Anda di halaman 1dari 12

Penentuan Pendapatan dan Produk

Nasional
Presented by:
212102035 Midle Gus Primus Tamba
212102036 Dea Agripina Damaiyanti Simanjuntak
Perhitungan dan Komponen PNB/GNP

PNB (Produk Nasional Bruto/Gross National Product) atau pendapatan nasional dari pendekatan pengeluaran didapat dari

menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh masyarakat dalam perekonomian, sektor konsumen, perusahaan (investasi),

pemerintah dan sektor perdagangan luar negeri. PNB juga bisa dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran atau belanja

masyarakat dalam kurun waktu satu tahun.

Dalam menghitung PNB, nilai barang dan jasa yang dihitung sebagai pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang

diproduksi oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut. Faktor-faktor produksi milik warga negara bisa terdapat baik di

dalam negeri maupun di luar negeri. Karena itu, nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor produksi milik warga negara di luar

negeri juga dihitung dalam PNB.


Adapun rumus serta komponen dari PNB, sebagai berikut :

Y = C + I + G + (X – M).
• Sektor perusahaan atau sektor produsen
Nama pengeluaran: investasi (I)
• Sektor pemerintah
Nama pengeluaran: pengeluaran pemerintah (G)
• Sektor perdagangan luar negeri (masyarakat luar negeri)
Nama pengeluaran: selisih ekspor dengan impor (ekspor dikurang impor) (X-M)
• Sektor keluarga (rumah tangga) atau sektor konsumen
Nama pengeluaran: konsumsi (C)
• PNB (Y)
Metode Perhitungan dan Pendapatan Nasional

Metode Produksi

Dalam metode ini dijelaskan bahwa perhitungan pendapatan nasional dihitung


dari penjumlahan seluruh hasil produksi suatu produk baik barang maupun
jasa yang dihasilkan atau diperoleh dari seluruh pelaku kegiatan ekonomi yang
ada dalam satu negara serta dalam satu periode ekenomi tertentu kurang lebih
tiap tahun sekali.
Cara menghitung pendapatan nasionalnya yaitu dengan mengalikan jumlah seluruh produk baik
barang ataupun jasa yang telah dihasilkan atau diproduksi dalam kururn waktu satu tahun dengan
harga satuan tiap produknya bisa berbentuk barang maupun jasa

Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) +…+(Qn X Pn)]

Y= Pendapatan nasional
P1= harga barang ke-1 Pn= harga barang ke-n
Q1= jenis barang ke-1 Qn= jenis barang ke-n
Metode Pendapatan
Metode ini menghitung pendapatan nasional dengan menjumlahkan seluruh pos pengeluaran yang
dipakai untuk membeli atau mengkonsumsi suatu produk baik yang berupa barang maupun jasa
yang dilakukan oleh seluruh pelaku kegiatan ekonomi, mulai dari ruang lingkup besar hingga kecil

Y= r + w + i +p
Y = Pendapatan Nasional
r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya
w = Pendapatan bersih dari sewa
i = Pendapatan dari bunga
p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan
Disposable Income
Suatu hasil yang diperoleh dari pengurangan
income atau pendapatan pribadi dengan pajak
langsung.
Rumus Disposable Income:
Pendapatan Tahunan Kotor – (Pajak Langsung + Pengurangan Lainnya)

 Disposable income dalam hal ini adalah suatu sisa pendapatan yang diperoleh
setelah mengurangi pajak langsung dan juga tanggungan lain.
 Pendapatan tahunan kotor adalah semua pendapatan yang diterima dalam kurun
waktu satu tahun.
 Pajak langsung dan pengurangan lainnya diartikan sebagai suatu pajak yang
harus dibayar setiap tahun.
Fungsi Disposable Income
 Tolak Ukur Kebijakan Perusahaan
Apabila tingkat disposable income tinggi, maka bisnis tersebut dapat membeli lebih banyak peralatan dan bahan baku, menambah karyawan, dan
melakukan ekspansi usaha.
Sebaliknya, jika tingkat disposable income-nya rendah, ditambah lagi terjadi penurunan daya beli, maka perusahaan akan mengurangi produksinya.

 Memperhitungkan Mekanisme Pasar


Disposable income adalah salah satu penentu daya beli. Jika mereka tidak mampu membeli lebih banyak produk, maka demand-nya pun berkurang.
Imbasnya, perusahaan harus mengurangi produksi, merampingkan jumlah karyawan, dan sebagainya.

 Mengukur Kesehatan Finansial Pribadi


Finansial sehat ditandai dengan dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan, pengeluaran tak terduga, dan tabungan masa depan. Nah, tujuan
menghitung disposable income adalah untuk mengetahui apakah kondisi keuangan Anda sedang sehat atau tidak.
Faktor yang Mempengaruhi Disposable Income
• Pajak Langsung
Pajak langsung terdiri atas PPh, PKB, dan PBB. Karena merupakan pengurang penghasilan, maka jika tarif yang
ditetapkan pemerintah turun, akibatnya disposable income akan meningkat. Dengan demikian, Anda dapat membeli
lebih banyak barang maupun jasa.

• Total Penghasilan Kotor


Semakin tinggi gaji bulanan, maka Anda berpeluang untuk memperoleh pendapatan bersih lebih banyak. Namun hal
ini hanya terjadi apabila nominal jumlah pajak yang ditanggung tidak meningkat. Pada sebagian orang, kenaikan
penghasilan juga membuat jumlah PPh meningkat. Dengan demikian, disposable income mereka pun stagnan/tetap.

• Kondisi Ekonomi dan Politik


Ketika terjadi resesi, umumnya pemerintah akan mengurangi tarif pajak. Pada fase ini, penghasilan bersih Anda tentu
bisa lebih tinggi dibanding biasanya. Demikian pula ketika kondisi ekonomi makmur sehingga meningkatkan
pendapatan dan daya beli rumah tangga. Dampaknya, kondisi perusahaan semakin membaik, harga saham meningkat,
dan masyarakat bisa mendapat capital gain lebih besar.
Tujuan Disposable Income Dalam Mengukur Keuangan

Di dalam dunia ekonomi, disposable income memang sudah sering sekali digunakan untuk mengukur kesehatan finansial suatu
perusahaan ataupun individu. Cara pengukuran disposable income dilihat dari semakin meningkatnya disposable income, maka
semakin baik juga kondisi finansial suatu perusahaan atau individu.

Sehingga, jika disposable income suatu perusahaan hasilnya adalah besar, maka daya beli perusahaan tersebut juga besar.
Sehingga, kemungkinan untuk melakukan investasi juga akan lebih besar.

Mengukur disposable income ini secara sederhana bisa diperhatikan apakah suatu perusahaan lebih banyak berhutang atau
menabung. Karena, tujuan dari hadirnya disposable income sendiri memang banyak, dan salah satunya adalah untuk menilai
tingkat tabungan suatu perusahaan ataupun individu.
THANK YOU FOR
LISTENING!
Don't hesitate to ask any questions!

Anda mungkin juga menyukai