KEWIRAUSAHAAN
KELOMPOK III
Istilah etika diartikan sebagai suatu perbuatan standar (standard of conduct) yang
memimpin individu dalam membuat keputusan. Suatu kegiatan haruslah dilakukan dengan
etika atau norma-norma yang berlaku di masyarakat bisnis. Etika atau norma-norma ini
digunakan agar para pengusaha tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan dan usaha
yang dijalankan memperoleh simpati dari berbagai pihak.
Pada akhirnya, etika tersebut ikut membentuk pengusaha yang bersih dan dapat
memajukan serta membesarkan usaha yang dijalankan dalam waktu yang relatif lebih
lama. Dengan melaksanakan etika yang benar, akan terjadi keseimbangan hubungan
antara pengusaha dengan masyarakat, pelanggan, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan. Masing-masing pihak akan merasa dihargai dan dihormati.
2
ATURAN DAN NORMA DALAM ETIKA WIRAUSAHA
Setiap wirausahawan dalam menjalankan tugasnya selalu berinteraksi dengan pihak lain.
Pihak lain itu loyal terhadap wirausahawan bila dia mampu menjaga etika yang baik dan yang
benar. Loyalitas pihak lain itu ikut menentukan maju atau mundurnya organisasi wirausahawan itu.
Menurut Zimmer (Suryana,2001) etika adalah komitmen untuk melakukan apa yang benar dan
menghindari apa yang tidak benar.
Individu atau kelompok didalam KWU disebut stakebolders. Istilah itu dibagi menjadi 2,
Internal dan eksternal stakebolders. Internaal stakebolder adalah mereka yang aktivitasnya berada
didalam organisasi itu, misalnya karyawan, investor, manajemen, dan pimpinaan. Eksternal
stakebolders adalah mereka yang berpengaruh terhadap organisasi tetapi berada di luar organisasi,
misalnya pelanggan, kreditor, pemasok, pemerintah, dan masyarakat umum.
3
2. Norma dalam Kewirausahaan
Tidak kalah pentingnya dalam KWU adalah norma etika. Menurut zimmerer, dikenal 3 tingkatan
norma etika, yaitu:
1) Hukum, berlaku bagi masyarakat secara umum kaya atau miskin, tahu atau tidak
tahu, lelaki ataupun perempuan. Hukum mengatur perbuatan mana yang boleh dan
mana yang tidak boleh dilakukan.
2) kebijakan dan prosedur organisasi, memberi arahan khusus kepada setiap orang
dalam organisasi untuk mengambil keputusan sehari- harinya.
3) Sikap mental individual, untuk menghadapi keputusan yang tidak di atur oleh aturan
formal. Sumber nilai moral dan sikapmental individual berasal dari keluarga, agama,
sekolah serta pengalaman.
4
3. Prinsip Etika Kewirausahaan
• Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh, terus terang, tidak curang, tidak mencuri,
tidak menggelapkan, tidak berbohong.
• Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan dengan hormat, tulus hati, berani dan penug
pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat dan saling percaya.
• Memelihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, jangan mengintepretasikan
persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalistik dengan dalih ketidakrelaan.
• Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan dan Negara, jangan menggunakan atau
memperlihatkan informasi yang diperoleh dalam kerahasiaan, begitu juga dalam konteks professional,
jaga/melindungi kemampuan untuk membuat keputusan professional yang bebas dan teliti, hndari hal yang tidak
pantas dan konflik kepentingan.
• Kewajaran/keadilan, yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia untuk mengakui kesalahan, dan perlihatkan
komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual dan toleran terhadap perbedaan, jangan bertindak
melampaui batas atau mengambil keuntungan yang tidak pantas dari kesalahan atau kemalangan orang lain.
5
Lanjutan…
• Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan, tolongmenolong,
kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan orang lain.
• Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat manusia, menghormati kebebasan dan hak untuk
menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun, jangan merendahkan orang lain, jangan
mempermalukan orang lain.
• Warga Negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu menaati hukum/aturan, penuh kesadaran sosial,
menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan.
• Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal, baik dalam pertemuan personal maupun
pertanggungjawaban professional, tekun, dapat dipercaya/diandalkan, rajin penuh komitmen, melakukan
semua tugas dengan kemampuan terbaik, mengembangkan dan mempertahankan tingkat kompetensi yang
tinggi.
• Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki tanggung jawab, menerima tanggung jawab atas keputusan dan
konsekuensinya, dan selalu memberi contoh.
6
CARA MEMPERTAHANKAN ETIKA WIRAUSAHA
Berikut ini beberapa cara atau strategi yang dapat digunakan oleh usaha atau bisnis agar dapat
mempertahankan standar etika yang dimilikinya.
Berikut ini beberapa tujuan etika yang selalu ingin dicapai oleh perusahaan:
1. Sikap Wirausaha
• Mampu berpikir dan bertindak kreatif • Fleksibel dan suka menolong pelanggan
Disamping harus memiliki sikap dan perilaku tersebut diatas, seorang wirausahawan
juga dituntut memiliki ketrampilan-ketrampilan yang dapat menunjang keberhasilan.
Adapun ketrampilan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Ketrampilan dasar
• Memiliki sikap mental dan spiritual yang tinggi
• Memiliki kepribadian yang unggul
• Pandai berinisiatif
• Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha
2. Ketrampilan khusus
• Keterampilan konsep (conceptual skill) : keterampilan melakukan kegiatan usaha secara menyeluruh
berdasarkan konsep yang dibuatnya
• Keterampilan teknis ( technical skill) : keterampilan melakukan teknik tertentu dalam mengelola usaha
• Human skill : keterampilan bekerja sama dengan orang lain, bawahannya, dan sesama wirausahawan
• Keterampilan manajerial (Managerial skill)
• Keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan (Decision making skill)
• Keterampilan mengelola waktu (Time management skill).
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
12