Anda di halaman 1dari 9

Ruang Kolaborasi

Modul 3.1 Pengambilan


Keputusan Sebagai
Pemimpin Pembelajaran
Di Susun Oleh Kelompok 1
1. Hari Prasetio, S.Pd
2. Novi Nur Andrayani, M.Pd
3. Inda Ledya W, S.Pd
4. Rahmat Hidayat, S.Pd
Calon Guru Penggerak (CGP)
Angkatan 3 Kabupaten subang
Study Kasus
Di SDN Bintang Timur ada salah satu guru kelas 2 bernama Bu Yuni menjajakan / jualan es di
dalam kelas ketika jam pembelajaran berlangsung, di dalam kelas Bu Yuni terkesan membiarkan
siswa-siswinya belajar sambil makan es di kelasnya, anak-anak dibiarkan mondar-mandir untuk
membeli es yang di sediakan Bu Yuni di depan samping meja Guru, Kegiatan tersebut berlangsung
campur aduk dengan sebagian murid yang sedang belajar dan ada juga yang asik makan es. Ketika
keadaan itu berlangsung Pak Anwar yang sebagai guru senior di sekolah tersebut dan mengajar di
kelas IV kebetulan lewat di depan kelas II. Pak Anwar melihat kejadian itu dan langsung
menghampiri beliau untuk menanyakan kejadian tersebut di dalam kelas, guru itu memberikan
alasan, dia melakukan hal itu karena terpaksa suaminya baru saja di PHK di tempat kerja sedangkan
ibu nya butuh biaya untuk mengobati penyakit yang harus segera ditangani. Beliau juga mempunyai
anak yang baru lulus sekolah dan belum bekarja, dan alasan lain gajinya sudah dipotong karena
punya sangkutan di bank.
Kebetulan pada hari itu juga Pa Anwar diminta pendapat oleh kepala sekolah untuk berdiskusi
mengenai langkah untuk perbaikan proses belajar mengajar di Sekolah supaya daya serap belajar
siswa menjadi meningkat, sontak dengan apa yang terjadi sekarang membuat Pa Anwar menjadi
dilema antara melaporkan tidaknya kasus Bu Yuni tadi.
Paradigma Etika Yang Digunakan

Rasa Keadilan Lawan Rasa Kasihan (Justice vs Mercy)


9 Langkah Pengambilan Keputusan
1. Nilai Yang Bertentangan
Rasa kasihan yang dilakukan Pa Anwar itu bertentangan dengan
peraturan sekolah yang seharusnya dipatuhi oleh seluruh warga
sekolah, karena kepentingan perkembangan murid dalam belajar
menjadi hal prioritas seorang guru dalam mengajar.

2. Siapa Yang Terlibat Dalam Situasi Tersebut


Yang terlibat adalah
1. Pa Anwar
2. Bu Yuni
3. Kepala Sekolah
4. Siswa Kelas II
3. Fakta-fakta Yang Relevan Dengan Situasi
Ini
Bu Yuni mengalami kesulitan ekonomi dalam rumah tangganyadan
rasa kasihan Pa Anwar terhadap kondisi Bu Yuni

4. Pengujian Benar dan Salah


- Uji Legal : Tidak ditemukan
- Uji Regulasi
: Melanggar peraturan sekolah
- Uji Intuisi
: Tentang moral dan profesi
- Uji Publikasi
: Orang-orang akan menganggap
beliau tidak disiplin
- Uji Panutan : Kepala Sekolah pasti akan
melarang untuk berjualan di dalam
5. Pengujian Paradigma Benar Lawan Benar
Paradigma yang digunakan adalah Rasa Keadilan Lawan Rasa
Kasihan (Justice vs Mercy), dimana tindakan yang dilakukan Pa
Anwar atas dasar rasa empati terhadap kondisi kesulitan keuangan
yang dialami oleh rekan kerjanya yaitu Bu Yuni.

6. Prinsip yang digunakan

Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care- Based Thinking),


karena berkaitan dengan rasa peduli terhadap kondisi rekan
kerjanya
7. Penyelesaian Yang Kreatif dan Tidak Terpikir
Sebelumnya Untuk Menyesaikan Masalah Ini
Memberi solusi kepada Bu Yuni bahwa beliau bisa menitipkan
dagangannya di warung-warung atau koperasi Sekolah

8. Buat Keputusan
Keputusan yang diambil adalah dengan mendatangi Bu Yuni dan
mengajak berdialog supaya tidak berjualan di dalam kelas ketika waktu
pembelajaran, hal ini karena dapat melanggar peraturan Sekolah yang
menyebabkan proses KBM menjadi terganggu dan mepengaruhi nilai
karakter disiplin pada siswa.
9. Lihat Lagi Keputusan dan Refleksikan

Berdiskusi merupakan cara terbaik untuk dilakukan,


tanpa menggurui ataupun menjustice, sehingga moral
dan etika tetap berjalan bersamaan sesuai aturan yang
ada. Manfaatnya dapat membuat kesepakatan terbaik
untuk masa mendatang terkait karakter disiplin yang
diterapkan pada semua warga Sekolah.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai