KEBIASAAN/KESUSILAAN
INGGRIS ETHIS
ETIKA
Ilmu tentang apa yang baik dan yang
buruk, tentang hak dan kewajiban moral,
Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak, Nilai mengenai benar dan
salah yang dianut masyarakat.
Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu:
Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan
kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup
(sila) yang lebih baik (su).
Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika
berarti ilmu akhlak.
SECARA UMUM ETIK
SOPAN SANTUN
PERSAMAAN
MENYANGKUT PERILAKU MANUSIA
MENGATUR PERILAKU MANUSIA
SECARA NORMATIF
PERBEDAAN
ETIKA ETIKET
a. TIDAK TERBATAS DARI a. MENYANGKUT CARA
CARA MELAKUKANNYA, SUATU PERBUATAN
TETAP MEMBERI NORMA HARUS DILAKUKAN
TENTANG PERBUATAN MANUSIA
ITU SENDIRI
b. TIDAK BERLAKU PADA b. HANYA BERLAKU DALAM
HADIR/TIDAKNYA PERGAULAN
ORANG LAIN
c. BERSIFAT LEBIH c. BERSIFAT RELATIF
ABSOLUT
d. MEMANDANG MANUSIA
DARI SEGI JASMANI DAN d. HANYA MEMANDANG
ROHANI MANUSIA DARI SEGI
LAHIRIAH SAJA
C. MORAL
KEBIASAAN/ADAT
TUNTUTAN PERILAKU DAN
KEHARUSAN OLEH MASY.
D. HUKUM
TERTULIS
TIDAK TERTULIS
II. SISTEMATIKA ETIKA
Macam-macam Etika
1. Berdasarkan Jenisnya
Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku
yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau
apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan
tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini.
Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang
sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar
oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu
yang bernilai.
Perbedaan
Etika Deskriptif
Menggambarkan tingkah laku manusia apa adanya,
menilai baik buruk Tindakan seseorang berdasarkan
penalaran logis.
Contoh : sopan santun, menghormati orang yg lebih tua
Etika Normatif
Menilai tingkah laku tersebut atau menilai baik buruk
Tindakan berdasarkan ketentuan yang berlaku di
masyarakat. (bersifat individual)
Contoh : kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab
2. Etika berdasarkan cakupannya
a. Etika umum; yang membahas berbagai hal yang
berhubungan dengan kondisi manusia untuk bertindak
etis dalam mengambil kebijakan berdasarkan teori-teori
dan prinsip-prinsip moral.
b. Etika khusus; terdiri dari Etika sosial, Etika individu dan
Etika Terapan.
Etika sosial menekankan tanggungjawab sosial dan
hubungan antarsesama manusia dalam aktivitasnya,
Etika individu lebih menekankan pada kewajiban-
kewajiban manusia sebagai pribadi,
Etika terapan adalah etika yang diterapkan pada profesi
3. Etika berdasarkan lingkungannya
Etika Individual
Etika individual merupakan etika yang memiliki
kaitannya dengan sikap dan kewajiban dari individu atas
dirinya sendiri.
Etika Sosial
Etika sosial merupakan jenis etika yang memiliki
kaitannya dengan sikap dan kewajiban, serta perilaku
suatu individu sebagai umat manusia.
4. Etika berdasarkan sumbernya
Etika filosofis
Etika filosofis adalah etika yang lahir dari
kegiatan berpikir atau berfilsafat.
Etika teologis
Etika teologis adalah etika yang mengajarkan
hal-hal yang baik dan buruk berdasarkan
ajaran-ajaran agama dan kepercayaan suatu
individu.
Etika sosiologis
Etika ini menitik beratkan pada
keselamatan ataupun kesejahteraan
hidup bermasyarakat.
Etika Deontologis
Etika ini menetapkan kewajiban
manusia untuk bertindak secara baik.
Manfaat Etika:
a. Etika membuat kita memiliki pendirian dalam pergolakan
berbagai pandangan moral yang kita hadapi.
b. Etika membuat agar kita tidak kehilangan orientasi dalam
transformasi budaya, sosial, ekonomi, politik dan
intelektual dewasa ini melanda dunia kita.
c. Etika juga membantu kita sanggup menghadapi idiologi-
idiologi yang merebak di dalam masyarakt secara kritis
dan objektif.
d. Etika membantu agamawan untuk menemukan dasar dan
kemapanan iman kepercayaan sehingga tidak tertutup
dengan perubahan jaman.
PRAKTEK KEBIDANAN
MELINDUNGI KLIEN/MASY.
TERHADAP PELAYANAN
KESEHATAN ATAS PRAKTEK
TIDAK SAH/TIDAK
KOMPETEN DAN
MELANGGAR ETIKA YANG
DILAKUKAN OLEH SIAPAPUN
TERGANTUNG
1. Hak pasien
•Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan
peraturan yang berlaku di rumah sakit atau instusi pelayanan
kesehatan.
•Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
•Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan
profesi bidan tanpa diskriminasi.
•Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya sesuai dengan
keinginannya.
•Pasien berhak mendapatkan ;nformasi yang meliputi kehamilan,
persalinan, nifas dan bayinya yang baru dilahirkan.
• Pasien berhak mendapat pendampingan suami atau keluarga
selama proses persalinan berlangsung.
• Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah
sakit.
• Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan
pendapat kritis dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari
pihak luar.
• Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar
di rumah sakit tersebut (second opinion) terhadap penyakit yang
dideritanya, sepengatahuan dokter yang merawat.
• Pasien berhak meminta atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang
diderita termasuk data-data medisnya.
• Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi:
a. Penyakit yang diderita
b. Tindakan kebidanan yang akan dilakukan
c. Alternatif terapi lainnya
d. Prognosisnya
e. Perkiraan biaya pengobatan
• Pasien berhak menyetujui/memberikan izin atas tindakan yang akan
dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang
dideritanya.
• Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap
dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas
tanggungjawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas
tentang penyakitnya.
• Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan
kritis.
• Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/
kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak
mengganggu pasien lainnya.
• Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya
selama dalam perawatan di rumah sakit.
• Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril
maupun spiritual.
• Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas
terjadinya kasus malpraktek.
2. Kewajiban Pasien
•Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala
peraturan dan tata tertib rumah sakit atau institusi pelayanan
kesehatan.
•Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter, bidan,
perawat yang merawatnya.
•Pasien dan atau penangungnya berkewajiban untuk melunasi semua
imbalan atas jasa pelayanan rumah sakit atau institusi pelayanan
kesehatan, dokter, bidan dan perawat.
•Pasien dan atau penangggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal
yang selalu disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.
3. Hak Bidan
•Bidan berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan profesinya.
•Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan standar profesi pada
setiap tingkat jenjang pelayanan kesehatan.
•Bidan berhak menolak keinginan pasien/klien dan keluarga yang
bertentangan dengan peraturan perundangan dan kode etik profesi.
•Bidan berhak atas privasi dan menuntut apabila nama baiknya
dicemarkan baik oleh pasien, keluarga maupun profesi lain.
•Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui
pendidikan maupun pelatihan.
4. Kewajiban Bidan
•Bidan wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan
hubungan hukum antara bidan tersebut dengan rumah sakit bersalin
dan sarana pelayanan dimana ia bekerja.
•Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan
standar profesi dengan menghormati hak-hak pasien.
•Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter yang
mempunyai kemampuan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan
pasien.
•Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk didampingi
suami atau keluarga.
•Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk
menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya
• Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
tentang seorang pasien.
• Bidan wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan
yang akan dilakukan serta risiko yang mungkin dapat timbul.
• Bidan wajib meminta persetujuan tertulis (informed consent) atas
tindakan yang akan dilakukan.
• Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan.
• Bidan wajib mengikuti perkembangan IPTEK dan menambah ilmu
pengetahuannya melalui pendidikan formal atau non formal.
• Bidan wajib bekerja sama dengan profesi lain dan pihak yang terkait
secara timbal balik dalam memberikan asuhan
KODE ETIK PROFESI BIDAN
• adalah berupa norma- norma yang harus
diindahkan oleh setiap anggota profesi
yang bersangkutan di dalam
melaksanakan tugas profesinya dan
dalam hidupnya di masyarakat.
Tujuan Kode Etik Untuk menjunjung
tingi martabat dan citra profesi
• Untuk menjaga dan memelihara
kesejahteraan para anggota
• Untuk meningkatkan pengabdian para
angota profesi
• Untuk meningkatkan mutu profesi
Secara umum Kode Etik tersebut
berisi 7 bab
Secara umum Kode Etik tersebut berisi 7 bab. Ketujuh bab
dapat dibedakan atas tujuh bagian yaitu :
•Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat (6 butir)
•Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir)
•Kewajiban bidan terhadap teman sejawat dan tenaga
kesehatan lainnya (2 butir)
•Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir)
•Kewajiban bidan terhadap diri sendiri (2 butir)
•Kewajiban bidan terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air
(2 butir)
•Penutup (1butir)
Terima Kasih