Anda di halaman 1dari 10

Teori Motivasi dan

Aplikasinya
Nama : Andri Aziz Azandi
Nim : C 201 19 179
Konsep Dasar Motivasi
• 1. pengertian Motivasi
• Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dikatakan sebagai
daya penggerak  dari dalam dan di dalam subjek untuk
melakukan aktivitas aktivitas tertentu demi mencapai suatu
tujuan. Bahkan motif dapat diartikan suatu kondisi intern
(kesiapsiagaan). Motivasi berasal dari kata “motif” yang
diartikan sebagai “daya penggerak yang telah menjadi
aktif” (Sardiman. 2007)
Perkembangan Teori-Teori Motivasi
• Sejarah Teori Motivasi
Tahun 1950an merupakan periode perkembangan konsep-
konsep motivasi. Teori-teori yang berkembang pada masa ini
adalah hierarki teori kebutuhan, teori X dan Y, dan teori dua
faktor. Teori-teori kuno dikenal karena merupakan dasar
berkembangnya teori yang ada hingga saat ini yang digunakan
oleh manajer pelaksana di organisasi-organisasi di dunia dalam
menjelaskan motivasi karyawan.
Teori Hierarki Kebutuhan
• Abraham Maslow, pencetus hierarki teori kebutuhan

Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori


kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa
dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan,
yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik
lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan
emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan,
dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal
dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian
potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).
Teori X dan Teori Y
• Douglas McGregor menemukan teori X dan teori Y setelah
mengkaji cara para manajer berhubungan dengan para
karyawan. Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan
manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa
kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung
membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan
asumsi-asumsi tersebut.
Teori Dua Faktor
• Teori ini juga dikenal dengan “Herzberg’s two factor theory “.
Frederick Herzberg (1993 : 209-210) mengemukakan bahwa
dalam melaksanakan pekerjaan setiap orang dipengaruhi oleh
faktor pemeliharaan berhubungan dengan hakikat manusia
yang ingin memperoleh ketentraman badaniah, hal ini
digambarkan oleh F. Herzberg bahwa kebutuhan kesehatan
merupakan kebutuhan yang berlangsung secara terus-menerus
karena kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah
terpenuhi. Faktor pemeliharaan dapat berupa hak gaji, kondisi
kerja fisik, kepastian kerja, supervisi yang menyenangkan,
sarana dan prasarana maupun bermacam-macam bentuk
tunjangan lainnya (ekstrinsik)
Jenis/Sumber Motivasi Yang
Mempengaruhi Perilaku Kerja Individu
• 1. Motivasi Intrinsik
• Motivasi intrinsik ialah suatu keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu
disebabkan faktor dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang tanpa
adanya pengaruh orang lain karena adanya hasrat untuk mewujudkan tujuan
tertentu. Contoh motivasi intrinsik adalah motivasi seseorang untuk bekerja
keras untuk mendapatkan penghasilan karena hendak membeli sepeda
motor.
• 2. Motivasi Ekstrinsik
• Motivasi ekstrinsik ialah suatu keinginan seseorang untuk bertindak
melakukan sesuatu yang disebabkan oleh faktor dorongan dari luar diri
seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang menguntungkan
dirinya. Contoh motivasi ekstrinsik adalah seorang pegawai yang termotivasi
untuk bekerja lebih keras karena adanya peluang untuk meningkatkan karir
untuk pegawai berprestasi.
Mengintegrasikan Teori-Teori Motivasi
Kontemporer
• Pengintegrasian mempertimbangkan motivasi pencapaian,
rancangan,pekerjaan, penguatan, dan teori keadilan atau keadilan
organisasional.Kita memulai dengan cara mengakui secara tegas bahwa
peluang bisa membantu atau menghalangi usaha-usaha individual.
Konsisten dengan teori penentuan tujuan, putaran tujuan-usaha ini
dimaksudkan untuk mengingatkan kita bahwa tujuan-tujuan mengarahkan
perilaku.
• Teori harapan memprediksikan bahwa para karyawan akan mengeluarkan
tingkat usaha yang tinggi apabila mereka merasa bahwa ada hubungan
yang kuat antara usaha dan kinerja, kinerja dan penghargaan, serta
penghargaan dengan pemenuhan tujuan-tujuan pribadi. Apabila teori
evaluasi kognitif benar-benar valid ti tempat kerja yang aktual, kita bisa
memprediksi di sini bahwa mendasar penghargaan-pengharghaan pada
kinerja seharusnya mengurangi motivasi intrinsik individu.
Mengintegrasikan Teori-Teori Motivasi
Kontemporer
• Dalam pengintegrasian teori-teori motivasi kontemporer ini
juga perlu diperhatikan bahwa mempertimbangkan motivasi
pencapaian, rancangan pekerjaan, penguatan, dan teori
keadilan/ keadilan organisasional sangatlah penting.
• Teori penguatan mengakui bahwa penghargaan-penghargaan
organisasi menguatkan kinerja individu. Apabila manajemen
telah merancang sebuah sistem penghargaan yang dianggap
melunasi kinerja bagus oleh para karyawan, penghargaan-
penghargaan akan menguatkan dan mendorong kinerja yang
bagus dan berkelanjuatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai