Anda di halaman 1dari 25

KONSEP DASAR LUKA.

DEWI PUSPARIANDA.,SST., MPH


PENGERTIAN LUKA
Luka adalah :
• Kerusakan fisiologis ataupun struktural pada sistem
integumen yang menstimulasi respon tubuh berupa
penyembuhan luka normal/ abnormal”(William.H,E.,1990)

• Terganggunya suatu kontinuitas dari struktur bagian tubuh


yang bisa diakibatkan oleh berbagai trauma baik secara
mekanik, panas, kimia, radiasi atau invasi dari
mikroorganisme patogen.
TIPE-TIPE LUKA
1. Berdasarkan penyebab
2. Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka
3. Berdasarkan status integritas kulit
4. Berdasarkan sifat robekan
5. Berdasarkan tingkatan kontaminasi
6. Berdasarkan proses penyembuhan
Ad.1. Tipe luka berdasarkan penyebab

 Luka yang terjadi krn disengaja :


Luka yang terjadi krn proses terapi spt operasi

 Luka yang terjadi krn tidak disengaja :


Luka yang terjadi akibat kecelakaan.
Penyebab Luka :
 Trauma
 Pembedahan
 Neuropatik
 Gangguan vaskuler
 Penekanan
 Keganasan
Ad.2. Tipe luka berdasarkan kedalaman dan luasnya
luka

 Luka “Superfisial” : Terbatas pada lapisan epidermis


 Luka “Partial thickness” : hilangnya jaringan kulit

pada lapisan epidermis dan lapisan bagian atas dari


dermis.
 Luka “Full thickness” : jaringan kulit yang hilang

pada lapisan epidermis, dermis dan facia, tidak


mengenai otot.
 Luka dalam dan mengenai otot, tendon,dan tulang.
Ad.3. Tipe luka berdasarkan status integritas kulit

 Luka tertutup
Jika kulit robek atau kontusio (luka memar) yg terjadi
akibat kekerasan yg dilakukan terhadap jaringan lunak,
pembuluh darah dibawah kulit sehingga tampak biru.
Dapat terjadi pd bagian tubuh terbuka atau didlm tubuh
spt kontusio serebri.
 Luka Terbuka

Jika kulit atau jaringan tubuh dibawahnya robek,


kadang2 bersamaan dg luka tertutup.
Ad.4. Berdasarkan sifat robekan
 Vulnus Abrasi/Excoriasi/ Luka lecet
 Vulnus Puncture/punctum/luka tusuk
 Vulnus Laserasi/laseratum/ luka robek
 Vulnus Penetrasi/ schlopetorum/luka tembus
 Vulnus Insisi/insivum/luka sayat
Ad.5. Berdasarkan tingkatan kontaminasi

 Luka bersih : luka yg bersih dan tidak


terkontaminasi oleh mikroorganisme (Luka operasi)
 Luka bersih terkontaminasi : luka bersih yg sdh
terkontaminasi
 Luka terkontaminasi : Luka baru akibat kecelakaan
yg terkontaminasi
 Luka terinfeksi : luka yg sdh terinfeksi oleh
mikroorganisme yg biasanya ditandai dg adanya
drainase.
Ad.6. Berdasarkan proses penyembuhan

 Luka Akut adalah :


Luka yg proses penyembuhannya sesuai dg tahapan-tahapan
penyembuhan luka (sesuai dg konsep penyembuhan luka).

contoh : luka sayat , luka bakar, luka tusuk ,


Luka operasi dapat dianggap luka akut yang dibuat oleh ahli bedah .
contoh : luka jahit , skin graft.

 Luka kronis adalah :


Terjadi ketika penyembuhan luka tidak sesuai dg proses penyembuhan
luka yg dipengaruhi oleh faktor-faktor ekstrinsik dan intrinsik.
FAKTOR YG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA

Faktor Intrinsik Faktor Ekstrinsik


 Usia lanjut  Tehnik bedah buruk
 Gangguan stts nutrisi  Terapi obat yg tdk
 Dehidrasi tepat
 Proses penyakit  Faktor psikososial
 Gg suplai darah ke buruk
area luka  Infeksi
 Perokok
PROSES PENYEMBUHAN
LUKA
1. Penyembuhan primer
a. Fase Imflamasi
b. Fase Proliferasi
c. Fase Maturasi

2. Penyembuhan sekunder
1. PENYEMBUHAN PRIMER
 Dimulai saat terjadinya luka dan berakhir 4-6 hari.
Ada 3 mekanisme :
1. Homeostasis : Vasokontriksi sementara (penghentian perdarahan)
2. Respon jaringan rusak :
- Proses peradangan akut terjadi setelah 24-48 jam pertama setelah
cedera
 Histamin dilepas-vasodilatasi pembuluh darah-aliran meningkat
timbul sensasi merah, bengkak, panas dan tidak nyaman.
- Agregasi trombosit, menghasilkan proses pembekuan darah
3. Respon pertahanan (defensife) :
Poliomorf dan makrofag keluar dari kapiler dan masuk ke luka,
poliomorf melindungi luka dr bakteri sedangkan makrofag
membersihkan luka.
A. FASE IMFLAMASI

- Merupakan awal dr proses penyembuhan luka.


- Proses epitelisasi mulai terbentuk pd fase ini bbrp jam
setelah terjadi luka.
- Terjadi reproduksi dan migrasi sel dr tepi luka menuju ke
tengah luka.
- Proses peradangan akut terjdi setelah 24-48 jam pertama
setelah cedera.
- Fase ini dapat memanjang bila sttus nutrisi buruk atau stress
fisik lainnya spt infeksi.
- Pada fase ini terjadi migrasi sel2 epitel dari batas luka,
setelah 48 jam terbentuk suatu lapisan tipis dr epitel yang
berfungsi membatasi jaringan yg utuh dg daerah luka agar
tdk terjadi kontaminasi dan mencegah terkontaminasinya
luka dr lingkungan luar.
B. FASE PROLIFERASI

- Terjadi pd hari ke 4 sampai ke 14.


- Terbentuk sel dan pembuluh darah baru serta terjadi
rekontruksi jaringan yg menyerupai jaringan sebelumnya
walaupun tdk seluruhnya mempunyai bentuk dan fungsi yg
sama (krn ada komponen yg tdk bs mengalami regenerasi).
- Terjadi peningkatan aktifitas fibroblast sehingga proses
granulasi terjadi dan sbg stimulator utk pembentukan
myofibril yg menyebabkan kontraksi luka dan stimulator
pembentukan kolagen sbg penguat jaringan.
- Fibroblast dlm luka mensintesa : Mucopolisakarida,
glukoprotein, dan kolagen (proses ini disebut Fibroplasia)
berlangsung 2-4 mg tergantung ukuran luka. Selama proses
ini membutuhkan Vit B, C, oksigen, Asam amino yg adekuat.
Kolagen merupakan subtansi protein yg berfungsi utk
menambah ketegangan permukaan luka sehingga luka
tdk terbuka, selama proses ini luka terlihat tdk
beraturan, kebiruan dan menonjol.

Pertumbuhan yg berlebihan dr kolagen akan


mengakibatkan terbentuknya keloid.

Magrofag merangsang terbentuknya kolagen dan


mendasari terbentuknya kolagen dan pembuluh darah.
C. FASE MATURASI ATAU REMODELING

- Terjadi mulai minggu ke 3 – 12 bulan, bahkan 2 th.


- Memulihkan kekuatan regangan :

Aktifitas myofibroblast yg merupakan bagian dr fibroblast


menimbulkan kontraksi luka menyebabkan serat kolagen
tertarik satu sama lainnya shg jaringan yg terbentuk menjadi
lebih halus dan jaringan kulit pd bg tepi luka lambat laun
menyatu.
Proses mitosis dan migrasi sel menyebabkan permukaan luka
menjadi naik dan tertutup oleh epitel baru.

- Beresiko terhadap gesekan dan tekanan (krn sifat jaringannya


rapuh)
2. Penyembuhan luka sekunder
 Terjadi bila luka lebih besar dan kehilangan
jaringan cukup besar.
 Waktu penyembuhan luka lebih lama
 Jaringan parut yang terjadi lebih besar dan
kemungkinan terjadinya infeksi lebih besar.
 Mekanisme yg terjadi adalah :
- daerah yg kehilangan jaringan akan diisi oleh
jaringan granulasi yaitu jaringan yg lembut,
berwarna pink disekitar kapiler2.
PROSES PENYEMBUHAN
LUKA
Proses penyembuhan luka sesuai fase
inflamasi (6 jam setelh kecelakaan), fase
proliferatif (hari pertama dan hari kedua),
dan fase maturasi (Hari ke tujuh)
MOIST WOUND HEALING
 Kelembaban meningkatkan :
- Epitelisasi 30-50%
- Sintesa kolagen sebanyak 50%
- Re-epitelisasi 2-5 kali lebih cepat
 Karakteristik penyembuhan luka dengan prinsip moist :
- Mengurangi kehilangan cairan
- Memfasilitasi pertumbuhan epitel pd permukaan luka
- Mengurangi pd imflamasi permukaan luka
 Hasil penelitian Prof. Dr. GeorgeD. Winter (1962) tentang
efektifitas perawatan luka terbuka (kering) dg perawatan luka
tertutup (lembab), yaitu : perawatan luka tertutup lebih cepat
sembuh dibandingkan dg perawatan terbuka (kering). Apabila
kelemban seimbang maka luka akan lebih cepat menuju pd
fase yg lebih baik. Konsep lembab disini adalah moisture
balance (suasana lembab yg seimbang).

 Konsep lembab merupakan pioner dlm manajemen luka


modern.

 Th 2003 Bishop et al mengemukakan bahwa lembab yg hrs


diciptakan adalah lembab yg seimbang( moisture balance)
Hasil penelitian Prof. Dr. GeorgeD. Winter
(1962) tentang efektifitas perawatan luka
terbuka (kering) dg perawatan luka tertutup
(lembab), yaitu : perawatan luka tertutup
lebih cepat sembuh dibandingkan dg
perawatan terbuka (kering). Apabila
kelemban seimbang maka luka akan lebih
cepat menuju pd fase yg lebih baik. Konsep
lembab disini adalah moisture balance
(suasana lembab yg seimbang)
PRINSIP UTAMA PERAWATAN LUKA

 Pembersihan luka ( wound cleansing)


 Penutupan luka (wound closure : Primary

dressing)
 Perlindungan luka (Secondary dressing)

Anda mungkin juga menyukai