Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN DESIMINASI AWAL

PRAKTEK PROGRAM PROFESI NERS STASE MANAJEMEN


KEPERAWATAN DI RUANG DAHLIA RSU NEGARA
TANGGAL 31 JANUARI 2021 S/D 11 FEBRUARI 2022

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG


PROGRAM PROFESI NERS
2022
KELOMPOK DAHLIA

1. Putu Krisna Yudha, S.Kep (21089142068)


2. Putu Riska Febrianti, S.Kep (21089142070)
3. Putu Nadya Satya Mayanti, S.Kep (21089142069)
4. Serly Arledya Lestari, S.Kep (21089142074)
5. Putu Yuli Purnama Dewi, S.Kep (21089142073)
6. Putu Widya Erning Praja, S.Kep (21089142072)
7. Putu Sisma Pitriyani, S.Kep (21089142071)
PENDAHULUAN
Manajemen adalah suatu pendekatan yang dinamis
dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di
organisasi.
Manajemen keperawatan merupakan kegiatan yang
berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian,
pengaturan staf, kepemimpinan, dan pengendalian
aktivitas-aktifitas upaya keperawatan dalam rangka
meningkatkan mutu, kualitas dan kwantitas pelayanan
dibidang kesehatan secara komprehensif sesuai
dengan standard kesehatan yang ditetapkan oleh
pemerintah (Nursalam, 2014).
PENGKAJIAN
Lingkungan kerja yang digunakan dalam praktik profesi
manajemen keperawatan mahasiswa program Profesi
Ners STIKes Buleleng adalah ruang Dahlia Rsu
Negara
A. Definisi Manajemen Keperawatan

 Manajemen adalah suatu pendekatan yang dinamis


dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di
organisasi.
 Manajemen keperawatan merupakan kegiatan yang
berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian,
pengaturan staf, kepemimpinan, dan pengendalian
aktivitas-aktifitas upaya keperawatan dalam rangka
meningkatkan mutu, kualitas dan kwantitas pelayanan
dibidang kesehatan secara komprehensif sesuai dengan
standard kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah
B. TUJUAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

1. Melaksanakana dan mengevaluasi strategi yang akan dipilih secara efektif


dan efesien agar mencapai pada suatu tujuan
2. Mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengkaji situasi kemudian
melakukan penyesuaian dan koreksi jika ada sesuatu penyimpangan pada
suatu pelaksanaan strategi
3. Dapat memperbaharui strategi yang dirumuskan untuk sesuai pada
perkembangan lingkungan eksternal
4. Dapat meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada
peluang yang ada
5. Dapat melakukan inovasi atas kegiatan sehingga dapat lebih teratur
C. Man (M1)

1. Pengertian
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan
dalam melakukan pelayanan keperawatan profesional. Manusia yang
membuat tujuan dan manusia yang melakukan proses untuk mencapai
suatu tujuan yang ingin dicapai.
2. Perhitungan Jumlah Tenaga
3. Faktor absensi (tidak masuk kerja) biasanya karena tempat tinggal jauh,
kelompok karyawan yang banyak dan sakit
4. Pola absensi
5. Cara mengurangi absensi
6. Tingkat Ketergantungan Pasien
7. Uraian Tugas
M1 ( Man )
A. Jumlah tenaga di ruang Dahlia
1. Keperawatan
• S1 Keperawtan+Ners = 4 orang
• DIII Keperawatan = 13 orang
• PNS= 11
• Kontrak = 6 orang
2. Tenaga Non Medis
• Administrasi = 1 orang
• Kebersihan = 2 orang
• Jumlah Jam Perawat
No Rata-rata jam Jumlah jam
Jenis/Kategori Rata-rata pasien/hari
78 perawatan/pasien/hari perawatan/hari
10
1 Total Care 4 40

2 Partial Care 3 3 9

3 Self Care 0 0 0

13
Jumlah 7 49

 Hari libur/cuti/hari besar (loss day):


Jumlah Hari Minggu dalam Setahun + Cuti + Hari Besar Jumlah Perawat

Jumlah Hari Kerja Efektif

51+19 +14 x 16 = 4,78


4,78 281
D. Method (M2)
1. Pengertian MAKP (Model Asuhan Keperawatan Profesional)
Model Asuhan Keperawatan Profesional adalah sebagai suatu sistem (struktur,
proses, dan nilai-nilai) yang memungkinkan perawat profesional mengatur
pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang
pemberian asuhan tersebut (Anjani, 2018).

2. Dasar pertimbangan pemilihan Model Asuhan Keperawatan (MAKP)


 Sesuai dengan visi dan misi institusi
 Dapat diterapkannya proses keperawatan dalam asuhan keperawatan
 Efisien dan efektif penggunaan biaya
 Terpenuhinya kepuasan pasien, keluarga, dan masyarakat
 Kepuasan dan kinerja perawat
 Terlaksananya komunikasi yang adekuat antara perawat dam tim kesehatan
lainnya.
M3 (Methode)
• Penerapan model MAKP
Model asuhan keperawatan yang digunakan di Ruang Dahlia adalah MAKP
Tim. Dari hasil angket didapatkan bahwa perawat sudah memahami peran
dan fungsinya dalam MAKP.
• Timbang Terima
Pelaksanaan timbang terima di Ruang Dahlia sudah dilaksanakan secara
rutin setiap shift dan kepala ruangan memimpin timbang terima setiap pagi.
Pergantian shift ke pagi pukul (08.00), pagi ke sore pukul (14.00) dan sore
ke malam pukul (20.00).
• Ronde Keperawatan
Berdasarkan pengkajian data tanggal 1 Februari 2022 melalui angket dan
wawancara dengan KARU dan perawat tentang ronde keperawatan di
Ruang Dahlia didapatkan bahwa ronde keperawatan belum dilaksanakan
secara optimal.
• Sentralisasi obat
Sentralisasi obat sudah berjalan optimal
• Supervisi
Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 1 Februari 2022 diperoleh data
bahwa kegiatan supervisi keperawatan yang dijalankan di ruang Dahlia
selama ini supervisi tidak dilakukan.
• Discharge Planning
Discharge planning yang dilakukan di Ruang Dahlia sudah optimal.
Pada angket discharge planning perawat mengatakan mengerti tentang
discharge planning, discharge planning dilakukan secara tertulis dan
lisan, discharge planning dilakukan pada saat pasien masuk sampai
pasien akan keluar RS.
• Dokumentasi keperawatan
Sistem pendokumentasian di Ruang Dahlia berdasarkan SOR (Source
Oriented Record) yaitu sistem pendokumentasian yang berorientasi
pada 5 komponen berupa: lembar penilaian berisi biodata, lembar order
dokter, lembar riwayat medis/penyakit, catatan perawat dan laporan,
yang meliputi Lembar Tindakan dan Evaluasi, Catatan Perkembangan,
Catatan Pemberian Obat Oral, Injeksi dan Infus, Rekam Asuhan
Keperawatan, Grafik Tanda-Tanda Vital, dan Blangko Tindakan Medik,
dan lain sebagainya.
M4 (Money)
Ruang Dahlia memiliki sistem keuangan yang diatur
langsung oleh rumah sakit baik untuk pelayanan
maupun untuk penggajian pegawai ruangan. Perawat
memperoleh gaji sesuai dengan golongan/ jabatan
masing-masing di ruangan.
M5
JENIS PENYAKIT DI RUANG DAHLIA
No. Jenis Jumlah Peringkat
Penyakit
1 Apendiksitis 21 1
2 CKR 20 2
3 Snake Bite 10 3
4 Diabetes Melitus 8 4
5 Hernia 7 5
6 CKD 6 6
7 CKS 5 7
8 Fraktur 4 8
9 CF Clavikula 3 9
10 Tumor Mammae 2 10
NO ANALISIS SWOT
1 M1 (Man)
Internal Faktor (IFAS)
Strength/ Kekuatan
1. Adanya tugas, peran dan wewenang yang jelas bagi
perawat
2. Jenis Ketenagaan:
a. S1 Keperawatan, Ners = 4 orang
b. DIII Keperawatan = 13 orang
1. Kelebihan tenaga keperawatan sebanyak 8 orang
Weakness/ Kelemahan
1. Beberapa perawat belum melakukan pelatihan BTCLS
2. Pelibatan staf belum optimal dalam penggunaan
seragam, nametag
3. Perawat belum melakukan pengisian list pasien secara
lengkap.
Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity/ Peluang
1. Adanya program akreditasi RS dari pemerintah dimana
MAKP merupakan salah satu penilaian
2. Kepala ruangan dan staf menerima dengan baik dan
memfasilitasi mahasiswa praktek manajemen
keperawatan di ruangan
3. Adanya Kerjasama yang baik antara perawat klinik dan
mahasiswa
Threatened

1. Makin tingginya kesadaran masyarakat tentang


pentingnya Kesehatan
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum
2 M2 (Material)

Internal Faktor (IFAS)

Strength/ Kekuatan

1. Memiliki sarana dan prasarana untuk pasien


dan tenaga Kesehatan
2. Perawat mengerti tentang penggunaan alat-
alat di ruangan
3. Tersedianya Nurse Station

Weaknnes / Kelemahan

1. Media informasi untuk pasien dan


keluarga belum lengkap dan efektif.
2. Sterilisasi obat belum lengkap

Eksternal Faktor ( EFAS)

Opportunity/ Peluang

1. Adanya kesempatan untuk penggantian alat-


alat tidak layak pakai
2. Adanya kesempatan untuk menambah
peralatan yang dibutuhkan

Threatened

 
3. M3 (Method) MAKP

Penerapan Model
Internal Faktor (IFAS)
Strength/Kekuatan
1. RS memiliki visi, misi dan motto sebagai acuan
melaksanakan kegiatan pelayanan.
2. Sudah ada metode MAKP yang digunakan metode TIM.
3. Terlaksananya komunikasi yang adekuat antar perawat dan
tim kesehatan yang lain.
4. Ada dokumentasi SBAR
5. Mempunyai Standar Asuhan Keperawatan
 
  Weakness/Kelemahan
1. Proses Timbang Terima belum optimal pada aspek
asuhan keperawatan.
2. Dengan menggunakan model asuhan keperawatan
saat ini tidak menjadikan semakin pendek lama
rawat inap bagi pasien
Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity/Peluang
1. Adanya mahasiswa program profesi ners melaksanakan praktek
manajemen di Ruang Dahlia
2. Ada kerjasama yang baik antara mahasiswa keperawatan dengan perawat
ruangan.
 
Threatened/Threatened
Persaingan dengan Rs Swasta semakin ketat
 
a. Discharge Planing

Faktor Internal (IFAS)

Strength/Kekuatan

Semua perawat mengerti tentang discharge planing

Weakness/Kelemahan

Discharge planning belum dilakukan secara optimal

Pendidikan kesehatan diberikan diberikan kepada pasien


dan keluarga hanya secara lisan

Faktor Eksternal (EFAS)


Opportunity/Peluang

Adanya mahasiswa keperawatan yang praktek


manajemen di ruang dahlia

Kerja sama yang baik antara perawat dan mahasiswa

Threatened/Threatened

1. Adanya tuntutan masyarakat mendapatkan pelayanan


professional
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan
 
b. Ronde Keperawatan
1. Sebagian perawat sudah mengerti definisi ronde.
2. Sertifikasi perawat sesuai dengan bidang keahliannya
 
 
Weakness/Kelemahan
 
1. SOP ronde keperawatan belum tersedia.
2. Ronde keperawatan belum terjadwal sebagai kegiatan rutin di ruangan.
 

Ekternal Faktor (EFAS)


Opportunity
 
 
Treathened
 
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan yang lebih professional.
2. Persaingan antara RS semakin kuat dalam pemberian pelayanan.
3. Perkembangan jenis penyakit baru.
 

Discharge Planning STRENGTH


 
1. Perawat telah mengerti apa itu Discharge Planning
2. Tersedia resume keperawatan untuk pasien pulang
3. Perawat memberikan pendidikan kesehatan secara
informal kepada pasien atau keluarga selama
dirawat/pulang
 
Weakness
 
1. Terbatasnya leflet untuk pasien pulang.
2. Belum adanya kartu discharge planning
3. Perawat memberikan KIE secara lisan tanpa menggunakan media
 

OPPORTUNITY
 
1. Adanya mahasiswa profesi Ners keperawatan yang melakukan praktik manajemen keperawatan.
2. Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa Profesi Ners keperawatan dengan praktek klinik
 

 
TREATHENED
 

1. Adanya tuntutan masyarakat mendapatkan pelayanan professional


2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
 
c. Sentralisasi Obat Internal Faktor (IFAS) STRENGTH
1. Kepala ruangan mendukung kegiatan sentralisasi
obat
2. Sebagian dilaksanakan kegiatan sentralisasi obat ruang
Dahlia, obat oral sudah dilakukan sentralisasi obat.
 
 
WEAKNESS
 

1. Depo farmasi belum ada disetiap ruangan masih tersentral di


Depo farmasi
 

Ekternal Faktor (EFAS) OPPORTUNITY


 

1. Adanya mahasiswa Profesi Ners yang dapat membantu


pelaksanaan sentralisasi obat
2. Kerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa
 

TREATHENED
 

1. Adanya tuntunan pasien untuk mendapatkan pelayanan yang


profesional
2. Pasien kadang tidak percaya tentang pengelolaan obat yang
dilakukan
 
d. Supervisi
 

Internal Faktor (IFAS) STRENGTH

RSU Negara merupakan Rs Pendidikan tipe C yang menjadi rs


rujukan bagi wilayah setempat

 
WEAKNESS
 

Belum adanya form penilaian supervisi untuk dokumentasi


keperawatan yang jelas.

Eksternal Faktor (EFAS) OPPORTUNITY


 

1. Adanya mahasiswa profesi ners yang praktik manajemen keperawatan.


2. Adanya teguran dari kepala ruangan bagi perawat yang tidak
melaksanakan tugas dengan baik.
 

THREATENED
 

Tuntutan pasien sebagai konsumen untuk mendapatkan


pelayanan yang profesional dan bermutu.
e. Timbang terima
 
Internal factor (IFAS)
STRENGTH
 

1. Timbang terima sudah dilakukan pada setiap pergantian shift. Kepala ruangan atau ketua tim
memimpin kegiatan timbang terima
2. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas
Selalu ada interaksi dengan

WEAKNESS
 
Tekhnik dan pendokumentasian timbang terima masih belum optimal

External Faktor (EFAS)


OPPORTUNITY
 

1. AdanyamahasiswaProfesiNerspraktikmanejemenkeperawatan.
2. AdanyakerjasamayangbaikantaramahasiswaProfesiNersyangpraktikdenganperawat ruangan
 

THREATENED
 
Adanya tuntutan yang tinggi dari pasien untuk memberikan sarana dan prasarana yang
memadai
4 M4 (Money)

Faktor Internal (IFAS) Strength/ Kekuatan


1. Biaya rawat inap kebih terjangkau dibandingkan dengan Rs Swasta
2. Merupakan rumah sakit umum pemerintah rujukan puskemas
3. Adanya pemberian jasa pelayanan

Weakness/ Kelemahan

1. Aliran pendanaan ruangan diatur oleh daerah sehingga prosedur


pengadaan sarana dan prasarana membutuhkan waktu yang relatif
lama

Faktor Eksternal (EFAS) Opportunity/ Peluang

1. Semakin meningkat kesadaran masyarakat tentang pentingnya


pengobatan dan perawatan di RSU Negara

Threatened

1. Adanya persaingan dengan RS Swasta


5 M5 (Mutu)
Internal Faktor (IFAS)
Strength/ Kekuatan
1. Dari 10 pasien ditemukan bahwa 5 pasien menyatakan sangat puas, 3 pasien
menyatakan cukup puas, dan 1 pasien mengatakan tidak puas dengan pelayanan di
ruang Dahlia
2. Adanya upaya ruangan dan rumah sakit untuk memberikan pelayan yang berkualitas
3. Sebagai tempat praktek mahasiswa S1 Keperawatan

Weakness/ Kelemahan
1. Five moment dan 6 langkah cuci tangan sudah diterapkan tetapi belum maksimal di
ruangan pasien
2. Ruang perawatan tidak memiliki sampiran sebagai pembatas untuk menjaga privasi
pasien saat tindakan keperawatan

Eksternal Faktor (EFAS) Opportunity/ Peluang


1. Adanya jaminan kesehatan yang dibiayai total oleh pemerintah
2. Mahasiswa profesi ners praktik manajemen keperawatan
3. Kerjasama yang baik perawat dan mahasiswa

Threatened
1. Persaingan dengan rumah sakit swasta
Sumber Daya Rumusan Masalah

M1 (Man) 1. Ruang Dahlia kelebihan tenaga perawat sebanyak orang


M2 1. Belum tersedia sampiran di ruang perawatan
(Material)
M3 (Method) 1. Perawat Sudah memahami peran dan fungsinya dalam MAKP
2. Pelaksanaan metode MAKP Tim dilaksanakan belum optimal.
3. Pendokumentasian proses keperawatan sudah dilakukan secara optimal.
4. Ronde keperawatan pelaksanaannya belum optimal
5. Proses timbang terima belum terlaksana secara optimal
6. Depo farmasi belum ada disetiap ruangan masih tersentral di Depo
farmasi..
7. Leaflet sudah tersedia untuk KIE pasien pulang, tetapi pelaksanaanya
belum optimal
8. Sterilisasi obat
Penyimpanan obat masih dalam satu tempat untuk semua pasien atau belum
optimal
 

M4 (Money) 1. Sistem administrasi masih diatur oleh daerah sehingga prosedur pengadaan
sarana dan prasarana membutuhkan waktu relatif lama.
M5 (Mutu) 1. Adanya variasi karakteristik dari pasien (BPJS, Umum)
2. Five moment dan 6 langkah cuci tangan sudah diterapkan tetapi belum
maksimal di ruangan pasien
3. Ruang perawatan tidak memiliki sampiran sebagai pembatas untuk
menjaga privasi pasien saat tindakan keperawatan.
 
SARAN
Hendaknya ruangan membentuk tim khusus untuk
ronde keperawatan dan membuat jadwal ronde
keperawatan secara rutin yang harus ditaati oleh semua
pegawai rumah sakit yang terlibat dalam ronde
keperawatan.
PERENCANAAN
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai