• Nama : Ny. MG
• Alamat : Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan
• Jenis kelamin : Perempuan
• Umur : 79 tahun
• Jumlah anak : 3 orang
• Jumlah cucu : 2 laki-laki, 1 perempuan
• Agama : Islam
• Suku bangsa : Jawa
• Pendidikan formal: Tamat SMA Sederajat
• Status perkawinan: Cerai Mati
RESUME
• Pasien wanita usia 79 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 1 jam SMRS.
Penurunan kesadaran berupa pasien masih membuka mata namun bicara kacau. Keluhan disertai
dengan bicara pelo dan bibir mencong ke arah kiri, serta lengan dan tungkai kiri menjadi sulit
digerakkan sehingga pasien harus menggunakan kursi roda.
• Keluhan serupa pernah dirasakan 6 bulan yang lalu berupa kelemahan pada tubuh sisi kanan dan
dirawat di RSUD Tangerang Selatan selama +- 1 minggu. Setelah stroke pertama, pasien masih sulit
menggerakkan tungkai kanannya sehingga pasien harus menggunakan tongkat hingga saat ini namun
lengannya sudah dapat digerakkan untuk makan dan minum. Pasien menderita hipertensi sejak
kurang lebih 10 tahun yang lalu, diberikan obat amlodipine 1 x 10 mg. Pasien juga menderita
penyakit jantung sejak 1 tahun yang lalu, diberikan obat aspirin 1 x 80 mg. 6 bulan terakhir ini pasien
tidak minum obat maupun pergi kontrol ke RSUD atau Puskesmas lagi karena merasa jenuh. Riwayat
DM, alergi, sakit ginjal, dan asma disangkal.
• RPK: HT (+), DM (-)
RESUME
• Pasien sudah tidak bekerja dan saat ini tinggal bersama 1 orang anak, 1 mantu
dan 2 cucu, serta 1 pengasuh. Aktivitas seperti mandi dan berpakaian dibantu
oleh pengasuh pasien. Pasien mengalami penurunan nafsu makan sejak 3 bulan
yang lalu, dan tidak mau makan sejak 2 hari SMRS. Pasien makan 2x sehari
dan hanya 3-5 suap setiap makan. Menurut pengasuh pasien, pasien saat ini
terlihat lebih kurus dibandingkan dengan 3 bulan sebelumnya.
RESUME
• Atrial fibrilasi
• Hipertensi grade I tidak terkontrol
• Dislipidemia
• DMT II
• Hipokalemia
• Underweight
• Tirah baring, head up 30o- 45o, hindari aktivitas berlebih dan mengejan
• Edukasi mengenai penyakit (penyebab, faktor risiko, penatalaksanaan,
pentingnya kontrol dan berobat secara teratur, komplikasi dan pencegahannya)
• Monitor tanda vital dan tanda peningkatan TIK
• O2 nasal kanul 2 liter/menit
• NGT pro diet cair 1800 kalori per hari
• Rehabilitasi: melakukan mobilisasi pasif miring ke kanan dan ke kiri, latihan
gerak sendi, setelah stabil latihan duduk
• Konsultasi TS kardiologi, penyakit dalam, rehab medik, dan bedah saraf
TATALAKSANA – MEDIKAMENTOSA
• Onset dan durasi kerja: menurunkan tekanan intrakranial dalam 15 menit, dan
durasi kerja untuk menurunkan tekanan intrakranial berkisar 1,5-6 jam
• Dosis: diberikan loading dose 0,5-1gr/kgbb yang harus habis dalam 15 menit,
kemudian dilanjutkan pemberian dosis maintenance yaitu setengah dari dosis
inisial, diberikan sebanyak 4x sehari dipertahankan 3x24 jam lalu di tappering
off
• Risiko efek samping:
• Dehidrasi
• Hipotensi
• Imbalans elektrolit memperparah hipokalemia pasien
• Interaksi: tidak ada
CLOPIDOGREL 1X75 MG PO
• Obat golongan CCB terbukti sangat efektif pada hipertensi dengan kadar renin rendah
seperti pada usia lanjut
• Risiko efek samping:
• Tidak memiliki efek samping metabolik baik terhadap lipid, gula darah, maupun asam urat.
• sakit kepala, edema, mual, pusing, dan muka merah.
• Hipotensi – penggunaannya dibarengi dengan pemberian mannitol dan bisoprolol
• Interaksi obat: dengan atorvastatin [rendah]
• Amlodipine dapat berinteraksi dengan simvastatin, dimana simvastatin dimetabolisme oleh enzim
CYP3A4 sitokrom P450 dan sangat sensitif terhadap efek inhibisi CYP3A4, sedangkan
amlodipine merupakan inhibitor CYP3A4. Penggunaan amlodipine dan simvastatin dapat
menyebabkan peningkatan kadar simvastatin dalam darah, sehingga dapat berpotensi timbulnya
efek samping. Alternatif statin yang dapat diberikan adalah atorvastatin
BISOPROLOL 1X1,25 MG PO
• Target terapi bisoprolol adalah penurunan denyut jantung menjadi <80x/menit saat
istirahat
• Bisoprolol memiliki masa kerja yang panjang sehingga cukup diberikan 1x sehari, dan
penggunaannya pada pasien usila dapat diberikan dari dosis terendah (1,25 mg).
• Risiko efek samping & interaksi: penggunaan bisoprolol dengan insulin yaitu dapat
meningkatkan risiko, keparahan, dan durasi dari efek samping hipoglikemia
ATORVASTATIN 1X20 MG PO
• Golongan PPI menghambat sekresi asam lambung lebih kuat dari AH2. Obat ini
bekerja pada proses terakhir produksi asam lambung, lebih distal dari AMP.
• Indikasi: pencegahan GI bleeding akibat penggunaan clopidogrel
• PPI merupakan prodrug yang memerlukan suasana asam untuk aktivasi. Setelah
diabsorbsi oleh usus dan masuk ke sirkulasi sistemik, metabolit aktif PPI akan berikatan
dengan proton pump secara irreversible yang berada di membran apikal sel parietal
menghambat kerja enzim dan menghentikan produksi asam lambung hingga 80-95%.
• PPI diberikan dalam bentuk salut enterik untuk mencegah degradasi zat aktif dalam
suasana asam. Jika tablet pecah aktivasi PPI menjadi metabolit aktif terikat pada
mukus dan makanan bioavailabilitasnya menurun PPI sebaiknya diberikan saat
lambung kosong.
• Interaksi: pantoprazole dapat menurunkan efek terapi clopidogrel. Namun pemberian
pantoprazole lebih baik daripada pemberian omeprazole dan esomeprazole.
ASAM FOLAT 1X1 MG PO
• Indikasi: neuroprotektor
• Mekanisme kerja: sintesis nukleotida, repair DNA, myelinisasi, mengurangi
hiperhomosisteinemia pada pasien stroke memperbaiki defisit neurologi,
mencegah terjadinya stroke berulang, mengurangi terjadinya atrofi otak,
meningkatkan fungsi memori
• Memerlukan vitamin B12 untuk melepaskan folat
• Pemberian asam folat sebagai pengobatan kuratif dapat diberikan dengan dosis 500-
1000 gr/hari secara peroral.
• Interaksi: tidak ada
• Asam folat dengan dosis lebih dari 100x dosis harian yang dianjurkan efek toksik
meningkatkan frekuensi kejang pada penderita epilepsi dan memperburuk kerusakan
saraf pada pasien dengan defisiensi vitamin B12.
ASPAR K 1X300 MG PO
• Dosis pemberian insulin pada penderita DM berkisar antara 5-150 unit per hari
tergantung keadaan pasien
• Dosis inisial insulin glargin adalah 0,5-0,8 unit/kgBB/hari
• Penetapan dosis insulin berdasar kadar glukosa darah puasa dan dua jam
sesudah makan serta kadar glukosa dalam urin empat porsi yaitu antara jam 7-
11, jam 11-16, jam, 16-21 dan 21-7
• Risiko efek samping: hipoglikemia
• Interaksi: interaksi antara insulin dengan beta-blocker meningkatkan risiko
terjadinya hipoglikemia
DAFTAR PUSTAKA
• Bereczki D, Fekete I, Prado GF, Liu M. Mannitol for acute stroke. Cochrane Database Syst Rev.
2007;2007(3):CD001153.
• Kemenkes. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Tata Laksana Stroke. 2019.
• Gunawan G Sulistia. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2016.
• Grove EL, Würtz M, Schwarz P, Jørgensen NR, Vestergaard P. Gastrointestinal events with clopidogrel: a
nationwide population-based cohort study. J Gen Intern Med. 2013;28(2):216-222. doi:10.1007/s11606-
012-2208-0
• Paciaroni M, Ince B, Hu B, et al. Benefits and Risks of Clopidogrel vs. Aspirin Monotherapy after
Recent Ischemic Stroke: A Systematic Review and Meta-Analysis. Cardiovasc Ther.
2019;2019:1607181.
• Bates ER, Lau WC, Angiolillo DJ. Clopidogrel-drug interactions. J Am Coll Cardiol. 2011 Mar
15;57(11):1251-63.
• Tumiwa FA, Lefrandt RL. Mengatasi fibrilasi atrium rapid response dengan bisoprolol. Jurnal Biomedik.
2009;1(3):192-201.
• PERKI. Pedoman Tatalaksana Fibrilasi Atrium. Jakarta: Centra Communications. 2014.
• Murray LK, Emmerson JT, Jadavji NM. The Role of Folates in Neurological Functions in book: Folic
Acid: Sources, Health Effects, and Role in Disease. 2017.
• PERKENI. Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia. 2021
TERIMA KASIH