Anda di halaman 1dari 25

Universitas Islam Indonesia – Faculty of Economics

Islamic Business Ethics


Dr. Endy Gunanto Marsasi , MM
Chapter
2
Etika Bisnis & Konsep Islam tentang
kekayaan/kesejahteraan
2
ETIKA & BISNIS

 Etika : Ilmu yang mempelajari standar moral


perorangan dan standar moral masyarakat.
 Etika Bisnis : Studi yang dikhususkan mengenai
moral yang benar dan salah, standar moral
yang diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan
perilaku bisnis.
 Nilai-nilai dan norma-norma moral yang
dipratekkan atau justru tidak dipraktekkan,
walaupun seharusnya dipraktekkan

3
 Etika dibedakan antara :
 Etika praktis : berarti etika yang sesuai
atau tidak sesuai engan nilai dan norma
moral. Misalnya: Dalam dunia modern,
etika bisnis mulai menipis.
 Etika sebagai refleksi adalah pemikiran
moral dengan menilai baik buruknya
perilaku orang. (ilmu)
 Refleksi harus dijalankan dengan:
 Kritis membedakan yang tahan uji
dengan yang tidak
 Metoditidak semawrut, teratur dan
berjalan sesuai tahap yang ditentukan
 Sistematistidak membatasi diri pada
salah satu sisi saja tetapi menyoroti suatu
bidang sebagai keseluruhan secara
komprehensif
PERKEMBANGAN ETIKA BISNIS

 Situasi dahulupada taraf ilmiah bagaimana


sebaiknya mengatur manusia secara Bersama
dalam suatu negara, oleh karena itu ekonomi dan
niaga harus diatur. Dipraktekkan dalam konteks
agama dan teologi (ilmu yang mempelajari segala
sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan)
 Masa peralihan  tahun 1960an muncul
pemikiran tentang social issues, Bussines and
society, corporate social responsibility
(tanggungjawab sosial). Adanya ketidakpuasan
kaum muda di Amerika terhadap kolusi industri
dan militer, masalah ekologi, timbul sikap anti
konsumerisme

6
PERKEMBANGAN ETIKA BISNIS

 Etika Bisnis lahir di Amerika Serikat tahun


1970anlahir sebagai tanggapan atas krisis
moral dalam dunia bisnis. Pebisnis berusaha
menyuap politisi atau memberi sumbangan
illegal kepada kampanye politik
 Etika bisnis meluas ke Eropa tahun 1980an
 Etika bisnis menjadi fenomena global 1990an
FAKTOR SEJARAH DAN BUDAYA
DALAM ETIKA BISNIS

1. Kebudayaan Yunani Kuno


2. Agama Kristen
3. Agama Islam
4. Kebudayaan Jawa
5. Sikap modern dewasa ini

8
KEBUDAYAAN YUNANI KUNO

 Warga negara seharusnya mencurahkan


perhatiannya pada kesenian dan ilmu
pengetahuan, mengurus negara dan membela
negara
 Perdagangan sebaiknya diserahkan pendatang
 Plato (427-347 SM) negara yang ideal adalah
negara agraris dan berdikari, perdagangan
tidak perlu, perdagangan mempertebal
keserakahan, yang paling berharga didunia
adalah keutamaan bukan kekayaan duniawi.
 Aristoteles (384 – 322 SM) menerima
perdagangan sebagai pertukaran namun
menolak krematistik yaitu menukar barang
dengan uang untuk menambah kekayaan

9
AGAMA KRISTEN

 Agama kristen sebelumnya menganggap bahwa


perdagangan (bisnis) adalah tidak etis :
 hartawan tidak dapat membawa kekayaannya
kedalam kubur ( Mazmur 49:17-18)
 Orang miskin dinyatakan berbahagia dan orang
kaya dinyatakan terkutuk (Luk, 6 : 20-24)
 Lebih mudah seekor unta masuk kelubang
jarum dari pada seorang kaya masuk dalam
kerajaan surga (Mat 19:24)
 Akar segala kejahatan adalah cinta uang (Tim
6:11) Oleh karena itu janganlah kamu menjadi
hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan
apa yg ada padamu (Ibr 13:15)
10
AGAMA KRISTEN LANJUTAN

 Thomas Aquinas (abad 13). Bisnis tidaklah imoral,


“namun demikian , keuntungan itu sendiri yang
merupakan tujuan perdagangan….. Tidak
mengandung sesuatu yang berdosa atau
bertentangan dengan keutamaan, sehingga tidak
ada keberatan untuk mencari keuntungan demi
suatu tujuan yang perlu atau malah demi suatu
tujuan yang berkeutamaan, dan dengan demikian
perdagangan menjadi sesuatu yang sah”
 Kristen Protestan “Memperoleh untung dengan
berdagang dinilai sebagai pertanda bekat Tuhan
atas kerja keras orang-orang yang beriman”
11
THESIS WEBER

 Max Weber Sosiolog Jerman (1864-1920)


“timbulnya kapitalisme dipengaruhi dan
didorong oleh etos kerja protetanisme,
khususnya calvinisme”
 Etika Calvinisme ditandai oleh sifat-sifat yg
kondusif untuk kegiatan bisnis, misalnya
ditanamkan nilai2 bekerja keras dan hidup
asketis, modal yg dihemat kemudian
diinvestasikan pada usaha yg produktif.
Sukses dalam usaha adalah pahala dari
Tuhan.

12
AGAMA ISLAM

1. Islam mempunyai pandangan yg positip


terhadap perdagangan dan kegitan
ekonomi. Agama Islam bahkan
disebarluaskan melalui perdagangan
2. Dalam Al-Quran terdapat peringatan
terhadap penyalahgunaan kekayaan,
tetapi tidak dilarang mencari kekayaan
secara halal.
3. Al Baqarah : 275 “ Alloh menghalalkan
perdagangan dan melarang riba”
13
KEBUDAYAAN JAWA
Clifford Geertz 1950 meneliti struktur masyarakat jawa
(Modjokuto Jawa Timur), ia menemukan ada 4
golongan :
1. Priyayi : mereka membentuk elite politik dan
kultural yang menjauhkan diri dari perdagangan,
mereka biasanya bekerja sebagai pegawai
pemerintahan
2. Wong Dagang : para pedagang pribumi (saudagar)
3. Wong Cilik : petani dan buruh tani
4. Wong Cino : orang Tionghoa hampir semua
sebagai pedagang, wong cino ini bersama sama
dengan muslim yang kadang2 masih ada pertalian
darah dengan arab menjadi penentu dinamisnya
perekonomian di modjokuto

14
SIKAP MODERN DEWASA INI

Kegiatan bisnis dianggap sebagai


pekerjaan terhormat, dan
dibanggakan sejauh membawa
kesuksessan
15
MENGAPA DULU BERPANDANGAN NEGATIP TERHADAP
BISNIS

 Terkait dengan anggapan bahwa bisnis identik


mencari untung, untung adalah kepentingan diri
(egois) yang kadang-kadang mengorbankan
kepentingan orang lain sehingga dianggap tidak
bagus dari sudut moral. Agama menolak sikap
egoism dan perlu altruisme.
 Altruisme : sikap yang memperhatikan dan
mengutamakan orang lain sikap ini terpuji dari sudut
moral
 Ada jalan tengah antara egoisme dan altruisme,
bahwa kegiatan bisnis memang mencari keuntungan
diri, tetapi tidak merugikan orang lain. Relasi
ekonomi justru menguntungkan kedua belah pihak.
 Namun dalam bisnis terbuka pintu untuk melakukan
aneka macam kejahatan maka diperlukan ETIKA
BISNIS

16
KRITIK TERHADAP ETIKA BISNIS
 1. etika bisnis bersifat mendriskriminasi etika
bisnis menjadi sebuah ilmu dengan identitas
tersendiri karena keadaan dan masalahnya
mempunyai corak tersendiri
 2. Etika bisnis bersifat kontradiktif masa mau
memikirkan etika dalam berbisnis?
 3. Etika bisnis tidak praktisterdapat kesenjangan
antara etika bisnis akademisi dengan para
professional
 4. Etikawan tidak dapat mengambil alih tanggung
jawabsetiap manusia merupakan pelaku yang
bertanggungjawab atas perbuatannya sendiri.
Setiap keputusan moral harus mempunyai alas an
dengan didasarkan pada argument yang tahan uji.
General Appreciation

Do you think Muslim


must not be wealthy?

Ethics in Islamic Perspective


1
8
Who can help the poor if we do not wealth
enough?

Ethics in Islamic Perspective


1
9
General Appreciation

Apabila telah ditunaikan shalat, maka


bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah
banyak-banyak supaya kamu beruntung”
(QS. Al-Jumu’ah: 10)

Ethics in Islamic Perspective


2
0
The Concept of Halal and Haram

• Halal means permisible or lawful


• Haram means unlawful

“Hai sekalian manusia, makanlah yang


halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah setan; karena
sesungguhnya setan itu adalah musuh
yang nyata bagimu.”
(QS. al-Baqoroh: 168)

Ethics in Islamic Perspective


2
1
The Concept of Halal and Haram

“Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan


dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-
Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang
baik?"

Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang


yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka
saja) di hari kiamat. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-
ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.

Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan


yang keji, baik yang nampak atau pun yang tersembunyi, dan
perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang
benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan
sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujah untuk itu dan
(mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang
tidak kamu ketahui.” Ethics in Islamic Perspective
2
2
The Concept of Halal and Haram

“Dan janganlah kalian mengatakan terhadap apa-apa yang


disebut oleh lidah kalian secara dusta ‘ini halal dan ini
haram’ untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah.
Sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan
terhadap Allah tidak beruntung.”
(QS. an-Nahl: 116)

Ethics in Islamic Perspective


2
3
The Concept of Barakah

Barakah or Berkah is an invisible blessing that can not be


calculated in terms of dollars and cents.

Riba Shodaqoh

Get more but less barakah Give more, get more barakah

Ethics in Islamic Perspective


2
4
Conclusion

Who can conclude deserve points

Raise your hand!!

25

Anda mungkin juga menyukai