Anda di halaman 1dari 44

TK2562 – Mikrobiologi Industri dan Lingkungan

Bab V.

Pertumbuhan Mikroorganisme
Mujtahid Kaavessina, Ph.D. || Aida Nur Ramadhani,M.T.

Program Studi Teknik Kimia


Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret 2020
PENDAHULUAN

 Biomassa (sel): massa zat hidup di dalam populasi mikroorganisme tertentu pada area
tertentu

 Medium pertumbuhan: medium/ lingkungan yang berisi zat-zat (nutrisi) yang diperlukan
untuk pertumbuhan

 Sejumlah sel ditambahkan ke dalam medium pada kondisi tertentu  sel akan tumbuh
 respon terhadap lingkungan (fisik dan kimiawi)

 Pertumbuhan sel  penambahan jumlah sel + perubahan ukuran sel

2
Pertumbuhan mikroorganisme meliputi:

Perbesaran dan pertambahan masa dan


volume sel

Perbanyakan jumlah sel dalam populasi

3
PERTUMBUHAN POPULASI : BINARY FISSION

 Pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel yang persis sama dengan sel awal.
 Proses ini berulang dalam suatu interval oleh setiap sel anak, dan setiap putaran
pembelahan yang berturut-turut terjadi, maka populasi meningkat.

4
LAJU PERTUMBUHAN POPULASI

 Waktu yang diperlukan untuk siklus pembelahan lengkap — dari sel induk
hingga dua daughter cell — disebut sebagai generasi atau doubling time.

 Pada bakteri, setiap siklus meningkatkan populasi dengan menggandakannya.


Jadi, tahap induk awal terdiri dari 1 sel, generasi pertama terdiri dari 2 sel, 4
kedua, 8 ketiga, lalu 16, 32, 64, dan seterusnya.

 Selama lingkungan tetap menguntungkan, efek penggandaan ini dapat berlanjut


pada laju yang konstan.

 Laju pertumbuhan bakteri tergolong sangat cepat, jika dibandingkan dengan


sebagian besar makhluk hidup lainnya.

5
Jumlah mikroba = (2)n

dengan,
n adalah tahapan masing-
masing pembelahan sel

6
FACT!

 Doubling time rata-rata sekitar 30 hingga 60 menit dalam kondisi optimal.


 Doubling time terpendek rata-rata sekitar 5 hingga 10 menit, dan yang
terpanjang dalam hitungan hari.
 Sebagian besar patogen memiliki waktu penggandaan yang relatif singkat.
 Salmonella enteritidis dan Staphylococcus aureus, bakteri yang menyebabkan
food-borne illness, berlipat ganda dalam 20 hingga 30 menit. Dalam beberapa
jam, populasi bakteri ini dapat dengan mudah tumbuh dari sejumlah kecil sel
menjadi sekian juta sel.

7
LAJU PERTUMBUHAN MIKROBA

 Pada kenyataannya, populasi bakteri tidak mampu mempertahankan laju


pertumbuhan optimumnya (tidak berlipat ganda secara terus menerus), karena
terdapat banyak faktor yang mencegah sel untuk terus membelah diri pada laju
maksimum.

 Kurva pertumbuhan adalah representasi grafik dari populasi dari waktu ke waktu.

 Pembuatan kurva tsb membutuhkan data jumlah sel hidup, yang disebut viable
cell count.

8
Growth curve

9
Lag Phase /Fase Adaptasi

 Periode adaptasi sel terhadap


lingkungan yang baru

 Peningkatan massa dan volume


sel, tidak terjadi peningkatan
jumlah sel

10
 E. coli tumbuh dalam media yang
mengandung glukosa dan laktosa.
 Memetabolisme glukosa terlebih
dahulu.
 Memiliki mekanisme pengaturan
yang menekan sintesis enzim
metabolisme laktosa sampai semua
Apabila medium mengandung
glukosa habis.
lebih dari satu sumber karbon  diauxic
growth

11
12

Exponential Phase

 Sel memperbanyak diri secara


cepat
 Semua komponen sel tumbuh
dalam laju yang sama
 Dalam kondisi optimal, populasi sel
akan berlipat ganda dalam waktu
yang konstan dan dapat diprediksi,
yang dikenal sebagai doubling
time
 Net specific growth rate dapat
ditentukan dari jumlah sel
13

Doubling time

𝑁 𝑇 = 𝑁 0 ×2𝑛
Keterangan
𝑇
𝑛=
𝜏𝑑 N0 = Jumlah sel sebelum masuk fase
𝑁 𝑇 = 𝑁 0 ×2𝑇 /𝜏 𝑑 eksponensial
NT = Jumlah sel setelah waktu T
𝑇−𝐿 n = Jumlah kali penggandaan
𝑙𝑜𝑔2 𝑁 𝑡 =𝑙𝑜𝑔 2 𝑁 0+
𝜏𝑑 T = Lama waktu reaksi
1 𝑙𝑜𝑔2 𝑁 𝑡 − 𝑙𝑜𝑔2 𝑁 0 L = Lama waktu fase lag
=
𝜏𝑑 𝑇 −𝐿 = Waktu penggandaan
= doubling time
ln 2 0,693
𝜇𝑛𝑒𝑡 = = = Laju pertumbuhan sel
𝜏𝑑 𝜏𝑑
14
Doubling time

Logaritmik biner (log2 n) atau (2log n) = logaritmik basis 2. Logaritma biner n adalah
kepangkatan bilangan dua untuk mendapatkan nilai n.

Perubahan basis logaritma

𝑙𝑜𝑔𝑘 𝑥 Persamaan logaritma 𝑙𝑜𝑔10 𝑛


𝑙𝑜𝑔𝑏 𝑥= dari basis 2 dibawa ke 𝑙𝑜𝑔2 𝑛=
𝑙𝑜𝑔𝑘 𝑏 basis 10 𝑙𝑜𝑔10 2

Persamaan logaritma dari 𝑙𝑜𝑔10 𝑛


𝑙𝑜𝑔2 𝑛= =3,32 𝑙𝑜𝑔10 𝑛
basis b dibawa ke basis k 0,301
Deceleration Phase

 Akhir dari fase eksponensial akibat


habisnya nutrisi dalam medium
 Bisa juga disebabkan oleh
terbentuknya produk metabolit
yang bersifat meracuni
pertumbuhan

15
Stationary Phase

 Growth rate = Death rate


 Secara netto tidak terjadi
pertumbuhan/ penambahan sel
hidup
 Lisis (kerusakan) sel dapat terjadi
dan sel hidup menurun.
 Fasa pertumbuhan kedua dapat
terjadi dengan memanfaatkan
produk dari proses lisis.

16
Death Phase

 Jumlah sel hidup menurun


sepanjang waktu
 Kematian sel dapat terjadi saat fasa
stasioner  perbedaan antara fase
stasioner dan fase kematian kadang
tidak jelas

17
MENGHITUNG PERTUMBUHAN SEL

 Menghitung konsentrasi sel dalam medium pembiakan untuk menentukan


kinetika dan stoikiometri pertumbuhan.

 Ada penentuan jumlah sel dan massa sel.

 Pertumbuhan sel dapat ditentukan dengan metode turbidometry dan total cell
count.
 Jumlah sel dapat ditentukan secara langsung dengan penghitungan
menggunakan mikroskop, penghitungan dengan counting chamber, flow
cytometer.

18
Turbidometry

 Tabung berisi larutan mediua bening akan


menjadi menjadi berkabut, atau keruh, saat
mikroba tumbuh di dalamnya.
 Secara umum, semakin tinggi kekeruhannya,
semakin tinggi jumlah sel dalam populasi.

cloudy and opaque,


transparent, indicating indicating heavy 19
little or no growth growth
measurements with a
spectrophotometer

1) Sebuah tabung tanpa pertumbuhan sel


mentransmisikan lebih banyak cahaya dan
memberikan pembacaan yang lebih tinggi.

2) Dalam tabung dengan pertumbuhan sel, sel-


sel menyebarkan cahaya sehingga transmitansi
berkurang dan bacaan lebih rendah.

Teknik ini hanya memberikan ukuran pertumbuhan relatif; tidak dapat menentukan
angka aktual atau membedakan antara sel mati dan sel hidup. 20
• Hubungan linear antara jumlah sel dan
kepadatan optik.
• Dengan menentukan nomor sel atau massa
sel untuk sampel dengan kepadatan optik
yang diketahui, grafik kalibrasi dapat
diproduksi 21
measurements with a
haemacytometer

 Teknik ini menggunakan slide mikroskop khusus (cytometer) yang dikalibrasi untuk
menerima sampel kecil yang tersebar di kisi yang khusus.
 Hasil hitungan dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah total sel dalam
sampel yang lebih besar (misalnya, susu atau air).
 Tidak ada perbedaan yang dapat dibuat antara sel mati dan sel hidup, yang
keduanya termasuk dalam hitungan.

22
23
measurements with

a total plate count


(Colony forming unit)

Pengenceran suspensi
mikroba dengan aquades
atau kaldu cair

Plate
Count

24
25

 Metode ini dilakukan dengan mengencerkan


sampel dengan larutan media atau aquadest
steril.
 Dilakukan secara bertingkat.
 Homogenisasi dilakukan agar sampel tercampur
sempurna.
 Perhitungan sel dilakukan dengan menuangkan /
menggoreskan sampel ke dalam media agar lalu
diinkubasi.
 Akan terlihat titik-titik sel hidup seperti 
26
measurements with

Membrane filter

 Metode ini dilakukan dengan melewatkan larutan sampel pada membrane filter 0,45
μm.
 Membran yang membawa mikroba tsb diletakkan dalam cawan yang berisi medium.
 Proses perhitungan dapat dilakukan setelah masa inkubasi.

27
measurements with Centrifugation

(dry weight cell)

 Sampel suspensi mikroba di sentrifugasi dengan kecepatan dan waktu tertentu.


 Menghasilkan lapisan endapan mikroba
 Kemudian dapat dikeringkan di dalam oven (50 – 60°C)

 Dilakukan perhitungan berat sel:

berat kering sel ( g )=( berat wadahdengan sel ) −(berat wadah kosong)

28
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba

Temperature

pH
Cahaya

Kadar Oksigen
Tekanan osmotik

Kadar CO2

29
Temperatur

 Kelangsungan hidup sel-sel mikroba tergantung pada kemampuan beradaptasi


dengan variasi suhu lingkungan habitat alaminya.
 Kemampuan beradaptasi = apakah suatu organisme tumbuh secara optimal dalam
kisaran suhu; dingin, sedang, atau panas.

organisme tumbuh secara optimal dalam


kisaran suhu dingin,
psychrophilic photosynthetic organisms like
30
Chlamydomonas nivalis.
31

Kisaran suhu untuk pertumbuhan


mikroba dapat dinyatakan sebagai tiga
suhu cardinal:
 Suhu minimum
 Suhu maksimum
 Suhu optimal

Kenaikan suhu meningkatkan laju pertumbuhan, selama masih rentang optimal.


Pada T diatas titik optimal  laju kematian > laju pertumbuhan, maka sel hidup akan
berkurang.
 Kemampuan beradaptasi suatu sel dapat menggambarkan apakah suatu organisme
tumbuh secara optimal dalam kisaran suhu dingin, sedang, atau panas.

32
pH

 Pertumbuhan mikroba dan kelangsungan hidupnya juga dipengaruhi oleh pH


lingkungan / habitat.
 pH didefinisikan sebagai tingkat keasaman atau alkalinitas (kebasaan) suatu
larutan.
 Mayoritas organisme dapat hidup atau tumbuh di habitat antara pH 6 dan 8,
karena asam dan basa kuat dapat merusak enzim dan zat seluler lainnya.
 Namun, ada beberapa mikroorganisme hidup pada pH ekstrem.

33
 Pengaruh pH  mempengaruhi aktivitas enzim dan laju pertumbuhan sel

 Setiap jenis organisme memiliki pH optimum berbeda: bakteri (3-8), yeast (3-6),
molds (3-7), sel tumbuhan (5-6), sel hewan (6.5-7.5)

34
Kadar oksigen

 Oksigen dapat bersifat racun bagi mikroorganisme, dapat terkonversi menjadi


produk turunan yg sangat reaktif yaitu superoxide free radical .
 Mikroorganisme aerob dan kebanyakan anaerob fakultatif mengkonversinya
menjadi hidrogen peroksida. Selanjutnya akan dipecah oleh enzim katalase.
 Sedangkan anaerob obligat tidak memiliki enzim tersebut, maka tidak tolerir
terhadap oksigen.

35
Klasifikasi mikroorganisme dari kebutuhan oksigennya:

Obligate aerobes : hanya dapat tumbuh dengan adanya oksigen


Facultative anaerobes : dapat menyesuaikan metabolisme dengan kondisi oksigen yang
ada.
Obligate anaerobes : tidak toleran dengan keberadaan oksigen sama sekali.
Aerotolerant anaerobes : tidak menggunakan oksigen, tetapi juga tidak dihambat
olehnya.
Microaerophiles : membutuhkan oksigen, namun hanya dapat tumbuh
lingkungan dengan konsentrasi oksigen rendah

36
Penggunaan thioglycollate broth untuk menunjukkan kebutuhan oksigen.
Thioglycollate adalah bahan kimia yang menyerap gas O2 dari udara.

37
Kadar CO2

 Organisme autotrof membutuhkan CO2 sebagai sumber karbon.

 Diambil dalam bentuk senyawa bikarbonat untuk dalam medium pertumbuhan


atau CO2 dalam udara.

 Organisme heterotrof membutuhkan sedikit CO2 untuk senyawa antara


metabolisme.

38
Cahaya

 Organisme fototrof memanfaatkan cahaya matahari untuk proses fotosintesis.

 Di laboratorium, dibutuhkan cahaya dengan panjang gelombang yang sesuai.

 Sumber cahaya ≠ sumber panas.

 Cahaya fluorescence memberikan panas minimal, dan memberikan panjang


gelombang 750 nm yang dibutuhkan oleh bakteri fotosintesis.

39
40

Tekanan Osmotik

 Osmosis  difusi air melewati membrane semipermeable dari larutan berkonsentrasi


rendah ke tinggi, hingga terjadi kesetimbangan konsentrasi.
 Tekanan untuk memungkinkan peristiwa osmosis  Tekanan osmotic
 Kekuatan dinding sel masing-masing sel  tipe mikroorganisme tahan terhadap
tekanan osmotik tinggi.

 Mikroorganisme Haloduric

 Mampu mentolerir lingkungan dengan konsentrasi 10x lebih besar dari sel.

 Mikroorganisme Halophilic (‘salt-loving’)

 Mampu beradaptasi untuk tumbuh dengan baik di lingkungan dengan kadar


garam tinggi.

 Untuk dapat hidup tanpa terjadi plasmolysis  mikroorganisme


mengkondisikan cairan internal selnya agar konsentrasinya lebih tinggi 
dengan pemekatan ion potassium

 Contoh di laut Mati


41
SOAL 01.

 An inoculum of 107 bacterial cells was introduced into a flask of culture medium
and growth monitored. No change was seen for 18 minutes (the lag phase), then
growth occurred rapidly. After a further 76 minutes, the population had
increased to 4,32 × 108 cells.
 What is the doubling time (τd) of the culture?

42
SOAL 02.

 Look at the following diagrams and predict in which direction osmosis will take
place. Use arrows to show the net direction of osmosis. Is one of these microbes
a halophile? Which one?

43
SOAL 03.

 How can osmotic pressure and pH be used in preserving foods.

 How do they affect microbes?

44

Anda mungkin juga menyukai