Hipertensi adalah kenaikan tekanan arterial di atas
nilai relatif normal.1 Tekanan darah di atas nilai ≥140/90 mmHg dikatakan tekanan darah tinggi (hipertensi) 1. Hipertensi primer (esensial) Hipertensi primer adalah hipertensi esensial atau hiperetnsi yang 90% tidak diketahui penyebabnya. Beberapa faktor yang diduga berkaitan dengan berkembangnya hipertensi esensial diantaranya : 1. Genetik Individu dengan keluarga hipertensi memiliki potensi lebih
tinggi mendapatkan penyakit hipertensi
2. Jenis kelamin dan usia Lelaki berusia 35-50 tahun dan wanita yang telah menopause berisiko tinggi mengalami penyakit hipertensi. 3. Diit konsumsi tinggi garam atau kandungan lemak . Konsumsi garam yang tinggi atau konsumsi makanan dengan kandungan lemak yang tinggi secara langsung berkaitan dengan berkembangnya penyakit hipertensi. 4. Berat badan obesitas Berat badan yang 25% melebihi berat badan ideal sering dikaitkan dengan berkembangnya hipertensi. 5. Gaya hidup merokok dan konsumsi alkohol Merokok dan konsumsi alkohol sering dikaitkan dengan berkembangnya hipertensi karena reaksi bahan atau zat yang terkandung dalam keduanya. Hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi yang diketahui penyebabnya. Hipertensi sekunder disebabkan oleh beberapa penyakit, yaitu 1. Coarctationaorta, yaitu penyempitan aorta congenital yang mungkin terjadi beberapa tingkat pada aorta toraksi atau aorta abdominal. Penyembitan pada aorta tersebut dapat menghambat aliran darah sehingga terjadi peningkatan tekanan darah diatas area kontriksi. 2. Penyakit parenkim dan vaskular ginjal. Penyakit ini merupakan penyakit utama penyebab hipertensi sekunder. Hipertensi renovaskuler berhubungan dengan penyempitan satu atau lebih arteri besar, yang secara langsung membawa darah ke ginjal. Penggunanaan kontrasepsi hormonal (esterogen).
Kontrasepsi secara oral yang memiliki kandungan esterogen dapat
menyebabkan terjadinya hipertensi melalui mekanisme renin-aldosteron-mediate
volume expantion. Pada hipertensi ini, tekanan darah akan kembali normal setelah beberapa bulan penghentian oral kontrasepsi. Gangguan endokrin. Disfungsi medulla adrenal atau korteks adrenal dapat
menyebabkan hipertensi sekunder. Adrenal- mediate hypertension disebabkan
kelebihan primer aldosteron, kortisol, dan katekolamin. Kegemukan (obesitas) dan malas berolahraga.
Stres, yang cenderung menyebabkan peningkatan tekanan darah untuk
sementara waktu. Kehamilan
Luka bakar
Peningkatan tekanan vaskuler
Klasifikasi Hipertensi Manifestasi Hipertensi Menurut Tambayong (dalam Nurarif A.H., & Kusuma H., 2016), tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi : 1. Tidak ada gejala Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan darah tidak teratur 2. Gejala yang lazim
Beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu :
1. Mengeluh sakit kepala, pusing 2. Lemas, kelelahan 3.Sesak nafas 4. Gelisah 5. Mual 6.Muntah 7.Epistaksis 8. Kesadaran menurun Regulasi Tekanan Darah Tekanan darah arterial merupakan produk dari curah jantung (cardiac output) dan tahanan perifer (total peripheral resistance). Untuk memenuhi perfusi jaringan secara optimal di seluruh tubuh, tekanan darah diatur oleh satu sistem pengaturan fisiologik yaitu sistem neuronal dan hormonal secara terintegrasi. Apabila tekanan darah menurun akibat salah satu sebab, termasuk pemberian obat antihipertensi, maka satu atau lebih mekanisme regulasi akan teraktivasi untuk mengkompensasi penurunan tekanan darah arterial Pengaturan tekanan darah terutama dilakukan oleh sistem saraf simpatis dan ginjal melalui efeknya terhadap curah jantung dan tahanan perifer. Namun, berbagai substansi vasoaktif dan zat lainnya dihasilkan dinding pembuluh darah ikut berperan dalam pengaturan tekanan darah dan patofisologi hipertensi.12 Berbagai faktor yang meningkatkan milieu terjadinya hipertensi, termasuk angiotensin II, aldosteron, sitokin dan perubahan regangan serta shear stress pembuluh darah, dapat merangsang sumber enzim seperti NADPH (nicotinamide adenine dinucleotide phosphate) oxidase, NO (nitric oxide) synthase dan mitokondria untuk menghasilkan ROS (reactive oxygen species) dan kondisi ini berkontribusi terhadap kejadian hipertensi Pada susunan saraf pusat, ROS meningkatkan sympathetic outflow (aktivitas sistem saraf simpatis), sedangkan di dalam pembuluh darah, ROS menginduksi vasokontriksi dan di dalam ginjal, menyebabkan retensi garam dan air.13 Peningkatan ROS selain menyebabkan hipertensi, juga meningkatkan respon inflamasi, yang selanjutnya meningkatkan kenaikan tekanan darah. 14 ROS mengaktivasi faktor transkripsi proinflamasi seperti Nrf2, NFkB (nuclear factor kappa B) dan AP1 (activator protein 1), 15 yang selanjutnya memodulasi molekul adhesi dan kemokin sehingga meningkatkan akumulasi sel-sel inflamatori. ROS juga mempengaruhi polarisasi sel T dan sekresi sitokin. Sel-sel inflamatori seperti makrofag dan granulosit, dapat menghasilkan ROS, yang selanjutnya memperberat lingkungan yang sudah oksidatif Pengobatan Hipertensi 1.Diuretik Thiazide = Hydroclortiazide Loop Diuretik = Furosemid Diuretik Hemat Kalium = Spironolacton