Anda di halaman 1dari 32

HUKUM COULUMB

PERTEMUAN MINGGU 2
TINJAUAN SEJARAH

• (600 SM) Orang Yunani menggosok batu amber (akik) dengan wol dan menyebabkan batu
tersebut dapat menarik bulu dan rambut, sehingga listrik (electric) diturunkan dari amber
(electron, dalam bahasa yunani)

• Tahun 1600 Dr. Gilbert, menemukan bahwa antara benda-benda selain akik dapat menarik
benda lain selain rambut.

• Coulomb (1600 an), melakukan eksperimen dengan neraca torsi ciptaannya untuk
menghitung gaya antara 2 obyek yang dipisahkan oleh suatu jarak
LISTRIK

Istilah listrik (electric) berasal dari bahasa Yunani “electron” yang artinya
batu ambar.

Listrik dibagi 2 jenis :

1. Listrik Statis (listrik tidak mengalir)

2. Listrik dinamis (listrik mengalir)


MUATAN LISTRIK
Muatan Listrik terbagi menjadi:

1. Muatan Positif (proton)

2. Muatan Negatif (elektron)

3. Satu partikel yang tidak bermuatan


Partikel-partikel yang terdapat dalam inti yang disebut neutron.
atom adalah proton, neutron sedangkan
elektron mengorbit inti dengan lintasan
tertentu.
Atom netral adalah atom yang jumlah protonnya = jumlah elektron yang
mengelilinginya

Atom hidrogen
• Berdasarkan kemampuan menghantarkan listrik.
Mudah menghantar
arus listrik, memiliki
Konduktor banyak elektron
bebas

Benda / Semi- Bukan konduktor yg


Materi Konduktor baik dan bukan
isolator yg baik

Isolator Tidak bisa


menghantarkan
listrik, tidak memiliki
atau sedikit elektron
bebas
SIFAT KELISTRIKAN MATERIAL
Mudah menghantar arus listrik, memiliki
Konduktor banyak elektron bebas

Benda / Materi Semi- Dapat bersifat sebagai konduktor


Konduktor atau isolator, bergantung pada
kondisinya

Tidak bisa menghantarkan listrik, tidak


Isolator
memiliki atau sedikit elektron bebas
BENDA BERMUATAN LISTRIK
Muatan listrik sebuah benda tergantung dengan muatan listrik atom
penyusunnya
Cara membuat benda bermuatan listrik :
1. Menggosok
Dua buah benda tertentu bila saling digosok, maka kedua benda akan
bermuatan listrik
2. Induksi
suatu benda dapat diberi muatan listrik dengan cara diinduksi dengan
benda lain yang telah bermuatan listrik)
BENDA DAN MUATAN LISTRIK
Benda Netral adalah benda yang jumlah elektron (-) dan proton (+)
dalam atom-atom benda tersebut jumlahnya sama.
Benda Bermuatan adalah benda yang jumlah elektron (-) dan proton (+)
dalam atom-atom benda tersebut jumlahnya tidak sama.
• Jika elektron (-) lebih sedikit dari proton (+), benda menjadi
bermuatan positif.
• Jika elektron (-) lebih banyak dari proton (+), benda menjadi
bermuatan negatif.
JUMLAH MUATAN
Jumlah muatan yang terdapat dalam sebuah benda diberi simbol
besaran q atau Q, dan diberi satuan coulomb (C).
Satuan ini diambil dari nama Charles Augustin de Coulomb.

QA QA = + 6 coulomb

QB QB = - 12 coulomb
INTERAKSI MUATAN LISTRIK

Jika dua buah benda yang bermuatan saling didekatkan, keduanya akan
saling mempengaruhi.
Benda yang bermuatan sejenis jika didekatkan akan saling tolak-menolak.

Benda yang bermuatan tidak sejenis jika didekatkan akan saling tarik-menarik
GAYA COULOMB
Menurut Charles Agustin de Coulomb, :
Besarnya gaya tolak-menolak atau tarik-
q1 q2 menarik antara 2 buah benda bermuatan,
sebanding dengan muatan masing-masing
benda dan berbanding terbalik dengan
r
kuadrat jarak antara kedua benda.

Secara matematis dapat dirumuskan sebagai:


q1q2
F Dengan k adalah konstanta yang
r2
nilainya tergantung dari medium di
q1q2
k 2 antara kedua benda.
r
HUKUM COULOMB
Penentuan Coulomb
Gaya tarik menarik jika muatan berbeda tanda, dan tolak menolak jika sama
tanda
Gaya sebanding dengan perkalian muatan Q1 dan Q2 sepanjang garis lurus
yang menghubungkannya
Gaya berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
Dapat dinyatakan secara matematik :
|F12|  |Q1| |Q2| / R212
atau
|F12|= k |Q1| |Q2| / R212
GAYA COULOMB (BENDA DALAM VAKUM )

Persamaan gaya coulomb:


q1 q2 q1q2
F k 2
r
r
Sering dituliskan dalam bentuk lain:
1 q1q2
Ruang Hampa F
40 r 2
dengan o adalah permitivitas ruang hampa (8,85.10-12 C2 N-1m-2)

Jika dihitung akan didapat k 4 1 0  9.109 Nm


2 2
C
GAYA COULOMB
Untuk benda dalam ruang hampa, berlaku :

q1 q2 1 q1q2
F
40 r 2
r Maka, jika benda berada dalam medium
tertentu, berlaku :
1 q1q2
Bahan tertentu Fdlmbahan
4bahan r 2
dengan bahan adalah permitivitas medium.
PERMITIVITAS RELATIF (R)

Jika gaya coulomb dalam Nilai ini disebut permitivitas


vakum dibandingkan dengan relatif bahan terhadap
gaya coulomb dalam bahan, vakum.
akan diperoleh :
1 q1q2  bahan
Fd lmvak um 4  0 r 2 Atau: r 

Fd lmb ahan 1 q1q2
0

4  b ah an r 2
 bahan  r  0
 bah an
 0
ARAH GAYA COULOMB

Gaya Coulomb juga termasuk besaran vektor, sehingga arahnya


tertentu.

Jika benda A bermuatan positif (+) dan benda B bermuatan negatif (-),
maka A tertarik ke arah B dan B tertarik ke arah A dengan gaya yang
sama besar tetapi arahnya berlawanan.
Berlaku :
FB,A
FA,B  FB,A
FA,B
A B
positif negatif
GAYA COULOMB OLEH BEBERAPA MUATAN

Jika terdapat lebih dari 2 muatan, maka total gaya coulomb yang dialami
oleh salah satu benda harus dihitung secara vektor. Hal ini karena arah
gaya yang ditimbulkan oleh masing-masing benda mungkin berbeda.

rAC
rAB
rBC
FA,C FA,B FC,B FC,A
FB,A FB,C
A B C
positif negatif positif

Resultan gaya yang dialami oleh A adalah


FA = FA,B – FA,C.
FA,C FA,B

A
positif

FA  FA,B  FA,C  jumlah


vektor
QAQB QAQC
FA  k 2  k 2  nilaiskalar
rA,B rA,C

Perhatikan arah vektor Gaya Coulomb tersebut!


Jika berlawanan, maka Ftotal sama dengan selisih kedua vektor. Tapi
bila searah, Ftotal sama dengan jumlah kedua vektor. Dan jika
membentuk sudut tertentu, carilah Ftotal dengan menggunakan Rumus
Cosinus.
FB,A FB,C
B
negatif

FB  FB,C  FB,A  jumlah


vektor
QBQC QBQA
FB  k 2  k 2  nilaiskalar
rB,C rB,A

Perhatikan arah vektor Gaya Coulomb tersebut!


Jika berlawanan, maka Ftotal sama dengan selisih kedua vektor. Tapi bila
searah, Ftotal sama dengan jumlah kedua vektor. Dan jika membentuk
sudut tertentu, carilah Ftotal dengan menggunakan Rumus Cosinus.
FC,B FC,A

C
positif

FC  FC,A  FC,B  jumlah


vektor
QCQA QCQB
FC  k 2  k 2  nilaiskalar
rC,A rC,B

Perhatikan arah vektor Gaya Coulomb tersebut! Jika berlawanan,


maka Ftotal sama dengan selisih kedua vektor. Tapi bila searah, Ftotal
sama dengan jumlah kedua vektor. Dan jika membentuk sudut
tertentu, carilah Ftotal dengan menggunakan Rumus Cosinus.
COULOMB VS
NEWTON
Elektrostatika Gaya Gravitasi
Terdapat 2 tipe muatan : positif Satu tipe massa yaitu positif
dan negatif
Tarik menarik pada muatan yang Tarik menarik (Semua massa)
berlawanan dan tolak menolak
pada muatan yang sejenis
q1q2  qq  m1m 2
F k 2 F2 on1  k 1 2 2 r21 FG
r r r2
k  8.99  109 N  m 2 / C 2 G  6.67  10 11 N  m 2 / kg 2
Gaya merupakan besaran vektor Gaya merupakan besaran vektor
baik arah dan besar baik arah dan besar
Hukum Coulomb VS Hukum Gravitasi Newton

1 Q1Q2 m1m 2
F12  rˆ
2 12
F12  G rˆ
2 12
40 | r12 | | r12 |
• Tarik menarik atau tolak • Selalu tarik menarik
menolak • Skala besar, planet, alam
• Skala lokal semesta
RINGKASAN
• Hukum Coulomb
• Gaya elektrostatik diantara muatan

• Bentuk vektor hukum Coulomb

• Gaya Coulomb vs Gravitasi


• Gaya Elektrostatik lebih kuat
F1  F21  F31  F41
• Superposisi
CONTOH SOAL 1
Dua benda bermuatan listrik masing-masing bermuatan
listrik sebesar 6 x 10-9C dan 8 x 10-9C. Kedua benda
dipisahkan pada jarak 4 cm. Jika nilai k = 9 x
109Nm2/C2, Berapakah gaya tolak menolak antara kedua
benda ?
Penyelesaian :
• Diketahui :
Q1  6 x10 9 C 9 2 2 ( 6 x10 9
C )(8 x10 9
C)
 (9 x10 Nm / C )
Q2  8 x10 9 C (4 x10  2 m) 2
18
r  4cm  4 x10 m 2 48 x10
 (9 x109 ) 4
N
16 x10
k  9 x109 Nm 2 / C 2
 (9 x109 )(3x10 14 ) N
• Ditanya : F = …?  27 x10 5 N
Jawab :
Q1Q2
F k Jadi, besar gaya tolak-menolak antara
r2 kedua benda adalah 27 x 10-5 N
CONTOH SOAL 2

Dua buah benda bermuatan listrik 4 nC dan 9 nC,


terpisah sejauh 2 cm. Apabila k = 9 x 109Nm2/C2,
Maka gaya tolak menolak kedua benda itu adalah ?
Penyelesaian :
• Diketahui :
Q1  4 x10 9 C (9 x10 9
C )( 4 x10 9
C)
9 2 2
 (9 x10 Nm / C )
Q2  9 x10 9 C (2 x10 2 m) 2
r  2cm  2 x10  2 m 36 x10 18
 (9 x109 ) 4
N
k  9 x109 Nm 2 / C 2 4 x10
 (9 x109 )(9 x10 14 ) N
• Ditanya : F = …?
Jawab :
 81x10 5 N
Q1Q2
F k Jadi, besar gaya tolak-menolak
r2
antara kedua benda adalah
81 x 10-5N
Contoh Soal 3
Dua buah muatan yang dipegang tetap yang masing-masing besarnya
adalah + 1C dan - 3 C dipisahkan oleh jarak sebesar 10 cm. Dimana
sebuah muatan ketiga harus diletakkan agar gaya yang bekerja padanya
akibat kedua muatan tadi adalah nol ?
Jawab : 1 C
-3 C Tidak mungkin nol

1 C Tidak mungkin nol


-3 C

Mungkin nol 1 C
-3 C
Soal
Muatan Q1 berada di titik A(0,5) sedangkan muatan Q2 di titik B(12,0),
kedua muatan tersebut besarnya masing-masing adalah Q1 = 84,5 C dan
Q2 = - 10 C.
a). Hitung gaya yang dialami oleh muatan Q2 akibat muatan Q1.
b). Bila terdapat muatan Q3 sebesar -25 C di titik asal O(0,0) hitung
vektor gaya total yang bekerja padanya
c). Tentukan besar dan arah dari gaya total tersebut
Jawab :

A(0,5)
84,5 C

F3
F31
F21

O(0,0) B(12,0)

F32 -25 C - 10 C

Anda mungkin juga menyukai