PROVISI DAN
KONTINJENSI
PSAK 57
Peranan dan Definisi Liabilitas
Peranan
mendanai kegiatan
entitas perusahaan
Liabilitas Jangka
PSAK 1
(Revisi 2009) Pendek
• diselesaikan dalam siklus operasi normal
• untuk tujuan diperdagangkan
• jatuh tempo = 12 bulan setelah periode pelaporan
Klasifikasi • Penyelesaian tidak dapat ditunda ≥ periode
pelaporan
• Utang Dagang
• Utang Bank Jangka Pendek
• Wesel Bayar
• Utang Pajak
• Utang Dividen
Jenis • Beban yang Masih Harus Dibayar
• Pendapatan Diterima di Muka
• Utang terkait Gaji Karyawan
• Uang Muka Pelanggan
• Provisi
Contoh Soal
Contoh 11.1 Utang Bank Jangka Pendek
Hari selama tahun 2015 = 30 – 1 = 29 hari di bulan November, 31 hari di bulan Desember
Total 60 hari = 2 bulan
Perhitungan bunga = Rp200.000.000 x 15% x 60/360 = Rp5.000.000
Jurnal saat utang jatuh tempo, jatuh tempo pada tanggal 60 + 31 + 29 + 30 = 150. Jatuh
tempo pada tanggal 30 Maret 2016 (asumsi 2016 tahun kabisat).
Beban Bunga 7.500.000
Utang Bunga 5.000.000
Utang Bank 200.000.000
Kas 212.500.000
Perhitungan bunga dibayarkan = Rp200.000.000 x 15% x 150/360 = Rp12.500.000
Perhitungan beban bunga 1 Jan–30 Maret = Rp200.000.000 x 15% x 90/360 =
Rp7.500.000
Contoh 11.2 Utang Bank Jangka Pendek: Bunga
Dibayar di Depan (Zero Coupon)
Bunga dibayarkan sekali di akhir sehingga perhitungan bunga efektif dengan membagi bunga dengan
pokok utang. Bunga = Rp30.000.000/Rp370.000.000 = 8,11% untuk 6 bulan atau 16,22% setahun.
Jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2015 untuk pengakuan bunga yang dihitung dengan bunga
efektif.
Bunga dihitung dengan bunga efektif 16,22% x 3/12 x Rp370.000.000 = Rp15.000.000 (pembulatan)
Jurnal saat utang jatuh tempo, 30 Maret 2016.
Asumsi tidak dibuat jurnal balik atas jurnal penyesuaian 31 Desember 2016.
Contoh 11.3 Utang Bank Jangka Pendek dengan Provisi
PT Semeru pada tanggal 1 November 2015
menarik dari Bank Mulia utang yang
Rp100.000.000 dengan bunga 12% per tahun
dari pokok yang akan dibayarkan bersamaan
dengan pelunasan tanggal 30 Januari 2016.
Bank Mulia mengenakan biaya administrasi
sebesar 1,5% dari jumlah utang yang ditarik,
sehingga kas yang diterima oleh PT Semeru
sebesar Rp100.000.000 – Rp1.500.000 =
Rp98.500.000.
Jawaban:
Jurnal yang dibuat pada saat menerima utang 1 November 2015.
Kas 98.500.000
Diskon Utang Bank 1.500.000
Utang Bank 100.000.000
Utang bank yang sebenarnya diterima adalah Rp98.500.000, namun PT Semeru
harus melunasi pada saat jatuh tempo bunga Rp3.000.000 dan pokoknya
Rp100.000.000. Untuk itu bunga efektif atas utang tersebut sebenarnya bukan 12%
tetapi Rp4.500.000 / Rp98.500.000 * 12/3 = 18,274%. Bunga dihitung dari bunga yang
dibayar dan provisi. Tingkat bunga efektif menjadi lebih tinggi karena Entitas
menerima utang yang lebih sedikit.
Beban Bunga 3.000.000
Utang Bunga 2.000.000
Diskon Utang Bank* 1.000.000
Beban bunga dihitung dari bunga efektif 18,2741% x 2/12 x Rp98.500.000 =
Rp3.000.000. Amortisasi diskon beban bunga dikurangi utang bunga =
Rp3.000.000 – Rp2.000.000
Jawaban:
Asumsi tidak dibuat jurnal balik atas jurnal penyesuaian 31 Desember 2015.
Contoh 11.4 Line of Credit atau Standby Loan
PT Kelud pada tanggal 1 Desember 2015 mendapatkan fasilitas line of credit dari Bank
Arta, sebesar 1 miliar selama jangka waktu 5 tahun. Kredit tersebut dapat ditarik sesuai
kebutuhan entitas. Bunga sebesar 12% per tahun dikenakan atas kredit yang ditarik.
Untuk setiap penarikan bank mengenakan biaya transaksi sebesar 2% dari dana yang
ditarik. Bank hanya mengenakan atas tarikan utang yang belum dilunasi sampai dengan
akhir bulan pelaporan. Jika penarikan telah dilunasi pada bulan yang sama, maka tidak
akan dikenakan bunga. Bunga akan dihitung dari tanggal penarikan atau saldo utang
terakhir sampai dengan tanggal jatuh tempo pelaporan. Setiap bulan akan disampaikan
laporan penggunaan line of credit, yang memperlihatkan saldo akhir utang, mutasi
kredit, termasuk jumlah bunga, dan biaya (charges) yang dikenakan.
Informasi ringkas untuk pemakaian line of credit bulan Desember adalah:
Tabel 11.2 Pemakaian Line of Credit
02-Des Penarikan 300.000.000 300.000.000
02-Des Biaya penarikan 6.000.000 306.000.000
16-Des Penarikan 400.000.000 706.000.000
16-Des Biaya penarikan 8.000.000 714.000.000
30-Des Pembayaran 300.000.000 414.000.000
31-Des Bunga 2.069.260 416.069.260
Jawaban:
Jurnal yang akan dibuat adalah:
2 Desember
Kas 300.000.000
Beban Bunga 6.000.000
Utang Bank 306.000.000
16 Desember
Kas 400.000.000
Beban Bunga 8.000.000
Utang Bank 408.000.000
30 Desember
Utang Bank 300.000.000
Kas 300.000.000
31 Desember
Beban Bunga 2.069.260
Utang Bank 2.069.260
Contoh 11.5 Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Dua Belas
Bulan
PT Wilis memiliki beberapa liabilitas jangka panjang untuk mendanai
usahanya. Berikut informasi yang diperoleh pada saat penyusunan laporan
keuangan tanggal 31 Desember 2015.
1. Obligasi seri A, senilai Rp400.000.000.000, diterbitkan 1 Maret 2007,
jangka waktu 10 tahun, bunga sebesar 10% dibayar setiap tahun.
2. Obligasi seri B, senilai Rp800.000.000.000, diterbitkan 1 Juni 2015,
bunga 11% per tahun dibayar setiap tahun, jatuh tempo setiap tahun
sebesar Rp100.000.000.000.
3. Obligasi seri C senilai Rp100.000.000.000, diterbitkan 1 Desember 2006,
jatuh tempo 10 tahun, bunga 10%. Atas obligasi ini entitas sedang
mengajukan pendanaan kepada Bank Mitra untuk mengambil alih
obligasi tersebut dan diganti dengan utang bank jangka panjang dengan
jangka waktu 5 tahun tingkat bunga 12%. Entitas sudah melakukan
detail pembicaraan dengan bank Mitra. Secara prinsip Bank Mitra
menyetujui namun proses administrasi baru akan diselesaikan pada
tahun 2016 mengingat obligasi tersebut baru akan jatuh tempo 1
Desember 2016. Proses administrasi perjanjian yang menyatakan Bank
Mitra akan mendanai utang obligasi dan menggantinya dengan utang
Bank Mitra diselesaikan pada 25 Maret sebelum laporan keuangan
Contoh 11.5 Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Dua Belas
Bulan (soal lanjutan)
12 Desember
Persediaan 200.000.000
PPN Masukan 20.000.000
Utang Dagang 220.000.000
22 Desember
Utang Dagang 220.000.000
Persediaan 4.400.000
Kas 215.600.000
29 Desember
Persediaan 300.000.000
PPN Masukan 30.000.000
Wesel Bayar 330.000.000
(tetap dicatat tertanggal 29 Desember karena titik pengakuan di gudang
penjual)
Contoh 11.7 Beban yang Masih Harus Dibayar
Jawaban:
2. Bonus karyawan dibayarkan atas prestasi kerja tahun 2015, namun baru
ditetapkan jumlahnya setelah diketahui laba entitas sehingga jumlahnya
baru dipastikan di bulan Januari 2016 dan akan dibayarkan bulan Maret
2016. Pada 15 Januari sebelum laporan keuangan terbit, ditetapkan bonus
untuk seluruh karyawan sebesar Rp300.000.000. Atas bonus karyawan akan
dibuat jurnal penyesuaian tertanggal 31 Desember 2015.
Jawaban:
3. Entitas memiliki utang bank yang ditarik pada 1 Desember 2015 sebesar
Rp400.000.000 bunga 12% per tahun, jangka waktu 5 tahun. Bunga
dibayarkan setiap tanggal 1 Desember. Bunga dari tanggal 1 Desember
2015 sampai dengan 31 Desember 2015 harus dibebankan sebagai beban
bunga dan utang bunga/bunga yang masih harus dibayar.
Jawaban:
1 Desember 2015
Kas 141.000.000
Pendapatan Diterima di Muka 141.000.000
31 Desember 2015
Pendapatan Diterima di Muka 80.950.000
Pendapatan 80.950.000
Untuk membership tahunan, alokasi pendapatan yang terealiasi per bulan
adalah 1/12 x Rp6.000.000 = Rp500.000 atau total sama dengan
(Rp636.000.000 + Rp60.000.000) x 1/12 = Rp58.000.000.
Untuk membership tiga tahunan, pendapatan terealiasi per bulan
Rp16.200.000 : 3 : 12 = Rp450.000 atau total (Rp745.200.000 + Rp81.000.000)
x 1/36 = Rp22.950.000.
Total pendapatan direalisasi Rp58.000.000 + Rp22.950.000 = Rp80.950.000.
Saldo pendapatan diterima di muka pada 31 Desember 2015 adalah:
Rp337.000.000 + Rp630.100.000 + Rp60.000.000 + Rp81.000.000 –
Rp58.000.000 – Rp22.950.000 = Rp1.017.150.000.
Contoh 11.9 Pembayaran Gaji
20 Desember
Beban Gaji 50.000.000
Utang PPh 26 10.000.000
Kas 40.000.000
30 Desember
Beban Bunga 100.000.000
Utang PPh 23 15.000.000
Kas 85.000.000
Contoh 11.11 Akuntansi Pajak Per tambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah
10 Desember
Beban Pokok Penjualan 600.000.000
Persediaan 600.000.000
Piutang Dagang 1.170.000.000
PPN Keluaran 90.000.000
Utang PPnBM 180.000.000
Penjualan 900.000.000
15 Desember
Peralatan 600.000.000
PPN Masukan 60.000.000
Utang Dagang 660.000.000
Jawaban:
31 Desember
PPN Keluaran 102.000.000
PPN Masukan 90.000.000
Utang PPN 12.000.000
Jurnal penyesuaian atas PPN masukan dan PPN keluaran untuk memunculkan
utang
pajak di akhir tahun.
Penyajian liabilitas jangka pendek terkait PPN dan PPnBM sebagai berikut.
Liabilitas Liabilitas
yang yang
Nilainya Nilainya
Pasti Diestimasi
Provisi dan
Kontinjensi
PSAK 57 (Revisi
2009)
37
Pengakuan Provisi
Probable
(b) kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut
outflow
mengakibatkan arus keluar sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi; dan
More
Morelikely
likelythan
thannot
not
End
Endof
ofReporting
ReportingPeriod
Period
39
Pengakuan Provisi
Past
Pastevents
events Present
Present obligation
obligation
dari tindakan entitas pada masa datang (yaitu penyelenggaraan entitas pada masa
datang).
“Independent of future actions”
PSAK 57
• Contoh:
Par 19
• denda atau biaya pemulihan pencemaran lingkungan, yang
mengakibatkan arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban
itu tanpa memandang tindakan entitas pada masa datang.
• biaya kegiatan purna-operasi (decommissioning) instalasi minyak atau
instalasi nuklir sebatas jumlah yang harus ditanggung entitas untuk
memperbaiki kerusakan yang telah ditimbulkan.
42
Pengakuan Provisi
• Contoh ...
• ketika terjadi
kerusakan lingkungan, entitas tidak terikat
untuk menanggulanginya. Akan tetapi, perbuatan yang
mengakibatkan kerusakan tersebut akan menjadi peristiwa
yang mengikat pada saat terbit peraturan perundang-
undangan baru yang mengharuskan kerusakan itu untuk
ditanggulangi atau pada saat entitas mengumumkan secara
terbuka untuk menanggulangi kerusakan tersebut sehingga
menimbulkan kewajiban konstruktif. PSAK 57
• Jikaterdapat sejumlah kewajiban serupa (misalnya garansi Par 21; 24
atau jaminan produk, atau kontrak-kontrak serupa),
• kemungkinan arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan
kewajiban tersebut ditentukan dengan mempertimbangkan
keseluruhannya sebagai suatu kelompok kewajiban.
43
Pengakuan Provisi
44
Kewajiban Kontijensi
45
Contingent Assets
Entitas tidak diperkenankan mengakui aset
kontinjensi. (PSAK 57 par 31)
No Recognition Disclosed
46
Pengukuran
1. Estimasi terbaik
• Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik
pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini
pada akhir periode pelaporan. (par 36)
2. Risiko dan Ketidakpastian
• Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik
pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini
pada akhir periode pelaporan. (par 42)
3. Nilai Kini
• Jika dampak nilai waktu uang cukup material, maka jumlah provisi
adalah nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk
menyelesaikan kewajiban. (par 45)
47
Pengukuran
48
Contoh Soal
Litigasi Liabilitas
Hukum Kontinjensi
Contoh Soal
Entitas dapat mencatat jurnal pemberian garansi, baru di akhir periode pelaporan
mencatat provisi dengan jurnal penyesuaian. Jika pendekatan tersebut digunakan
maka jurnal yang dibuat:
Jurnal tahun 2015.
Jurnal pada 2015, saat memberikan garansi jaminan dan pengakuan garansi
jasa.
Depresiasi ini akan dilakukan bersamaan dengan nilai peralatan drilling sebagai satu
kesatuan, tidak didepresiasikan secara terpisah.
Jurnal pengakuan bunga atas liabilitas pembongkaran aset.