Ir. Supriyanto, MT
CURRENT TRANSFORMER
Fungsi
IP N1
= = kCT
IS N2
CATATAN:
N2 >> N1
Bila sekunder di Hubung Singkat
Z = 0, P = 0, Vs = 0
- Cepat Jenuh
CATATAN:
Kinerja relai tergantung dari trafo arus yang digunakan.
Sekunder
1000
100
Coil Rogowski Jenuh
10
0,1 Kovesional CT
0,01
0,01 0,1 1 10 100 1000
Primer
Pengenal sekunder : 1 - 2 - 5 A
2,5 ; 5,0 ; 10 ; 15 ; 30 VA
Nilai arus primer ( A ) minimum dimana kesalahan composite error dari trafo
arus sama atau lebih kecil dari 5 % atau 10 %, pada sekunder berbeban pengenal
Nilai arus primer ( Ip /In ) minimum dimana kesalahan composite error dari trafo
arus sama atau lebih kecil dari 5 % atau 10 %, dengan sekunder berbeban pengenal
Contoh :
CT dgn ALF 5 P 10 dan 10 P 10 pada kurva berikut.
Kurva Acuracy Limit Factor (ALF) 5 P 10
x Is
10 e<5%
8
0
0 2 4 6 8 10 12
x Ip
Kurva Accuracy Limit Factor (ALF) 10 P
10
x Is
10 e < 10 %
8
0
0 2 4 6 8 10 12
x Ip
Example of a protective current transformer
100/1 A 15 VA 5P10
Pengenal Transformator
Pengukuran
500/1 A 15 VA cl 0.5
Rated primary current 500 A.
Rated secondary current 1 A. .
Accuracy class: 0.5.
Accuracy power: 15 VA.
100% and 120% In , error kurang dari ± 0.5%
Knee Point
S1- S2 = 500/5 A
S1- S3 = 1000/5 A
S1 S2 S1 S2 S1 S2 S3
1000/5 A 500/5 A 500 - 1000/5 A
Multi rasio
Contoh : 100 -200 -300 - 400 -500/5 A
P1 P2
Umum merupakan trafo arus
dan banyak digunakan A.S
A - B : 100/5 A A
- C : 200/5 A A -
D : 300/5 A A - E
: 400/5 A A - F :
A B C D E F 500/5 A
Tujuan untuk berbagai keperluan yang mempunyai sifat berbe-da dan untuk
menghemat tempat.
Sebagai contoh.
CT with two cores : 300 / 5-5 A (untuk kubikel)
Penandaan primer P1 -- P2 atau C1 -- C2
Penandaan sekunder inti ke 1 1S1 -- 1S2 ---> pengukuran
Penandaan sekunder inti ke 2 2S1 -- 2S2 ---> relai arus lebih
P1 P2
Isolasi
Konduktor
P1 (C1) P2 (C2)
P1 P2
A W VAR
kWh kvarh
Beban
Sambungan langsung
P1 P2
S1 S2
Beban
A W
kWh kVARh
VAR
kWh
A W
1S1
1S2 VAR kvarh
F 51/50 F 51/50G
2S1
2S2
PEMBUMIAN SALAH SATU SISI SEKUNDER
Tujuan salah satu sisi sekunder dibumikan ialah jika terjadi hubung
singkat antara sisi primer dan sisi sekunder, tegangan sirkit
sekunder tidak naik.
kWh
A W
1S1
1S2 VAR kvarh
2S1
2S2
N1 I1 = N2 I2 .
F1 = F2 .
Es1 = 4,44 f N2 F0 Volt
Es2 = 4,44 f N2 ( F1 + F0 ) Volt
Karena F1 tidak ada yang
mengkompensir yaitu F2 maka
tegangan pada sekunder dapat
menjadi besar, tergantung arus
yang mengalir.
1S2
1S3
Salah satu dipakai dan yg lain dihubung singkat.
Contoh
OC OC
SISTEM DENGAN SATU PEMBANGKIT
IFG2
ARUS SEWAKTU GANGGUAN HUBUNG SINGKAT
PADA UMUMNYA ARUS GANGG. DITRANSFER
KE SEKUNDER C.T DGN RATIO MASIH NORMAL
OC
O.C YANG DIKOORDINASI MASIH
MENGHASILKAN KERJA SELEKTIF
SEWAKTU PEMBANGKIT BERTAMBAH UNTUK PENUHI DEMAND
ARUS GANGGUAN DI PENYULANG MENJADI
BERTAMBAH BESAR
PADA NILAI ARUS GANGGUAN TERTENTU BESARNYA
RATIO C.T PENYULANG SUDAH ERROR RATIO C.T INCOMING MASIH BAIK
BAHKAN ARUS DI SEKUNDER C.T
DAPAT DIKATAKAN COLLAPSE
KEGAGALAN KERJA RELAI OC AKIBAT CT JENUH
OC OC
UNTUK FREKWENSI 50 HZ
ARUS SEKUNDER
02 Potensial Transformer ( PT )
Fungsi
Mentransformasikan dari tegangan tinggi ke tegangan rendah guna pengukuran atau
proteksi dan sebagai isolasi antara sisi tegangan yang diukur / diproteksi dengan alat
ukurnya atau proteksinya.
supriyanto_suhono@yahoo.com.sg
Konstruksi Trafo tegangan
dengan inti besi dan CVT
supriyanto_suhono@yahoo.com.sg
Penandaan.
P1 P1 P2 Tegangan sekunder
berdasarkan standar
P2
100V atau 110V
100/ 3 atau 110/ 3
100/3 atau 110/3
S1 S1 120 atau 120/ 3
S2 S2
supriyanto_suhono@yahoo.com.sg
Trafo tegangan dengan 2 pengenal sekunder
Contoh : (150,000/ 3 / 100/ 3 100/ 3 V)
;20,000/ 3 / 100/ 3 100/ 3 V
Dua buah rangkaian sekunder yang dapat mempunyai
karakteristk yang berbeda.
P1
P2
Penandaan :
Primer P1 dan P2
Sekunder ; pertama 1S1 – 1S2 untuk
pengukuran 1S1
1S2
kedua 2S1 – 2S2 untuk proteksi
Masing masing sekunder dapat mempunyai 1S2
kelas ataupun beban ( burden ) yang sama 2S2
atau berbeda,
supriyanto_suhono@yahoo.com.sg IBAA
Klas ketelitian dan Beban ( burden )
Contoh :
supriyanto_suhono@yahoo.com.sg IBAA
KLAS KETELITIAN ( IEC 186/1987 )
a. Kesalahan Perbandingan
(K n E S E P )
E 100%
EP
K n perbanding an transfo rmasi nominal
b. Kesalahan sudut
Tabel 1
0,5 0,5 20
1,0 1,0 40
3,0 3,0 -
Untuk setiap tegangan dari 80% sampai 120% tegangan pengenal
dengan beban 25% sampai 100% beban pengenal pada faktor daya
0,8 tertinggal.
supriyanto_suhono@yahoo.com.sg IBAA
Batas kesalahan tegangan dan pergeseran sudut
untuk proteksi
Tabel 2
supriyanto_suhono@yahoo.com.sg IBAA
Beban ( Burden )
supriyanto_suhono@yahoo.com.sg IBAA
Khusus untuk CVT
Untuk CVT merupakan kapasitor seri dengan demikian ditentukan
besarnya kapasitor. Contoh ; CVT dari ABB type CPN 170 C =
10500 pF
C R
ER
R IC
Tg E R /E C Tg I R /I C
CR 1 / CR
EC IR
supriyanto_suhono@yahoo.com.sg
Hal hal yang perlu diperhatikan
supriyanto_suhono@yahoo.com.sg