Pembimbing:
dr. Junaedi Sirajuddin, Sp.M(K)
dr. Hasnah, Sp.M(K), M.Kes
Moderator:
dr. Ririn Nislawati, Sp.M, M.Kes
PENDAHULUAN
Kelainan yang merusak bentuk dan kejernihan kornea dapat menimbulkan gangguan penglihatan yang
hebat, keratitis: peradangan pada salah satu atau lebih dari kelima lapisan kornea
• Menurunkan kualitas hidup pasien meski dalam keadaan tenang
• Sari pustaka iniKeratitis menular
dibuat untuk penyebab
mengetahui lebihutama
dalamke-4 kebutaan
mengenai secaraHSV
keratitis global dan 10%
dengan permasalahan
membahas aspek
pengelihatan di negara maju. Salah satu etiologi keratitis menular virus (paling banyak adalah
HSV)
Differential
struktur kornea
Epidemiologi: infeksi yang tersebar luas. Diagnosis
Secara global 67% penduduk berusia 0–49 tahun telah terpajan Herpes Simplex
Patogenesis
Virus tipe 1 (HSV-1) dan 11,3% HSV tipe 2 (HSV-2). Pencegahan
Manifestasi
Insidensi keratitis HSV di klinis Diagnosis
negara maju diperkirakan Penatalaksanaan
10 hingga 30 per 100.000 orang
per tahun, dengan prevalensi 149 per 100.000 orang.
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. White ML, Chodosh J. Herpes simplex virus keratitis: a treatment guideline. American Academy of Ophthalmology. 2014 Jun.
KORNEA
• Salah satu dari media refraksi Index bias 1.37
• Jaringan avascular Fx: media refraksi, barrier isi bola mata bagian dalam
• Kornea terdiri dari 6 lapisan. Nutrisinya Humor Aquous, Vaskularisasi limbus & air
mata
• Persarafan: N. V1 (Ophthalmicus)
1. Epitel 4. Dua’s layer
Terdiri dari 5-6 lapis Squamoush cell Dulu dianggap sebagai membrana Descement (Pre descement)
Dapat beregenerasi jika terjadi kerusakan
akan sembuh sempurna
Pola regenerasi dari perifer ke central, sebab
limbal stem pada limbus yang berfungsi u/ 5. Membrana Descement
regenerasi dan sebagai barrier terhadap Lapisan tipis, elastis & kuat
pertumbuhan konjungtiva yang ingin Juka terjadi kerusakan stroma yg menembus sampai ke Membrana
melewati limbus Descement Terjadi descematochele O/ karena TIO selanjutnya
dapat terjadi perforasi
2. Membrana Bowman
Lapisan yang tidak dapat beregenerasi 6. Endotel
jika rusak maka akan sikatrik Fx. Sbg barrier dari kornea
Menjaga kejernihan O/ karena mekanisme Natrium
pump
3. Stroma Menyerap humor aquous U/ sumber nutrisi
90% dari lapisan korrnea kornea
Lapisan yang tidak dapat beregenerasi
jika rusak maka akan sikatrik
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. DelMonte DW, Kim T. Anatomy and physiology of the cornea. Journal of Cataract & Refractive Surgery. 2011 Mar 1;37(3):588-98
• Persarafan sensitif & otonom
• Persarafan sensorik dari neuron aferen primer kornea badan selnya terletak di
cabang oftalmik (V1) ganglion trigeminal.
• Neuronnya mewakili 1–5% dari total neuron trigeminal
• Tidak memiliki serat A-beta 4 lapisan :
1. saraf stroma tengah,
1. Memiliki inervasi paling padat banyak dibandingkan kulit dan 20-40
2. pleksus subepitel,
dalam tubuh manusia dan kali lebih banyak dibandingkan pulpa 3. pleksus saraf subbasal,
heterogenitas serat Aδ dan C gigi 4. Terminal saraf intraepitel
2. sensitivitas kornea bersifat 100 kali 3. Serabut saraf sensorik memanjang
lebih sensitif dibandingkan dengan dari saraf siliaris dan membentuk
konjungtiva, 300-600 kali lebih pleksus subepitel
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. Sridhar MS. Anatomy of cornea and ocular surface. Indian journal of ophthalmology. 2018 Feb;66(2):190.
MEKANISME PERTAHANAN KORNEA
Imunregulasi permukaan okular terjadi melalui toleransi dan regulasi lengan innate dan adaptif dari respon imun okular
Film air
mata
komponen kaskade
komplemen
protein
faktor pertumbuhan
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. Sridhar MS. Anatomy of cornea and ocular surface. Indian journal of ophthalmology. 2018 Feb;66(2):190.
KERATITIS HERPES SIMPLEX
HERPES SIMPLEX VIRUS (HSV)
1. Madavaraju K, Koganti R, Volety I, Yadavalli T, Shukla D. Herpes simplex virus cell entry mechanisms: an update. Frontiers in Cellular and Infection Microbiology. 2021 Jan 18;10:852.
KERATITIS VIRUS HERPES SIMPLEKS
• HSV merupakan virus DNA sub famili Herpesviridae dengan genom DNA untai ganda yang linier
• Memiliki tipe-1 dan tipe-2
• Infeksi HSV dimediasi melalui perlekatan melalui berbagai reseptor ke sel
Definisi: Peradangan pada salah satu dari lapisan kornea yang diakibatkan oleh Virus Herpes Simpleks. Peradangan
dapat melibatkan lebih dari satu lapisan kornea.
• Tidak jarang melibatkan stroma kornea atau endothelium, bilik mata depan, dan
juga iris
• Keterlibatan stroma dikaitkan dengan respons imunologis terhadap virus
• Dapat menyebakan kebutaan
• Prognosis baik pada pengobatan yang agresif
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. Faria-e-Sousa SJ, Antunes-Foschini R. Herpes simplex keratitis revisited. Arquivos Brasileiros de Oftalmologia. 2021 Jul 14.
3. Madavaraju K, Koganti R, Volety I, Yadavalli T, Shukla D. Herpes simplex virus cell entry mechanisms: an update. Frontiers in Cellular and Infection Microbiology. 2021 Jan 18;10:852.
PATOFISIOLOGI
HSV-1
• >>Infeksi diatas pinggang
Penyebaran :
(orofasial dan mata) • Kontak langsung (lesi
• Infeksi primer ISPA
atau sekresi) Dari kulit yg Infeksi laten di
Nonspesifik (<5%) • Paling sering sbg akibat
• 40-80% orang dewasa (industry) terinfeksi & ganglia saraf
paparan virus tanpa
antibody serum
gejala klinis epitel mukosa sensorik terkait
• Neonatus jalan lahir • Paling sering simpul saraf
melalui akson saraf
HSV-1 HSV-2 sensorik trigeminal
>> di bawah pinggang
HSV-2 (infeksi genital)
• Dapat terjadi tanpa adanya
infeksi primer yang diketahui
• Keduanya dapat • Reaktivasi V1, V2, V3
sebabkan Infeksi
diatas pinggang
maupun dibawahnya
±0.5% Infeksi Okular
Eksternal
• 1/5 dari populasi tsb Keratitis
stroma (manifestasi umum)
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. Herpetic Eye Disease Study Group. Psychological stress and other potential triggers for recurrences of herpes simplex virus eye infections. Arch Ophthalmol. 2000;118(12): 1617–1625.
GEJALA KERATITIS HSV
Mata Keluarnya
Mata berair Iritasi Gatal Nyeri
kemerahan cairan
Fotofobia
Menifestasi
Klinis27
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. Schiffer J, Corey L. Herpes Simplex Virus. Mandell Gl, Bennett JE, Dolin R, eds. Principles and Practice of Infectious Diseases. 8th ed. Pennsylvania: Elsevier; 2015. Vol 2: 1713-30.
MANIFESTASI KLINIS
KULTUR virus adalah pemeriksaan gold standar. Dapat membedakan subtype HSV
PCR dapat menggunakan sampel air mata, epitel kornea, dan tap kamera okuli
anterior. PCR dapat mendeteksi DNA virus pada keratitis herpes atau keratouveitis
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. Azher TN, Yin XT, Tajfirouz D, Huang AJ, Stuart PM. Herpes simplex keratitis: challenges in diagnosis and clinical management. Clinical Ophthalmology (Auckland, NZ). 2017;11:185.
INFEKSI OKULAR PRIMER
>>Blepharoconjungtiviti
Eyelid margin ulcers Keratitis Epitel
s
Respon inflamasi konjungtiva folikel & karakteristik infeksi HSV okular
kelenjar getah bening preauricular teraba. primer setelah ruptur vesikel.
Infeksi HSV primer dapat berupa unilateral (paling umum) atau bilateral.
Infeksi ocular Primer adalah self-limited condition. Terapi antivirus oral mempercepat resolusi tanda dan gejala.
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. Herpetic Eye Disease Study Group. Psychological stress and other potential triggers for recurrences of herpes simplex virus eye infections. Arch Ophthalmol. 2000;118(12): 1617–1625.
3. Roozbahani M, Hammersmith KM. Management of herpes simplex virus epithelial keratitis. Current opinion in ophthalmology. 2018 Jul 1;29(4):360-4.
4. Lobo AM, Agelidis AM, Shukla D. Pathogenesis of herpes simplex keratitis: The host cell response and ocular surface sequelae to infection and inflammation. The ocular surface. 2019 Jan 1;17(1):40-9
INFEKSI OKULAR PRIMER: LABORATORIUM
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. Azher TN, Yin XT, Tajfirouz D, Huang AJ, Stuart PM. Herpes simplex keratitis: challenges in diagnosis and clinical management. Clinical Ophthalmology (Auckland, NZ). 2017;11:185.
INFEKSI OKULAR BERULANG
(infeksi laten)
Oleh karena
Reaktivasi Transportasi
Infeksi Faktor-faktor
virus di virus menuruni
ganglion epitel
(infeksi laten) akson saraf bertindak sebagai pemicu
permukaan
ujung saraf kekambuhan :
Oleh karena ocular
sensorik • stres psikologis,
Reaktivasi
virus di kornea • infeksi sistemik,
[Kontroversial • paparan sinar matahari,
] • siklus menstruasi,
• dan pemakaian lensa kontak
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. Faria-e-Sousa SJ, Antunes-Foschini R. Herpes simplex keratitis revisited. Arquivos Brasileiros de Oftalmologia. 2021 Jul 14.
3. Farooq AV, Shukla D. Herpes simplex epithelial and stromal keratitis: an epidemiologic update. Surv Ophthalmol. 2012;57:448-462.
BLEFAROKONJUNGTIVITIS
Blepharoconjunctivitis
• Keterlibatan kelopak mata dan/atau konjungtiva dapat terjadi pada pasien dengan infeksi HSV okular berulang,
• Mungkin secara klinis tidak dapat dibedakan dari infeksi primer.
• Kondisi ini sembuh sendiri,
• Dapat diobati dengan agen antivirus :
• untuk mempersingkat perjalanan penyakit
• mengurangi paparan kornea terhadap virus menular
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. Herpetic Eye Disease Study Group. Psychological stress and other potential triggers for recurrences of herpes simplex virus eye infections. Arch Ophthalmol. 2000;118(12): 1617–1625.
3. Roozbahani M, Hammersmith KM. Management of herpes simplex virus epithelial keratitis. Current opinion in ophthalmology. 2018 Jul 1;29(4):360-4.
4. Lobo AM, Agelidis AM, Shukla D. Pathogenesis of herpes simplex keratitis: The host cell response and ocular surface sequelae to infection and inflammation. The ocular surface. 2019 Jan 1;17(1):40-9
KERATITIS EPITEL
Keratitis • Salah satu manifestasi paling umum dari infeksi HSV okular berulang yang dapat dikenali
secara klinis
Epitel
Manifestasi Klinis
• sensasi • kemerahan,
benda • dan
asing, penglihatan
• sensitivitas kabur.
cahaya,
Area keratitis dendritik dapat menyatu lebih lanjut, ulkus epitel geografis yang lebih luas,
terutama ketika kortikosteroid topikal digunakan.
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. Herpetic Eye Disease Study Group. Psychological stress and other potential triggers for recurrences of herpes simplex virus eye infections. Arch Ophthalmol. 2000;118(12): 1617–1625.
3. Roozbahani M, Hammersmith KM. Management of herpes simplex virus epithelial keratitis. Current opinion in ophthalmology. 2018 Jul 1;29(4):360-4.
4. Lobo AM, Agelidis AM, Shukla D. Pathogenesis of herpes simplex keratitis: The host cell response and ocular surface sequelae to infection and inflammation. The ocular surface. 2019 Jan 1;17(1):40-9
KERATITIS EPITEL
Keratitis • Terdapat flush silia dan injeksi konjungtiva ringan.
• Edema stroma ringan & infiltrasi sel darah putih subepitel dapat terjadi di bawah
Epitel keratitis epitel
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. Herpetic Eye Disease Study Group. Psychological stress and other potential triggers for recurrences of herpes simplex virus eye infections. Arch Ophthalmol. 2000;118(12): 1617–1625.
3. Roozbahani M, Hammersmith KM. Management of herpes simplex virus epithelial keratitis. Current opinion in ophthalmology. 2018 Jul 1;29(4):360-4.
4. Lobo AM, Agelidis AM, Shukla D. Pathogenesis of herpes simplex keratitis: The host cell response and ocular surface sequelae to infection and inflammation. The ocular surface. 2019 Jan 1;17(1):40-9
KERATITIS EPITEL
• Scraping kornea
Keratitis Multinucleated giant cells (nonspecific) dan
intranuclear inclusions (lebih spesifik dari
Evaluasi Laboratorium
Epitel herpesvirus)
• Kultur jaringan,
• teknik deteksi antigen (ELISA),
dan
• Dapat
PCR membantu mendiagnosis dalam kasus atipikal
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. Herpetic Eye Disease Study Group. Psychological stress and other potential triggers for recurrences of herpes simplex virus eye infections. Arch Ophthalmol. 2000;118(12): 1617–1625.
3. Roozbahani M, Hammersmith KM. Management of herpes simplex virus epithelial keratitis. Current opinion in ophthalmology. 2018 Jul 1;29(4):360-4.
4. Lobo AM, Agelidis AM, Shukla D. Pathogenesis of herpes simplex keratitis: The host cell response and ocular surface sequelae to infection and inflammation. The ocular surface. 2019 Jan 1;17(1):40-9
KERATITIS EPITEL
• >> sembuh secara spontan
Keratitis •
•
tidak ada bukti klinis terapi antivirus mempengaruhi (keratitis stromal atau epitel) perkembangan berulang berikutnya
Namun, pengobatan dapat :
• memperpendek arah klinis
Epitel •
•
mengurangi neuropati herpetic terkait, subepithelial scarring, atau
potensi risiko penyakit immune-mediated dari kornea
Terapi
• Antivirus dapat digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan debridement epitel
• Umumnya harus dihentikan dalam waktu 10-14 hari (hindari toksisitas di permukaan ocular)
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. Herpetic Eye Disease Study Group. Psychological stress and other potential triggers for recurrences of herpes simplex virus eye infections. Arch Ophthalmol. 2000;118(12): 1617–1625.
3. Roozbahani M, Hammersmith KM. Management of herpes simplex virus epithelial keratitis. Current opinion in ophthalmology. 2018 Jul 1;29(4):360-4.
4. Lobo AM, Agelidis AM, Shukla D. Pathogenesis of herpes simplex keratitis: The host cell response and ocular surface sequelae to infection and inflammation. The ocular surface. 2019 Jan 1;17(1):40-9
KERATITIS EPITEL
Keratitis Epitel
• Acyclovir oral telah dilaporkan seefektif dengan topikalnya untuk
pengobatan keratitis epitel dan tidak menyebabkan toksisitas okular.
• terapi oral lebih disukai oleh kebanyakan dokter
Acyclovir Oral
400 mg 5×/day for 10 days 200, 400, 800 mg; 200 mg/ 5 mL suspension
5%
Manifestasi Klinis
nonnecrotizing necrotizing
Interstisial Disciform
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. Jack J Kanski. Clinical Ophthalmology: A Systematic Approach 8th Edition. Chapter: Cornea. 6 Elsevier, Saunders Ltd. 2016
HERPETIC INTERSTITIAL KERATITIS
(NONNECROTIZING)
Herpetic interstitial keratitis (nonnecrotizing)
Keratitis • unifokal atau multifocal haze atau • Dengan tidak adanya tanda-tanda inflamasi ekstrakoneal yang
Stroma • pemutihan stroma tanpa adanya ulserasi epitel
• Edema stroma ringan, tetapi edema epitel tidak khas
signifikan (injeksi konjungtiva atau sel-sel anterior chambaer),
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
HERPETIC INTERSTITIAL KERATITIS (NONNECROTIZING)
Herpetic disciform keratitis (nonnecrotizing).
Keratitis
• endotelitis primer, yang muncul sebagai stroma • terkait dengan endapan keratik yang mendasari zona
Stroma kornea & edema epitel (berbentuk bulat atau oval) edema
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
NECROTIZING HERPETIC STROMAL KERATITIS.
Necrotizing herpetic stromal keratitis.
Keratitis
• muncul sebagai peradangan kornea suppuratif tidak dapat dibedakan secara klinis dari keratitis
Stroma • Ini mungkin parah, berkembang pesat, dan tampak bakteri atau jamur fulminan. kultur (penting)
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
KERATITIS STROMA
Keratitis Management
HEDS
Stroma • kortikosteroid topikal + antivirus profilaksis mengurangi persistensi atau perkembangan peradangan stroma & memperpendek durasi
keratitis stroma HSV
• Asiklovir oral supresif jangka Panjang mengurangi tingkat keratitis HSV berulang & membantu mempertahankan penglihatan
• Profilaksis antivirus seumur hidup direkomendasikan untuk pasien dengan beberapa kekambuhan keratitis stroma HSV
prednisolon 1% diturunkan secara bertahap setiap 1-2 minggu tergantung pada derajat perbaikan klinis
1 tetes setiap 2 jam
Kortikosteroid harus diturunkan ke dosis serendah mungkin mengontrol peradangan
• Mencegah keratitis epitel berat jika pasien melepaskan HSV saat menggunakan tetes
kortikosteroid, dan
disertai dengan obat antivirus profilaksis • umumnya dilanjutkan sampai pasien benar-benar menghentikan kortikosteroid atau
• trifluridine topikal 4 kali sehari • menggunakan kurang dari 1 tetes prednisolon 1% per hari
• asiklovir 400 mg dua kali sehari
• valasiklovir 500 mg sekali sehari
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
KERATITIS STROMA
Keratitis Management
• Obat antivirus topikal tidak diserap oleh kornea melalui epitel • asiklovir oral mungkin bermanfaat bagi peradangan kornea yang
Stroma yang utuh,
• asiklovir oral menembus kornea yang utuh dan bilik mata depan
dalam pada keratitis diskiformis
HEDS
• tidak menunjukkan manfaat tambahan ketika asiklovir ditambahkan ke trifluridine dan prednisolon
• Beberapa spesialis kornea secara rutin mengganti asiklovir oral dengan trifluridin topikal
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. Jack J Kanski. Clinical Ophthalmology: A Systematic Approach 8th Edition. Chapter: Cornea. 6 Elsevier, Saunders Ltd. 2016.
NECROTIZING STROMAL KERATITIS
Keratitis Necrotizing stromal keratitis
• bentuk keratitis herpes yang paling tidak umum tetapi paling merusak
Stroma
Management
• Prefer Asiklovir oral Toksisitas topikal • kortikosteroid topical (Sangat sensitif), dosis
mungkin tidak diinginkan pada pasien dengan dua kali sehari
peradangan nekrotikans dapat
membingungkan gambaran klinis
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. Jack J Kanski. Clinical Ophthalmology: A Systematic Approach 8th Edition. Chapter: Cornea. 6 Elsevier, Saunders Ltd. 2016.
KERATITIS ENDOTEL
• Peradangan pada endotel kornea dengan presipitat keratik dan edema stroma
Keratitis • Diperkirakan merupakan reaksi imunologis terhadap zat agen penyerang respons sel T
CD4 imunopatologis
Endothelial • Edema stroma sering disertai dengan presipitat keratik yang mendasari dan reaksi
inflamasi bilik mata depan.
• Endoteliitis HSV dikategorikan menjadi tiga bentuk • Tekanan intraokular dapat meningkat akibat
utama berdasarkan pola disfungsi endotel dan edema trabekulitis
stroma, yaitu :
• diskiformis, yang paling umum,
• difus, dan
• linier
Manajemen
• Terapi medis steroid topikal, obat antivirus oral
• Terapi bedah Full-Thickness Penetrating keratoplasty (PK), atau deep anterior lamellar keratoplasty (DALK)
1. Faria-e-Sousa SJ, Antunes-Foschini R. Herpes simplex keratitis revisited. Arquivos Brasileiros de Oftalmologia. 2021 Jul 14.
2. White M.L. Herpes Simplex Virus Keratitis: A Treatment Guideline – 2014 [Internet]. 2014. Available from: https://www.aao.org/clinical-statement/herpes-simplex-virus-keratitis-treatment-guideline
NEUROTROPHIC KERATOPATHY
Neurotrophic • disebabkan oleh kegagalan re-epitelisasi akibat corneal
keratopathy anaesthesia,
• sering diperburuk oleh faktor lain seperti toksisitas obat
Signs
• Cacat epitel yang tidak sembuh-sembuh, inferonasal
• kadang-kadang setelah pengobatan topikal yang berkepanjangan, • Epitel kornea di tepi ulkus neurotrofik mungkin tampak menggulung di
merupakan tanda awal. bawah dirinya sendiri memiliki penampilan gray yang meninggi
• Stroma di bawah defek berwarna abu-abu dan buram dan dapat • Infeksi bakteri atau jamur sekunder dapat terjadi.
menjadi tipis.
• berbentuk bulat atau oval dan terletak di kornea sentral, inferior, atau
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. Jack J Kanski. Clinical Ophthalmology: A Systematic Approach 8th Edition. Chapter: Cornea. 6 Elsevier, Saunders Ltd. 2016.
NEUROTROPHIC KERATOPATHY
Neurotrophic Treatment
• persistent epithelial defects;
keratopathy • steroid topikal mengontrol komponen inflamasi harus
dijaga seminimal mungkin
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. Jack J Kanski. Clinical Ophthalmology: A Systematic Approach 8th Edition. Chapter: Cornea. 6 Elsevier, Saunders Ltd. 2016.
PENATALAKSANAAN
Prinsip :
• Infeksi ocular Primer self-limited condition. Terapi antivirus oral mempercepat resolusi tanda dan gejala.
• Infeksi Okular Berulang;
• keratitis epitel Antivirus dapat digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan debridement epitel
• Keratitis stroma kortikosteroid (disesuaikan) + antivirus profilaksis. Profilaksis antivirus seumur
hidup direkomendasikan untuk pasien dengan beberapa kekambuhan keratitis stroma HSV
• Cycloplegia meningkatkan kenyamanan jika perlu
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. Roozbahani M, Hammersmith KM. Management of herpes simplex virus epithelial keratitis. Current opinion in ophthalmology. 2018 Jul 1;29(4):360-4.
PENATALAKSANAAN
Komplikasi Management
• Terapi antivirus dapat dikombinasikan dengan debridement epitel
• Jaringan parut kornea yang menyebabkan kebutaan merupakan indikasi transplantasi kornea, Ulkus kornea dapat dilakukan pembedahan
• Pembedahan dapat berupa: Penetrating keratoplasty (PK), deep anterior lamellar keratoplasty (DALK), Amniotic membrane transplantation
atau Conjungtival flap
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. Roozbahani M, Hammersmith KM. Management of herpes simplex virus epithelial keratitis. Current opinion in ophthalmology. 2018 Jul 1;29(4):360-4.
PENATALAKSANAAN BEDAH
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. Jack J Kanski. Clinical Ophthalmology: A Systematic Approach 8th Edition. Chapter: Cornea. 6 Elsevier, Saunders Ltd. 2016.
KOMPLIKASI
• Baik scar dan astigmatisme dapat membaik seiring waktu pada beberapa pasien.
• gas-permeable contact lens biasanya meningkatkan visus di luar yang diperoleh dengan penggunaan kacamata.
• Untuk vaskularisasi stroma Kortikosteroid topikal dapat menekan pertumbuhan pembuluh darah baru dan
menghentikan deposisi lipid tambahan
1. The American Academy of Ophthalmology. Section 08: External Disease and Cornea. In 2020-2021 Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2020.
2. Jack J Kanski. Clinical Ophthalmology: A Systematic Approach 8th Edition. Chapter: Cornea. 6 Elsevier, Saunders Ltd. 2016.
PENCEGAHAN KERATITIS HSV
1. Jack J Kanski. Clinical Ophthalmology: A Systematic Approach 8th Edition. Chapter: Cornea. 6 Elsevier, Saunders Ltd. 2016.
2. Schmader KE, Levin MJ, Gnann JW Jr, et al. Efficacy, safety, and tolerability of herpes zoster vaccine in persons aged 50–59 years.
3. Sibley D, Larkin DF. Update on Herpes simplex keratitis management. Eye. 2020 Dec;34(12):2219-26
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
keratitis epitel
ketika stroma belum terlibat dendritiform dan/atau ulserasi epitel geografis (Noninfeksi)
• khususnya keratitis Acanthamoeba, • Regeneration line epitel setelah • kegagalan limbal stem cell,
• keratitis epitel virus varicella zoster, abrasi, atau • verticillata kornea dari deposisi
• keratitis epitel virus Epstein-Barr, • pada keratopati neurotropik, amiodaron dan Fabry's disease,
• keratitis epitel adenovirus, • defek epitel persisten, • tirosinemia, dan
• keratitis epitel Chlamydia, dan • erosi epitel berulang, • Lesi epitel dari beta-blocker
• keratitis epitel bakterial lainnya • keratopati Eksposur, topikal.
• Thygeson’s superficial
punctuate keratitis,
• Keratopati neurotropik dan defek epitel persisten juga dapat menjadi konsekuensi dari keratitis HSV berulang
dan/atau Severe.
1. Faria-e-Sousa SJ, Antunes-Foschini R. Herpes simplex keratitis revisited. Arquivos Brasileiros de Oftalmologia. 2021 Jul 14.
2. White M.L. Herpes Simplex Virus Keratitis: A Treatment Guideline – 2014 [Internet]. 2014. Available from: https://www.aao.org/clinical-statement/herpes-simplex-virus-keratitis-treatment-guideline
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
keratitis stroma HSV tanpa ulserasi keratitis stroma HSV dengan ulserasi
Meliputi semua penyebab • keratitis virus Epstein- • mencakup semua bentuk • keratolisis steril dari cedera
keratitis interstisial : Barr, keratitis mikroba, kimia dan penyakit
• sifilis, • keratitis campak, • infeksi oleh bakteri, autoimun,
• sindrom Cogan, • keratitis gondongan, • jamur, • keratopati pajanan, dan
• keratitis virus varicella • penyakit Lyme, dan lain- • Acanthamoeba, • keratopati neurotropik.
zoster, lain • keratitis varicella zoster,
• Keratitis virus herpes simpleks (HSV) adalah penyebab paling sering kebutaan akibat penyakit kornea di Amerika
Serikat dan sumber kebutaan dari penyakit menular yang paling umum di dunia Barat.
• Diagnosis klinis terutama berdasarkan temuan pemeriksaan split-lamp.
• Tes diagnostik lainnya, seperti uji PCR, ELISA, IFA, dan kultur virus, telah memberikan diagnosis yang lebih
definitif tetapi memiliki keterbatasannya sendiri.
• Prognosis pada keratitis HSV, bagaimanapun, umumnya baik dengan pengobatan agresif
• Perlu dicatat bahwa setiap episode infeksi berulang meningkatkan risiko episode berikutnya dan semakin
memperumit manajemen klinis.
• Keratitis viral sulit dicegah, untuk itu perlu hati-hati untuk menghindari penyebaran dan penularannya.
TERIMA KASIH.