Anda di halaman 1dari 17

”Nilai dan Norma Konstitusional UUD NKRI 1945 dan

Konstitusionalitas
Ketentuan Perundang-Undangan di Bawah UUD”

Dosen Pengampu : Drs. Irwan, M.pd.

TIM 4 :
Vina Budi Febriani A1D521070
Mitha Fitriyansyah SiregarA1D521081
Iin Septiani A1D521083
Anggun Dwi Ramadani A1D521085
Menelusuri Konsep dan Urgensi Konstitusi dalam Kehidupan
Berbangsa-Negara

Konstitusi adalah seperangkat aturan atau hukum yang berisi ketentuan tentang bagaimana
pemerintah diatur dan dijalankan. Oleh karena aturan atau hukum yang terdapat dalam konstitusi itu 01
mengatur hal-hal yang amat mendasar dari suatu negara, maka konstitusi dikatakan pula sebagai
hukum dasar yang dijadikan pegangan dalam penyelenggaraan suatu negara. Istilah konstitusi 02
dikenal dalam sejumlah bahasa, misalnya dalam bahasa Prancis dikenal dengan istilah constituer,
dalam bahasa Latin/Italia digunakan istilah constitutio, dalam bahasa Inggris digunakan istilah 03
constitution, dalam bahasa Belanda digunakan istilah constitutie, dalam bahasa Jerman dikenal
dengan istilah verfassung, sedangkan dalam bahasa Arab digunakan istilah masyrutiyah (Riyanto, 04
2009). Constituer (bahasa Prancis) berarti membentuk, pembentukan.Yang dimaksud dengan
membentuk di sini adalah membentuk suatu negara. 05

06
FUNGSI KONSTITUSI BAGI KEHIDUPAN
BERBANGSA DAN BERNEGARA
Konstitusi berfungsi sebagai landasan kontitusionalisme
01 Landasan konstitusionalisme adalah landasan berdasarkan konstitusi, baik konstitusi
dalam arti luas maupun konstitusi dalam arti sempit. Konstitusi dalam arti luas
meliputi undang-undang dasar, undang-undang organik,dll. 01

Konstitusi berfungsi untuk membatasi kekuasaan pemerintah 02


02 Gagasan ini dinamakan konstitusionalisme, yang oleh Carl Joachim Friedrich
dijelaskan sebagai gagasan bahwa pemerintah merupakan suatu kumpulan 03
kegiatan yang diselenggarakan oleh dan atas nama rakyat
04
Konstitusi berfungsi
03 (a) Membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa,(b) memberi suatu rangka 05
dasar hukum bagi perubahan masyarakat,(c) dijadikan landasan penyelenggaraan
negara, (d) menjamin hak-hak asasi warga negara. 06
Menggali Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik
tentang Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa-Negara
Indonesia
Penelusuran historis dengan memahami pandangan Thomas Hobbes (1588-1879). Dari
pandangan ini, kita akan dapat memahami, mengapa manusia dalam bernegara membutuhkan
konstitusi. Menurut Hobbes, manusia pada “status naturalis” bagaikan serigala. Hingga timbul
adagium homo homini lupus (man is a wolf to [his fellow] man), artinya yang kuat
mengalahkan yang lemah. Lalu timbul pandangan bellum omnium contra omnes (perang semua
lawan semua). Hidup dalam suasana demikian pada akhirnya menyadarkan manusia untuk
membuat perjanjian antara sesama manusia, yang dikenal dengan istilah factum unionis.
Selanjutnya timbul perjanjian rakyat menyerahkan kekuasaannya kepada penguasa untuk
menjaga perjanjian rakyat yang dikenal dengan istilah factum subjectionis.
Seorang ahli konstitusi berkebangsaan Jepang Naoki Kobayashi
mengemukakan bahwa undang-undang dasar membatasi dan mengendalikan
kekuasaan politik untuk menjamin hak-hak rakyat. Melalui fungsi ini undang-
undang dasar dapat memberi sumbangan kepada perkembangan dan pembinaan
01
tatanan politik yang demokratis (Riyanto, 2009).
Aturan-aturan dasar dalam UUD NRI 1945 tersebut merupakan bukti adanya 02
pembatasan kekuasaan pemerintahan di Indonesia.Konstitusi juga diperlukan
untuk membagi kekuasaan dalam negara. Pandangan ini didasarkan pada fungsi 03
konstitusi yang salah satu di antaranya adalah membagi kekuasaan dalam negara
04
(Kusnardi dan Ibrahim, 1988)
05

06
Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan
Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa-Negara Indonesia
Menengok perjalanan sejarah Indonesia merdeka, ternyata telah terjadi dinamika ketatanegaraan seiring
berubahnya konstitusi atau undang-undang dasar yang diberlakukan. Setelah ditetapkan satu hari
setelah proklamasi kemerdekaan, UUD NRI 1945 mulai berlaku sebagai hukum dasar yang mengatur
kehidupan ketatanegaraan Indonesia dengan segala keterbatasannya. Mengapa demikian, karena sejak
semula UUD NRI 1945 oleh Bung Karno sendiri dikatakan sebagai UUD kilat yang akan terus 01
disempurnakan pada masa yang akan datang.Pada pertengahan 1997, negara kita dilanda krisis
ekonomi dan moneter yang sangat hebat. Krisis ekonomi dan moneter yang melanda Indonesia ketika 02
itu merupakan suatu tantangan yang sangat berat. Akibat dari krisis tersebut adalah harga-harga
melambung tinggi, sedangkan daya beli masyarakat terus menurun. Sementara itu nilai tukar Rupiah 03
terhadap mata uang asing, terutama Dolar Amerika, semakin merosot. Menyikapi kondisi seperti itu,
pemerintah berusaha menanggulanginya dengan berbagai kebijakan. Namun kondisi ekonomi tidak 04
kunjung membaik. Bahkan kian hari semakin bertambah parah. Krisis yang terjadi meluas pada aspek
politik. Masyarakat mulai tidak lagi mempercayai pemerintah. Maka timbullah krisis kepercayaan pada 05
Pemerintah.
06
Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Konstitusi dalam
Kehidupan Berbangsa- Negara
Sebagai hukum dasar dan hukum tertinggi negara, maka peraturan perundangan di bawah UUD
NKRI 1945, isinya bersumber dan tidak boleh bertentangan dengannya. Misal isi norma suatu
pasal dalam undang-undang, tidak boleh bertentangan dengan UUD NKRI. Dengan demikian
UUD NKRI 1945 sebagai konstitusi negara menjadi batu uji apakah isi peraturan di bawahnya
bertentangan atau tidak. Undang-undang pada dasarnya adalah pelaksanaan daripada norma-
norma yang terdapat dalam undang-undang dasar. Misal Pasal 31 Ayat 3 UUD NKRI 1945
menyatakan “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional,
yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang”. Berdasar hal di atas, disusunlan undang-
undang pelaksanaanya yakni Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Lembaga dan Hubungan antar Lembaga Negara menurut UUD 1945,
Sistem Pemerintahan Negara dan Sistem Pemerintahan Daerah

• Pengertian Lembaga Negara dan Lembaga-Lembaga Negara


Menurut UUD 1945 01

Lembaga negara adalah sebuah lembaga yang berdiri pada sebuah pemerintahan dengan 02
status lembaga itu dimiliki dan dibentuk oleh negara. Lembaga yang dibentuk ini juga
memiliki tanggungjawab penuh terhadap negara dan bekerja untuk menentukan arah dan 03
pembangunan negara. Lembaga negara juga dapat diartikan sebagai lembaga
04
pemerintahan yang dibuat oleh negara, dari negara, dan untuk negara dimana bertujuan
untuk membangun negara itu sendiri. Lembaga negara terbagi dalam beberapa macam 05
dan mempunyai tugas masing-masing.
06
• Hubungan Antar Lembaga Negara
Menurut UUD 1945
1). MPR dengan DPR, DPD 4). MA dengan Lembaga
Ketiga lembaga negara ini memiliki Negara lainnya
hubungan yang erat karena anggota MPR Puncak kekuasaan kehakiman dan
merupakan anggota DPR dan DPD, kedaulatan hukum ada pada MA dan MK. 01
2). DPR dengan Presiden, DPD dan MK Mahkamah Agung merupakan lembaga
yang mandiri. 02
Menetapkan undang-undang, Pemberhentian
Presiden, DPR berwenang mengajukan tiga 5). Mahkamah Konstitusi dengan
anggota Mahkamah Konstitusi. Presiden, DPR, BPK, DPD, MA, 03

3). DPD dengan BPK dan KY 04


DPD menerima hasil pemeriksaan Pasal 24C ayat (1) UUD 1945 menyebutkan
BPK dan memberikan pertimbangan bahwa salah satu wewenang MK adalah 05
untuk pemilihan anggota BPK kepada untuk memutus sengketa kewenangan
DPR. lembaga negara yang kewenangannya 06
diberikan UUD.
Sistem Pemerintah Negara
1). Pengertian Sistem Pemerintahan
Sistem berasal dari bahasa inggris system berarti suatu keseluruhan yang terdiri atas
beberapa bagian yang mempunyai hubungan fungsional. Sedangkan
pemerintahan awalnya berasal dari kata pemerintah. Pemerintah merupakan alat
negara yang dapat menetapkan aturan serta memiliki kekuatan untuk
memerintah.
Pemerintahan dalam arti luas adalah lembaga-lembaga Negara yang menjalankan
segala tugas pemerintah baik sebagai lembaga eksekutif, legislatif maupun
yudikatif dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Sedang dalam
arti sempit, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan lembaga
eksekutif beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan
negara.
2) Pengelompokan Sistem Pemerintahan
Sistem Pemerintahan Presidensial Sistem Pemerintahan Campuran

Sistem pemerintahan presidential merupakan sistem Sistem pemerintahan campuran ini merupakan
pemerintahan di mana kepala pemerintahan dan kepala kombinasi/campuran dari sistem pemerintahan
negara dipegang oleh presiden dan pemerintah tidak presidensial dan parlementer. Mengapa demikian? Ini
bertanggung jawab kepada parlemen (legislative). ditandai dengan adanya presiden sebagai kepala negara
dan perdana menteri sebagai kepala 01
Sistem Pemerintahan Parlementer pemerintahan.Contoh Negara yang menggunakan
sistem pemerintahan campuran yaitu Perancis. 02
Sistem pemerintahan parlementer merupakan suatu
sistem pemerintahan di mana pemerintah (eksekutif) 03
bertanggung jawab kepada parlemen. Dalam sistem
pemerintahan ini, parlemen mempunyai kekuasaan
04
yang besar dan mempunyai kewenangan untuk
melakukan pengawasan terhadap eksekutif. Menteri
dan perdana menteri bertanggung jawab kepada 05
parlemen.
06
3) Sistem Pemerintahan Indonesia
• Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Sebelum
Diamandemen
Pokok-pokok sistem pemerintahan negara Indonesia berdasarkan UUD 1945 sebelum
diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok sistem
pemerintahan negara tersebut sebagai berikut.
01
1) Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat).
2) Sistem Konstitusional. 02
3) Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan
Rakyat.
03
4) Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi
dibawah Majelis Permusyawaratan Rakyat.
5) Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat. 04
6) Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak
bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat. 05
7) Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.
06
• Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945
Setelah Diamandemen

Sekarang ini sistem pemerintahan di Indonesia masih dalam masa transisi. Sebelum diberlakukannya
sistem pemerintahan baru berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen keempat tahun 2002, sistem 01
pemerintahan Indonesia masih mendasarkan pada UUD 1945 dengan beberapa perubahan seiring
dengan adanya transisi menuju sistem pemerintahan yang baru. Sistem pemerintahan baru diharapkan 02
berjalan mulai tahun 2004 setelah dilakukannya Pemilu 2004.
03

04

05

06
Sistem Pemerintahan Daerah
•OTODA (Otonomi Daerah)
Dalam Undang-Undang No. 32 tahun 2004 pasal 1 ayat 5, pengertian otonomi derah adalah
hak ,wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
01
Dinamika dan Tantangan Konstitusi dalam Kehidupan
02
Berbangsa dan Bernegara
•Pengertian dan Konsep Dasar Konstitusi 03
Istilah konstitusi berasal dari bahasa Perancis (constituer) yang berarti
membentuk. Pemakaian istilah konstitusi yang dimaksud adalah pembentukan suatu 04
negara atau menyusun dan menyatakan aturan suatu negara (Srijanti dkk, 2008).
05

06
Hakikat dan Fungsi Konstitusi
Pada hakikatnya sebuah konstitusi harus memuat secara ketat materi-materi yang
secara substansial harus ada pada sebuah konstitusi. Menurut MiriamBudiharjo, setiap
undang-undang dasar ketentuan-ketentuan mengenaihal-hal sebagai berikut :
Organisasi Negara, Hak-Hak manusia, Prosedur Mengubah Undang-Undang Dasar,
Ada kalanya membatasi untuk mengubah sifat tertentu dari undang-undang Dasar.
01
Menurut Jimly Asshiddiqie dalam Winarno, 2008 konstitusi memilikibeberapa
fungsi sebagai berikut : 02
1)Fungsi penentu atau pembatas kekuasaan Negara.
2)Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antarorgan Negara. 03
3)Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antara organ dengan warga Negara.
04
4)Fungsi pemberi atausumber legitimasi terhadap kekuasaan negara ataupunkegiatan
kekuasaan penyelenggaraan negara. 05
5)Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan masyarakat.
06
Dinamika Pelaksanaan UUD 1945 Sebagai Konstitusi
Negara Indonesia
Dalam sejarahnya, sejak proklamasi 17 Agustus1945 hingga sekarang diIndonesia telah berlaku
tiga macam undang-undang dasar dalam empat periode,yaitu :
a. Periode 18 Agustus 1945–27 Desember 1949 berlaku UUD 1945. UUD 1945terdiri dari
bagian pembukaan, batang tubuh (16 bab), 37 pasal, 4 pasalAturanPeralihan, 2 ayat Aturan
Tambahan dan bagian penjelasan.
b. Periode 27 Desember 1949-17 Agustus 1950 berlaku UUD RIS. UUD RISterdiri atas 6 bab,
197 pasal dan beberapa bagian.
c. Periode 17 Agustus 1950–5 Juli 1959 berlaku UUDS 1950 yang terdirsaya di atas 6bab, 146
pasal dan beberapa bagian.
d. Periode 5 Juli 1959–sekarang kembali berlaku UUD 1945.Khusus untuk periode keempat
berlakunya UUD 1945 dengan pembagian berikut :
·UUD 1945 yang belum diamandemen
·UUD 1945 yang sudah diamandemen
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai