Modul ke:
Perhitungan dan Tarif Pajak
01
Penghasilan serta Pembukuan dan
Pencatatannya
Fakultas
EKONOMI
Program Studi
S1 AKUNTANSI
Letakkan foto Terbaik anda disini Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA.
HP/WA : 081322793913
Email : suhirmanmadjid@ymail.com
PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN
PADA AKHIR TAHUN PAJAK-
KOMPONEN PENGHASILAN KENA PAJAK
(PKP) SEBAGAI DASAR PENENTUAN PAJAK
PENGHASILAN YANG TERUTANG
PTKP PTKP
1. IDENTIFIKASI PENGHASILAN
2. IDENTIFIKASI BIAYA
a) PPh Pasal 22
b) PPh Pasal 23
c) PPh Pasal 24
a) PPh Pasal 25
Pengusaha perorangan yang menggunakan perhitungan PPh dengan tarif final 0,5
persen berdasarkan PP Nomor 23 Tahun 2018 dan memiliki omzet maksimal Rp 500
juta tidak dikenai PPh. Ini mulai berlaku pada Tahun Pajak 2022.
TARIF PAJAK ATAS PENGHASILAN KENA PAJAK WAJIB PAJAK ORANG
PRIBADI DALAM NEGERI
2. Wajib pajak yang peredaran bruto dalam satu tahun
pajak diatas Rp. 4.800.000.000,- s/d Rp. 50.000.000.000,-
Perhitungan pajak terutangnya sesuai dengan pasal 17 dan
31E Undang-Undang No 36 Tahun 2008 tentang pajak
penghasilan.
Contoh :
Contoh:
Peredaran Bruto PT. Bagas Farel tahun 2014 sebesar Rp.
5.275.500.000,-
Karena peredaran bruto untuk tahun 2014 ini melebihi Rp.
4.800.000.000,- maka untuk tahun pajak 2015 PT. Bagas Farel
menggunakan perhitungan yang umum untuk menghitung pajak
terutangnya.
Selama tahun 2015 peredaran bruto PT. Bagas Farel diketahui sebesar
Rp. 6.355.875.000,- dengan laba sebelum pajak (Penghasilan Kena
Pajak) sebesar Rp.953.400.000,-
Rumus Perhitungan :
Mendapat Fasilitas :
= (4.800.000.000 : Peredaran Bruto) x Penghasilan Kena Pajak = xxxxxxxx
PPh yg mendapat Fasilitas = (50% X 25%) X xxxxxxxxx
= zzzzzzzz
Keterangan :
PPh Terutang Mendapat Fasilitas:
50% = Fasilitas pengurangan Tarif
25% = Tarif PPh WP Badan Sesuai Pasal 17 ayat (1) hururf B
3. UNTUK WAJIB PAJAK YANG PEREDARAN BRUTO DALAM
SATU TAHUN PAJAK DIATAS RP. 50.000.000.000,-
Tra
nsi 03/28/2022
24