Anda di halaman 1dari 7

PSIKOLINGUSTIK

Nita Indah Lestari


Nim:20074
Pembahasan
◦ PENGERTIAN PSIKOLINGUSTIK
◦ Secara etimologis, istilah Psikolinguistik berasal dari dua kata, yakni Psikologi dan Linguistik. Seperti
kita ketahui kedua kata tersebut masing-masing merujuk pada nama sebuah disiplin ilmu. Secara umum,
Psikologi sering didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia dengan cara mengkaji
hakikat stimulus, hakikat respon, dan hakikat proses-proses pikiran sebelum stimulus atau respon itu
terjadi. Pakar psikologi sekarang ini cenderung menganggap psikologi sebagai ilmu yang mengkaji
proses berpikir manusia dan segala manifestasinya yang mengatur perilaku manusia itu.
◦ Tujuan mengkaji proses berpikir itu ialah untuk memahami, menjelaskan, dan meramalkan perilaku
manusia.Linguistik secara umum dan luas merupakan satu ilmu yang mengkaji bahasa (Bloomfield,
1928:1). Bahasa dalam konteks linguistik dipandang sebagai sebuah sistem bunyi yang arbriter,
konvensional, dan dipergunakan oleh manusia sebagai sarana komunikasi. Hal ini berarti bahwa
linguistik secara umum tidak mengaitkan bahasa dengan fenomena lain. Bahasa dipandang sebagai
bahasa yang memiliki struktur yang khas dan unik. Munculnya ilmu yang bernama psikolinguistik tidak
luput dari perkembangan kajian linguistikPada mulanya istilah yang digunakan untuk psikolinguistik
adalah linguistic psychology (psikologi linguistik) dan ada pula yang menyebutnya sebagai psychology
of language (psikologi bahasa). Kemudian sebagai hasil kerja sama yang lebih terarah dan sistematis,
lahirlah satu ilmu baru yang kemudian disebut sebagai psikolinguistik (psycholinguistic).
◦ Psikolinguistik merupakan ilmu yang menguraikan proses-proses psikologis yang terjadi apabila
seseorang menghasilkan kalimat dan memahami kalimat yang didengarnya waktu berkomunikasi dan
bagaimana kemampuan berbahasa itu diperoleh manusia (Simanjuntak, 1987: 1). Aitchison (1984),
membatasi psikolinguistik sebagai studi tentang bahasa dan pikiran. Psikolinguistik merupakan bidang
studi yang menghubungkan psikologi dengan linguistik. Tujuan utama seorang psikolinguis ialah
menemukan struktur dan proses yang melandasi kemampuan manusia untuk berbicara dan memahami
bahasa. Psikolinguis tidak tertarik padainteraksi bahasa di antara para penutur bahasa. Yang mereka
kerjakan terutama ialah menggali apa yang terjadi ketika individu yang berbahasa.
◦ BAHASAN DAN BERBAHASA
◦ Menurut para pakar linguistik (Chaer), bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat arbiter karena sering digunakan
oleh sekelompok masyarakat sebagai alat berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Sedangkan berbahasa merupakan proses
penyampaian informasi dalam berkomunikasi. Maka dua bab tersebut sangatlah berbeda. Ilmu yang menggunakan objek kajian
bahasa adalah ilmu psikologi, antropologi, etnologi, neurologi dan filologi. Selain memiliki fungsi sebagai alat interaksi atau alat
komunikasi dalam masyarakat melainkan juga memiliki di bidang lain. Fungsi bahasa menurut Kinneavy ada lima fungsi, yaitu
fungsi informasi, fungsi eksplorasi, fungsi persuasi, fungsi ekspresi dan fungsi entertaimen.

◦ Di dalam bahasa diperlukan proses berbahasa karena saling berhubungan. Berbahasa merupakan salah satu perilaku dari
kemampuan manusia dalam bercakap-cakap, berfikir, bersuara ataupun bersiul. Untuk mendapatkan berbahasa yang berurutan
perlu proses yang berupa proses produtif (enkode) dan proses reseptif (dekode). Dalam proses enkode dimulai dari enkode
sematik enkode gramatikal enkode fonologi. Setelah itu, dilanjutkan dengan proses dekode fonologi gramatikal sematik.
◦ Proses ini, terjadi karena adanya proses transmisi yang berupa pemindahan atau pengiriman kode-kode yang terdiri dari atas
ujaran manusia yang disebut kode bahasa. Untuk menggabungkan kedua proses tersebut dapat menggunakan alat ucap penutur
setelah itu transmisi arus ujar lalu disalurkan ke telinga pendengar. Setelah tahap identifikasi dilalui maka sampailah pada tahap
pemahaman sebagai akhir dari suatu proses berbahasa.
◦ PSIKOLOGI DALAM LINGUSTIK
◦ Pada teori psikologi dalam linguistik dapat dikaji dengan membanding-bandingkan tata bahasa. Dalam
aliran lain psikologi memberikan ilmu dasar ilmiah dengan cara mengkaji bahasa dengan menggunakan
struktur yang sudah diterapkan. Untuk menentukan struktur dalam suatu bahasa harus dengan pemikiran
manusia karena bahasa tercipta dari suatu gagasan atau ide dari manusia. Apabila struktur tersebut
terlaksana baik akan menimbulkan komunikasi yang baik pula karena hal tersebut sangatlah
berhubungan.
◦ Dan sebaliknya linguistik dalam psikologi dapat dikaji dengan cara menafsirkan analisis linguistik
bahasa kanak - kanak berdasarkan prinsip - prinsip psikologi. Dengan cara ini, maka berdasarkan prinsip
- prinsip psikologi akan dapat ditentukan hubungan anatara kata - kata berupa nomina dan adjektiva di
pihak lain. Selain itu, bahasa adalah alat untuk melahirkan pikiran dan mulanya bahasa lahir dalam
bentuk gerak - gerik yang dipakai untuk melahirkan perasaan - perasaan yang kuat. Setelah itu, terjadi
pertukaran antara komponen perasaan denagan akal. Komponen tersebut akan diatur oleh kesadaran
menjadi alat pertukaraan pikiran yang kemudian tampil menjadi bahasa. Bahasa terdapat ucapan dalam
bentuk isyarat atau bunyi yang dapat dipahami dengan gerakan berupa perasaan, konsep dan emosi.
◦ GANGGUAN BERBAHASA
◦ Pada pembahasan diatas telah dikemukakan bahwa proses berbahasa dimulai dari enkode semantik,
enkode gramatika dan enkode fonologi. Dapat dikatakan berbahasa adalah proses pengeluaran pikiran
dan perasaan (dari otak) secara lisan dalam bentuk kata-kata. Manusia dikatakan normal apabila fungsi
otak dan alat berbicaranya normal tetapi mereka yang mengalami kelainan fungsi otak dan alat
berbicaranya akan terganggu dalam proses produktif dan reseptif.
◦ Dalam gangguan berbahasa terbagi menjadi dua, yaitu gangguan akibat faktor medis dan faktor
lingkungan sosial. Menurut Sidharta gangguan berbahasa dibedakan tiga golongan, yaitu gangguan
berbicara, berbahasa dan berpikir. Dalam gangguan berbicara terdapat gangguan mekanisme berbicara
akibat kelainan yang seperti, pulmonal (paru-paru), laringal (pita suara), lingual (lidah) dan resonantal
(rongga mulut dan kerongkongan).
◦ Kesimpulan
◦ Di dalam bab ini akan membahas tentang seorang anak kecil yang memiliki kekurangan dalam berbicara
seperti cadel. Orang yang memiliki kekurangan berbicara seperti cadel disebabkan karena ada gangguan
pada lidah atau laringal. Penyakit ini disebut dengan penyakit Ankyloglossia yang terjadi karena tali
lidah pendek dan tebal dan menyebabkan bentuk lidah seperti jantung waktu dijulurkan. Pada anak yang
mempunyai penyakit Ankyloglossia waktu sudah beranjak dewasa akan sulit mengucapkan huruf “R”
dan “S” dalam berbicara. Selain itu, anak akan sulit mengunyah makanan dan sulit mendapatkan asupan
gizi yang kurang karena pergerakan lidah terbatas. Penyakit ini bisa juga dari keturunan dari oarng tua
atau waktu anak masih bayi mendengar orang tuanya berbicara seperti cedal dan a

Anda mungkin juga menyukai