Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 4

MODEL PEMBELAJARAAN TEMATIK

1. Ilham Rahmat Kurniawan (5019105)


2. Ria Juniarti (5019160)
3. Nidya Pratiwi (5019161)
4. Anggun Nitami (5019168)
5. Winda Sintia Putri (5019179)
6. Nurul Khairunnisa (5019186)

Dosen pengampu : citra raflesia m.pd


A. Pengertian Model pembelajaraan tematik

• Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran
dalam tutorial. Dalam setiap model dapat mengarahkan para guru dalam
merancang pembelajaran untuk membantu sis mencapai tujuan pembelajaran.

• Pada dasarnya, model pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu


yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran, sehingga
dapat memberi pengalaman bermakna pada siswa. Misalnya, tema air dapat
ditinjau dari mata.

• Model pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan


tema-tema tertentu. Istilah pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran
termasuk dalam salah satu jenis model pembelajaran terpadu, sebagaimana telah
dijelaskan sekilas di awal pelajaran IPA, IPS, PAI, bahasa Indonesia, dan
pendidikan kewarganegaraan.
B. PRINSIP-PRINSIP MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

1. Prinsip Penggalian Tema


Prinsip penggalian tema merupakan prinsip utama dalam pembelajaran tematik. Tema tema
yang saling tumpang dan ada keterkaitan menjadi target utama dalam pemba lajaran ini.
2. Prinsip Pengelolaan Pembelajaran
guru dapat menempatkan diri dalam keseluruhan proses pembelajaran maka pengelolaan
pembelajaran dapat optimal. Maksudnya, guru harus mampu menempatkan diri sebagai fasili
tator dan mediator dalam proses pembelajaran.
3. Prinsip Evaluasi
Pada dasarnya, evaluasi menjadi fokus dalam setiap kegiatan yakni bagaimana suatu kerja
dapat diketahui hasilnya
4. Prinsip Reaksi
Maksudnya, dampak pengiring (nurturant effect) yang penting bagi perilaku secara sadar
belum tersentuh oleh guru kegiatan belajar-mengajar. Oleh karena itu, guru dituntut untuk
mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, sehingga tercapai secara tuntas
tujuan-tujuan pembelajaran • Ka
C. Jenis-jenis Model Pembelajaran Tematik
Menurut Jacobs (1989), bila ditinjau dari sifat materi dan cara memadukan ada lima model
pembelajaran terpadu yaitu:

1. Indicipliner based model (model berbasis pembelajaran terpisah)


2. Parallel model (model paralel)
3. Multidisciplinary model (model keterkaitan antarmata pelajaran)
4. Interdisciplinary model (model interdisipliner)
5. Integrated model (model terpadu)

Sedangkan menurut Fogarty (1991), mengembangkan 10 model pembelajaran terpadu yang


ditinjau dari sifat materi, cara memadukan konsep, keterampilan, dan unit tematiknya.
Adapun kesepuluh model tersebut adalah sebagai berikut :

1. Model Keterhubungan/Terkait (Connected Model)


2. Webbed model (model jaring laba-laba/model terjala)
3. Integrated model (model terpadu)
4. Fragmented model (model terpisah)
5. Nested model (model gugusan) kedalaman materinya.
6. Sequenced model (model urutan)
7. Shared model (model gabung bagian)
8. Threaded model (model rajutan)
9. Immersed model (model celup)
10. Networked model (model jaringan)
D. Skenario Pembelajaran Kurikulum Tematik
Terpadu

Arti sekenario pembelajaran indentik dengan Kegiatan belajar-mengajar


(KBM) merupakan inti dari pelaksanaan kurikulum atau pendidikan.
Suatu mutu lulusan dipengaruhi oleh mutu kegiatan belajar-mengajar.
Bila mutu lulusanya bagus dapat diprediksi maka mutu kegiatan belajar-
mengajarnyapun baik, sebaliknya bila mutu kegiatan belajar-
mengajarnya belum bagus, maka mutu lulusannya juga akan tidak baik.
KBM merupakan inti internalisasi nilai-nilai (values), sikap,
pembentukan karakter, pengembangan keterampilan berpikir dan skill
berdasarkan interaktif guru dan peserta didik.
Sebagaimana berikut ini, ditampilkan beberapa skenario
proses pembelajaran sebagaiinteraksi edukasi guru dan
peserta didik sebagaimana diungkapkan John P. Miller dan
Wayne Seller adapun model pembelajaran dalam hal ini
yaitu :
a. Model Trasmisi
b. Model Transaksi
c. Model Transformasi
Sekian
Trimakasih

Anda mungkin juga menyukai