Anda di halaman 1dari 8

BAB 27

JASA-JASA SELAIN AUDIT YANG BISA DIBERIKAN


KANTOR AKUNAN PUBLIK

KELOMPOK 13
FITRIA WINDY RACHMAWATI
NOVIYANI
ROSIDATUSANIYAH
PENDAHULUAN
Ikatan akuntan indonesia telah menerbitkan standar atestasi
yang di sahkan tanggal 1 agustus 1994 dan berlaku efektif untuk
laporan penugasan atestasi yang diterbitkan pada tanggal 1
oktober 1994

Standar Atestasi merupakan landasan konseptula untuk


berbagai tipe jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik bagi
masyarakat.
Atestasi adalah suatu pernyataan pendapat atau
pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang
apakah asersi suatu entitas sesuai dalam hal yang material
dengan kriteria yang telah di tetapkan
Standar Atestasi
Standar Umum
1. Penugasan harus dilaksankan oleh seroang praktisi dan
pelatihan teknik cukup dalam fungsi atestasi
2. Penugasan dilaksanakan kepada seorang yang lebih memiliki
pengetahuan cukup dalam bidang yang bersangkutan dengan
asersi
3. Praktisi harus melaksankan penugasan jika meiliki alasan:
a) Asersi dapat dinilai dengan kriteria rasional
b) sersi dapat diestimasi atauy diukur secara konsisten dan
rasional dengan menggunakan kriteria tersebut
4. Dalam semua hal yang bersangkitan dengan perikatan,sikap
mental yang independen harus di pertahankan oleh praktisi
5. Kecermatan dan keseksamaan tanggung jawab pundak
praktisi yang terlibat dalam perikatan untuk mengamati setiap
standar atestasi

Standar Pekerjaan Lapangan


6. Pekerjaan harus direncanakan sebaik baiknya dan dijak
menggunakan asisten harus di supervisi
7. Bukti yang cukup harus di peroleh untuk memberikan dasar
rasional bagi simpulan yang digunakan dalam laporan
Standar Pelaporan
1. Laporan harus menyebutkan asersi yang dilaporkan dan menyatakan sifat
penugasan perikatan atestasi yang bersangkutan
2. Laporan harus menyatakan simpulan praktisi mengenai apakah asersi
disajikan sesuai standar
3. Laporan harus menyatakan semua kebutuhan praktisi yang signifikan
tentang perkatan dan penyajian asersi
4. Laporan suatu perikatan untuk mengevaluasi suatu asersi yang
berdasarkan kriteria uang di sepakati untuk melaksankan prosedur yang
disepakati harus berisi suatu pernyataan tentang keterbatasan pemakaian
laporan hanya oleh pihak-pihak yang menyepakati kriteria atau prosedur
tersebut
Informasi Keuangan Interim
Prosedur yang harus diterapkan oelh akuntan publik umumnya berikut :

a. Meminta keterangan mengenai pengendalian intern,perubahan signifikan


dalam pengendalian intern
b. Menerapkan prosedur analitis atas informasi keuangan interim untuk
mengidentifikasi dan memberikan dasar untuk mengajukan pertanyaan
tentang hubungan dan pos individual yang tampak luar biasa
c. Membaca notulen rapat pemgenag saham ,dewn komisaris dan komite-
komite untuk mengidentifikasi tindakan yang dapat memengaruhi informasi
d. Membaca informasi keuangan interm
e. Menanyakan kepada pejabat perusahaan yang bertanggung jawab atas
masalah keuangan dan akuntansi
Laporan akuntan yang melampiri informasi keuangan interem yang telah
direview mencakup berikut ini:

1) Judul yang berisi frasa “ laporan akuntan independen”


2) Identifikasi informasi keuangan interim yang di review
3) Pernyataan bahwa informasi keuangan adalah tanggung jawab manajemen
perusahaan
4) Pernyataaan bahwa review atas informasi keuangan interim dilakukan
berdasarkan standar yang diteteapkan IAPI
5) Uraian mengenai prosedur review
6) Suatu pernyataan apakah akuntan menemukan indikasi perlunya modifikasi
material yang harus dilakuakan agar informasi keuangan interim sesuai dengan
standar akuntansi indonesia
7) Tanda tangan akuntan,nama dan nomor register negara akuntan
8) Tanggal laporan review,berdasarkan tanggal selesainya re view
Standar Jasa Akuntansi dan Review
PSAR No 01

Anda mungkin juga menyukai