leukosit > 5000 /mm³, trombosit > 150 000/mm³.
2.2.6. Efek Samping
Pada umumnya efek samping kemoterapi dibagi menjadi empat yaitu :
a) Efek samping kemoteapi segera terjadi yang timbul dalam 24 jam pertama pemberian, misalnya :
8. Gejala gastrointestinal, seperti mual muntah, diare, konstipasi, foringiris, esophogiris dan mukositis.
9. Supresi sumsum tulang, penurunan jumlah sel darah putih (leucopenia) sel trombosit (trombositopenia) dan sel darah merah (anemia)
10. Kerontokan rambut (alopecia)
b) Efek samping yang awal terjadi yang timbul dalam beberapa hari sampai beberapa bulan, misalnya neuropati perifer, reuroparti.
c) Efek samping yang terjadi belakang yang timbul dalam beberapa hari sampai beberapa bulan misalnya neuropati ferifer, neuropati.
d) Efek samping yang terjadi kemudian yang timbul dalam beberapa bulan sampai beberapa tahun, misalnya keganasan sekunder.
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian
Tanggal MRS : 15 April 2019
Pukul : 13.40 WIB
Tanggal KRS : 19 April 2019
Tempat : Ruang Cendrawasih RSUD Dr. Soetomo Surabaya
3.1.1 Data Subjektif
a. Biodata
Nama : Ny. A Nama : Tn. K
Umur : 53 th Umur : 53 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : Tidak Bekerja Pekerjaan : Swasta
Alamat : Raya Kamal, Bangkalan Alamat : Raya Kamal, Bangkalan

b.Keluhan Utama :
Ibu mengatakan nyeri pada daerah perut atas dan bawah terus menerus
c. Riwayat Penyakit Sekarang :
• Mei 2014 : Pasien mengalami benjolan yang makin membesar diperut pada. Pasien periksa
ke puskesmas kemudian dirujuk ke RS Soewandie dilakukan pemeriksaan USG dan cek lab .
• September 2014 dirujuk ke RSUD Dr Soetomo Surabaya .Pasien terdiagnosa kista ovarium
curiga ganas dan dilakukan operasi pada 22 oktober 2014 dan menjalani 6 kali kemo
• 19 Maret 2019 pasien merasa perut makin membesar dan perut terasa nyeri ,terdapat
massa didalam abdomen dilakukan tapping asites I pada 25 Maret 2019.
• 15 april Pasien merasa perut makin membesar dan nyeri terus menerus 2019 dan langsung
datang ke RSUD Dr Soetomo Surabaya
d. Riwayat Kesehatan Pasien :
Pasien tidak menderita penyakit Diabetes Melitus, asma, jantung, PMS, HIV, Hepatitis B, tidak
menderita penyakit kelainan darah
e. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Keluarga tidak menderita penyakit kanker ,hipertensi, diabetes melitus, asma, jantung, PMS,
HIV, Hepatitis B, dan gemeli
f. Riwayat Menstruasi :
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Terartur : teratur
Lama : 7 hari
Disminorhea : Ya
Menstruasi Terakhir : 14 Agustus 2014

g. Riwayat Obstetri
Aterm/spn-B/Bidan/laki-laki/3000 gram/51 cm/ 21 tahun/KB IUD 10 tahun
h. Riwayat kesehatan pasien :
Pasien tidak menderita penyakit Diabetes Melitus, asma, jantung, PMS, HIV, Hepatitis B, tidak
menderita penyakit kelainan darah
i. Riwayat kesehatan keluarga :
Keluarga tidak menderita penyakit kanker ,hipertensi, diabetes melitus, asma, jantung, PMS,
HIV, Hepatitis B, dan gemeli
j. Riwayat pernikahan
Menikah : 1 kali
Usia menikah : 28 th
Lamanya : 24 tahun
k. Pola kebiasaan sehari-hari :
1. Nutrisi : Pasien belum makan hanya minum air ± 1 gelas air putih
2. Eliminasi : Pasien sudah BAK 1 kali ,Belum BAB
3. Istirahat : Pasien sudah tidur siang 1 jam
4. Aktivitas : Pasien tirah baring ,sesekali berjalan ke kamar mandi

3.1.2 Data Objektif


a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda Tanda Vital:
TD: 130/90 mmhg S: 37º C SpO2: 98 %
N: 85x / menit RR: 23x/ menit Skala nyeri: Wong Baker Face 3
d. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala : bersih tidak ada benjolan dan rambut tidak rontok
2. Muka : tidak pucat , tidak edema
3. Mata : konjungtiva kemerahan , sklera putih
4. Mulut : mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis dan caries
5. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan vena jugularis
6. Dada : gerakan dada simetris,tidak ada tarikan dinding dada
7. Payudara : simetris tidak ada benjolan, tidak ada pengeluaran cairan dari
payudara
8. Abdomen : asites, teraba massa lunak, ada nyeri tekan
9. Genetalia: tidak ada fluksus aktif, tidak mengalami keputihan
10. Ekstremitas :Atas : tidak edema, tidak varises
Bawah : edema, tidak ada varises
11. Anus : tidak ada hemoroid
PEMERIKSAAN PENUNJANG

HASIL PEMERIKSAAN USG PERIFER EXTREMITAS


diagnosa : ca ovarium tanggal : 29 maret 2019 jam : 17:53
KESAN :
-partial trombus di vena femoralis medial hingga vena poplitea kiri
-sistem vena extremitas inferior kanan tak tampak kelainan
-sistem arteri extremitas kanan kiri tak tampak kelainan
-non suspicious lymphnode di inguinal kanan kiri
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
tanggal : 11 april 2019 jam : 09.30

HASIL PEMERIKSAAN IMUNOLOGI


tanggal : 18 maret 2019 jam : 09.30
HASIL PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK
Tanggal: 11 april 2019 Jam: 11:11

HASIL PEMERIKSAAN CT SCAN PELVIS ABDOMEN BAWAH


Tanggal: 29-03-2019 jam: 13.17
Kesan :
•Massa kistik lobulated dengan dinding yang enhance +/- 3 x 3,1 x 4,1 cm di cavum pelvis sisi
posterior kanan mengarah pada gambaran residif mass
•Lymphadenopathy di inguinal kanan ,lymphonode subcentimeter di peritumoral ,
mesenterium , inguinal kiri
•Ascites : -Efusi pleura kanan kiri -Bekas keradangan paru
•Degeneratif Disease of the spine
HASIL PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI
Tanggal : 22 oktober 2014 Jam : 14.21

Laporan pemeriksaan :
Makroskopik :
Diterima bahan cairan ascites warna merah, sebanyak +/- 50 cc, dibuat sediaan sebanyak 2 (dua) slide
Mikroskopik :
Haousan mengandung kelompok kelompok sel anaplastik, dengan inti pleomorfik, hipekromasi,
sitoplasma bervakuola, terdapat bentukan signet ring, tampak pula sebaran sel radang PMN,
monuclear,RBC dan makrofag
Kesimpulan :
Ascites, sitologi : ADENOCARCINOMA

HASIL PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI


Tanggal:27/10/2014 Jam :10.00
LAPORAN PEMERIKSAAN
KESIMPULAN
Ovarium dextra at sinistra ,VC: GANAS,ADENOCARCINOMA
Ovarium dextra at sinistra ,Operasi : SEROUS ADENOCARCINOMA GRADE III
3.2 Analisa Data
P1001 Ca Ovarium stadium III + post optimal debulking + post pacli carbo VI + pro pacli carbo I seri II + asites

Anda mungkin juga menyukai