RESUSITASI
NEONATUS
4
5
6
PERSIAPAN ALAT
RESUSITASI BBL
Airway Breathing Circulation thermoregu
lation
12
Up Date .... Dalam 60 detik
13
PASTIKAN BAYI TETAP HANGAT
14
Meletakkan pada posisi yang benar
15
Posisikan, bersihkan jalan napas hanya jika
ada sumbatan jalan napas yang nyata
16
Keringkan, merangsang pernapasan
17
Up Date.. Memasang Probe Pulse oksimetri
18
Up date... Evaluasi Heart rate
19
20
21
Up date ... Mekoneum..
22
TATALAKSANA MEKONIUM
Terdapat mekonium?
Tidak Ya
Bayi bugar?*
Ya Tidak
Lakukan penghisapan MEKONIUM
di mulut hingga bersih
23
Bayi Lahir tidak bernapas
30
dtk
24
25
Up Date ... Sumber gas
26
27
28
BALON RESUSITASI
● Syarat Balon Resusitasi untuk Neonatus:
– Ukuran balon 200-750 ml
– Dapat memberikan oksigen kadar tinggi
– Mempunyai alat pengaman untuk
mencegah tekanan yang terlalu tinggi
– Ukuran sungkup wajah harus tepat
29
30
31
32
33
34
35
Merintih .......
36
37
Alat yg dapat memberikan CPAP
KERUGIAN
•Cepat lelah
49
KOORDINASI VTP & KOMPRESI
DADA
● 1 SIKLUS : 3 kompresi & 1 ventilasi
dalam 2 detik (3:1)
● FREKUENSI : 90 kompresi + 30 ventilasi
dalam 1 menit ( berarti 120 kegiatan per
menit )
● Untuk memastikan frekuensi kompresi
dada dan ventilasi yang tepat,
penekanan menghitung dengan jelas “
Satu-Dua-Tiga-Pompa ...”
51
52
53
Up date... Intubasi mendahului pijat
jantung
54
INTUBASI ENDOTRAKEA
● Tindakan intubasi endotrakea dapat
dilakukan sesuai keadaan dan kebutuhan.
Pada diagram alur ditandai dengan tanda
asteriks.
– Laringoskop: daun lurus no.0
(prematur) atau 1 (aterm)
– Pipa endotrakea: ukuran sesuai berat
badan/usia
55
Pipa Endotrakea
56
Pipa Endotrakea
57
58
Tanda anatomis
59
Memasukkan Laringoskop
60
OBAT - OBATAN
61
Indikasi pemberian epinefrin
● Frekuensi Jantung masih < 60
kali/menit, setelah pemberian VTP
selama 30 detik
DAN
● pemberian secara terkoordinasi
● VTP & kompresi dada
● selama 30 detik
Epinefrin tidak merupakan indikasi
sebelum ventilasi yang adekuat
Sebab:
● Kehilangan waktu
● Epinefrin meningkatkan beban kerja &
konsumsi oksigen otot jantung
Cara pemberian Epinefrin
● Pipa endotrakeal
– pipa endotrakeal absorbsi paru vena
pulmonalis jantung
– Dosis : 0,5 – 1 ml/kg larutan 1 : 10.000
● Vena umbilikalis
– vena umbilikalis vena cava inferior
atrium kanan jantung
– Dosis: 0,1 - 0,3 ml/ kg larutan 1:10.000
– Persiapan: 1 ml cairan 1:10.000
– Kecepatan pemberian: secepat mungkin
Pemberian Epinefrin melalui Pipa
Endotrakeal
● Disuntikkan langsung ke pipa ET
– Pipa orograstrik 5F
– Larutan garam fisiologis 0.5-1 ml untuk
mendorong epinefrin.
– Epinefrin diencerkan dulu dgn larutan garam
fisiologis 1 ml
– Ventilasi tekanan positif
Langsung
ke pipa ET
Melalui kateter
yang
dimasukkan ke
pipa ET
Sambungan
pipa ET
Pemberian Epinefrin melalui Vena
Umbilikalis
● Vena umbilikalis mudah didapat
● Ikatkan plester / tali secara longgar pada
ujung tali pusat
● Bersihkan tali pusat povidone iodine
● Isi kateter umbilikal 3.5 / 5 dgn larutan
garam fisiologis. Lubang kateter
dihubungkan dengan stopcock atau
semprit.
Pemberian Epinefrin melalui Vena
Umbilikalis
● Potong tali pusat dengan pisau dibawah
klem, 1- 2 cm dari ujung kulit
● Masukkan kateter ke dalam vena
umbilikalis, 2-4 cm sampai mendapatkan
aliran yang bebas
● Suntikan epinefrin dg dosis tepat diikuti
dgn 0.5-1 ml larutan garam fisiologis
● Selesai resusitasi, kateter, plester pengikat
dilepas, ikatan tali pusat dikencangkan
● Ventilasi
● Kompresi dada
● Intubasi endotrakeal
● Pemberian epinefrin
72
Tidak melakukan resusitasi
dapat diterima pada keadaan :
82
TERIMA KASIH
atas perhatian anda