Anda di halaman 1dari 17

Dinamika Persatuan dan

Kesatuan dalam Konteks


NKRI
A. Proses Penyelenggaraan Negara dalam Konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia

3. Perkembangan
2. Karakteristik Proses
1. Konsep Negara
Negara Kesatuan Penyelenggaraan
Kesatuan
Republik Negara Kesatuan
(Unitarisme)
Indonesia Republik
Indonesia
C.F Strong dalam
bukunya A History of
Modern Political
Constitution (1963:84),

“Negara kesatuan adalah bentuk negara


yang wewenang legislatif tertinggi
dipusatkan dalam suatu badan legislatif
nasional.”
1. Konsep Negara Kesatuan
(Unitarisme)
Negara kesatuan adalah negara bersusunan tunggal, yakni kekuasaan
untuk mengatur seluruh daerahnya ada di tangan pemerintah
pusat.

Pemerintah pusat memegang kedaulatan sepenuhnya.
Hubungan antara pemerintah pusat dengan rakyat dan daerahnya dapat
dijalankan secara langsung.

Negara Kesatuan
Dalam negara kesatuan hanya ada satu konstitusi, satu kepala negara, satu dewan menteri (kabinet), dan
satu parlemen
Demikian pula dengan pemerintahan, yaitu pemerintah pusatlah yang memegang wewenang tertinggi
dalam segala aspek pemerintahan.
Sistem Negara Kesatuan

Negara kesatuan mempunyai dua sistem, yaitu sentralisasi dan desentralisasi.

Sentralisasi Desentralisasi
Semua hal diatur dan diurus oleh Daerah diberi kekuasaan untuk mengatur rumah
pemerintah pusat, sedangkan daerah hanya
tangganya sendiri (otonomi, swatantra). Untuk
menjalankan perintah-perintah dan menampung aspirasi rakyat di daerah, terdapat
peraturan-peraturan dari pemerintah pusat. parlemen daerah. Meskipun demikian,
pemerintah pusat tetap memegang kekuasaan
tertinggi.
2. Karakteristik Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Menurut UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Kesepakatan
▪ yang tercermin dalam rapat-rapat
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) dalam menyusun konstitusi atau UUD
yang tertinggi dalam negara.

Gambar 1. Sidang PPKI menetapkan UUD 1945 yang secara


langsung menetapkan bentuk negara Indonesia sebagai
negara kesatuan
Soepomo dalam Hal ini antara lain seperti yang
dikemukakan oleh
Sidang BPUPKI,
menghendaki bentuk negara Muhammad Yamin,
kesatuan sejalan dengan bahwa kita hanya membutuhkan
paham negara integralistik negara yang bersifat unitarisme
yang melihat bangsa sebagai
dan wujud negara kita tidak lain dan
suatu organisme.
tidak bukan adalah bentuk Negara
Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
Bentuk negara kesatuan Pembentukan negara
tersebut didasarkan pada 5 kesatuan bertujuan untuk
(lima) alasan berikut . menyatukan seluruh wilayah
a. Unitarisme sudah merupakan cita-cita gerakan nusantara agar menjadi
kemerdekaan Indonesia. negara yang besar dan kokoh
b. Negara tidak memberikan tempat hidup bagi dengan kekuasaan negara
provinsialisme. yang bersifat sentralistik.
c. Tenaga-tenaga terpelajar kebanyakan berada
di Pulau Jawa sehingga tidak ada tenaga di Tekad tersebut sebagaimana
daerah untuk membentuk negara federal. tertuang dalam alinea kedua
Pembukaan UUD Negara RI
d. Wilayah-wilayah di Indonesia tidak sama
Tahun 1945
potensi dan kekayaannya.
e. Dari sudut geopolitik, dunia internasional
akan melihat Indonesia kuat apabila sebagai
negara kesatuan.
“ Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan
Indonesia telah sampailah pada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia
yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan
makmur.
Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengukuhkan keberadaan Indonesia sebagai negara kesatuan dan menghilangkan
keraguan terhadap pecahnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pasal-pasal dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah
memperkukuh prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak ada keinginan sedikit
pun mengubah Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi negara federal.

▪ Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
merupakan naskah asli mengandung prinsip bahwa ”Negara Indonesia ialah negara
kesatuan, yang berbentuk Republik.”

Pasal yang dirumuskan oleh PPKI merupakan tekad bangsa Indonesia yang menjadi
sumpah anak bangsa pada tahun 1928 yang dikenal dengan Sumpah Pemuda, yaitu satu
tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu Indonesia.
Wujud Negara Kesatuan
Salah satunya adalah tidak
Republik Indonesia semakin
mengubah Pembukaan Undang –
kokoh setelah dilakukan
Undang Dasar Negara Indonesia
perubahan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
Tahun 1945 dan tetap
mempertahankan Negara Kesatuan
1945, yang dimulai dengan
Republik Indonesia sebagai bentuk final
adanya ketetapan Majelis
negara bagi bangsa Indonesia
Permusyarawatan Rakyat.
Kesepakatan untuk tetap Pembukaan Undang –
Pasal 1 Ayat (1), Pasal

mempertahankan bentuk
Undang Dasar Negara
18 Ayat (1), Pasal 18B
Republik Indonesia
Ayat (2), Pasal 25A,

negara kesatuan Tahun 1945


Pasal 37 Ayat (5)

Pembukaan
UUD 1945
didasari pertimbangan bahwa
negara kesatuan adalah bentuk
yang ditetapkan sejak awal Lembaga – Pasal – pasal
lembaga dalam tentang NKRI
berdirinya negara Indonesia dan UUD 1945
dipandang paling tepat untuk
mewadahi ide persatuan sebuah Pasal – pasal yang
bangsa yang majemuk ditinjau dari mengukuhkanNKRI

berbagai latar belakang (dasar Keberadaan lembaga –


lembaga dalam Undang-
pemikiran). Undang Dasar Republik Pasal – pasal yang
Indonesia Tahun 1945 mengukuhkan Negara
Kesatuan Republik
Indonesia
Prinsip Dipertegas dalam alinea keempat
kesatuan Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
dalam
Negara
Kesatuan “…. dalam upaya membentuk
Republik suatu Pemerintahan negara
Indonesia Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah
Indonesia”.
Karakteristik
Negara
Kesatuan Pasal 25A UUD Negara Republik
Republik Indonesia Tahun 1945
Indonesia juga
dapat “Negara Kesatuan Republik Indonesia
dipandang dari adalah sebuah negara kepulauan yang
segi berciri nusantara dengan wilayah yang
kewilayahan. batas-batas dan hak-haknya ditetapkan
dengan undang-undang”.
3. Perkembangan Proses Penyelenggaraan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
a. Periode 18 Agustus 1945 b. Periode 17 Agustus 1950 c. Periode 5 Juli 1959
sampai dengan 27 sampai dengan 5 Juli 1959 sampai dengan 11 Maret
Desember 1949 Pada periode ini, Indonesia 1966 (Masa Orde Lama)
Pada periode ini bentuk menggunakan Undang-Undang Dekrit Presiden tanggal 5
negara Republik Indonesia Dasar Sementara Republik Juli 1959 telah membawa
adalah kesatuan, dengan Indonesia Tahun 1950 (UUDS kepastian di negara
bentuk pemerintahan adalah 1950) yang berlaku mulai Indonesia. Negara kita
republik dan presiden tanggal 17 Agustus 1950. kembali menggunakan UUD
berkedudukan sebagai UUDS RI 1950 merupakan 1945 sebagai konstitusi
kepala pemerintahan perubahan dari Konstitusi RIS negara yang berkedudukan
sekaligus sebagai kepala yang diselenggarakan sesuai sebagai asas
negara. Adapun, sistem dengan Piagam Persetujuan penyelenggaraan negara.
pemerintahan yang dipakai antara Pemerintah RIS dan Sejak berlakunya kembali
adalah sistem pemerintahan Pemerintah RI pada tanggal 19 UUD 1945, Presiden
presidensial. Mei 1950. berkedudukan sebagai
kepala negara dan kepala
pemerintahan.
3. Perkembangan Proses Penyelenggaraan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
d. Periode 11 Maret 1966 sampai e. Periode 21 Mei 1998-sekarang
dengan 21 Mei 1998 (masa Orde (masa reformasi)
Baru) Periode ini disebut juga era
Jatuhnya Soekarno pada tahun reformasi. Gejolak politik di era
1966 menandai berakhirnya masa reformasi semakin mendorong
Orde Lama dan digantikan oleh usaha penegakan kedaulatan rakyat
kekuatan baru, yang dikenal dan bertekad untuk mewujudkan
dengan sebutan Orde Baru yang pemerintahan yang bersih dari
dipimpin Soeharto. Soeharto korupsi, kolusi dan nepotisme yang
muncul sebagai pemimpin Orde menghancurkan kehidupan bangsa
Baru yang siap untuk membangun dan negara.
kembali pemerintahan yang Memasuki masa Reformasi,
berdasarkan Pancasila dan bangsa Indonesia bertekad untuk
Undang-Undang Dasar 1945 menciptakan sistem pemerintahan
secara murni dan konsekuen. yang demokratis..
Thanks!
!

Anda mungkin juga menyukai