Anda di halaman 1dari 33

Pendahuluan

Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin “manus factus” yang berarti
dibuat dengan tangan.
Kata manufacture muncul pertama kali tahun 1576.
Manufaktur, dalam arti luas, adalah proses merubah bahan baku
menjadi produk.

Teknik manufaktur adalah disiplin ilmu di bidang teknik yang


berhubungan dengan berbagai praktik manufaktur serta penelitian dan
pengembangan sistem, proses, mesin, alat, dan perlengkapannya.
Teknik manufaktur berhubungan dengan mesin yang mengubah bahan
mentah menjadi produk baru.

Proses Fabrikasi (manufaktur)


Proses manufaktur merupakan suatu proses pembuatan benda dari
bahan baku sampai barang jadi atau setengah jadi dengan atau tanpa
proses tambahan
Proses Manufaktur meliputi :
4 hal penting yang harus diperhatikan dalam proses
manufaktur yang baik :
1. Pergerakan bahan : hal yang dimaksud disini adalah
efisiensi bahan dalam proses manufacturing yang
meningkatkan produktivitas.
2. Waktu : konsumen harus menerima kebutuhan mereka
tepat waktu sehingga waktu produksi harus dibuat seefisien
mungkin.

3. Harga : biaya produksi mulai dari bahan, peralatan, sampai
gaji tenaga kerja juga harus diperhatikan supaya tidak
membengkak karena akan berimbas pada harga produk.
4. Kualitas : walaupun harus menekan waktu dan biaya,
kualitas harus tetap terjaga
Manufaktur Ekonomis
Manufaktur ekonomi
Tujuan : membuat suatu produk sedemikian rupa,
agar menguntungkan.
Dengan demikian berarti :
 Seluruh segi pembiayaan harus ditekan, sehingga harga
produk dapat diterima dan mampu bersaing.
 Diciptakan kebutuhan dan pangsa pasar untuk produk
tersebut.
 
Harga suatu produk tergantung pada :
 Harga bahan baku yang dipergunakan.
 Biaya pemesinan dan upah buruh.
 Biaya penyimpanan dan penjualan.
 Biaya over head.
Ada tiga kriteria dasar yang melandasi manufaktur ekonomis :
 Suatu rancangan fungsional yang sederhana dan memiliki mutu
penampilan memadai.

 Pemilihan bahan yang tepat berdasarkan pertimbangan sifat


fisis, penampilan, harga dan pembuatan (pemesinan)nya.
 Penetapan proses manufaktur yang mampu menghasilkan
produk dengan ketelitian dan penyelesaian permukaan yang
memenuhi persyaratan dan dengan harga yang serendah
mungkin.
Perancangan Produk
 Produk harus dirancang sedemikian rupa sehingga harga bahan, ongkos
manufaktur dan biaya penyimpanan dapat ditekan seminimal mungkin.
 Hampir semua produk dapat dibuat lebih kuat, lebih tahan lama. Namun
demikian perancang harus dapat menarik batas, sehingga dihasilkan produk
yang ekonomis.
 Suatu disain dapat saja dibuat dari bahan yang lebih murah dalam jumlah yang
lebih banyak, untuk menggantikan bahan yang lebih kuat tetapi lebih mahal.
 Produk tidak perlu dirancang melebihi persyaratan pemakaiannya, karena ada
kalanya rancangan yang baik mencangkup pemilihan cara penyelesaiannya.
 Orang sering memilih suatu produk berdasarkan fungsi, cara operasi dan
penampilannya. Produk tertentu dengan warna dan penampilan yang menarik
seringkali lebih mudah dipasarkan.
Bahan Teknik
 Sifat fisik, ciri pemesinan, cara pemberian bentuk dan daya guna
berbagai jenis bahan sangat beraneka ragam. Seorang perancang
harus mempertimbangkan hal-hal tersebut dalam memilih bahan yang
paling ekonomis dan proses yang terbaik untuk produk yang
dirancangnya.
 Secara garis besar terbagi dua, yaitu : logam dan non-logam.
 Logam terdiri dari besi dan selain besi.
 Bahan selain logam terdiri atas bahan organik dan bahan non-organik.
 Bahan teknik jarang ditemukan sebagai bahan siap pakai di alam
semesta ini. Logam ditemukan sebagai mineral dalam bentuk Oksida,
Sulfida atau Karbonat.
Pemilihan Proses dan Mesin
 Perangkat perkakas dan mesin yang dapat dipergunakan dengan tepat dan ekonomis.
Pemilihan mesin dan prosesnya tergantung dari jumlah produk yang dibuat.

 Pekerjaan pemesinan dalam jumlah kecil atau sesuai jumlah pesanan,


dapat dilakukan oleh mesin jenis serba guna (general purpose machines),
seperti : mesin bubut, mesin bor, mesin skrap.
disesuaikan dengan tugas pekerjaan, harganya murah, pemeliharaannya mudah dan .
. serba guna.

 Bila akan membuat produk standar dalam jumlah yang besar, maka perlu
dipertimbangkan penggunaan mesin khusus (special purpose machines).
Mesin ini untuk suatu jenis pekerjaan tertentu, seperti menggerinda piston atau .
. menghaluskan permukaan kepala silinder, akan sanggup menyelesaikan pekerjaan . .
. tersebut dengan cepat dan murah oleh seorang operator dengan keterampilan
sedang.

 Pemilihan mesin atau suatu proses yang terbaik memerlukan pengetahuan mendasar
mengenai segala kemungkinan proses manufaktur. Meskipun kebanyakan suku cadang
dapat dibuat dengan beberapa cara, umumnya ada satu cara yang paling ekonomis.

 Proses pengerjaan logam dapat diklasifikasikan secara umum berupa : non– cutting
(selain penyayatan) dan cutting (penyayatan). Dengan modifikasi tertentu proses ini
dapat pula diterapkan pada bahan bukan logam
Klasifikasi proses manufaktur :
Proses pengubahan bentuk bahan secara non-cutting (selain penyayatan) :
 Ekstraksi bijih (mengolah bijih)
 Pengecoran
 Pengerjaan panas dan dingin.
 Metalurgi serbuk
 Pencetakan plastik
Proses pemotongan suku cadang (cutting) :
 Pemesinan tradisional dengan pembentukan geram.
 Pengikisan logam.
Proses untuk penyelesaian permukaan :
 Pengikisan logam.
 Polis.
 Pelapisan.
Proses untuk penyambungan bagian atau bahan.
Proses untuk pengubahan sifat fisik.
 
Berbagai proses pengubahan bentuk logam atau bahan lain secara non–cutting
dapat dilakukan sebagai berikut :
 Proses Pegecoran (casting)
 Proses penempaan (forging)
 Proses ekstrusi (drawing)
 Proses pengerolan (rolling)
 Proses penarikan
 Proses penekanan
 Proses tusuk-tekan
 Proses pemukulan
 Proses pembengkokan
 Proses pengguntingan (shearing)
 Proses putar-tekan
 Proses tarik-tekan
 Proses rol-bentuk
 Pemotongan nyala
 Pembentukan eksplosif
 Pembentukan elektrohidrolik
 Pembentukan magnetik
 Pembentukan elektro
 Pembentukan serbuk logam
 Pencetakan plastik
Pemesinan
Dalam memmanufaktur dikenal berbagai operasi pemesinan :
Proses pemotongan geram tradisional (cutting), yang meliputi :
 Pembubutan (turning)
 Penyerutan
 Pengetaman (planning)
 Penggurdian
 Pelebaran
 Pengeboran (drilling)
 Penggergajian (sawing)
 Pemotongan tarik
 Pemfraisan (milling)
 Penggerindaan
 Hobbing
 Routing
Proses pemesinan (cutting) bukan tradisional (modern), untuk
ketelitian yang sangat tinggi meliputi :
 Ultrasonik
 Erosi loncatan listrik
 Laser optik
 Elektro kimia
 Frais kimia
 Pemotongan abrasi
 Pemesinan oleh berkas elektron
 Busur plasma
Penyambungan
Produk yang terdiri dari dua atau lebih bagian memerlukan
proses penyambungan yang meliputi :
 Pengelasan
 Solder
 Sinter
 Penyambungan muai-susut
 Penyambungan baut
 Pengelingan
 Penyambungan pasak
 Perekatan dengan lem
Perubahan Sifat Fisis
 
Proses yang biasa diterapkan untuk tujuan ini adalah :
Perlakuan panas (proses pemanasan dan pendinginan logam dalam keadaan padat

untuk mengubah sifat-sifat fisis logam (keras-lunak)


Pengerjaan panas (pembetukan logam pada temperatur luluh)
Pengerjaan dingin (pembentukan logam dibawah temperatur rekristalisasi)
Benturan peluru (Shot Peening)
 
 
Penyelesaian Permukaan
 Untuk menghasilkan permukaan yang licin, datar dan bagus atau untuk menghasilkan
lapisan pelindung, maka dapat dilakukan beberapa proses operasi penyelesaian
permukaan, sebagai berikut :
 polis
 gosok amril/amplas
 pelapisan listrik
 pelapisan semprot logam
 Lapisan anorganik
 Pelapisan phospat (Parkerizing)
 Anodisasi
Manufaktur Modern
Hal-hal yang ada di manufaktur modern :
1). JIT (Just-in-Time).
1. Just-in-Time Manufacturing : artinya manufaktur yang tepat waktu.
2. JIT adalah model produksi dimana barang dibuat untuk memenuhi
permintaan jadi barang diproduksi hanya ketika dibutuhkan.
3. Tujuan JIT adalah untuk menghindari produksi berlebihan, waktu
terbuang saat menunggu tahap produksi selanjutnya, dan persediaan
berlebihan.

3 hal tersebut merupakan bagian dari ‘seven wastes’ (7 pemborosan yang


diidentifikasi oleh Toyota).
JIT dipakai dalam sistem produksi Toyota.
Konsep JIT dijelaskan oleh Henry Ford di bukunya tahun 1923, ‘My Life and
Work’
2).Flexible Manufacturing
Flexible manufacturing system (FMS) adalah sistem manufaktur yang
cukup fleksibel untuk bereaksi pada perubahan produksi.
FMS terdiri dari dua :
1. Mesin yang mengizinkan sistem berubah untuk memproduksi
produk baru atau mengubah operasi di beberapa bagian.
2. Kemampuan untuk menggunakan banyak mesin untuk operasi yang
sama.

3).Lean Manufacturing
Lean manufacturing adalah cara berpikir, filosofi, metode dan strategi
manajemen untuk meningkatkan efisiensi di lini manufaktur atau
produksi.
Tujuan utama lean manufacturing adalah meminimalisir atau
menghilangkan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah (waste).
Lean manufacturing fokus untuk membuat barang yang tepat
berada di tempat yang tepat pada saat yang tepat dengan kualitas
yang tepat untuk mencapai kerja sempurna saat meminimalisir
‘waste’ dan menjadi fleksibel.

‘Seven wastes’ yang menjadi fokus lean manufacturing adalah


sebagai berikut :
1. Overproduction : (produksi yang berlebihan tanpa ada
permintaan dari konsumen)
2. Inventory : (barang jadi, barang setengah jadi, dan bahan
mentah yang berlebihan sehingga membutuhkan tempat
penyimpanan)
3. Transportasi : (pemindahan barang saat yang tidak perlu saat
proses produksi)
4. Motion : (pekerja maupun mesin melakukan gerakan-gerakan
yang tidak perlu)
5. Waiting : (pekerja maupun mesin yang harus menunggu untuk
melakukan pekerjaan)
6. Rework : (pengulangan atau corresi proses
pertama yang tidak benar).
7. Over processing : (memeriksa standard yang
dibutuhkan oleh pelanggan).
4).Life Cycle
Cycle Analysis (LCA) adalah metoda pengujian pengaruh penyediaan
suatu bahan atau produk secara lengkap, mulai dari penyediaan bahan
dasar, proses pengolahan, distribusi sampai dengan penjualan ke
konsumen, terhadap lingkungan.

Tahap pelaksanaan LCA :


 Penentuan tujuan dan cakupan kajian
 Analisis inventarisasi ( identifikasi input dari lingkungan pada sistem
dan output dari sistem ke lingkungan)
 Penilaian dampak ( identifikasi banyaknya emisi yang dikeluarkan
sistem ke lingkungan serta dampaknya terhadap lingkungan
 Interpretasi ( identifikasi, kualifikasi, pengecekan, dan mengevaluasi
informasi dari hasil analisis inventarisasi dan penilaian dampak)
 Penulisan laporan, critical review, dan penerapan LCA
Proses manufaktur (Manufacturing Proses) adalah bidang ilmu pengetahuan yang
meliputi
 Memproses bahan mekanik untuk membuat komponen yang memiliki ukuran dan
bentuk tertentu.
 Merakit (assembling) komponen-2 untuk membuat mesin/alat mekanik yang
diinginkan.

Karakteristik Bahan Mekanik


 Sebagian besar bahan mekanik adalah berupa bahan Logam, karena selain memiliki
kekuatan yang tinggi dan sifat homogenitas, juga memiliki karakter sbb.:
Fusibility, bahan logam jika dipanaskan akan mencair, kemudian jika didinginkan akan
menjadi padat kembali dan memiliki kekuatan seperti semula. Sifat ini digunakan
untuk proses pengecoran (casting), pengelasan (welding), dst.

 Plasticity, bahan logam jika diberi gaya yang besar akan terjadi deformasi plastis
(mulur). Sifat ini digunakan untuk proses forging, rolling, form rolling, extrusion,
shearing, bending, drawing, dst.
 Machinability, bahan logam dapat dipotong/dihilangkan bagian yang tidak
diperlukan dalam bentuk geram. Sifat ini digunakan untuk proses bubut, milling,
drilling, grinding, dst.
 Ketiga karakter (fusibility, plasticity, dan machinability) itu disebut workability, yaitu
karakter yang menunjukkan kemampuan bahan untuk diproses.

Anda mungkin juga menyukai