Anda di halaman 1dari 10

HUKUM BERMUAMALAH DALAM ISLAM

A. BERMUAMALAH DALAM ISLAM


B. SISTEM EKONOMI ISLAM
C. RESPON ISLAM TERHADAP TRANSAKSI EKONOMI
MODERN
D. ETOS KERJA ISLAM

RISKY ARTANIA
31120005
1A - TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
A. BERMUAMALAH DALAM ISLAM
Muamalah adalah peraturan-peraturan Allah subhanahu wa ta’ala yang harus diikuti dan ditaati dalam
hidup bermasyarakat. Contoh muamalah dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan definisi ini meliputi
interaksi hidup bertetangga atau berteman

Dalam islam muamalah juga memiliki prinsip, diantaranya yaitu :


1. Hukum muamalah mubah – pada dasarnya segala bentuk muamalah hukumnya adalah boleh.
Kecuali aktivitas atau perbuatan muamalah yang dilarang dalam Al-quran dan Al-hadist. Hal ini
memberikan kesempatan dan peluang untuk terciptanya aneka muamalah baru sesuai
perkembangan zaman.

2. Atas dasar sukarela – pengertian muamalah dalam islam bermakna saling berbuat, dengan
ketentuan tidak ada paksaan diantara pihak yang saling melakukan perbuatan muamalah tersebut.
Hal ini menjamin kebebasan para pihak dalam memilih meneruskan atau menghentikan transaksi,
salah satu contohnya adalah praktek macam-macam khiyar dalam jual beli
Di dalam islam banyak sekali jenis Muamalah yang di larang, adapun larangan Muamalah dalam islam di antaranya
yakni  :

1. Maisyir – merupakan transaksi memperoleh keuntungan secara untung-untungan atau dari kerugian pihak lain.

2. Gharar – adalah muamalah yang memiliki ketidakjelasan obyek transaksinya. Seperti barang yang dijual tidak
dapat diserah-terimakan, tidak jelas jumlah, harga dan waktu pembayarannya.

3. Haram–tidak diperbolehkan melakukan transaksi atas benda atau hal-hal yang diharamkan. Sehingga tidak sah
transaksi jual beli jika obyek jual belinya adalah khamar atau narkoba.

4. Riba – pengertian riba dalam islam adalah tambahan dalam aktivitas hutang piutang dan jual beli. Terdapat macam-
macam riba dalam kehidupan sehari-hari yang perlu ditinggalkan, seperti riba jahiliyah dan riba nasiah dalam
transaksi perbankan konvensional.

5. Bathil – transaksi bathil dalam muamalah terlarang untuk dilakukan.

Ketika kita melakukan kegiatan muamalah hindarilah muamalah yang di larang oleh Allah SWT karena selain berdosa
juga membuat kehidupan kita tidak tenang dan nyaman karna mendapatkan hasil dari kegiatan yang haram.
B. SISTEM EKONOMI ISLAM
Sistem ekonomi Islam adalah sistem pemenuhan kebutuhan hidup manusia untuk mencapai
kesejahteraan dan kemakmuran yang didasari pada ajaran-ajaran Islam dalam Al-Qur'an dan
assunnah yang dikembangkan oleh pemikiran manusia..

a. Nilai-Nilai dasar Ekonomi Islam :

1. Adil (Keadilan)
    Keadilan merupaka  Nilai paling asasi ajaran islam.menegakkan keadilan dan memberantaskan
kezaliman adalah tujuan utama dari risalah para rasulnya.

2. Khilafah.
     Khilafah merupakan amanah atau tanggung jawab manusia terhadap apa-apa yang dikuasakan
kepadanya, dalam bentuk sikap dan perilaku manusia terhadap Allah, sesama, alam semesta.

3. Takaful
     Takaful merupakan Dorongan manusia untuk mewujudkan hubungan yang baik diantara
individu dengan masyarakat.
B. Prinsip-prinsip Ekonomi dalam Islam :

  1.Kerja
  2.Kompensasi
  3.Efesiensi
  4.Profesionalisme
  5.Kecukupan
  6.pemerataan kesempatan
  7. Kebebasan
  8. Kerja sama
  9. Persaingan
  10.Keseimbangan 
  11.Solidaritas
  12.Informasi simetri
C. Kebijakan Ekonomi Islam
1. Forbidden Transaction yaitu Larangan MAGHRIB
2. Premited transaction
 a.Jual beli yang terdiri dari murabahah, istisna, dan istihsan
b.Bagi hasil yang terdiri dari mudharabah dan musyarakah.
c. Sewa menyewa atau ijarah/IMBT

Sistem ekonomi Islam dibangun untuk tujuan suci, dituntun oleh ajaran iIslam dan
dicapai
dengan cara-cara yang dituntunkan pula oleh ajaran Islam. Oleh karena itu, tujuan
ekonomi untuk mencapai falah dalam melakukan kegiatan perekonomian.
C. RESPON ISLAM TERHADAP TRANSAKSI
EKONOMI MODERN
Teknologi merubah banyak aspek bisnis dan aktivitas pasar. Dalam bisnis  perdagangan misalnya, kemajuan teknologi
telah melahirkan mtode transaksi yang dikenal dngan istilah e-commerce (elctronic commerce). E-Commerce adalah
bisnis online yang menggunakan media elektronik internet secara keseluruhan, baik dalam hal  pemasaran, pemesanan,
pengiriman, serta transaksi jual beli.

Dalam pandangan Islam, jual beli mempunyai rukun dan syarat yang harus dipenuh agar sah. mnurut pandangan
mayoritas para ulama, rukun jual beli ada tiga:

1. Orang yang bertransaksi (penjual dan pembeli), dngan syarat brakal dan dapat membdakan baik buruk.

2. Sighat ( ijab dan qabul); ijab menunjukkan keinginan untuk melakukan transaksi, dan qabul mengindikasikan
kerelaan untuk menerima ijab.

3. Barang sebagai obyek transaksi , dengan syarat barangnya dapat dimanfaatkan, milik orang yang melakukan
akad , mampu menyerahkan, dan  barang yang diakadkan ada pada diri orang tersebut
Fikih memandang bahwa transaksi bisnis di dunia maya diprbolehkan karena maslahat.
Maslahat adalah mengambil manfaat dan menolak bahaya dalam rangka memelihara tujuan
syara’. Bila E-Commrce dipandang seperti layaknya  perdagangan dalam islam, maka dapat
dianalogikan sebagai berikut.

1. Penjualnya adalah mrcant (internet servic provider atau ISP), sedangkan  pembelinya


disebut customer.

2. Obyek adalah barang dan jasa yang ditawarkan dngan berbagai informasi, profil, harga
gambar barang, serta status  perusahaan.

3. Sighat (ijab-qabul) dilakukan dengan payment gateway, yaitu software pendukung


(otoritas dan monitor) bagi acquirer, serta berguna untuk service online.
D. ETOS KERJA ISLAM
Agama Islam merupakan agama yang universal, agama yang mengatur segala aspek kehidupan dimana ajarannya
menganjurkan umatnya untuk bekerja. Hal ini mempunyai arti bahwa, merealisasikan fungsi kehambaan kepada
Alloh SWT dan menempuh jalan menuju Ridho Nya, mengangkat harga diri, meningkatkan taraf hidup dan
memberi manfaat kepada sesama, bahkan kepada makhluk lain.

 Bekerja adalah segala aktivitas dinamis dan mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu
(jasmani dan rohani), dan didalam mencapai tujuannya tersebut dilakukan dengan kesungguhan guna
mewujudkan prestasi optimal.

 Kerja keras atau dengan kata lain yang dinamakan etos kerja merupakan syarat mutlak untuk dapat
mencapai kebahagian dunia dan akherat. Sebab dengan etos kerja yang tinggi akan menghasilkan kinerja
yang tinggi pula. Etos kerja yang tinggi dapat diraih dengan jalan menjadikan motivasi ibadah sebagai
pendorong utama disamping motivasi penghargaan dan hukuman serta perolehan material.

 Etos kerja adalah sifat, watak dan kualitas kehidupan manusia, moral dan gaya estetik serta suasana bathin.
Etos kerja merupakan sikap mendasar terhadap diri dan dunia mereka yang merefleksikan dalam kehidupan
nyata, sehingga etos kerja dapat diartikan sebagai pancaran dari sikap hidup manusia yang mendasar pada
kerja. Akan tetapi jika etos kerja karyawan mengalami penurunan, maka kinerja yang menjadii tanggung-
jawabnya pun tidak akan maksimal dan penurunan laju pertumbuhan yang akan didapatkannya.
ALTERNATIVE RESOURCES

Anda mungkin juga menyukai