Anda di halaman 1dari 11

Regulasi Keuangan Publik

Kelompok 3
• Rika Rachmawati 195221118
•Andini Puspitoningrum 195221131
•Lia Saputri 195221140
Definisi Regulasi Publik
Ketentuan yang harus dijalankan dan dipatuhi dalam proses pengelolaan
organisasi publik, baik dalam organisasi pemerintah pusat, pemerintah
daerah, partai politik yayasan, LSM, organisasi keagamaan, tempat
peribadatan, maupun organisasi sosisal masyarakat lainnya

Teknik Penyusunan Regulasi Publik


Disususn dan ditetapkan terkait dengan beberpa hal: Pertama dimualai dengan adaya berbagai isu yang terkait dengan adanya berbagai isu yang
terkait dengan regulasi tersebut. Kedua tindakan yang diambil terkait dari isu yang ada berbentuk regulasi atau atauran yang adapt diinterprestasikan
sebagai wujud dukungan penuh organisasi publik. Ketiga peraturan yaitu hasil dari berbagai aturan.
•Pendahuluan: untuk mendeskripsikan latar belakang permasalahan/tujuan yang ingin dicapai
•Mengapa Diatur? Dari berbagai isu yang terkait membutuhkan tindakan yang kusus sehingga perlunya regulasi publik oleh organisasi publik.
•Permasalahan dan Misi: dalam penyususnan dan penetapan regulasi publik di lakukan dengan misi ang tertentu sebagai wujud komitmen serta
langkah organisasi publik menghadapi rumusan solusi permasalahan.
•Dengan apa diatur? Setiapmasalah harus dirumuskan dengan jenjang regulasi yang akan mengaturnya. Sehingga dalam sebuah permasalahan dapat
disikapi dan diteukan solusi yang tepat sasaran.
•Bagaimana diaturnya? Regulasi publik yang disusun meupakan wujud kebijakan organisasi publik dalam menghadapi berbagai permasalahan
publik yang ada
•Diskusi/musyawarah: harus benar” menggambarkan permasalahan yang ada dan aspirasi masyarakat.
•Catatan: yaitu hasis dari proses iskusi yang dilaksanakan sebelumnya
Regulasi Dalam Siklus Akuntansi Sektor Publik
Regulasi Publik ini biasanya digunakan untuk sebuah alat yang memperlancar jalannya siklus akuntansi sektor publik
Berikut contoh hasil regulasi dari siklus Akuntansi sektor publik
Penyusunan Reguasi Publik
Perumusan Masalah
Dalam penyusunan daialwali dengan merumuskan masalah yang akan diatur
Perumusan Draft Regulasi Publik

Draft regulasi publik merupakan kerangka awal yang dipersiapkan untuk mengatasi
masalahpublik yang hendak diselesaikan. Draft regulasi publik harus dapat
menjelaskan siapapelaksana aturan, kewenangan apa yang diberikan kepadanya,
perlu tidaknya memisahkanpersyaratan apa yang mengikat, serta apa sanksi yang
dapat ditjatuhkan jika menyalahgunakanwewenang.

Prosedur Pembahasan
Terdapat tiga tahap penting dalam pembahasan draft regulasi pulbik, yaitu dengan
lingkup timteknis pelaksana (eksekutif), dengan lembaga legislatif (dewan penasehat,
dewan penyantun,dsb), dan dengan masyarakat

Pengesahan dan pengundangan


Dalam konsephukum, regulasi publik mempunyai kekuatan hukum materiil terhadap
pihak yang menyetujuinya. Sejak ditandatangani, rumusan hukum yang ada dalam
regulasi publik sudah tidak dapat diganti secara sepihak.Pandangan sosiologi hukum
dan psikologi hukum menganjurkan agar tahapan penyebarluasan(sosialisasi)
regulasi publik harus dilakukan.
REVIEW REGULASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
“Judicial Review” (hak uji materiil) merupakan kewenangan lembaga peradilan untuk menguji
kesahihan dan daya jual produk-produk hukum yang dihasilkan oleh eksekutif, legislatif, serta yudikatif
di hadapan konstitusi yang berlaku. Amandemen ketiga UUD 1945 telah menetapkan kewenangan
untuk mereview undang-undang (UU) terdapat di Mahkamah Konstitusi (MK),sedangkan kewenangan
untuk mereview peraturan perundang-undangan di bawah UU diserahkan ke Mahkamah Agung
Dasar hukum Keuangan Publik
Dasar Hukum Keuangan Negara
1. UU No.17 tahun 2003 tenaga keungan Negara
• Kekuasaan atas Pengelola Keuangan Negara
• Penyususn dan Penetapan APBN
• Hubungan Keauangan antara Pemerintah Pusat dan Bank sentaral, Pemerintah Daerah , serta badan Pemerintahan Masyarakat
• Pertanggung jawaban Pelaksanaan APBN dan APBD
2. UU No. 1 Tahun2004 tentang Perbendaharaan NegaraYang dimaksud dengan perbendaharaan negara adalah pengelolaan
danpertanggungjawa-ban negara, termasuk investasi serta kekayaan yang dipisahkan yang ditetapkan dalamAPBN dan APBD.
Beberapa hal yang diatur diantaranya:(a.Ruang lingkup dan asas umum perbendaharaan negara. b.Kewenangan pejabat perbendaharaan
negara. c.Pelaksanaan pendapatan dan belanja negara/daerah. d.Pengelolaan uang negara/daerah. e.Pengelolaan piutang dan utang
negara/daerah. f.Penatausahaan dan pertanggungjawaban APBN/APBD. g.Pengendalian internal pemerintahh.Penyelesaian kerugian
negara/daerah. i.Pengelolaan keuangan badanlayanan umum
3. UU No. 25/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan NegaraBadan Pemeriksa Keuangan (BPK)
melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan keuangandan tanggung jawab keuangan negara, yang meliputi seluruh unsur keuangan
negara. Jikapemeriksaan dilakukan oleh akuntan publik, laporan hasil pemeriksaan wajib disampaikankepada BPK dan
dipublikasikan.Pemeriksaan terdiri dari pemeriksaan keuangan (pemeriksaan atas laporan keuangan),pemeriksaan kinerja (pemeriksaan
atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri daripemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi, serta pemeriksaan aspek efektivitas),
danpemeriksaan dengan tujuan tertentu.
Dasar hukum Keuangan Publik
Dasar Hukum Keuangan Negara
4.UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalSistem Perencanaan Pembangunan Nasional bertujuan
untuk: mendukung koordinasiantarpelaku pembangunan; menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah,
antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah; menjamin keterkaitan dankonsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan;mengoptimalkan partipasi masyarakat; serta menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara
efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.Perencanaan Pembangunan Nasional menghasilkan:a.Rencana Pembangunan Jangka
Panjang;b.Rencana Pembangunan Jangka Menengah;c.Rencana Pembangunan Tahunan
5. Perpres No. 32/2005 tentang Perubahan Kedua atas Kepres No. 80/2003 tentang PedomanPelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
PemerintahPengumuman pemilihan penyedia barang/jasa harus dapat memberikan informasi yangluas kepada masyarakatdunia
usaha, baik pengusaha daerah setempat maupun pengusahadaerah lainnya.
Dasar Hukum Keuangan Daerah
Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional, didasarkan
padaprinsip otonomi daerah dalam pengelolaan sumber daya. Sistemperimbangan
keuanganantara pusat dan daerah dilaksanakan untuk mencerminkan pembagian tugas dan
kewena-ngan dan tanggung jawab yang jelas antara pemerintah pusat dan daerah secara
transparan.Dalam rangka penyelenggaraan daerah otonomi, Pasal 18 A (2) UUD1945
menjelaskan bahwahubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam,
dan sumber daya

Dasar Hukum Keuangan Organisasi Publik Lainnya


Berbagai upaya untuk membuat standar yang relevan di organisasi sektor publik
telahdilakukan baik oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) maupun oleh pemerintah sendiri.
Untuk organisasi nirlaba, IAI menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 45tentang Organisasi Nirlaba. Selain itu, juga lahir UU No. 16 Tahun 2001
tentang Yayasan. Juga,regulasi publik terkait dengan partai politik seperti UU No. 2 Tahun
2008 tentang Partai Politik dan PP No. 29 Tahun 2005 tentang Bantuan Keuangan kepada
Partai Politik.
PERMASALAHAN REGULASI KEUANGAN PUBLIK DI
INDONESIA
Dapat disebutkan sebagai berikut:
1)Regulasi yang berfokus pada manajemen2)Regulasi belum bersifat teknik 3)Perbedaan
interpretaqsi antara undang-undang dan regulasi di bawahnya4)Pelaksanaan
regulasiyang bersifat transisi berdampak pemborosan anggaran5)Pelaksanaan regulasi
tanpa sanksi

Anda mungkin juga menyukai