Anda di halaman 1dari 11

KADAR ZAT

DALAM
CAMPURAN

Oleh:
SARWANA
Larutan:
Larutan merupakan campuran yang homogen
dan komposisinya tidak tentu.
Perbandingan relatif zat terlarut terhadap pelarut
dari suatu larutan disebut dengan konsentrasi atau
kepekatan.
Konsentrasi larutan secara kuantitatif dinyatakan
dalam berbagai satuan, misalnya:
 persentase zat dalam campuran (%)
bagian per juta / part per million (bpj/ ppm)
Molaritas/ kemolaran (M)
Molalitas/ kemolalan (m)
Fraksi mol (X)
1. Persentase zat dalam campuran (%)
 Persen massa(%):
menyatakan massa suatu zat (dalam gram) yang terdapat dalam
100 gram campuran.

Massa zat dalam campuran


(%) massa = x 100%
Massa seluruh Campuran

 Persen volume(%):
menyatakan volume suatu zat yang terdapat dalam 100 bagian
volume campuran.

Volume zat dalam campuran


(%) volume = x 100%
volume seluruh Campuran
2. Bagian per juta / part per million (bpj/ ppm)
Kadar zat yang sangat kecil dalam campuran dapat
dinyatakan dengan ukuran bagian per juta, yaitu kadar zat
yang menyatakan banyaknya bagian zat yang terdapat dalam
setiap satu juta bagian campuran.

Massa zat dalam campuran


bpj/ ppm = x 1.000.000
Massa seluruh Campuran

Volume zat dalam campuran


bpj/ ppm = x 1.000.000
Volume seluruh Campuran
Contoh:
Di dalam udara kering yang bersih terdapat gas karbon dioksida
sebanyak 0,03 % volume. Nyatakan kadar tersebut dalam
bagian per juta (bpj).
Jawab:
0,03
Kadar gas CO2 (dalam bpj) = x 1.000.000
100
= 300 ppm
3. Molaritas/ kemolaran (M)
Molaritas atau kemolaran suatu larutan menyatakan
banyaknya mol zat terlarut yang terdapat di dalam satu liter
larutan.

n
M =
V
Dimana:
M = molaritas (mol/liter)
n = mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan (liter)
Contoh:
Pada botol reagen yang berisi larutan NaOH tertulis label “
NaOH 0,1 M “
a. Apa arti dari label tersebut ?
b. Bila di dalam botol tersebut ternyata larutan yang ada
hanya 250 ml, berapa mol NaOH yang terlarut di
dalamnya ?
Jawab:
a. Larutan NaOH 0,1 M artinya di dalam satu liter larutan
terdapat NaOH sebanyak 0,1 mol NaOH
b. Bila volumenya 250 ml, maka NaOH yang terlarut
sebanyak
n=MxV
= 0,1 mol/liter x 0,25 liter
= 0,025 mol
4. Molalitas/ kemolalan (m)
Molalitas atau kemolalan suatu larutan menyatakan banyaknya mol
zat terlarut yang terdapat di dalam setiap 1kg pelarut (1.000 gram)
pelarut. Untuk larutan dalam air massa pelarut dapat dinyatakan
dalam volume pelarut, sebab massa jenis air adalah 1 gram/ml. Secara
matematis pernyataan tersebut dapat dinyatakan dengan rumus:
n
m =
1 kg pelarut
1.000
m = n x
p
Dimana:
m = molalitas larutan
n = jumlah mol zat terlarut
p = massa pelarut
Contoh:
Hitunglah molalitas larutan yang terjadi bila 24 gram kristal
MgSO4 dilarutkan dalam 400 ml air ( Mr. MgSO4 = 120 )
Jawab:
n = 24/120 mol = 0,2 mol
p = 400 gram
1.000
m = 0,2 x
400
= 0,5 molal
5. Fraksi mol ( X )
Fraksi mol suatu zat di dalam suatu larutan menyatakan
perbandingan antara banyaknya mol dari zat tersebut dengan
jumlah mol seluruh komponen dalam larutan.
Bila nA mol zat A bercampur dengan nB mol zat B, maka
fraksi mol zat A ( XA ) dan fraksi mol zat B ( XB ) dinyatakan
dengan:

nA nB
XA = dan XB =
nA + nB nA + n B
Contoh:
Hitunglah fraksi mol glukosa di dalam larutan glukosa 36% ( Mr.
glukosa = 180 dan Mr. air = 18 )
Jawab:
Misalnya dianggap massa larutan seluruhnya adalah 100 gram,
maka:
-massa glukosa = 36 gram
-massa air = 64 gram
n glukosa = 36/180 = 0,2 mol
n air = 64/18 = 3,56 mol
0,2
Xglukosa = = 0,053
0,2 + 3,56
3,56
Xair = = 0,947
0,2 + 3,56

Anda mungkin juga menyukai