Anda di halaman 1dari 17

Landasan Filosofis:

Aliran Perenialisme dan


Aliran Essensialisme

BY:

Dewi Fitriani Fakhrunnisa Afina Ai Ratna


21861002 21861014 21862007
Landasan Filosofis
ALIRAN PERENIALISME
Sejarah Perenialisme

Aliran Perenialisme yaitu suatu


aliran tentang pendidikan yang
sudah ada sejak abad ke XX.
Aliran perenialisme lebih
menekankan pada kebenaran,
keabadian, keindahan pada
warisan budaya. Terdapat 3
tokoh yang membawa
pengaruh pendidikan terhadap
aliran ini yaitu Plato, Aristoteles,
dan Thomas Aquinas.
Tokoh-tokoh Perenialisme

A
B
C
Plato
Konsep Aliran Perenialisme

1. Definisi Pendidikan
Tentang pendidikan kaum Perenialisme memandang education as cultural
regression: pendidikan sebagai jalan kembali, atau proses mengembalikan
keadaan manusia sekarang seperti dalam kebudayaan masa lampau yang
dianggap sebagai kebudayaan ideal.

2. Tujuan Pendidikan
Tujuannya adalah membantu anak menyingkap dan menanamkan
kebenaran-kebenaran hakiki.

3. Tugas Pendidikan

Tugas pendidikan adalah memberikan pengetahuan tentang nilai-nilai


kebenaran yang pasti, absolut, dan abadi yang terdapat dalam kebudayaan
masa lampau yang dipandang sebagai kebudayaan ideal tersebut.
Lanjutan…

4. Metode Pendidikan
Membaca dan diskusi, yaitu membaca dan mendiskusikan karya-karya yang
termashur dalam rangka mendisplinkan pikiran. Guru berperan bukan
sebagai perantara antara dunia dan jiwa anak, melainkan guru juga sebagai
murid yang mengalami proses belajar.
Pandangan Perenialisme
pada Belajar

Menurut
Dalam
Asas
Bagaimana
Belajar Perenialisme
pandangan
berpikir
untuk tugas
dan
mampu berat berpendapat
Perenialisme,
kemerdekaan
berpikir
ini dapat tugas
bukanlah
harus latihan
guru
a. Mental Dicipline sebagai bukanlah
semata perantara
dan pembinaan
menjadi
dilaksanakan,
–tujuan
matayakni
tujuan
utama antara
berpikir
belajar dunia
adalah
kebajikan
pendidikan,
supaya dengan
salah
moral satu
mampu
otoritas
dan
Teori Dasar
jiwa anak,
kewajiban
berpikir
berpikir.
kebajikan melainkan
tertinggi
harus
Perenialisme
intelektual guru
dalam
disempurnakan
dalam
tetap juga sebagai
belajar,
rangka
percaya atau
sesempurna
b. Rasionalitas dan Asas murid yang
keutamaan
mungkin.
dengan
aktualitasasas mengalami
dalam
Makna
sebagai proses
pembentukan proses
kemerdekaan
filosofis. belajar
belajar.
Belajar
kebiasaan
pendidikan
untuk
Kemerdekaan sementara
hendaknya
dalam
berpikir mengajar.
permulaan
berarti
membantu
pula Guru
pendidikan
gunamanusia
memenuhi
anak.
untukfungsi
mengembangkan
dirinya sendiri
Kecakapan
practical philosophy
membaca,
yangpotensi – potensiself
membedakannya
baik
menulis,
etika, sosial
dan dari
c. Learning to Reason
(Belajar untuk Berpikir) discovery,
makhlukilmu
berhitung
politik, dan
yang ia seni.
merupakan
dan melakukan
lain. Fungsi
landasanotoritas
belajar dasar. moral
harus Dan
atas muridbagi
diabdikan
berdasarkan – muridnya,
pentahapan
tujuan itu, karena
itu,
yaitu iaaktualisasi
maka seorang
learning
d. Belajar sebagai Persiapan profesional
dirireason
to manusia yang
menjadi memiliki
sebagai tujuan
makhlukkualifikasi
pokokrasional
pendidikan
yang
Hidup dan superior
bersifat menengah
sekolah dibandingkan
merdeka. dengan murid
dan pendidikan tinggi.–
e. Learning through Teaching muridnya. Guru harus mempunyai
aktualitas yang lebih.
Pandangan Perenialisme
pada Kurikulum

Kurikulum menurut kaum perenialis harus


menekankan pertumbuhan intelektual siswa pada
seni dan sains. Untuk menjadi “terpelajar secara
cultural” para siswa harus berhadapan dengan
bidang seni dan sains yang merupakan karya
terbaik yang diciptakan oleh manusia. Kurikulum
perenialis didasarkan pada tiga asumsi mengenai
pendidikan:

c.  Pendidikan
b.  Karena kerjaharus
a.  Pendidikan pikiran
menstimulus
adalah bersifat
mengangkat para siswa
pencarian
kebenaran
untuk
intelektual manusia
berfikir
dan secara yang
memfokuskanberlangsung
mendalam pada terus –
mengenai
gagasan
menerus.
gagasan Kebenaran
gagasan,–pendidikan apapun
gagasan signifikan.
juga akan
harus
Para selaluharus
memfokuskan
guru
benar dimanapun
menggunakan
pada gagasan- juga. Kebenaran
pemikiran
gagasan, pengolahanbersifat
yang benar dan kritis
universal
sebagai dan
rasionalitas
metoda tak
manusiaterikat
pokok waktu
adalah
mereka,
fungsi
danpenting
mereka
harus
pendidikan
mensyaratkan hal yang sama pada siswa.
ALIRAN ESSENSIALISME
Sejarah Essensialisme

Esensialisme muncul pada


zaman Renaissance, ia
memberikan dasar berpijak
pada pendidikan yang penuh
flexibilitas dimana terbuka
untuk perubahan, toleran dan
tidak ada keterkaitan dengan
doktrin tertentu.
Tujuan Essensialisme
Dalam Pendidikan

Esensialime dalam melakukan gerakan pendidikan bertumpu pada


mazhab filsafat idealisme dan realisme, meskipun kaum idealisme dan kaum
realisme berbeda pandangan filsafatnya, mereka sepaham bahwa:
a.Hakikat yang mereka anut makna pendidikan bahwa anak harus
menggunakan kebebasannya, dan ia memerlukan disiplin orang dewasa
untuk membantu dirinya sebelum sendiri dapat mendisiplinkan dirinya.
b.Manusia dalam memilih suatu kebenaran untuk dirinya sendiri dan
lingkungan hidupnya mengandung makna pendidikan bahwa generasi perlu
belajar untuk mengembangkan diri setinggi-tingginya dan kesejahteraan
sosial.
Pandangan Essensialisme
pada Kurikulum

Model kurikulum aliran esensialisme


mengikuti model transmisi yang
menganggap fungsi pendidikan adalah
untuk mentransmisi fakta , keterampilan
dan nilai kepada siswa agar siswa
menguasai materi melalui teksbook,
menguasai keterampilan dasar
(bicalistung) dan menguasai nilai
kebudayaan tertentu yang dibutuhkan
dalam masyarakat serta mengaplikasikan
pandangan-pandangan Seller Meller
(1985: 5-6).
Pandangan Essensialisme
pada Guru

Bagi kaum esensialis guru seharusnya aktif,


bertanggungjawab, pengatur ruangan,
penyalur pengetahuan yang baik, penentu
materi, metode, evalusi dan
bertanggungjawab terhadap seluruh wilayah
pembelajaran Guru dianggap sebagai
seseorang yang menguasai lapangan subjek
khusus dan merupakan model contoh yang
sangat baik untuk ditiru dan digugu. Diane
Lapp et all (1975 : 39). Memperhatikan
pandangan esensialisme di atas tentang
peran guru, maka guru seharusnya terdidik.
Secara moral, ia merupakan orang yang
dapat dipercaya. Secara teknis, ia harus
memiliki kemahiran dalam mengarahkan
proses mengajar.
Persamaan Perenialisme
dan Essensialisme

1. Keduanya memiliki tujuan umum dan tujuan khusus Pendidikan

2. Kurikulum ditentukan oleh orang dewasa

3. Mengakui adanya suatu keharusan disiplin yang keras dari orang dewasa dalam
membawa anak didik untuk mencapai tujuan akhir
Perbedaan Perenialisme
dan Essensialisme

1. Tidak mendukung secara penuh pendidikan intelektual

2. Memungkinkan menyerap metode pendidikan modern yang dimunculkan oleh


progresivisme

3. Perenialisme membesar-besarkan keberhasilan masa lalu sebagai sebuah


ekspresi abadi, sementara esensialisme justru menjadikan keberhasilan masa
lalu itu sebagai sumber pengetahuan untuk memecahkan masalah sekarang

George F. Kneller (1971: 58-60)

Anda mungkin juga menyukai