Anda di halaman 1dari 29

VIRUS

Kelompok 1 :
• Mukhtar Lutfi (J210180055)
• Husnajiyah Ikamda (J210180056)
• Aan Achmad Baharudin (J210180058)
• Ida Syukrilla Rachmawati (J210180063)
• Lutfi Kumala Baiti (J210180064)
• Adelia Nurul Azizah (J210180069)
• Anggita Candra Pratiwi (J210180067)
• Zainuddin Siradjuddin Isa (J2I0180080)
• Aisyah Nabilla Intan R F (J210180082)
• Umi Munawaroh (J210180118)
SEJARAH VIRUS
1. Adoft Mayer (1883, Jerman)
Sejarah penemuan virus dimulai pada tahun 1883 oleh A. Mayer, dari Jerman. Ia
melakukan penelitian tentang penyebab penyakit mosaik pada tembakau. Yaitu penyakit
yang menyebabkan pertumbuhan tembakau menjadi terhambat dan daunnya berwarna
belangbelang. Mayer menemukan bahwa penyakit mosaik tersebut menular ke
tanaman tembakau yang lain ketika ia menyemprotkan ekstrak daun tembakau
yang berpenyakit ke tanaman tembakau yang sehat. Mayer berkesimpulan bahwa
penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang sangat kecil.
2. Dmitri Ivanovski (1892, Rusia)

 Kesimpulan Mayer diuji kembali pada tahun 1892 oleh ilmuan Rusia bernama Dmitri Ivanowski. Ia
mencoba menyaring getah tanaman yang sakit dengan filter bakteri sebelum disemprotkan ke tanaman
sehat. Hasilnya, tanaman sehat tetap tertular. Ia menyimpulkan bahwa ada partikel yang lebih kecil
lagi dari bakteri yang lolos saringan yang menularkan penyakit.
3. Martinus W. Beijerinck (1896, Belanda)
 Martinus Beijerinck melakukan eksperimen yang membuktikan bahwa agen penginfeksi yang terdapat
didalam getah tembakau dapat berkembang biak. Beijerinck menyemprotkan getah yang telah disaring ke
tanaman lainnya. Setelah tanaman tersebut sakit, maka getahnya digunakan untuk menginfeksi tanaman
berikutnya dan seterusnya hingga beberapa kali pemindahan. Ternyata, kemampuan patogen tersebut tidak
berkurang setelah beberapa kali pemindahan. Beijerinck memperkirakan agen penginfeksi tersebut adalah
partikel yang jauh lebih kecil dan lebih sederhana dari pada bakteri. Ia menyebutnya sebagai virus lolos
saring (filterable virus).
4. Wendel M. Stanley (1935, Amerika)

 Kemudian pada tahun 1935, seorang ilmuan Amerika,


Wendell Stanley, berhasil mengkristalkan penginfeksi
tanaman tembakau tersebut, yang kemudian dikenal
dengan nama tobacco mosaic virus (TMV).
Definisi

 Virus berasal dari bahasa yunani “Venom” yang berarti racun. Virus adalah parasit
mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Secara umum virus merupakan
partikel tersusun atas elemen genetik (genom) yang mengandung salah satu asam nukleat
yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA) yang dapat berada
dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu secara intraseluler dalam tubuh inang dan
ekstrseluler diluar tubuh inang. Virus memiliki sifat hidup dan mati. Sifat hidup (seluler)
yaitu memiliki asam nukleat namun tidak keduanya (hanya DNA atau RNA), dapat
bereproduksi dengan replikasi dan hanya dapat dilakukan didalam sel inang (parasit obligat
intraseluler). Sifat mati (aseluler) yaitu dapat di kristalkan dan dicairkan. Struktur berbeda
dengan sel dan tidak melakukan metabolisme sel.
CIRI- CIRI VIRUS
 tidak mempunyai sel, sitoplasma dan membran sel  ( bersifat Aseluler)
 Termasuk makhluk hidup yang sangat kecil (mikroskopis), ukurannya hanya 20-300 milimikron (1
mikron=1000 milimikron).
 Virus bersifat parasit obligat (tidak mampu hidup tanpa adanya inang) virus hanya dapat hidup ketika
menginveksi makhluk hidup lain .
 Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA.
 Kapsid sendiri memiliki rantai-rantai protein yang dikenal dengan sebutan kapsomer. Kapsid berfungsi
melindungi virus dari gangguan yang berbahaya yang datang dari luar tubuh virus.
 Virus dapat di kristalkan. Ini adalah ciri-ciri yang sangat khas yang dimiliki oleh virus dan tidak dimiliki oleh
makhluk hidup lain.
 Virus bereproduksi dengan penyusunan kembali menggunakan materi materi yang ada pada asam nukleat
genom virus.
 Virus tidak bermetabolisme.
 Tidak dapat membelah diri.
 Tubuh virus tersusun terdiri atas selubung protein dan bahan inti yang berupa asam nukleat.
UKURAN VIRUS

 Virus berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop elektron. Ukuran virus sekitar 20 – 300 milimikron, jauh lebih
kecil dari ukuran bakteri, yaitu 10 mikron.

 Untuk membuktikan bahwa ukuran virus sangat kecil, Iwanovski dan M.


Beijerinck melakukan eksperimen dengan penyaringan. Ternyata virus tetap
lolos dari saringan keramik, sedangkan bakteri tersaring karena ukurannya
lebih besar daripada virus.
STRUKTUR VIRUS
STRUKTUR VIRUS

1.KAPSID

 Pembungkus asam nukleat


 Nuleokapsid: asam nukleat menempel pada kapsid
 Fungsi kapsid
1) Melindungi asam nukleat
2) Melekatkan virion ke sel inang
3) Menyediakan protein bagi virion saat masuk ke sel inang
2. ISI
 materi genetik/ molekul pembawa sifat keturunan yaitu DNA atau RNA.
 Asam nukleat sering bergabung dengan protein disebut nucleoprotein
 Virus tanaman/ hewan berisi RNA/ DNA
3. EKOR
 Serabut ekor adalah bagian yang berupa jarum
 berfungsi untuk menempelkan tubuh virus pada sel inang.
 Ekor ini melekat pada kepala kapsid.
 Struktur virus ada 2 macam yaitu virus telanjang dan virus terselubung (bila
terdapat selubung luar (envelope) yang terdiri dari protein dan lipid).
 Ekor virus terdiri atas tabung bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut.
Khusus untuk virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak memiliki ekor.
REPLIKASI VIRUS
Siklus Litik: replikasi virus yang Siklus Lisogenik: siklus lisogenik bersifat
menyebabkan sel inang hancur/lisis laten, siklus paling lama

1. Adsorbsi: virus melekat pada bakteri, 1. Adsorbsi


enzim lisozim: melubangi membrane 2. Penetrasi
sel bakteri 3. Penggabungan: DNA virus bergabung
2. Penetrasi: DNA virus masuk ke sel dengan DNA bakteri
bakteri 4. Pembelahan: bakteri membelah, DNA
3. Sintesis: replikasi bagian-bagian virus virus ikut membelah
4. Perakitan dan pematangan
5. Pelepasan/lisis: virus baru keluar
bakteri, bakteri mati
KLASIFIKASI VIRUS

Ds : double strand
Ss : Single strand
+ : sense
Klasifikasi Baltimore
- :antisense
 Virus dsDNA: Adenovirus, Herpesvirus, Poxvirus Rt : Reverse transcriptase
 Virus ssDNA: Parvovirus
 Virus dsRNA: Reovirus
 Virus + ssRNA: Picornavirus
 Virus – ssRNA: Rhabdovirus
 Virus ssRNA-RT: melibatkan enzim Reverse transcriptase, Retrovirus
 Virus ssDNA-RT: Hepadnavirus
PERAN VIRUS
 1. Virus yang menguntungkan: Virus berperan penting dalam bidang rekayasa genetika
karena dapat digunakan untuk cloning gen(reproduksi DNA yang secara genetis identik).
Sebagai contoh adalah virus yang membawa gen untuk mengendalikan pertumbuhan
serangga. Virus juga digunakan untuk terapi gen manusia sehingga diharapkan penyakit
genetis, seperti diabetes dan kanker dapat disembuhkan.
 
 2. Virus yang merugikan: Virus yang dapat merugikan karena menyebabkan berbagai jenis
penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan
Peran Merugikan Virus

Penyakit Pada Manusia

No virus penyakit

1. Myxovirus A, B, C Influenza, menyerang epitelium dalam trakea, bronkus

2. Rhinovirus Demam, melalui saluran pernafasan atas

3. Virus Variola, Smallfox Cacar air, pada kulit

4. Paramyxovirus A Gondong, infeksi seluruh tubuh terutama kelenjar ludah, dan campak, infeksi
kulit dan usus halus

5. Virus Rubella Rubella, infeksi kelenjar limfa di leher, mata, dan kulit
Myxovirus, Influesa Rynovirus, demam Smallpox, cacar air

Paramyxovirus, gondong Rubella


Penyakit Pada Manusia

6. Virus Polio Poliomyelitis, infeksi saraf tulang punggung


7. Arbovirus Yellow fever, infeksi pembuluh darah dan hati
8. Virus Hepatitis Hepatitis, infeksi hati
9. HIV (Human Immuno- AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), infeksi sel T
deficiency Virus)

10. H5N1 Flu Burung, infeks saluran pernafasan

hepatitis HIV H5N1


Penyakit Pada Tumbuhan

No. Virus Penyakit


1. TMV (Tobaco Mozaik Virus) Penyakit mozaik pada tembakau
2. Virus Tungro Penyakit tungro pada padi
3. CVDP (Citur Vein Phloem Degeneration) Penyakit degenerasi pada jeruk

TMV Tungro
Penyakit Pada hewan

No. Virus Penyakit

1. NCDV (New Castle Diseas Virus) Tetelo, infeksi saraf pada unggas

2. Polyoma Penyebab kanker

3. Virus Rabies Penyakit Rabies pada anjing, rakun, monyet

4. (RSV)Rous Sacroma Virus Penyebab kanker


5. Adenovirus Penyebab tumor, menyerang saluran pernafasan
PERAN MENGUNTUNGKAN VIRUS

 Terapi Gen
memasukkan gen fungsional ke sel manusiamemperbaiki fungsi gen yang rusak
Gen manusia dimasukkan ke DNA virus(vektor) di transfer ke gen manusia yang rusak

 Pencegah Penyakit
Pembuatan vaksin menggunakan kapsid virus

 Terapi Bakteriofag
sebagai antibiotik untuk membunuh bakteri
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TRANSMISI AGEN-AGEN INFEKSIUS
A. Patogenitas Mikroorganisme
B. Virulensi
C. Infeksi
D. RantaiInfeksi
E. Pengendalian infeksi
Patogenitas Mikroorganisme
 1. Mikroorganisme Nonpatogen
Mikroorganisme nonpatogen adalah mikroorganisme yang tidak berbahaya dan tidak
menyebabkan penyakit, tetapi justru membantu memelihara keseimbangan baik di
dalam tubuh maupun lingkungan dan dapat bertindak sebagai flora normal.
Jika suatu organisme nonpatogen berpindah keluar dari tempat habitatnya, dapat
menjadi organisme penyebab penyakit dan disebut patogenoportunistik
 2. Mikroorganisme Patogen
Patogen adalah agen biologi, fisik, atau kimia yang mampu menyebabkan penyakit
pada organisme lain. Agen biologi dapat berupa bakteri, virus, jamur, protozoa,
cacing, dan prion. Agar dapat menyebabkan penyakit, mikroorganisme patogen harus
dapat masuk ketubuh inang. Kemampuan mikroorganisme untuk menyebabkan
penyakit disebut patogenesitas
VIRULENSI MIKROORGANISME

Mikroorganisme patogen memiliki faktor virulensi (keganasan) yang dapat


meningkatkan patogenisitas dan memungkinkan berkolonisasi atau menginvasi
jaringan inang dan merusak fungsi normal tubuh. Virulensi berasal dari bahasa
latin virulentia yang berarti toksin.
Proses untuk menghilangkan sifat virulensi disebut atenuasi
Virulensi ditentukan oleh
 Perlekatan (adhesi/ligan – fimbrae)— invasi MO kedalamtubuh
 Eksoenzim (leukosidin,hemolisin)
 Eksotoksin
INFEKSI

 Infeksi adalah masuk dan berkembangbiaknya suatu organisme


(ageninfeksius) dalam tubuh inang. Suatu agen infeksius (patogen)
belum tentu menyebabkan penyakit pada manusia.
 Jika suatu mikroorganisme menginvasi dan berkembangbiak di
dalam tubuh tetapi tidak menyebabkan gejala, maka disebut
kolonisasi.
 Jika suatu penyakit infeksius dapat ditularkan dari satu individu
keindividu lainnya disebut penyakit menular.
RANTAI INFEKSI

1. Ageninfeksius
Agen penyebab penyakit infeksi pada dasarnya adalah mikroorganisme yakni
bakteri, virus, jamur, protozoa, dan parasit lainnya
2. Reservoir
Reservoir adalah suatu tempat dimana patogen dapat bertahan hidup, tetapi belum
tentu dapat berkembangbiak.
3. Jalankeluar (Port Exit)
Setelah mikroorganisme menemukan tempat untuk tumbuh dan berkembang biak,
mikroorganisme harus menemukan jalan keluar jika akan masuk ke penjamu dan
menyebabkan penyakit. Dapat berupa darah, kulit, membran mukosa, saluran
pernapasan, saluran pencernaan.
4. Cara Penularan (Mode of Transmission)
Jenis penularan suatu penyakit bisa melalui kontaklangsung dan tidak langsung
5. Jalurmasukmikroorganisme (port d’entry)
Mikroorganisme patogen dapat memasuki tubuh inang melalui berbagai macam
jalan, mekanisme aliran (trauma perkutaneus, tindakan invasif dan insisi
pembedahan).
6. Kerentanan host
Bagaimana individu mendapatkan infeksi tergantung pada kerentanannya terhadap
agen infeksius. Jadi kerentanan ini dapat disebabkan sebagai akibat dari proses
penyakit, pengobatan, atau tindakan medis.
PENGENDALIAN INFEKSI DAN INFEKSI NOSOKOMIAL

1. Cleaning dan Sanitasi


2. Desinfeksi dan Sterilisasi
3. Standard Precaution (Tindakan Pencegahan Standar)
- Cuci tangan
-Sarung tangan
- Masker dan kaca mata
- Schott
- Penanganan linen dan tenun dll
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai