Anda di halaman 1dari 6

PJJ DAN PTM DI PAUD JERUK MANIS KRIYAN BARAT DI MASA

PANDEMI COVID-19
Oleh: Muhammad Farhan
Pendahuluan
Dunia dilanda virus covid-19 merebak khususnya Indonesia yang dilanda covid-19
pada 2 maret 2020. Semua terkena dampak akan adanya covid-19 di segala bidang
terutama dunia pendidikan. Saat ini hampir semua lembaga pendidikan di Indonesia mulai
April 2020 melakukan proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) antara murid dan guru
dikarenakan covid-19. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(MENDIKBUD) No.4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa
darurat penyebaran covid-19 yang memutuskan bahwa sejak tanggal 24 Maret 2020 secara
resmi pembelajaran pada semua jenjang pendidikan melakukan proses pembelajaran jarak
jauh melalui sistem pembelajaran daring termasuk PAUD.
PAUD JERUK MANIS berlokasi di Jalan Kriyan Barat No.285 RT.006/RW 017
Kota Cirebon yang berdiri tahun 2014 memiliki 33 murid, jumlah guru 2. Sistem
pembelajaran sebelum adanya covid-19 dilakukan dengan tatap muka dilakukan dari hari
senin sampai hari jum’at jam 06.00-11.00. Kurikulum yang digunakan yaitu Kurikulum
2013. Namun selama masa pandemi PTM ditiadakan, dan diganti dengan PJJ. Libur
panjang dari PTM dan harus mengisolasikan diri dirumah atau membatasi gerak anak
terhadap lingkungan termasuk bersosialisasi dengan sesamanya, maka anak sekolah
termasuk PAUD JERUK MANIS sudah banyak yang mulai bosan dan jenuh. Banyak
diantara mereka menginginkan dilakukan pembelajaran secara tatap muka agar pembejaran
lebih efektif dan anak bisa bersosialisasi.
Sistem saat PJJ di PAUD JERUK MANIS yang diungkapkan Bu Nining selaku
Guru PAUD saat dilakukan wawancara, waktu PJJ hanya diberikan tugas karena orang tua
keberatan untuk membeli kuota dan sulit untuk berkomunikasinya. Strategi Bu Nining
selaku Guru PAUD diberikan tugas dari buku paket yang isinya ada 10 tema dan bisa juga
pemberian tugas dari kertas selembar untuk murid PAUD. Setiap 2 hari PJJ diberikan tugas
dan tugasnya dikumpulkan pada hari ke 3 setelah itu diberikan tugas lagi dan dikumpulkan
dua hari setelahnya. Dan orang tua murid pun yang saya wawancarai, Bu Elis selaku orang
tua murid, Bu Elis mengungkapkan bahwa PJJ ini tidak efektif untuk anak, karena anak
sulit untuk memahami dan sebagai orang tua pun harus mengajarinya pelan-pelan agar bisa
dan mengerjakan tugasnya dengan baik.
Pembelajaran saat PJJ memang sulit seperti di PAUD JERUK MANIS dimana
hanya diberikan tugas karena orang tua yang keberatan untuk membeli kouta. Dan Bu
Nining pun melihat perkembangan anak saat PJJ sulit, tapi beliau bisa tahu lewat
pengerjaan tugas dan saat berinteraksi dengan orang tua bagaimana perkembangan
anaknya apakah mengalami kesulitan atau tidak. Pembelajaran PAUD membutuhkan
perhatian dan pendampingan khusus. Pembelajaran yang seharusnya dilakukan secara
langsung dimana interaksi guru dan murid dengan melibatkan semua aspek perkembangan
harus berubah menjadi PJJ. Pada sekolah PAUD saat ini banyak terkendala model dan
sistem pembelajaran pada masa pandemi yang tidak memungkinkan tatap muka langsung
sehingga diperlukan solusi yang tepat untuk PAUD.
Mulai bulan Maret 2021 setelah setahun pandemi covid-19 berlangsung, beberapa
lembaga pendidikan mencoba mulai melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Hal ini
dilakukan dengan mematuhi protocol kesehatan yang ketat yang menjadi New Normal.
Berdasarkan pernyataan Mendikbud bahwa sekolah dibolehkan melakukan PTM tetapi
belum wajib. Kebijakan tersebut merupakan hasil dari Surat Keputusan Bersama (SKB) 4
Menteri, yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan,
dan Menteri Dalam Negeri, Nomor 04/KB/2020, Nomor 737 Tahun 2020.
PTM di PAUD JERUK MANIS dilakukan sejak 19 September 2021, sebelum
masuk ruangan kelas disemprot dengan handsanitizer, tetap melakasanakan protocol
kesehatan. Pelaksanaanya dibatasi dijadikan 2 sesi, hari senin selasa 17, dan rabu kamis 18
dari 33 murid. Pembelajarannya pun diseling antara PJJ dan PTM. Pelaksanaan PTM ini
dilakukan di hari senin sampai kamis dari jam 7.30-9.30. PJJ hanya dilakukan satu hari
yaitu hari jum’at dengan pemberian tugas, terkadang sabtu dan minggu juga. Tetapi sabtu
dan minggu juga terkadang tidak dihitung. Dan tugasnya dikumpulkan saat PTM. Cara
menilai perkembangan anak di saat PTM dilihat dari pembelajaran dan kegiatan. Seperti
waktu pagi senam dengan memakai alat musik dan melihat dari perintah guru. Apakah
mengikuti atau tidak. Diungkapkan Bu Nining selaku Guru PAUD JERUK MANIS saat
wawancara.
Orang tua pun senang saat dilangsungkan PTM di PAUD JERUK MANIS, mereka
antusias dan agar anak bisa memahami pelajaran dengan baik, bersosialisasi dan bermain
dengan temannya. Saya mewawancarai salah satu orang tua murid, Bu Elis. Ia
mengungkapkan senang dengan adanya PTM dan membuat anak bisa berkembang,
memahami pelajaran, bersosialisasi dan bermain dengan temannya. PTM sangat diperlukan
untuk anak PAUD agar bisa membantu proses anak lebih optimal, lebih efektif, murid bisa
memahami pelajaran dengan baik, bersosialisasi dan bermain dengan temannya.
Penulis ingin menggunakan teori struktural fungsional yang dimana ada masalah
pendidikan dengan adanya covid-19, bagaimana fungsi Guru, orang tua, dan murid dalam
pendidikan PAUD di masa pandemi dengan PJJ da PTM. Di samping itu, penulis ingin
menggunakan teori interaksionisme simbolik hubungan ineraksi dan komunikasi Guru,
orang tua, dan murid di saat pembelajaran PJJ dan PTM.
PJJ dan PTM PAUD JERUK MANIS dalam Tinjauan Teori Struktural
Fungsional di Masa Pandemi Covid-19
Teori struktural fungsional berkembang pada tahu 1940-1950-an, dan dianggap
sebagai standard theory yang banyak dianut oleh sosiolog. Emile Durkheim dan Max
Weber dianggap sebagai inspirator fungsional struktural. Durkheim menganggap bahwa
masyarakat adalah totalitas organis dengan realitasnya masing-masing mempunyai
kebutuhan dan fungsi yang mempunyai sejumlah kebutuhan dan fungsi yang harus
dipenuhi sehingga masyarakat tetap sustainable. Durkheim meyakini bahwa pendidikan
moral dibutuhkan untuk membangun solidaritas sosial di masyarakat. Solidaritas sosial
yang sangat menguat mengurangi munculnya disintegrasi sosial dan masalah sosial
lainnya.
Teori fungsionalisme menekankan pada asumsi bahwa bentuk institusi sosial lain di
masyarakat seperti politik, agama, norma, nilai moral, dan etika sangat bergantung pada
proses sosialisasi yang terjadi dalam institusi pendidikan. Menurut pandangan ini, fungsi
sosialisasi dalam pendidikan diarahkan untuk menghasilkan kontrol sosial atau
pengendalian sosial dan mengurangi perilaku menyimpang.
Di masa pandemi covid-19 berdampak pada semua bidang terutama pendidikan. Di
masa pandemi semua dibatasi agar covid-19 ini tidak merebak dan meluas. Sosialisasi pun
terbatas dalam semua bidang terutama pendidikan. Pendidikan sangat penting dalam hal ini
pemerintah mengatasi situasi ini dengan adanya PJJ agar pendidikan tetap berjalan
semestiya meskipun dalam pandemi covid-19.
Meskipun mengalami kesulitan dalam pendidikan saat menggunakan PJJ. Seperti di
PAUD JERUK MANIS dalam PJJ ini guru, orang tua kesulitan. Akan tetapi bisa diatasi
dengan adanya pemberian tugas-tugas. Disinilah fungsi dan peran dari guru PAUD untuk
tetap melaksanakan kegiatan pembelajaran meskipun dalam kondisi pandemi dengan
pemberian tugas kepada murid dan memberi arahan kepada orang tua agar anaknya bisa
mengerjakan dan melaksanakan tugas dengan baik, fungsi murid mengerjakan tugas yang
diberikan oleh gurunya dan mematuhi gurunya, fungsi orang tua yang bisa membagi tugas
antara mengurusi pekerjaan, membantu anaknya dalam belajar dan mengerjakan tugasnya.
Jika guru, murid, orang tua tidak menjalankan fungsinya dengan baik maka pembelajaran
pun tidak akan terjadi.
Berdasarkan pernyataan Mendikbud bahwa sekolah dibolehkan melakukan PTM
tetapi belum wajib. Kebijakan tersebut merupakan hasil dari Surat Keputusan Bersama
(SKB) 4 Menteri, yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri, Nomor 04/KB/2020, Nomor 737 Tahun 2020.
Guru, murid, dan orang tua pun setuju dengan adanya pembelajaran PTM agar bisa lebih
efektif, efisien dalam pembelajaran. Inilah yang menjadi dorongan solidaritas sosial yang
dimana semua menjalankan fungsinya dengan baik. Dan akhirnya PTM pun berjalan
meskipun masih terbatas. Di PAUD sangatlah penting untuk melakukan PTM untuk
perkembagan anak. Pembelajaran PTM di PAUD JERUK MANIS dibatasi dan guru
mengajarkan kepada muridnya dengan lebih efektif.
Jika salah satu diantara guru, murid, dan orang tua murid di PAUD tidak
melaksanakan dan menjalankan fungsinya maka tidak akan terjadi keseimbangan.
Pembelajaran PJJ dan PTM ini tidak akan sesuai dan lancar dalam proses belajar mengajar.
Masalah yang dihadapi dalam dunia pedidikan sekarang ini bisa diatasi oleh pemeritah,
masyarakat, guru, dan murid. Semuanya menjalankan fungsinya dan tugasnya masing-
masing sehingga terjadi keseimbangan dan bisa mengatasi masalah pendidikan di masa
pandemi ini.
Teori ini menekankan pada fungsi peran dari struktur sosial yang didasarkan pada
kosensus dalam masyarakat, pendidikan. Maka PJJ dan PTM JERUK MANIS sejalan
dengan teori struktural fungsional.
PJJ dan PTM PAUD JERUK MANIS di Masa Pandemi Covid-19 dalam
Tinjauan Teori Interaksionisme Simbolik
Interaksi simbolik didasari oleh karya George Herbert Mead (1863-1931).
Dikembangkan lebih lanjut oleh Herbert Blumer dan penerapannya dalam sosiologi
pendidikan dilakukan oleh David Hargreaves dalam bukunya yang berjudul Interpersonal
Relation And Education. Model ini memandang kelompok, dalam hal ini kelas di sekolah
terdiri atas sejumlah orang yang saling berinteraksi, berhubungan dan saling memengaruhi
satu sama lain.
Teori interaksionisme simbolik melihat bagaimana karakteristik sosial membentuk
interaksi sosial seperti interaksi antar gender, kelas, dan sebagainnya. Teori
interaksionisme simbolik menekankan asumsi bahwa manusia memakai simbol untuk
saling berkomunikasi, masyarakat tercipta, bertahan, dan berubah berdasarkan kemampuan
manusia untuk berfikir, untuk mendefinisikan, untuk melakukan renungan dan untuk
melakukan evaluasi.
Meskipun di era pandemi, komunikasi antara guru, murid, dan orang tua tetap ada.
Di PAUD JERUK MANIS saat PJJ yang dimana Guru memberikan tugas kepada
muridnya dan orang tua pun membantu anak dalam tugas-tugas yang diberikan dan agar
anak paham. Guru PAUD melakukan interaksi dengan orang tua bagaimana perkembangan
anaknya di saat pengumpulan tugas. Interaksi sangatlah penting meskipun di masa
pandemi tapi tetap bisa berinteraksi dengan baik. Guru pun melihat progres saat PJJ
bagaimana dari tugasnya, dan berinteraksi dengan orang tua bagaimana anaknya apakah
mengalami kesulitan atau tidak. Jika mengalami kesulitan, maka guru memberikan
pengarahan dan mengatasi kesulitan dalam mengerjakan tugasnya.
Disaat hasil dari Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, Nomor 04/KB/2020,
Nomor 737 Tahun 2020. Tentang PTM terbatas. Guru, murid, dan orang tua setuju utuk
melakukan PTM agar bisa berinteraksi melakukan pembelajaran dengan efektif. PTM
dilangsungkan dengan protocol kesehatan yang ketat. Semua saling mempengaruhi agar
PTM berlangsung kenapa karena saat PJJ memang sulit untuk memahami pelajaran.
Di PAUD JERUK MANIS dilakukan PTM sejak 19 september 2021, guru bisa
berinteraksi secara langsung dengan muridnya dan bisa melihat perkembangan muridnya.
Murid PAUD pun berinteraksi dan bersosialisasi dengan temannya. Guru PAUD melihat
perkembangan muridnya di saat pembelajaran dan kegiatan dari bagaimana mendengarkan
dan melakukan yang diperintahkan gurunya. Guru bisa melihat sikap, perilaku muridnya
secara langsung dalam PTM.
Dalam hal ini penting untuk melakukan PTM karena bisa berinteraksi secara
langsung. Pelaksanaan PTM tentunya efektif dalam pembelajaran dan guru bisa
berinteraksi, melihat perkembangan, sikapnya dengan baik. Interaksi diperlukan oleh
seorang guru dan murid agar pembelajaran bisa terjalin dengan baik.
Teori ini menekankan pada interaksi dan komunikasi masyarakat, di dalam
pendidika interaksi antara guru,murid dan orang tua telah terjalin. Maka PJJ dan PTM
JERUK MANIS sejalan dengan teori interksionisme simbolik.
Kesimpulan
Di era pandemi membuat banyak perubahan dan dampak bagi pendidikan baik
PAUD sampai perkuliahan. Dengan ini pemerintah melakukan kebijakan agar setiap
lembaga pendidikan menggunakan PJJ sejak tanggal 24 Maret 2020. PJJ memang sulit
untuk dilakukan apalagi oleh anak PAUD. Akan tetapi semua itu bisa diatasi tergantung
bagaimana lembaga pendidikan mengaturnya untuk sistem PJJ.
Seperti di PAUD JERUK MANIS sistem PJJ dilakukan dengan pemberian tugas-
tugas melalui buku paket atau selembar, dan tugasnya dikumpulkan 2 hari setelahnya.
Kenapa hanya tugas saja karena orang tua tidak mampu dan keberatan untuk membeli
kuota saat PJJ. Itulah cara guru PAUD mengatasi masalah PJJ.
Mulai bulan Maret 2021 setelah setahun pandemi covid-19 berlangsung, beberapa
lembaga pendidikan mencoba mulai melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Kebijakan tersebut merupakan hasil dari Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, yaitu
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri
Dalam Negeri, Nomor 04/KB/2020, Nomor 737 Tahun 2020.
PTM di PAUD JERUK MANIS dilakukan sejak 19 September 2021, sebelum
masuk ruangan kelas disemprot dengan handsanitizer, tetap melakasanakan protocol
kesehatan. Pelaksanaanya dibatasi dijadikan 2 sesi, hari senin selasa 17, dan rabu kamis 18
dari 33 murid. Pembelajarannya pun diseling antara PJJ dan PTM. Pelaksanaan PTM ini
dilakukan di hari senin sampai kamis dari jam 7.30-9.30. PJJ hanya dilakukan satu hari
yaitu hari jum’at dengan pemberian tugas, terkadang sabtu dan minggu juga.
PTM ini perlu untuk setiap lembaga pendidikan, terutama PAUD. PTM sangat
diperlukan untuk anak PAUD agar bisa membantu proses anak lebih optimal, lebih efektif,
murid bisa memahami pelajaran dengan baik, bersosialisasi dan bermain dengan temannya.
Dalam hal ini semua dilakukan untuk pembelajaran yang optimal, efektif. Guru bisa
melihat perkembangan anak dengan baik.
PJJ dan PTM PAUD JERUK MANIS dalam tinjauan teori struktural fungsional,
melihat bagaimana fungsi dan peran guru, murid, dan orang tua dalam menjalankan
fungsinya, mengatasi permasalahan pendidikan di masa pandemi saat PJJ dan PTM. Jika
salah satu diantara guru, murid, dan orang tua murid di PAUD tidak melaksanakan dan
menjalankan fungsinya maka tidak akan terjadi keseimbangan. Pembelajaran PJJ dan PTM
ini tidak akan sesuai dan lancar dalam proses belajar mengajar. Masalah yang dihadapi
dalam dunia pedidikan sekarang ini bisa diatasi oleh pemeritah, masyarakat, guru, dan
murid. Semuanya menjalankan fungsinya dan tugasnya masing-masing sehingga terjadi
keseimbangan dan bisa mengatasi masalah pendidikan di masa pandemi ini.
PJJ dan PTM PAUD JERUK MANIS dalam tinjauan teori interaksionisme
simbolik, melihat pada interaksi, komunikasi antara guru, orang tua,dan murid. Saat PJJ
yang dimana Guru memberikan tugas kepada muridnya dan orang tua pun membantu anak
dalam tugas-tugas yang diberikan dan agar anak paham. Guru PAUD melakukan interaksi
dengan orang tua bagaimana perkembangan anaknya di saat pengumpulan tugas. Saat PTM
Guru bisa berinteraksi secara langsung dengan muridnya dan bisa melihat perkembangan
muridnya. Murid PAUD pun berinteraksi dan bersosialisasi dengan temannya. Guru PAUD
melihat perkembangan muridnya di saat pembelajaran dan kegiatan dari bagaimana
mendengarkan dan melakukan yang diperintahkan gurunya. Guru bisa melihat sikap,
perilaku muridnya secara langsung dalam PTM.
Referensi:
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2017. Sosiologi Kelompok Peminatan Ilmu
Pengetahuan Sosial untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Esis.
Zaitun. 2016. Sosiologi Pendidikan (Teori dan Aplikasinya). Kreasi Edukasi.

Anda mungkin juga menyukai