Anda di halaman 1dari 7

PJJ DAN PTM DI PAUD JERUK MANIS KRIYAN

BARAT DI MASA PANDEMI COVID-19

OLEH:
MUHAMMAD FARHAN

Nama: MUHAMMAD FARHAN


NIM: 2108109077
Tempat/Tanggal lahir: Cirebon, 27 MEI 2003
Alamat: KRIYAN BARAT RT 006/RW 017
NO.313 KELURAHAN PEGAMBIRAN
KECAMATAN LEMAHWUNGKUK
No.HP dan WA: 087847468164
Email: mfarhan27052003@gmail.com
PJJ DAN PTM DI PAUD JERUK MANIS KRIYAN
BARAT DI MASA PANDEMI COVID-19
 Dunia dilanda virus covid-19 merebak khususnya Indonesia yang dilanda covid-19 pada 2 maret 2020. Semua terkena
dampak akan adanya covid-19 di segala bidang terutama dunia pendidikan. Saat ini hampir semua lembaga pendidikan
di Indonesia mulai April 2020 melakukan proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) antara murid dan guru dikarenakan
covid-19. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (MENDIKBUD) No.4 tahun 2020 tentang
pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran covid-19 yang memutuskan bahwa sejak tanggal 24
Maret 2020 secara resmi pembelajaran pada semua jenjang pendidikan melakukan proses pembelajaran jarak jauh
melalui sistem pembelajaran daring termasuk PAUD.
 Sistem saat PJJ di PAUD JERUK MANIS yang diungkapkan Bu Nining selaku Guru PAUD saat dilakukan
wawancara, waktu PJJ hanya diberikan tugas karena orang tua keberatan untuk membeli kuota dan sulit untuk
berkomunikasinya. Strategi Bu Nining selaku Guru PAUD diberikan tugas dari buku paket yang isinya ada 10 tema
dan bisa juga pemberian tugas dari kertas selembar untuk murid PAUD. Setiap 2 hari PJJ diberikan tugas dan tugasnya
dikumpulkan pada hari ke 3 setelah itu diberikan tugas lagi dan dikumpulkan dua hari setelahnya. Dan orang tua murid
pun yang saya wawancarai, Bu Elis selaku orang tua murid, Bu Elis mengungkapkan bahwa PJJ ini tidak efektif untuk
anak, karena anak sulit untuk memahami dan sebagai orang tua pun harus mengajarinya pelan-pelan agar bisa dan
mengerjakan tugasnya dengan baik.
 Guru, orang tua murid dan anak didik menginginkan segera untuk belajar tatap muka, namun karena wabah covid-19
belum mereda. Jika melakukan PTM saat covid-19 belum mereda dikhawatirkan saat tatap muka anak didik, juga
melibatkan orang tua yang mendampingi anaknya yang dapat berpotensi dan tanpa disadari menimbulkan kerumunan
diantara orang tua yang mengantar anaknya akan terkena covid-19. Pembelajaran PAUD membutuhkan pendampingan
khusus. Pembelajaran yang seharusnya dilakukan secara langsung dimana interaksi guru dan murid dengan melibatkan
semua aspek perkembangan harus berubah menjadi PJJ. Hal ini tentunya akan berpengaruh pada proses tumbuh
kembang anak yang biasa dilakukan secara tatap muka, karena itulah anak usia dini harus mendapatkan pelayanan
khusus yakni stimulus secara langsung. Pada sekolah PAUD saat ini banyak terkendala model dan sistem pembelajaran
pada masa pandemi yang tidak memungkinkan tatap muka langsung sehingga diperlukan solusi yang tepat untuk
PAUD.
 Mulai bulan Maret 2021 setelah setahun pandemi covid-19 berlangsung, beberapa lembaga pendidikan
mencoba mulai melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Hal ini dilakukan dengan mematuhi
protocol kesehatan yang ketat yang menjadi New Normal. Berdasarkan pernyataan Mendikbud bahwa
sekolah dibolehkan melakukan PTM tetapi belum wajib. Kebijakan tersebut merupakan hasil dari Surat
Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri, Nomor 04/KB/2020, Nomor 737 Tahun 2020.
 PTM di PAUD JERUK MANIS dilakukan sejak 19 September 2021, sebelum masuk ruangan kelas
disemprot dengan handsanitizer, tetap melakasanakan protocol kesehatan. Pelaksanaanya dibatasi
dijadikan 2 sesi, hari senin selasa 17, dan rabu kamis 18 dari 33 murid. Pembelajarannya pun diseling
antara PJJ dan PTM. Pelaksanaan PTM ini dilakukan di hari senin sampai kamis dari jam 7.30-9.30. PJJ
hanya dilakukan satu hari yaitu hari jum’at dengan pemberian tugas, terkadang sabtu dan minggu juga.
Cara menilai perkembangan anak di saat PTM dilihat dari pembelajaran dan kegiatan. Seperti waktu
pagi senam dengan memakai alat musik dan melihat dari perintah guru. Apakah mengikuti atau tidak.
Diungkapkan Bu Nining selaku Guru PAUD JERUK MANIS saat wawancara.
 Saya mewawancarai salah satu orang tua murid, Bu Elis. Ia mengungkapkan senang dengan adanya
PTM membuat anak memahami pelajaran, bersosialisasi dan bermain dengan temannya.
 Menurut Mendikbud Nadiem Nakarim PTM palig dibutuhkan di tingkat SD dan PAUD, kalau sekolah
ini tidak dibuka dampakya bisa permanen dan ada risiko learning loss akibat PJJ yang kurang optimal.
PTM sangat diperlukan untuk anak PAUD agar bisa membantu proses anak lebih optimal, lebih efektif,
murid bisa memahami pelajaran dengan baik, bersosialisasi dan bermain dengan temannya. Guru bisa
berkomunikasi, melakukan pembelajaran dengan baik, dan bisa melihat perkembangan anak.
 Penulis ingin menggunakan teori struktural fungsional yang dimana ada masalah pendidikan dengan
adanya covid-19, bagaimana fungsi Guru, orang tua, dan murid dalam pendidikan PAUD di masa
pandemi dengan PJJ da PTM. Di samping itu, penulis ingin menggunakan teori interaksionisme
simbolik hubungan ineraksi dan komunikasi Guru, orang tua, dan murid di saat pembelajaran PJJ dan
PTM.
PJJ dan PTM PAUD JERUK MANIS dalam Tinjauan
Teori Struktural Fungsional di Masa Pandemi Covid-19

 Durkheim menganggap bahwa masyarakat adalah totalitas organis dengan realitasnya masing-
masing mempunyai kebutuhan dan fungsi yang mempunyai sejumlah kebutuhan dan fungsi yang
harus dipenuhi sehingga masyarakat tetap sustainable. Durkheim meyakini bahwa pendidikan
moral dibutuhkan untuk membangun solidaritas sosial di masyarakat. Solidaritas sosial yang
sangat menguat mengurangi munculnya disintegrasi sosial dan masalah sosial lainnya.
 Seperti di PAUD JERUK MANIS dalam PJJ ini guru, orang tua kesulitan. Akan tetapi bisa diatasi
dengan adanya pemberian tugas-tugas. Disinilah fungsi dan peran dari guru PAUD untuk tetap
melaksanakan kegiatan pembelajaran meskipun dalam kondisi pandemi dengan pemberian tugas
kepada murid dan memberi arahan kepada orang tua agar anaknya bisa mengerjakan dan
melaksanakan tugas dengan baik, fungsi murid mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya
dan mematuhi gurunya, fungsi orang tua yang bisa membagi tugas antara mengurusi pekerjaan,
membantu anaknya dalam belajar dan mengerjakan tugasnya. Jika guru, murid, orang tua tidak
menjalankan fungsinya dengan baik maka pembelajaran pun tidak akan terjadi.
 Jika salah satu diantara guru, murid, dan orang tua murid di PAUD tidak melaksanakan dan
menjalankan fungsinya maka tidak akan terjadi keseimbangan. Pembelajaran PJJ dan PTM ini
tidak akan sesuai dan lancar dalam proses belajar mengajar. Masalah yang dihadapi dalam dunia
pedidikan sekarang ini bisa diatasi oleh pemeritah, masyarakat, guru, dan murid. Semuanya
menjalankan fungsinya dan tugasnya masing-masing sehingga terjadi keseimbangan dan bisa
mengatasi masalah pendidikan di masa pandemi ini.
PJJ dan PTM PAUD JERUK MANIS di Masa Pandemi Covid-19
dalam Tinjauan Teori Interaksionisme Simbolik

 Interaksi simbolik didasari oleh karya George Herbert Mead (1863-1931). Dikembangkan lebih
lanjut oleh Herbert Blumer dan penerapannya dalam sosiologi pendidikan dilakukan oleh David
Hargreaves dalam bukunya yang berjudul Interpersonal Relation And Education. Model ini
memandang kelompok, dalam hal ini kelas di sekolah terdiri atas sejumlah orang yang saling
berinteraksi, berhubungan dan saling memengaruhi satu sama lain.
 Meskipun di era pandemi, komunikasi antara guru, murid, dan orang tua tetap ada. Di PAUD
JERUK MANIS saat PJJ yang dimana Guru memberikan tugas kepada muridnya dan orang tua pun
membantu anak dalam tugas-tugas yang diberikan dan agar anak paham. Guru PAUD melakukan
interaksi dengan orang tua bagaimana perkembangan anaknya di saat pengumpulan tugas. Interaksi
sangatlah penting meskipun di masa pandemi tapi tetap bisa berinteraksi dengan baik.
 Guru, murid, dan orang tua pun setuju dengan adanya pembelajaran PTM agar bisa lebih efektif,
efisien dalam pembelajaran. Inilah yang menjadi dorongan solidaritas sosial yang dimana semua
menjalankan fungsinya dengan baik. Dan akhirnya PTM pun berjalan meskipun masih terbatas.
 Di PAUD JERUK MANIS dilakukan PTM sejak 19 september 2021, guru bisa berinteraksi secara
langsung dengan muridnya dan bisa melihat perkembangan muridnya. Murid PAUD pun
berinteraksi dan bersosialisasi dengan temannya. Guru PAUD melihat perkembangan muridnya di
saat pembelajaran dan kegiatan dari bagaimana mendengarkan dan melakukan yang diperintahkan
gurunya. Guru bisa melihat sikap, perilaku muridnya secara langsung dalam PTM.
KESIMPULAN
 Di era pandemi membuat banyak perubahan dan dampak bagi pendidikan baik PAUD sampai perkuliahan. Dengan
ini pemerintah melakukan kebijakan agar setiap lembaga pendidikan menggunakan PJJ sejak tanggal 24 Maret
2020. PJJ memang sulit untuk dilakukan apalagi oleh anak PAUD. Akan tetapi semua itu bisa diatasi tergantung
bagaimana lembaga pendidikan mengaturnya untuk sistem PJJ.
 Seperti di PAUD JERUK MANIS sistem PJJ dilakukan dengan pemberian tugas-tugas melalui buku paket atau
selembar, dan tugasnya dikumpulkan 2 hari setelahnya. Kenapa hanya tugas saja karena orang tua tidak mampu dan
keberatan untuk membeli kuota saat PJJ. Itulah cara guru PAUD mengatasi masalah PJJ.
 PTM sangat diperlukan untuk anak PAUD agar bisa membantu proses anak lebih optimal, lebih efektif, murid bisa
memahami pelajaran dengan baik, bersosialisasi dan bermain dengan temannya. Dalam hal ini semua dilakukan
untuk pembelajaran yang optimal, efektif. Guru bisa melihat perkembangan anak dengan baik.
 PJJ dan PTM PAUD JERUK MANIS dalam tinjauan teori struktural fungsional, melihat bagaimana fungsi dan
peran guru, murid, dan orang tua dalam menjalankan fungsinya, mengatasi permasalahan pendidikan di masa
pandemi saat PJJ dan PTM. Jika salah satu diantara guru, murid, dan orang tua murid di PAUD tidak melaksanakan
dan menjalankan fungsinya maka tidak akan terjadi keseimbangan. Pembelajaran PJJ dan PTM ini tidak akan sesuai
dan lancar dalam proses belajar mengajar. Masalah yang dihadapi dalam dunia pedidikan sekarang ini bisa diatasi
oleh pemeritah, masyarakat, guru, dan murid. Semuanya menjalankan fungsinya dan tugasnya masing-masing
sehingga terjadi keseimbangan dan bisa mengatasi masalah pendidikan di masa pandemi ini.
 PJJ dan PTM PAUD JERUK MANIS dalam tinjauan teori interaksionisme simbolik, melihat pada interaksi,
komunikasi antara guru, orang tua,dan murid. Saat PJJ yang dimana Guru memberikan tugas kepada muridnya dan
orang tua pun membantu anak dalam tugas-tugas yang diberikan dan agar anak paham. Guru PAUD melakukan
interaksi dengan orang tua bagaimana perkembangan anaknya di saat pengumpulan tugas. Saat PTM Guru bisa
berinteraksi secara langsung dengan muridnya dan bisa melihat perkembangan muridnya. Murid PAUD pun
berinteraksi dan bersosialisasi dengan temannya. Guru PAUD melihat perkembangan muridnya di saat
pembelajaran dan kegiatan dari bagaimana mendengarkan dan melakukan yang diperintahkan gurunya. Guru bisa
melihat sikap, perilaku muridnya secara langsung dalam PTM.

Anda mungkin juga menyukai