Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI FARMASI

PRAKTIKUM II

“ISOLASI DAN INOKULASI”

Untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Praktikum Mikrobiologi Farmasi

Di Susun Oleh :

1. Bella Resiana Widagda (19012014)

Kelas : Reguler Khusus A

Dosen Pengampu : apt. M.Ikhwan Setiawan,M. Farm

PROGRAM STUDI S1 FARMASI REGULER KHUSUS


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI FARMASI
BOGOR
2021

1
1. Judul Praktikum : Isolasi dan Inokulasi
2. Teori Singkat :
Secara mikroskopik, adanya bakteri dapat dicirikan dengan pertumbuhan
dalam suatu media yaitu berupa koloni-koloni dalam media agar (padat) atau berupa
kekeruhan dalam media cair. Sedangkan untuk mengetahui sifat-sifat morfologi ( bentuk
dan ukuran ) sel bakteri harus dilakukan secara mikroskopik.Untuk mengetahui adanya
pertumbuhan bakteri maka perlu dilakukan pembiakan bakteri dengan menanam satu
bakteri ke media yang lain/ baru (inokulasi). Sedangkan untuk mendapat satu biakan
bakteri perlu dilakukan isolasi.Biakan murni ( pure Culture ) dapat diperoleh dari biakan
campuran (mixed culture), yang dapat diperoleh dari sample udara, air sumur, air kotor
dll, yang dibiakan ke dalam suatu media agar steril pada pinggan petri, maka akan
diperoleh beraneka ragam koloni yang tumbuh dalam media tersebut.
Jika salah satu koloni diambil dan dibiakkan ke dalam media yang baru dan
steril, maka akan diperoleh koloni yang murni (isolasi bakteri), asalkan pekerjaan
pemindahan tersebut dilakukan dengan hati-hati menurut teknik aseptic. Maksud isolasi
bakteri adalah untuk mendapatkan satu jenis bakteri dari berbagai macam jenis bakteri.
Teknik isolasi dilakukan dengan menggunakan ose atau dawai dan media yang digunakan
adalah media agar padat pada cawan petri.Biakan yang diperoleh disebut biakan pertama
( Primary culture) dan bersifat murni. Biarkan ini dapat disimpan tetapi sewaktu-waktu
harus diadakan pemindahan ke dalam media baru. Biakan yang diperoleh dari biakan
pertama disebut biakan turunan (sub kultur). Teknik inokulasi dapat dilakukan denga
nose atau pipet steril dan media yang digunakan adalah media padat dalam pinggan petri
atau dalam tabung reaksi.
3. Prosedur Praktikum
3.1 Alat dan Bahan
- Alat :
a) Cawan petri
b) Tabung reaksi
c) Rak tabung
d) Erlenmeyer
2
e) Kapas
f) Plastik wrap
g) Spidol
h) Pinset
i) Spiritus
j) Inkubator
- Bahan :
a) E.coli
b) Staphylococcus aureus
c) Media agar miring
d) Media agar dalam pinggan petri
e) Nutrient broth
3.2 Cara Kerja
a) Suspensikan bakteri dengan menggunakan ose/dawai ditanam dalam pinggan
petri yang berisi nutrient agar dengan Teknik aseptic.
b) Simpan dalam incubator selama 2 x 24 jam pada suhu.
c) Amati pertumbuhan koloninya dan pindahkan koloni-koloni yang terisolasi/
terpisah ke dalam media agar miring dengan Teknik aseptic secara zigzag.
d) Simpan dalam incubator untuk dibiakan sekurang-kurangnya 2 x 24 jam.
e) Kultur yang berisi bakteri dalam media agar miring ini siap digunakan untuk
pengamatan di bawah mikroskop. ( tidak dilakukan )
tehnik penanaman dengan goresan
1. Goresan sinambung

3
2. Goresan T

3. Goresan kuadran (dipraktikumkan)

Memindahkan biakan secara aseptis


1. Ujung kawat ose dibakar hingga memijar dan tunggu dingin
2. Buka tutup cawan petri berisi bakteri , ambil bakteri dengan kawat ose
3. Kemudian buka cawan petri media agar (nutrien agar) lalu dimasukkan bakteri
E.coli pada kawat ose, bentuk goresan membentuk goresan kuadran , lakukan
kembali pada bakteri Staphylococcus aureus.
4. Tiap pengoresan , dipijarkan kembali kawat osenya
5. Lakukan pada tabung media agar tegak (nutrien agar)
6. Lakukan pada tabung media agar miring (nutrien agar)
7. Lakukan pada tabung media cair nutrien broth
8. Amati koloni yang terbentuk

4
4. Bagan / Skema Praktikum
Media Prosedur kerja

1. Siapkan alat dan bahan


2. Di ruang LAF
Media 3. Kawat ose dipanaskan dengan spiritus
Padat 4. Diamkan selama 30 detik , tunggu dingin
Nutrien 5. Ambil pada cawan petri bakteri E.coli sebanyak ujung kawat ose
Agar 6. Dimasukkan dalam cawan petri berisi media padat nutrien agar
Cawan 7. Buat goresan kuadran
Petri 8. Masukkan dalam inkubator selama 24 jam
E.coli 9. Cawam petri disimpan dalam keadaan media di atas, tutup
dibawah
10. Amati biakan bakteri pada cawan

1. Siapkan alat dan bahan


2. Di ruang LAF
Media
3. Kawat ose dipanaskan dengan spiritus
Padat
4. Diamkan selama 30 detik , tunggu dingin
Nutrien
5. Ambil pada cawan petri bakteri Staphylococcus aureus.sebanyak
Agar
ujung kawat ose
Cawan
6. Dimasukkan dalam cawan petri berisi media padat nutrien agar
Petri
7. Buat goresan kuadran
Staphyloc
8. Masukkan dalam inkubator selama 24 jam
occus
9. Cawam petri disimpan dalam keadaan media di atas, tutup
aureus.
dibawah
10. Amati biakan bakteri pada cawan

5
1. Siapkan alat dan bahan
Media 2. Di ruang LAF
Padat 3. Kawat ose dipanaskan dengan spiritus
Nutrien 4. Diamkan selama 30 detik , tunggu dingin
Agar 5. Ambil pada cawan petri bakteri E.coli sebanyak ujung kawat ose
Tabung 6. Dimasukkan dalam tabung berisi media padat nutrien agar
Tegak 7. Tusuk kawat ose pada media padat secara tegak
E.coli 8. Masukkan dalam inkubator selama 24 jam
9. Amati biakan bakteri pada tabung

1. Siapkan alat dan bahan


Media
2. Di ruang LAF
Padat
3. Kawat ose dipanaskan dengan spiritus
Nutrien
4. Diamkan selama 30 detik , tunggu dingin
Agar
5. Ambil pada cawan petri bakteri Staphylococcus aureus.sebanyak
Tabung
ujung kawat ose
Miring
6. Dimasukkan dalam tabung berisi media padat nutrien agar
Staphyloc
7. Buat goresan pada media
occus
8. Tutup dengan kapas steril
aureus.
9. Masukkan dalam inkubator selama 24 jam
10. Amati biakan bakteri pada tabung
Media
Cair 1. Siapkan alat dan bahan
Nutrien 2. Di ruang LAF
Broth 3. Pada erlenmeyer berisi nutrien broth
Tabung 4. Dimasukkan dalam tabung yang sudah steril
E.coli 5. Ambil kawat ose , panaskan,

6
6. Diamkan selama 30 detik , tunggu dingin
7. Ambil pada cawan petri bakteri E.coli.sebanyak ujung kawat ose
8. Dimasukkan dalam tabung berisi media cair nutrien broth
9. Celupkan kawat ose pada media cair tersebut
10. Tutup dengan kapas steril
11. Masukkan dalam inkubator selama 24 jam
12. Amati biakan bakteri pada tabung

1. Siapkan alat dan bahan


2. Di ruang LAF
Media 3. Pada erlenmeyer berisi nutrien broth
Cair 4. Dimasukkan dalam tabung yang sudah steril
Nutrien 5. Ambil kawat ose , panaskan
Broth 6. Diamkan selama 30 detik , tunggu dingin
Tabung 7. Ambil pada cawan petri bakteri Staphylococcus aureus sebanyak
Staphyloc ujung kawat ose
occus 8. Dimasukkan dalam tabung berisi media cair nutrien broth
aureus 9. Celupkan kawat ose pada media cair tersebut
10. Tutup dengan kapas steril
11. Masukkan dalam inkubator selama 24 jam
12. Amati biakan bakteri pada tabung

Media padat tanpa bakteri


Media Prosedur kerja
Media
Padat 1. Siapkan alat dan bahan
Nutrien 2. Di ruang LAF
Agar 3. Tuangkan cairan yang berisi nutrien agar dari erlenmeyer
Cawan 4. Kedalam cawan petri steril

7
5. Lakukan secara aseptis
6. Diamkan hingga memadat
7. Simpan dalam inkubator selama 24 jam
8. Cawam petri disimpan dalam keadaam media di atas, tutup dibawah
9. Amati media , apakah tumbuh bakteri atau tidak

1. Siapkan alat dan bahan


Media 2. Di ruang LAF
Padat 3. Tuangkan cairan yang berisi nutrien agar dari erlenmeyer
Nutrien 4. Kedalam tabung steril
Agar 5. Lakukan secara aseptis
Tabung 6. Diamkan hingga memadat dalam keadaan tegak
tegak 7. Tutup dengan kapas steril
8. Simpan dalam inkubator selama 24 jam
9. Amati media , apakah tumbuh bakteri atau tidak

1. Siapkan alat dan bahan


2. Di ruang LAF
Media
3. Tuangkan cairan yang berisi nutrien agar dari erlenmeyer
Padat
4. Kedalam tabung steril
Nutrien
5. Lakukan secara aseptis
Agar
6. Diamkan hingga memadat dalam keadaan miring
Tabung
7. Tutup dengan kapas steril
miring
8. Simpan dalam inkubator selama 24 jam
9. Amati media , apakah tumbuh bakteri atau tidak

8
5. Hasil Pengamatan
Pertumbuhan bakteri berdasarkan kebutuhan oksigennya

Media Padat Nutrien Agar


Cawan Petri
E.coli

Bakteri E.coli tumbuh berdekatan dan tipis

Media Padat Nutrien Agar


Cawan Petri
Staphylococcus aureus.

Bakteri Staphylococcus aureus tumbuh berdekatan dan


tebal

Media Padat Nutrien Agar


Tabung Tegak
E.coli

Bakteri E.coli tumbuh dibagian tengah hingga permukaan


tabung termasuk kategori bakteri anaerob fakultatif

Media Padat Nutrien Agar


Tabung Miring
Staphylococcus aureus.

Bakteri Staphylococcus aureus tersebar dimedia tabung


termasuk kategori bakteri anaerob fakultatif

9
Media Cair Nutrien Broth
Tabung
E.coli

Bakteri E.coli tumbuh didasar tabung termasuk kategori


bakteri anaerob

Media Cair Nutrien Broth


Tabung
Staphylococcus aureus

Bakteri Staphylococcus aureus tumbuh didasar tabung


termasuk kategori bakteri anaerob

6. Pembahasan
Percobaan isolasi dan inokulasi dilakukan untuk dapat mengidentifikasi jenis
mikroorganisme yang terdapat di lingkungan sekitar. Tujuan isolasi dalam percobaan
ini yaitu memperlihatkan mikroorganisme yang telah dipisahkan dari lingkungan
asalnya dengan melihat bentuk koloninya sedangkan tujuan inokulasi yaitu untuk
mengidentifikasi bentuk-bentuk koloni bakteri yang telah dipindahkan ke medium
baru. Dalam proses isolasi dan inokulasi dilakukan secara asesptis dan menggunakan
alat yang telah disterilkan sehingga tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme yang
lain.
Pada proses isolasi dan Inokulasi untuk memperoleh bentuk koloni setelah
diinkubasi 1 x 24 jam tetapi dalam praktikum kali ini kita tidak malakukan
pengamatan dibawah mikroskop. Tetapi tetap diamati secara objektif. Media Padat
Nutrien Agar Cawan Petri E.coli terlihat bakteri E.coli tumbuh berdekatan dan tipis.

10
Media Padat Nutrien Agar Cawan Petri Staphylococcus aureus terlihat bakteri
Staphylococcus aureus tumbuh berdekatan dan tebal. Media Padat Nutrien Agar
Tabung Tegak E.coli terlihat bakteri E.coli tumbuh dibagian tengah hingga permukaan
tabung termasuk kategori bakteri anaerob fakultatif. Media Padat Nutrien Agarn
Tabung Miring Staphylococcus aureus terlihat bakteri Staphylococcus aureus tersebar
dimedia tabung termasuk kategori bakteri anaerob fakultatif. Media Cair Nutrien
Broth Tabung E.coli terlihat bakteri E.coli tumbuh didasar tabung termasuk kategori
bakteri anaerob. Media Cair Nutrien Broth Tabung Staphylococcus aureus terlihat
bakteri Staphylococcus aureus tumbuh didasar tabung termasuk kategori bakteri
anaerob.
7. Kesimpulan
1. Proses isolasi digunakan untuk memperoleh mikroba murni dari lingkungan
sedangkan inokulasi digunakan untuk memperoleh mikroba murni dan media biakan
mikroba itu sendiri.
2. Media Padat Nutrien Agar Cawan Petri E.coli berdekatan dan tipis , sedangkan Media
Padat NA Cawan Petri Staphylococcus aureus berdekatan dan tebal.
3. Staphylococcus aureus dan E.colli termasuk kategori bakteri anaerob fakultatif.
4. Media cair (NB) Tabung Staphylococcus aureus dan E.colli tumbuh didasar tabung
sedangkan media padat (NA) Tabung Staphylococcus aureus menyebar dan E.colli
dipermukaan.

11

Anda mungkin juga menyukai