Anda di halaman 1dari 29

KOMPETENSI PETUGAS

PROMKES

1
Apa Latar Belakang
Perlunya Promkes &
Petugas Promkes?

2
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN 2015-2019
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

SEMUA ORANG
RPJMN III mendapatkan hak pelayanan kesehatan KESEIMBANGAN
2015 -2019 sesuai kebutuhan di tempat pelayanan PATIENT SAFETY dan
AKSES KESEJAHTE RAAN NAKES
kesehatan yang terstandart, dilayani oleh
tenaga kesehatan yang kompeten,
menggunakan standart pelayanan,
AKSES masyarakat
terhadap YANKES
dengan biaya yang terjangkau serta
informasi yang adekwat atas kebutuhan KESEIMBANGAN
YANG BERKUALITAS
YANKES pelayanan kesehatannya SUPPLY and
semakin BERMUTU DEMAND
MANTAP

MAN TAP
Pencapaian SPM
Bidang Kesehatan

KEWENANGAN
KURATIF REHABILITATIF PROMOTIF - PREVENTIF
KAB/KOTA/ PROV

Sumber: Presentasi Dir. Promkes & PM KEMENKES RI pada Lokakarya Bahan Kajian Kurikulum Porfesi Promosi Kesehatan, Semarang, 3 Juni 2016
Penguatan Promotif dan Preventif “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat”
(Kegiatan Germas sedang dalam proses finalisasi pembahasan dengan K/L terkait)
1. Penilaian Status Gizi
2. Stimulasi Perkembangan PENANGANAN RAWAN PANGAN DAN 1. PHBS
Anak (PAUD) KURANG GIZI : LINGKUNGAN SEHAT: 2. Pelajaran sekolah,
3. Pola Asuh yang Benar DITJEN KESMAS intra&ekstra kurikuler.

LEVEL 3 4. Penjaringan anak sekolah DITJEN KESMAS Teori dan praktek


5. Posyandu DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT 1. DIREKTORAT KESLING 3. STBM dan Pengawasan air
2. DIREKTORAT PROMKES minum
KAMPANYE HIDUP SEHAT :
DITJEN KESMAS,
BALITBANGKES, BIRO ADVOKASI REGULASI:
PROGRAM A DITJEN KESMAS
1. Penilaian Status Gizi
KOMUNIKASI 2. Aktivitas Fisik
PRIORITAS 1. DIREKTORAT GIZI MASY Penguatan 1. DIREKTORAT PROMKES 3. Diet Seimbang
2. BIRO HUKUM 4. Deteksi dini dan tata
2. DIREKTORAT KESJAOR Promotif laksana PTM dan PM
3. DIREKTORAT PROMKES 5. Imunisasi dasar lengkap
1. Penilaian Status Gizi
4. DIREKTORAT KESGA dan PENCEGAHAN PENYAKIT DAN 6. Cek kesehatan berkala
2. Diet Seimbang 7. Pengendalian Penyakit
3. Aktivitas Fisik 5. DIREKTORAT KESLING Preventif: DETEKSI DINI : Degeneratif
4. Pelajaran sekolah, 6. PUSLIT UPAYA KESEHATAN DITJEN KESMAS DAN DITJEN 8. Penanggulangan wabah,
intra&ekstra kurikuler. MASYARAKAT “Gerakan P2P pengendalian vektor
9. Penanggulangan ATM
Teori dan praktek
5. Publikasi hidup sehat Masyarakat 1. DIREKTORAT KESGA 10. Pelaksanaan Posbindu
KONSUMSI PANGAN SEHAT DAN 2. DIREKTORAT 11. Deteksi dini kanker servix
6. Riset kesehatan
masyarakat AKTIVITAS FISIK: Hidup PENGENDALIAN PTM dan payu dara

DITJEN KESMAS Sehat”


1. DIREKTORAT GIZI
MASYARAKAT PENGUATAN PROMOTIF PREVENTIF PADA
2. DIREKTORAT KESJAOR YANKES PRIMER 1. Akreditasi
1. Pelajaran sekolah, intra&ekstra Puskesmas
DITJEN YANKES DAN BPPSDMK
kurikuler. Teori dan praktek KAWASAN TANPA ROKOK, PENURUNAN STRES DAN 2. Puskesmas yang
2. Pelayanan kesehatan jiwa dan 1. DIREKTORAT YANKES PRIMER memiliki 5 jenis
NAPZA NARKOBA DAN MINUMAN KESELAMATAN BERKENDARA 2. PUSAT PENDAYAGUNAAN SDMK nakes
3. Kawasan tanpa rokok (KTR) KERAS: DITJEN KESMAS DAN DITJEN P2P
4. Upaya pencegahan perilaku DITJEN KESMAS DAN DITJEN P2P 1. DIREKTORAT PROMKES
merokok 1. DIREKTORAT PROMKES 2. DIREKTORAT KESJAOR
2. DIREKTORAT 1. Perlindungan terhadap kecelakaan
KEGIATAN PENGENDALIAN PTM
3. DIREKTORAT PENGENDALIAN 2. Pelayanan kesehatan jiwa dan NAPZA
PRIORITAS PTM Slide - 4
PENDEKATAN
KELUARGA

5
Sumber: Presentasi Dir. Promkes & PM KEMENKES RI pada Lokakarya Bahan Kajian Kurikulum Porfesi Promosi Kesehatan, Semarang, 3 Juni 2016
PENDEKATAN KELUARGA
INTERAKSI POSITIF ANTAR FUNGSI
INDIVIDU KELUARGA
ASPEK SOSIOKULTURAL
KONSEP KELUARGA ANTROPOLOGI
EKONOMI
1. PROGRAM PBI MODAL SOSIAL
UNTUK JKN KETAHANAN BANGSA
2. PROGRAM
KAPITASI
KELUARGA KELUARGA KELUARGA

1. PROGRAM KEDUDUKAN
KELUARGA KELUARGA
HARAPAN
PENGASUHAN
2. PROGRAM RASKIN
– RASTRA PENDIDIKAN PERAN
PEMBELAJARAN KELUARGA
6
Sumber: Presentasi Dir. Promkes & PM KEMENKES RI pada Lokakarya Bahan Kajian Kurikulum Porfesi Promosi Kesehatan, Semarang, 3 Juni 2016
PENDEKATAN KELUARGA

Puskesmas

UKBM: Posyandu, PAUD, UKS, Poskestren,


Upaya Kes Kerja, Posbindu PTM, dll

Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga

7
Sumber: Presentasi Dir. Promkes & PM KEMENKES RI pada Lokakarya Bahan Kajian Kurikulum Porfesi Promosi Kesehatan, Semarang, 3 Juni 2016
INDIKATOR KELUARGA SEHAT
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan Kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih
11 Keluarga memiliki/memkai jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes 8
PAKET INFORMASI KESEHATAN KELUARGA
(PINKESGA)

9
DLL
PUSKESMAS SUDAH MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA
MASYARAKAT NAMUN BELUM MENJANGKAU SELURUH
MASYARAKAT DI WILAYAH KERJANYA

ANUNG untuk RAKERKESNAS

PERLU

PUSKESMAS HARUS LEBIH BANYAK


MELAKUKAN
KEGIATAN DI LUAR GEDUNG
10
Sumber: Presentasi Dir. Promkes & PM KEMENKES RI pada Lokakarya Bahan Kajian Kurikulum Porfesi Promosi Kesehatan, Semarang, 3 Juni 2016
PENDEKATAN OPERASIONAL
1. Mengikuti Keluarga Berencana
2. Melaksanakan persalinan di
Faskes
3. Memberikan ASI Ekslusif 6
bulan
4. Mengimunisasikan Bayi (dasar
lengkap)
5. Memantau Tumbuh Kembang
PUSKESMAS
balita

6. Mengobatkan penderita TB
sesuai standart
7. Mengobatkan penderita
hipertensi secara teratur
8. Mengobatkan penderita
Gangguan Jiwa
9. TIDAK merokok
10. Menyediakan air bersih
11. Menyediakan jamban keluarga
12. Menjadi peserta JKN
Permenkes 75 tahun 2014
11
Sumber: Presentasi Dir. Promkes & PM KEMENKES RI pada Lokakarya Bahan Kajian Kurikulum Porfesi Promosi Kesehatan, Semarang, 3 Juni 2016
DIREKTORAT PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
(PERMENKES 64/2015)
• Bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal
Kesmas

• Mempunyai tugas dan fungsi teknis :


a. Perumusan kebijakan TUJUAN PROMOSI KESEHATAN :
b. Pelaksanaan kebijakan DALAM Peningkatan Perilaku Sehat dan
c. Penyusunan NSPK RANGKA Kemandirian Masyarakat untuk
d. Bimtek dan supervisi MENCAPAI : Hidup Sehat
e. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan
f. Tata Usaha dan Rumah Tangga Direktorat

• Di bidang :
1. KIE kesehatan
2. Advokasi dan kemitraan
3. Potensi sumberdaya promosi kesehatan
4. Pemberdayaan masyarakat
12
Sumber: Presentasi Dir. Promkes & PM KEMENKES RI pada Lokakarya Bahan Kajian Kurikulum Porfesi Promosi Kesehatan, Semarang, 3 Juni 2016
KEGIATAN PRIORITAS DIT. PROMKES DAN PM DALAM
MENDUKUNG TERCAPAINYA PROGRAM PRIORITAS 2017
PENGGALANGAN
PENGEMBANGAN
KOMITMEN DENGAN
METODE DAN TEKNIK
MITRA POTENSIAL
PROMKES YG EFEKTIF
PENINGKATAN
KAPASITAS SDM
PROMKES
PROGRAM PRIORITAS : PENGEMBANGAN
• GERMAS HIDUP SEHAT MEDIA KIE
• KELUARGA SEHAT
• RPJMN
PENYEDIAAN SARANA • RENSTRA
PRASARANA • INDIKATOR KINERJA KAMPANYE KESEHATAN
KEGIATAN SESUAI TEMA

MENGGALI SUMBER
PEMBIAYAAN DAERAH ADVOKASI UNTUK
TERBITNYA KEBIJAKAN KETERLIBATAN
PUBLIK YG MASYARAKAT DAN
BERWAWASAN KES. UKBM 13
Bagaimana Kompetensi
Petugas Promkes?

14
DEFINISI

Pejabat Fungsional Promotor Kesehatan


Masyarakat adalah Pegawai Negeri Sipil yang
diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan Promosi kesehatan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan

15
(PROSES PENGUSULAN PERUBAHAN NOMENKLATUR DARI JABFUNG
PENYULUH KESEHATAN MENJADI PROMOTOR KESEHATAN)

Latar Belakang (1)


Lama : Jabfung Penyuluh Baru : Jabfung Promotor Alasan
Kesmas Kesehatan
1 Berdasar/menimbang pada Berdasarkan pergeseran fungsi Berdasar filosofi fungsi
meningkatkan kesadaran dari meningkatkan kesadaran Jabfung sebagai SDM
masyarakat hidup sehat menjadi mampu pembangunan kesehatan
mempraktikan hidup sehat tidak hanya sekedar
menyadarkan tetapi hrs
mampu merubah perilaku
agar tau, mau, mampu
hidup sehat secara mandiri

16
Latar Belakang (2)
Lama : Jabfung Penyuluh Baru : Jabfung Promotor Alasan
Kesmas Kesehatan
2 Tujuan yang ingin dicapai : Tujuan yg ingin dicapai : terjadinya Berdasar filosofi
perubahan cara berpikir dan (output) perubahan perilaku kemapuan
berperilaku bid kesehatan (proses sasaran primer, sekunder dan tertier Jabfung yang
perubahan perilaku) dg karakteristik (masyarakat, tokoh masy, harus disesuaikan
pengetahuan, menyetujui, niat, pengambil kebijakan/stakeholder dengan
praktik dan advokasiStrategi melalui proses pemberdayaan perkembangan
Penyuluhan Kesmas (Depkes tahun masyarakat, advokasi, KIE dan ilmu pengetahuan
1990) kemitraan Strategi Promkes
(Permenkes 74 tahun 2015).

17
Latar Belakang (3)
Lama : Jabfung Penyuluh Baru : Jabfung Promotor Alasan
Kesmas Kesehatan
3 Berdasar pada peningkatan Berdasar pada situasi dan Berdasar
kesadaran masyarakat untuk hidup kondisi status kesehatan perubahan/perkembangan
sehat dan dibantu dg proses masyarakat yang perlu kebijakan ttg
perubahan perilaku. ditingkatkan dengan pembangunan kes. pada
peningkatan pembangunan penguatan promotif dan
kesehatan yg bertujuan preventif
meningkatnya kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup
sehat bg setiap orang agr
terwujud derajat kesehatan
setinggi2nya  UU No 17/2007
ttg RPJP 2005-2025

18
Latar Belakang
Lama : Jabfung Penyuluh Baru : Jabfung Promotor Alasan
Kesmas Kesehatan
4 Berdasar pada kondisi di tahun 2000, berdasar pada situasi dan kondisi Berdasar
lembaga/unit orgaisasi pelaksana restruktur organisasi dan reformasi perubahan/penyesuaian
pendidikan kes./penyuluhan kes. birokrasi organisasi pelaksana struktur organisasi
adalah Pusat Penyuluhan Kesmasy pendidikan kesehatan disesuaikan pelaksana penyuluhan
dengan perkembangan global dan dan berkembang menjadi
nasional menjadi Pusat Promosi promosi kesehatan
Kesehatan tahun 2001 dan menjadi
Direktorat Promkes tahun 2016
sesuai Perpres 35/2015
5 Berdasar pada nomenklatur tenaga berdasar pada nomenklatur tenaga perubahan/penyesuaian
kesehatan terdiri dari Penyuluhan kesehatan masy terdiri dari tenaga nomenklatur tenaga
Kesmasy promosi kesehatan dan pendidik kesehatan; tenaga
ilmu perilaku UU No.36/2014 ttg penyuluh menjadi tenaga
Tenaga Kesehatan promosi kesehatan

19
KELOMPOK TENAGA KESEHATAN
PP No 32 Tahun 1996 UU No 36 tahun 2014
Tentang Tenaga Kesehatan Tentang Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan Tenaga kesehatan
masyarakat meliputi masyarakat  epidemiolog
epidemiolog kesehatan, kesehatan, tenaga promosi
entomolog kesehatan, kesehatan dan ilmu
mikrobiolog kesehatan, perilaku, pembimbing
penyuluh kesehatan, kesehatan kerja, tenaga
administrator kesehatan dan administrasi dan kebijakan
sanitarian. kesehatan, tenaga biostatis

20
MANFAAT JABATAN FUNGSIONAL
PROMOTOR KESEHATAN MASYARAKAT
MASYARAKAT ORGANISASI JF-PKM

•Masyarakat mendapatkan pelayanan


promotif dan preventif lebih baik •Meningkatkan kinerja •Adanya kejelasan
•Masyarakat mendapatkan informasi
yang luas dan bertanggungjawab. organisasi/instansi jenjang karir Jabatan
•Masyarakat mendapatkan informasi
•Mempunyai tenaga Promotor Kesehatan
dan pendidikan kesehatan yang secara
adekuat profesional oleh Promotor promosi kesehatan Masyarakat, disemua
Kesehatan Masyarakat level adminstrasi.
•Masyarakat dapat belajar memecahkan (Pegawai Negeri Sipil) •Adanya kejelasan profesi
permasalahan kesehatan dengan
potensi dan kemampuan sendiri, profesinal yang sebagai wadah dalam
sehingga akan menumbuhkan
kesedaran dan kemauan sehingga kompeten dibidang pengembangan karir
membentuk masyarakat dalam
kemandirian hidup sehat.
promosi kesehatan Pegawai Negeri Sipil

21
TUGAS PROMOTOR
KESEHATAN MASYARAKAT
• Advokator dalam upaya mewujudkan kebijakan berwawasan kesehatan,
• Fasilitator dalam upaya pemberdayaan masyarakat untuk menumbuhkan
kepedulian dan peran serta masyarakat, dunia usaha, organisasi
masyarakat dan lintas sektor lainya dalam bidang kesehatan,
• Mediator antar pemangku kepentingan untuk meningkatkan upaya
promosi kesehatan
• Pendidik dalam upaya komunikasi informasi dan edukasi dalam bidang
kesehatan,
• Perancang media promosi kesehatan agar mendapatkan pesan media
yang efektif.
22
Definisi (2)

• Promotor Kesehatan Masyarakat Keterampilan adalah


Jabatan Fungsional Promotor Kesehatan Masyarakat yang
pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan teknis operasional
yang bersifat keterampilan di bidang Promosi Kesehatan.
• Promotor Kesehatan Masyarakat Keahlian adalah Jabatan
Fungsional Promotor Kesehatan Masyarakat yang pelaksanaan
tugasnya meliputi kegiatan yang berkaitan dengan
pengembangan pengetahuan, penerapan konsep dan teori,
ilmu dan seni untuk pemecahan masalah dan proses
pembelajaran dengan cara yang sistematis di bidang Promosi
Kesehatan.

23
KEDUDUKAN JABATAN FUNGSIONAL
PROMOTOR KESEHATAN
MASYARAKAT
Sebagai Pelaksana Teknis Fungsional Promosi Kesehatan pada :
• Puskesmas
• Rumah Sakit
• Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
• Dinas Kesehatan Provinsi
• Kementerian / Lembaga di Luar Kemenkes
• Direktorat Teknis / Balai Kesehatan Masyarakat / UPT di
Lingkungan Kemenkes
• Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
24
TUGAS POKOK

Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan yang meliputi:


1. Penyusunan rencana Pelaksanaan kegiatan promosi
kesehatan;
2. Pelaksanaan advokasi;
3. Pelaksanaan KIE;
4. Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat;
5. Penggalangan Kemitraan;
6. Pengembangan Pendekatan Promosi Kesehatan; dan
7. Pengembangan Profesi.
25
KONDISI SAAT INI

• Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas saat ini 0,46 %


atau 4,471 orang ( Risfaskes 2011)
• Dari 9713 Puskesmas baru 901 orang tenaga yang
menjabat sebagai Pejabat Fungsional PKM
• Di tingkat Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten / Kota
masih ada yang belum memiliki pejabat fungsional PKM

26
KONDISI YANG DIHARAPKAN
NO UNIT KERJA KEBUTUHAN
1 DAERAH
1.1 DINAS KESEHATAN PROVINSI 171
1.2 DINAS KESEHATAN KABUPATEN / KOTA 3,235
1.3 RSUD 2,725
1.4 PUSKESMAS 26,852
Jumlah Kebutuhan Daerah 32,983
2 PUSAT
2.1 Direktorat Promosi Kesehatan dan PM 50
2.2 RS Vertikal (Pusat) 259
2.3 Balai Kesehatan (BBKP Surakarta , BKTM Makassar) 4
2.4 Kantor Kesehatan Pelabuhan 42
Jumlah Kebutuah Pusat 555
Jumlah Kebutuhan ( Pusat + Daerah ) 33,338

27
FORMASI JABATAN
JUMLAH
NO TEMPAT FORMASI JF-PKM JF-PKM-KEAHLIAN
KETERAMPILAN
1 Lingkungan Kantor Kementerian - 50 – 100 Orang
Kesehatan
2. Lingkungan K/L di luar Kementerian 1 – 2 Orang 1 – 2 Orang
Kesehatan
3 Dinas Kesehatan Provinsi 3 – 18 Orang
4. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 3 – 18 Orang
5. Rumah Sakit Umum Pusat dan Daerah
• RS Type A 2 – 6 Orang 2 – 4 Orang
• RS Type B 2 – 4 Orang 2 – 3 Orang
• RS Type C 2 – 3 Orang 1 – 2 Orang
• RS Type D 1 – 2 Oang Minimal 1 Orang
6 Puskesmas 1 – 3 Orang 1 – 2 Orang

28
HEALTH
PROMOTION

29

Anda mungkin juga menyukai