21
Kelompok 1
Dendy Vercelly WahyuDjati (2010313310017)
M. Alif Ramadatu (2010313310003)
Vanness Gunawan (2010313110006)
Pajak Penghasilan Pasal 21
1. Pemberi Kerja,
2. Bendahara atau pemegang kas pemerintah
3. Dana pensiun, Badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja, dan badan badan
lain
4. Orang pribadi
5. Penyelenggara kegiatan.
C. Wajib Pajak PPh pasal 21
Penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 adalah orang pribadi yang
merupakan :
03 Bukan Pegawai
D. Dasar Pengenaan Pajak
Tarif pajak yang dimuat pada PPh Pasal 21 dibebankan kepada Wajib
Pajak yang telah berpenghasilan. Pemerintah telah melakukan
perubahan ketentuan perpajakan melalui Rancangan Undang-Undang
Harmonisasi Peraturan Pajak (RUU HPP) yang telah disetujui pada
Sidang Paripurna DPR pada tanggal 7 Oktober 2021.
PMK No. 101/PMK. 010/2016
E. Penghitungan PPh
pasal 21
Penghitungan PPh Pasal 21 diatur
dalam Peraturan Menteri Keuangan
No. 252/PMK.03/2008 jo Peraturan
Direktur Jenderal Pajak No.
31/PJ/2009 :
a) Pegawai Tetap
adalah pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan
dalam jumlah tertentu secara teratur, termasuk anggota komisaris
dan anggota pengawas yang secara teratur terus menerus ikut
mengelola kegiatan perusahaan secara langsung, serta pegawai
yang bekerja berdasarkan kontrak untuk suatu jangka waktu
tertentu sepanjang pegawai yang bersangkutan bekerja penuh dalam
pekerjaan tersebut.
Besarnya PPh Penghasilan
Pasal 21 Kena Pajak
12 x Rp 5.262.600 Rp 63.150.000
PTKP setahun
5% x (Upah – Rp 450.000)
< Rp 450.000
> Rp 450.000
5% x (Upah – PTKP/360)
> Rp 450.000 > Rp 450.000
Tarik 1 Rp 20.000.000
Tarik 2 Rp 15.000.000
Tarik 3 Rp 25.000.000
5 % = 0 – Rp 50 jt
15 % = >50 – 250 jt
Rp 50.000.000 x 5 % = Rp 2.500.000
Rp 10.000.000 x 15 % = Rp 1.500.000
Perhitungan kasus setelah perubahan UU HPP No 7
5 % = 0 – Rp 60 jt
Rp 60.000.000 x 5 % = Rp 3.000.000