Anda di halaman 1dari 16

Jenis dan Waktu Pemberian Kontrasepsi

D2
102012181 MAWAR
102013096 MARTHA SIMONA PUTRI LAMANEPA
102013163 EGLA PHILDERI TUNDAN T
102013422 THENA ARTIKA ANGGUN
102014038 MARINA DEWI UTAMI
102014131 JOSHUA TJANTOSO
102014158 ICHA CLOUDIA CRISHTIN
102014197 NOVELLA RUANA FISTA
102014239 THAVINAASH RAMANY
Skenario
Seorang perempua 25 tahun P1A0 pasca melahirkan 2 bulan
yang lalu. Datang kepada dokter di poliklinik, untuk
berkonsultasi tentang keluarga berencana. Ibu merencanakan
untuk memberi asi ekslusif pada bayinya.
Anamnesis
Riwayat persalinan
Riwayat haid
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit keluarga
Anamnesis
Riwayat melahirkan dengan operasi karena
preeklampsia berat
Anak dalam keadaan sehat
Penyakit penyerta tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Frek. Nadi : 86 x/menit
Frek. Napas : 22 x/menit
TB : 157 cm
BB : 55 kg

PF lainnya dalam batas normal


Anatomi
Kontrasepsi Natural
Sistem Kalender :
• (perhatikan umur ovum dan umur sperma)
• Monitor suhu tubuh (naik 0,2-0,4 oC)
• Sekresi cervical (spinnbarkeit saat ovulasi)

Withdrawal (pengeluaran penis sebelum ejakulasi)

Laktasi
IUD
levonorgestrel-releasing intrauterine system (mirena dan skyla) & T 380A IUD (Copper T)
Copper T  peningkatan mukus cervical  mengurangi motilitas dan viabilitas sperma
LNG-IUS  mengeluarkan progestin  atrofi endometrium  menghalangi implantasi normal
 mucus cervical kental

Komplikasi :
Perforasi uterus (biasanya daerah fundus, terutama saat memasukkan IUD)
Jika terjadi  laparoskopi + antibiotik spektrum luas

Kehamilan saat IUD  benang terlihat saat usia 14 minggu  tarik benang, jika tidak terlihat
jangan memaksakan untuk mencari benang
 dibiarkan
IUD
Kontraindikasi :
Kehamilan
Uterus melebar
Perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya
Infeksi pelvis yang sedang terjadi
Diafragma
Efektif jika ditambah spermisida
Dipasang beberapa jam sebelum berhubungan
Sebelum koitus harus diberikan spermisida
Tidak boleh dilepas 6 jam stlh berhubungan

Kondom
Kondom pria dan wanita tidak boleh
bersamaan  gesekan  slip, robek, terlepas
Pelepasan : bagian ring diputar, diikat supaya
semen tidak tumpah
Spermisida
Bentuk : krim, jelly, larutan, busa aerosol
u/ wanita yang membutuhkan proteksi sementara
Cara kerja : Membentuk barrier thdp penetrasi sperma
& spermisidal kimia
Diberikan setiap sebelum berhubungan , durasi efektif
< 1 jam

Transdermal Patch
Kombinasi hormonal kontrasepsi
Bagian luar resisten air
Tidak boleh digunakan >7 hari krn efeknya akan hilang
Membutuhkan waktu 2 hari untuk hormon bekerja
Wanita obese memiliki risiko kegagalan patch
Cervical Cap
Silikon
Perlu spermisida di kedua kubah
Tidak boleh dilepas hingga 6 jam
Bertahan 48 jam , tetapi tetap penambahan spermisida sebelum koitus
Implan Progestin

Supresi ovulasi, mukus cervix mengental, endometrium atrofi


Melepas hormon bertahun-tahun
Diimplan 8-10 cm diatas diatas siku

Pasien berbaring, lengan nondominan diluar kasur, siku tangan yang akan
diimplan difleksikan.
Tandai 8-10 cm proksimal dari condylus medialis humerus
Tandai 4 cm dari titik implan ke arah proksimal
Sterilkan, anestesi lidokain 1% sepanjang jalan daerah implan
Berikan plester supaya tidak bergeser, dilepas sehari setelahnya
Kombinasi Kontrasepsi Hormonal
Supresi hormon gonadotropin hipotalamus
Sekresi pituitari memblok produksi FSH dan LH  ovulasi terhambat
 komponen progestin  penebalan mukus serviks dan mengganggu
viabilitas sperma dan mencegah implantasi normal endometrium
 estrogen memblok ovulasi dengan mensupresi pelepasan FSH
 estrogen  endometrium stabil  cegah breakthrough bleeding
Vasektomi
Pemotongan vas deferens
Jalan sperma terblok dari testis
Diperlukan 3 bulan / > 20 kali ejakulasi untuk
membuang sperma yang tersimpan di traktus
reproduksi

Sterilisasi pada wanita


Ligasi/obstruksi kedua tuba fallopi sebagai metode
permanen kontrasepsi.
Dengan laparoskopi, mengoklusi tiap tuba fallopi
(dengan Filshie clip)
Kesimpulan
Kontrasepsi bertujuan untuk menunda kehamilan dan
menghentikan kehamilan. Terdapat berbagai cara untuk
kontrasepsi, bisa dalam bentuk pil, injeksi, alat, ataupun
aerosol. Dapat juga dilakukan pembedahan untuk steril
permanen. Terdapat kontraindikasi yang harus diperhatikan
dan juga keuntungan kerugian tiap kontrasepsi

Anda mungkin juga menyukai