Anda di halaman 1dari 17

Penghitungan Kebutuhan Tenaga

Febrina Secsaria Handini


Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Apabila
pelayanan keperawatan memiliki kualitas pelayanan
rumah sakit juga baik karena mayoritas pemberian
pelayanan di Rumah Sakit diberikan oleh
tenaga perawat.
Salah satu aspek yang sangat penting untuk mencapai pelayanan
keperawatan yang bermutu adalah tersedianya tenaga keperawatan yang
sesuai dengan situasi dan kebutuhan baik kuantitas maupun kualitas.
Untuk itu diperlukan perencanaan yang baik dalam menetukan pengem-
bangan tenaga perawat.

Perencanaan yang salah  kekurangan atau kelebihan tenaga, bila


tenaga berlebih  mengakibatkan kerugian pada rumah sakit, dan bila
tenaga kurang  mengakibatkan beban kerja yang tinggi  kualitas
pelayanan akan menurun  berdampak pada kunjungan pasien yaitu
akan menurun  income rumah sakit menurun

Pengetahuan dan keterampilan perencanaan SDM merupakan salah satu


kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap manajer keperawatan di
Rumah Sakit, agar tersedia SDM yang optimal baik dari segi kualitas
maupun kuantitas.
Cara Menghitung Kebutuhan
Tenaga Ruang Rawat Inap
1. Metode Rasio
2. Metode Douglas
3. Metode Gillies
4. Metode Lokakarya
5. Metode Depkes
Metode Rasio
1. Menggunakan jumlah tempat tidur sebagai
denominator personal yang diperlukan
2. Metode paling sederhana dan mudah
3. Hanya mengetahui jumlah personal secara
total tetapi tidak bisa mengetahui produktivitas
SDM
4. Bisa digunakan bila rumah sakit memiliki
pelayanan kesehatan yang relative stabil
Metode Rasio
Rumah Sakit Perbandingan
KELAS A TT: TenagaMedis = 4 -7 : 1
(>500 TT) TT: TenagaKeperawatan = 1 : 1
KELAS B TT: Non Keperawatan = 3 : 1
(200 TT) TT: Tenaga Non Medis = 1 : 1

KELAS C TT: TenagaMedis = 9 : 1


(100 TT) TT: TenagaKeperawatan = 3-4 : 2
TT: Non Keperawatan = 5 : 1
TT: Tenaga Non Medis = 4 : 3

KELAS D TT: Tenaga Medis = 15 : 1


TT: Keperawatan = 2 : 1
TT: Non Keperawatan = 6 : 1
TT: Tenaga Non Medis = 3: 2
Metode Douglas
1. Tergantung jumlah pasien
2. Tergantung derajat ketergantungan pasien
3. Untuk pasien rawat inap, standar waktu
pelayanan pasien rawat inap sebagai berikut.
a) Perawatan minimal = 1−2 jam/24 jam.
b) Perawatan intermediet = 3−4 jam/24 jam.
c) Perawatan total = 5−6 jam/24 jam.
Klasifikasi Tingkat Ketergantungan
Perawatan Mandiri Perawatan Intermediate Perawatan Total
1. Dapat melakukan kebersihan diri 1. Dibantu dalam kebersihan 1. Dibantu segala sesuatunya,
sendiri, seperti mandi dan ganti diri, makan dan minum, posisi diatur.
pakaian. ambulasi. 2. Observasi tanda vital tiap 2
2. Makan, dan minum dilakukan 2. Observasi tanda vital tiap 4 jam.
sendiri. jam. 3. Menggunakan selang NGT.
3. Ambulasi dengan pengawasan 3. Pengobatan lebih dari satu 4. Terapi intravena.
4. Observasi tanda vital setiap shift kali. 5. Pemakaian suction.
5. Pengobatan minimal, status 4. Pakai kateter urine. 6. Kondisi
psikologi stabil. 5. Terpasang infus intake- gelisah/disorientasi/tidak
6. Perawatan luka sederhana output dicatat. sadar.
6. Terdapat prosedur khusus. 7. Perawatan luka kompleks

Note:
• Dilakukan 1x sehari pada waktu yang sama dan sebaiknya dilakukan oleh perawat yang
sama
• setiap pasien minimal memenuhi 3 kriteria berdasarkan klasifikasi pasien;
• bila hanya memenuhi satu kriteria maka pasien dikelompokkan pada klasifikasi di atasnya.
Klasifikasi Kebutuhan tenaga berdasar tingkat ketergantungan
pasien
Klasifikasi Pasien
Jumlah Minimal Parsial Total
Pasien
P S M P S M P S M
1. 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2. 0,34 0,28 0,14 0,54 0.30 0,20 0,72 0,60 0,40
3. 0,51 0,42 0,21 0,81 0.45 1,30 1,08 0,90 0,60
dst                  
Contoh Kasus

Di ruang A RS B dirawat 36 orang pasien dengan


kategori sebagai berikut:
30 pasien dengan perawatan minimal,
4 pasien dengan perawatan parsial
2 pasien dengan perawatan total.

Maka berapakah kebutuhan tenaga perawatan dalam


setiap shift?
Tingkat Jumlah Pasien Pagi Sore Malang
Ketergantungan
Minimal 30 30 x 0,17 = 5,1 30 x 0,14 = 4,2 30 x 0,07 = 2,1

Partial 4 4 x 0,27 = 1,08 4 x 0,15 = 0,6 4 x 0,10 = 0,4

Total 2 2 x 0,36 = 0,72 2 x 0,30 = 0,6 2 x 0,20 = 0,4

Jumlah 36 6, 9 5, 4 2,9

7 6 3

Total tenaga perawat: Pagi = 7 orang Jumlah tenaga lepas dinas per
Sore = 6 orang hari:
Malam = 3 orang 76 x 16 = 4,21  5 orang
289
jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas per hari di ruang A adalah 16 orang + 5
orang lepas dinas + 2 orang tenaga; Kepala ruang dan wakil = 23 orang.
Metode Lokakarya PPNI
Metode Lokakarya PPNI
TP = A x 52 (Mg) x 7 hr (TT x BOR) x 125%
41 (Mg) x 40 Jam / Mg

TP = Tenaga Perawat
A = Jumlah jam perawatan / 24 jam
Contoh Kasus

Di RS A rata-rata BOR adalah 70% dengan jumlah


tempat tidur 100 TT. Memiliki jumlah jam perawatan
per hari rata-rata adalah 6 jam.

Maka berapakah kebutuhan tenaga perawatan yang


dibutuhkan oleh Rumah Sakit tersebut?
TP = 6 x 52 (Mg) x 7 hr (TT x BOR) x 125%
41 (Mg) x 40 Jam / Mg
= 152.880 x 125%
1640
= 116,52  117 orang
Thank You

Anda mungkin juga menyukai