Anda di halaman 1dari 39

TINDAKAN PEMERIKSAAN

TINGKAT KESADARAN &


PEMASANGAN NEKC
COLLAR

SITI MULIDAH, S.Pd, S.Kep, Ns, M.Kes


TINGKAT KESADARAN
• Kesadaran fungsi utama SSP

output susunan saraf pusat.


• Compos mentis aksi dan reaksi dilihat, didengar,
dihirup, dikecap, dialami, serta perasaan
keseimbangan, nyeri, suhu, raba, gerak, getar,
tekan, dan sifat (tepat dan sesuai).
• Pasien yang sadar melakukan aktivitas spontan.
Penilaian Tingkat Kesadaran Kualitatif & Kuantitatif

• Tingkat kesadaran klien pengukuran


dari kesadaran dan respon klien thd
rangsangan dari lingk eksternal.
Pengukuran

Kualitatif: CM, Kuantitatif:


apatis, delirium, Glasgow
somnolen, Coma Scale
sopor, koma
Sangat penting

memberikan penanganan,
menentukan perbaikan, kemunduran
prognosis.
Tingkat kesadaran
• ukuran dari kesadaran dan respon seseorang
terhadap rangsangan yang berasal dari lingkungan.
Dengan demikian, kondisi tingkat kesadaran
seseorang tidak selalu berada dalam kondisi normal.
• Pada keadaan tertentu, seperti keracunan,
kekurangan oksigen baik karena berada di tempat
sempit, tertutup atau karena berkurangnya aliran
darah ke otak, dan adanya tekanan yang berlebihan
di dalam rongga tulang kepala dapat menyebabkan
seseorang dapat mengalami penurunan tingkat
kesadaran.
Penyebab Turunnya Tingkat Kesadaran
• Otak menjaga
kesadaranmembutuhkan asupan
oksigen dan glukosa yang cukup.

• Cedera kepala berat


• pendarahan otak
• Stroke
Tingkat Kesadaran Kualitatif & Kuantitatif
• Tingkat kesadaran klien pengukuran
dari kesadaran dan respon klien thd
rangsangan dari lingk eksternal.
Pengukuran

Kualitatif: CM, Kuantitatif:


apatis, delirium, Glasgow
somnolen, Coma Scale
sopor, koma
Tingkat Kesadaran Kualitatif
a. COMPOS MENTIS
b. APATIS
c. DELIRIUM
d. SOMNOLEN (Letergia, Obtundasi,
Hipersomnia)
e.  SOPOR (Stupor)
f.   SEMI-KOMA (koma ringan)
g.  KOMA
Tinkat Kesadaran Manifestasi

Konfusi ·   Kehilangan kemampuan untuk berpikir cepat


dan jernih
·   Ketidakmampuan mempuat keputusan dan
penilaian
Disorientas ·   Mulai kehilangan kesadaran
·   Disorientasi waktu yang berkembang
menjadi disorientasi tempat
·   Penurunan memori/daya ingat
·   Pada akhirnya tidak mengenali diri sendiri

Lateragi ·   Keterbatasan dalam gerakan dan bicara


spontan
·   Mudah dibangunkan dengan perintah atau
sentuhan
·   Kemungkinan terjadi disorientasi waktu,
tempat dan orang
Tinkat Kesadaran Manifestasi
Somnolen ·   Penurunan kesadaran ringan sampai sedang
·   Terbatasnya respons terhadap lingkungan
·   Mudah jatuh tertidur tanpa stimulus verbal
atau taktil
·   Respons minimal terhadap pertanyaan
Stupor ·   Penurunan kesadaran yang dalam atau tidak
ada respons
·   Susah dibangunkan (respons motoric atau
verbal) hanya terhadap stimulus yang kuat
atau berulang
·   Respons terhadap stimulus berupa gerakan
menarik atau mencekram
Koma ·   Tidak ada respons motoric atau verbal
terhadap stimulus eksternal
·   Tidak ada respons terhadap stimulus yang
membahayakan seperti nyeri yang kuat
·   Tidak dapat dibangunkan oleh stimulus
CARA PENILAIAN
No Jenis Nilai Respon
Pemeriksaan

1 Eye (mata)
Spontan 4 Mata terbuka secara spontan

Rangsangan 3 Mata terbuka terhadap perintah verbal


suara

Rangsangan 2 Mata terbuka terhadap rangsangan


nyeri nyeri

Tidak ada 1 Tidak membuka mata terhadap


rangsangan apapun
No Jenis Pemeriksaan Nilai Respon

2 Respon verbal

orientasi baik 5 Orientasi baik dan mampu


berbicara
Bingung 4 Disorientasi dan bingung

Mengucapkan kata” 3 Mengulang kata-kata yang


yang tidak tepat tidak tepat secara acak

Mengucapkan kata- 2 Mengeram atau merintih


kata yang tidak jelas

Tidak ada 1 Tidak ada resp


No Jenis Nilai Respon
Pemeriksaan
3 Respon motorik

Mematuhi 6 Dapat bergerak  mengikuti perintah


perintah
Melokalisasi 5 Dapat melokalisasi nyeri  (gerakan terarah dan
bertujuan ke arah rangsang nyeri)

Menarik 4 Fleksi  atau menarik saat di rangsang nyeri


contoh: menarik tangan saat kuku di tekan

Fleksi abnormal 3 Membentuk posisi dekortikasi. Contoh:


(dekortikasi: tangan satu atau keduanya posisi
kaku diatas dada & kaki extensi saat diberi
rangsang nyeri)
Ekstensi 2 Membentuk posisi deserebrasi: tangan satu
abnormal atau keduanya extensi di sisi tubuh, dengan
jari mengepal & kaki extensi saat diberi
rangsang nyeri
Tidak ada 1 Tidak ada respon, hanya berbaring lemah,
saat di rangsang apapun
INTERPRETASI
• Nilai GCS tertinggi atau normal 15 yaitu
E4V5M6 , terendah adalah 3 yaitu E1V1M1.
• kesimpulan :
• Nilai GCS (15-14) : Composmentis
• Nilai GCS (13-12) : Apatis
• Nilai GCS (11-10) : Delirium
• Nilai GCS (9-7) : Somnolen
• Nilai GCS (6-5) : Sopor
• Nilai GCS (4) : Semi-coma
• Nilai GCS (3) : Coma
• Pada kondisi tertentu, akna sulit
menentukan komponen GCS,
misalnya pasien dalam keadaan
terintubasi (terpasangan
ETT/Endotracheal tube), pada kondisi
ini diberikan skor 1 dengan modifikasi
keterangan tambahan misalnya
E2M4V1t atau E2M4Vt (t=tube/ETT).
Jika dihubungkan dg kasus trauma kapitis maka
didapatkan hsl :
• Nilai GCS yg tertinggi 15 E4V5M6 
terendah  3 yaitu E1V1M1.
• GCS: 14 – 15 = CKR (cedera kepala
ringan)
• GCS: 9 – 13 = CKS (cedera kepala
sedang)
• GCS: 3 – 8 = CKB (cedera kepala berat)
Cara Meningkatkan GCS
• 1. Pemberian Obat
• Obat Diuretik
• Obat Anti Kejang
• 2. Operasi
• 3. Rehabilitasi
PEMASANGAN NEKC COLLAR
Objectives

 Cervical Spine Immobilisation


Immobilisation spinal/rescue board
 Immobilisation orthopaedic stretcher
 Splinting
Cervical Collar
Cervical collars come
In many different styles,
sizes and colours but they
all do the same thing

CERVICAL SPINE
IMMOBILISATION
Cervical Collar
 A Cervical
Collar is only
effective if it is
Fitted
Correctly
And
The Correct
Size
Cervical collar – sizing

 To size the collar


 Use your fingers to size
by putting your hand as
shown with the small
finger on the trapezium
and count your fingers to
jaw line, as shown.
Cervical collar – sizing - Perekat
 To get the right
size collar
 Put your hand on
the side of the
collar, your small
finger to the
bottom edge, and
the correct number
of fingers to the
marker pin
CervicalCollar - Fitting-Tepat
 When fitting a Cervical
Collar Always
 Get some one to support
the head so there is no
movement while it is fitted
 Always explain to the
patient what you are doing
Immobilisation
 The most important factor when dealing
with an unknown injury is not making it
worse
 The principle of immobilisation is to
prevent any injury being exacerbated
 A number of aids can assist in effective
immobilisation when coupled with
manual techniques
Immobilisation – Spinal/rescue
board
 Can be constructed
from several
different materials
 Needs head blocks
and sufficient straps
to make it effective
Immobilisation – Ortho/scoop stretcher

 A safe way to lift the fallen patient, it literally


SCOOPS the patient of the floor
 Curved thus keeps patient in a stable position
 Splits into two thus eliminates the need to
transfer patient by log
 Made from aluminium and adjustable length
wise
Immobilisation – K.E.D /
R.E.D
 KED = Kendrick
extracation device
 RED = Russell
extracation device
 Immobilises vehicular
passengers in sitting
position to allow
removal
.

Splinting - Box Splints Belat kotak


 These are a good
basic splint, ease
to use.
 They come in two
sizes short and
long.
 They can be fitted
to legs and arms.
Splinting - Fracture Straps-Tali Fraktur
 These can be
effective for
immobilisation of
leg fractures,
using one leg as
a splint for the
other
.

Splinting - Leg Splints


The orange splint is a
vacuum splint, these are
good for Deformity
fractures as you put the
splint on to the limb
suck the air out and it
will mould to the shape
of the limb.
Splinting - Leg Splints (belat kaki)
 The white splint is a
inflatable splint.
 You place the splint over
the limb and blow it up, the
advantage with this splint
is they roll up small and
are good if you have little
storage space.
Conclusion
 There are numerous aids to immobilisation
all with the same intention
 To prevent secondary injury
 To prevent exacerbation of injury
 To secure patient during transfer
• 1. Mencegah pergerakan tulang servikal
yang patah (proses imobilisasi serta
mengurangi kompresi pada radiks saraf)
• 2. Mencegah bertambahnya kerusakan
tulang servikal dan spinal cord
• 3. Mengurangi rasa sakit
• 4. Mengurangi pergerakan leher selama
proses pemulihan
PEMASANGAN NECK COLLAR
PERSIAPAN
Persiapan Alat
- Neck collar sesuai ukuran
- Sarung tangan
- Masker
Persiapan Pasien
- Informed consent
- Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
- Posisi pasien terlentang dengan posisi leher segaris/anatomi
PELAKSANAAN
- Petugas 2 orang
- Petugas menggunakan masker dan sarung tangan
- Pegang kepala dengan cara satu tangan memegang bagian kanan kepala mulai dari mandibula
ke arah temporal, demikian juga bagian sebelah kiri dengan tangan yang lain dan cara yang
sama
- Petugas lainnya memasukkan neck collar secara perlahan ke bagian belakang leher dengan
sedikit melewati leher
- Letakkan bagian Neck collar yang berlekuk tepat pada dagu
- Rekatkan 2 sisi neck collar satu sama lain
SIKAP
- Teliti
- Hati-hati, pemasangan jangan terlalu kuat atau terlalu longgar
- Peka terhadap perasaan pasien
- Komunikasi dengan pasien
- Catat seluruh tindakan yang dilakukan dan respons pasien

Anda mungkin juga menyukai