PARANOID
Indah Irmawati
105101106120
dr. Irma Santy, Sp.KJ
STATUS PASIE
Nama : Nn Y
Jenis Kelamin : perempuan
Nn. Y Tanggal Lahir : Takalar, 12 Desember 2000
Status Perkawinan : belum menikah
Agama : Islam
Alamat : Ballo II, Patallassang , Takalar
Dikirim Oleh : Tn. S (ayah kandung)
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Mengamuk, Gelisah
Riwayat
Riwayat Situasi
Keluarga
Sekarang
Pasien merupakan anak ke 1 dari 3 Pasien tinggal di Takalar bersama
bersaudara (♂,♀,♂) ayah, dan saat ini sedang dirawat
Orang tua bercerai 2 tahun yang lalu di bangsal cempaka RKSD Dadi
Ibu kandung juga mengalami
skizofrenia
Persepsi Pasien Tentang Diri & kehidupannya
Kesadaran
Kuantitas : Compos mentis
Kualitas :berubah ( hendaya berat dalam menilai realita)
1. Ada gannguan isi pikir (halusinasi auditorik, visual dan olfaktori)
2. Ada gangguan persepsi ( waham somatik, waham paranoid yaitu waham persekutorik dan
waham referensi)
Satus Internus
Status Neurologis
Skizofrenia
paranoid AXIS 1 1
Tidak ada ciri
Dari status
2 AXIS II gangguan
internus dan kepribadian khas
neurologi, sampai
saat ini pasien
AXIS III 3
Masalah psikososial
tidak mengalami gangguan saat ini
gangguan organik 4 AXIS IV adalah orangtua
bercerai dan pasien
GAF Scale 50-41
(Gejala berat,
AXIS V 5 tidak dapat menerima
kenyataan tersebut,
disabilitas berat) juga ibu juga memiliki
penyakit skizofrenia
Axis I
- Berdasarkan autoanamnesis, alloanamnesis dan pemeriksaan status mental, ditemukan adanya gejala
klinis yang bermakna yaitu mengamuk, pola perilaku gelisah, mendengar suara, melihat bayangan, dan
keyakinan yang salah pada dirinya. Keadaan ini menimbulkan penderitaan (distress) pada pasien,
keluarga, dan masyarakat sekitar. Didapatkan juga hendaya (disability) pada fungsi
peerkerjaan/pendidikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien menderita Gangguan jiwa
- Pada pemeriksaan status mental ditemukan adanya hendaya berat dalam menilai realita berupa waham
dan halusinasi sehingga pasien digolongkan dengan Gangguan Jiwa Psikotik
- pada pemriksaan status iternus dan nuerologik tidak ditemukan adanya kelainan, sehingga kemungkinan
adanya gangguan mental organik dapat disingkirkan dan didiagnosis Gangguan Jiwa Non Organik
- Berdasarkan alloanamnesis dan autoanamnesis dan pemeriksaan status mental didaptkan gangguan
persepsi berupa halusinasi auditorik, visual dan olfaktori serta gangguan isi pikir berupa waham
somatik, waham persekutorik, dan waham referensi. Dimana gejala dirasakan sejak 2 tahun, sehingga
memenuhi diagnosis Skizofrenia (ICD-10/PPDGJ III : F 20). Pada pasien ini sangat menonjol
halusinasi dan wahamnya, dan tidak didapatkan pembicaraan yang kacau, sehingga berdasarkan
Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III) diagnosis dapat diarahkan pada
Skizofrenia Paranoid (ICD-10/PPDGJ III F 20)
Axis II
Ditujukan untuk melaporkan gangguan kepribadian dan retradasi mental: Tidak ada
gangguan kepribadian yang khas
Axis III
Melaporkan kondisi medis umum yang tengah terjadidan secara potensial relavan dengan pemahaman atau
penanganan gangguan mental seseorang :
Dari status internus dan neurologi, sampai saat ini pasien tidak mengalami gangguan organik
Axis IV
Ditujukan untuk melaporkan problem psikososial dan lingkungan yang mungkin mempengaruhi diagnosis,
pengobatan, dan prognosis gangguan mental :
Masalah psikososial gangguan saat ini adalah orangtua bercerai dan pasien tidak dapat menerima
kenyataan tersebut, juga ibu juga memiliki penyakit skizofrenia
Axis V
Berdasarkan Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III), skizofrenia paranoid dapat
ditegakkan apabila memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia, ditambah dengan :
1. Halusinasi atau waham harus menonjol, berupa suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau
memberi perintah atau halusinasi auditroiktanpa bentuk verbal, atau halusinasi penciuman atau
pengecapan rasa atau bersifat seksual, halusinasi visual mungkin ada namun jarang menonjol dan
waham dapat berupa hampir setiap jenis tapi waham dikendalikan, dipengaruhi, passivity, atau kejar
yang paling khas.
2. Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak
nyata/tidak menonjol
DISKUSI
Pada pemeriksaan yang dilakukan didapatkan pasien memiliki gangguan persepsi yaitu halusinasi auditorik (pasien
mengaku mendengar suara bisikan), halusinasi visual ( pasien mengaku melihat bayangangan perempuan dan
bayangan yang menyerupai ayahnya), halusinasi olfaktori (pasien sering mecium bau-bau aneh yang sulit
diinterpretasikan oleh dirinya sendiri). Gangguan isi pikir yaitu waham somatik (pasien merasa ada jin di saraf
kepalanya), waham persekutorik ( pasien merasa dibicarakan oleh orang lain), waham referensi ( pasien merasa sedang
dibicarakan pada saat menonton TV). Gejala-gejala ini telah berlangsung lebih dari satu bulan sehingga diagnosis
diarahkan ke skizofrenia paranoid.
Pada pasien ini diberikan terapi Quetapine dan Klozapin dimana kedua obat tersebut termasuk antipsikotik generasi
kedua (atypical) berkerja dengan memblok reseptor D2 di jalur mesolimbik dopamin pathways sehingga menurunkan
hiperaktivitas dopamin, selain itu memblok serotonin terutama dijalur mesokortikal, nigostriatal dan
tuberoinfundibular, sehingga efektif untuk gejala positif seperti halusinasi dan waham, namun rendah efek samping
dalam hal penurunan kognitif, gejala ekstrapiramidal, dan hiperprolaktinemia. Selain itu pasien diberikan terapi Mood
stabilizer yaitu Depacote, mengandung asam valproat dimana mekanisme kerjanya yaitu merubah ion kanal natrium
dengan menghambat kerja enzim yang mengatur masuknya ion natrium, sehingga ion natrium berkurang masuk
kedalam sel yang menyebabkan berkurangnya eksitasi glutamat ( efek antimania). Efek samping dapat berupa
gangguan pencernaan (mual, muntah, dan mengantuk), penambahan berat badan dan mengalami kerontokan. Pada
wanita sering didapatkan efek gangguan pada menstruasi, hiperandrogensim, obesitas dan resisten hormon insulinPada
pasien ini diberikan terapi Quetapine dan Klozapin dimana kedua obat tersebut termasuk antipsikotik generasi kedua
(atypical) berkerja dengan memblok reseptor D2 di jalur mesolimbik dopamin pathways sehingga menurunkan
hiperaktivitas dopamin, selain itu memblok serotonin terutama dijalur mesokortikal, nigostriatal dan
tuberoinfundibular, sehingga efektif untuk gejala positif seperti halusinasi dan waham, namun rendah efek samping
dalam hal penurunan kognitif, gejala ekstrapiramidal, dan hiperprolaktinemia.
Selain itu pasien diberikan terapi Mood stabilizer yaitu Depacote, mengandung asam valproat dimana mekanisme
kerjanya yaitu merubah ion kanal natrium dengan menghambat kerja enzim yang mengatur masuknya ion natrium,
sehingga ion natrium berkurang masuk kedalam sel yang menyebabkan berkurangnya eksitasi glutamat ( efek
antimania). Efek samping dapat berupa gangguan pencernaan (mual, muntah, dan mengantuk), penambahan berat
badan dan mengalami kerontokan. Pada wanita sering didapatkan efek gangguan pada menstruasi, hiperandrogensim,
obesitas dan resisten hormon insulin
Refferensi
1. Hendransyah F, 2016. Diagnosis and Management of the Paranoid Schizophrenia with Positive and Negative
Symptoms. Journal Medula Unila. Vol 4. No. 3
2. Rusdi Maslim. 2013. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ III. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran
Jiwa FK Unika Atma Jaya.
3. Muslim R. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik Ed3. Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika-Atma
Jaya Jakarta 2007.
TERIMA KASIH