“
Kematangan seseorang tepergantung kepada
intensitas dan kualitas tantangan.
“Konservasi dan Rehabilitasi Pengembangan Padi
Lahan Kering Berkelanjutan”
Materi yang Disampaikan Dalam “Webinar Gerakan Tanam di Lahan PATB”
Diselenggarakan oleh Dit. Serealia, Ditjen Tanaman Pangan Kementan”
Jakarta, Selasa, 28 September 2021 (Mode Virtual)
Kementan terus menggenjot peningkatan
produksi padi nasional dengan berbagai cara,
salah satunya via perluasan areal tanam baru
(PATB) lahanuntuk
PATB Laker kering (Laker). perluasan
peningkatan
Apa Kata jumlah tanam, sehingga diharapkan akan
Media menambah produksi nasional. Target periode
Mengenai Okmar (2020–2021), perluasan areal tanam
PATB Padi hingga 8,2 juta ha dan
Luas tanam selama MTproduksi
I Okmarsebanyak juta
(2020-2021)
ton beras.
sebesar 8,2 juta ha itu terdiri atas: lahan existing
seluas 7,46 juta ha, PATB 300 ribu ha dan PIP
(Program Intensifikasi Pertanian) seluas 500
ribu ha.
Gambar 1. Upaya perluasan area baru untuk menggenjot
produksi padi
Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) di sela
pencanangan percepatan tanam Okmar (2020-
2021) di ruang AWR, “Ketika kita ingin
perang, maka kita perlu modal, dan ini adalah
Apa Kata modalnya, bahkan bisa sampai 2 tahun. Kalau
Media kekurangan baju, kita bisa tahan, kekurangan
Mengenai perabot bisa hutang. Tapi kalau beras kurang,
PATB Padi kita tidak bisa tunda. Ini yang harus kita
Dirjen Tanaman Pangan,
persiapkan,” imbuh SYL. Suwandi
menambahkan, untuk mencapai target luas
pertanaman selama periode Okmar 2020-
2021, Mentan sudah mengirim surat ke
gubernur dan bupati agar disosialisasikan
hingga tingkat kecamatan.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pertanian (BPPSDM), Dedi Nursyamsi,
menegaskan, “Makanya kita antisipasi lahan
Apa Kata yang bisa ditanam, kita bagi tim untuk
Media mendorong para petani untuk segera
Mengenai mengolah tanam agar bisa tanam sesuai
PATB Padi jadwal. Dan dengan Kostratani (Komando
Strategis Pembangunan Pertanian), dari
target tanam 11.000 ha malah tambah
menjadi 21.000. Kita kolaborasikan
Kostrada dan (Komando Strategis Daerah)
Kostratani untuk melakukan percepatan
Gambar 2. Upaya mengoptimalkan lahan kering untuk
cetak sawah baru
Laker (dryland, unirrigated land)” lahan yang
digunakan untuk budidaya tanaman dan tidak
pernah digenangi air atau tergenang air pada
sebagian besar
Laker seluas waktu
63,4 juta dalam setahun.
ha (33,7%) dari total luas
Indonesia terdiri atas: pekarangan,
Kondisi
tegalan/kebun/ladang/huma, padang rumput, lahan
Existing sementara tidak diusahakan, lahan untuk aneka
Laker kayu
NTT: dan perkebunan
3.216.173 (BLS,yang
ha (33,7%) 2010).
terdiri atas:
pekarangan (205.828 ha),
tegalan/kebun/ladang/huma (691.729 ha), padang
rumput (746.660 ha), lahan sementara tidak
diusahakan (857.266 ha), lahan untuk aneka kayu
(388.145 ha) dan perkebunan (326.545 ha) (BLS,
2010).
Pembangunan laker telah banyak dilakukan
namun hasilnya belum terlalu menggembirakan
akibat belum berkembangnya kemandirian
masyarakat dan pembinaan belum sinambung.
Dampak lanjutan, sistem usahatani laker
Tatangan semakin tertinggal:
& Potensi 1. Input usahatani konservasi terbatas sehingga
Laker memicu degradasi lahan dan menyebabkan
produktivitas rendah.
2. Pengelolaan yang belum dilandasi
pengetahuan tentang kesesuaian dan
kemampuan lahannya.
3. Jumlah penduduk yang terus meningkat
(1,3% per tahun) mendorong petani untuk
4. Terjadi perubahan pola konsumsi (non beras
ke beras).
5. Terjadi peningkatan konversi lahan sawah
irigasi untuk kepentingan non pertanian dan
Tatangan tingkat produktivitas padi mengalami
& Potensi pelandaian (levelling off).
Laker 6. Simulasi: periode 1981-1999 terjadi alih
fungsi lahan sawah seluas 1,6 juta ha dan
diasumsikan produktivitas sawah 5 ton/ha
gabah kering maka terjadi ‘kehilangan’
beras sebanyak 8 juta ton!
Artinya….86.114.101 orang/tahun yang tidak
dapat mengkonsumsi beras (data tahun 2020:
rerata konsumsi beras adalah 92,9 kg/kapita).
Daerah-daerah ‘laker’ yang masih
berpotensi untuk mendukung PATB Padi di
NTT:
1. Kab. Sumba Timur
Bagaimana 2. Kab. Kupang
3. Kab. TTS
dengan 4. Kab. TTU
NTT? 5. Kab. Alor
6. Kab. Flotim
7. Kab. Ende
8. Kab. Sumba Tengah
9. Kab. Maggarai Barat
10. Kab. Manggarai Timur
Luas Penggunaan Lahan Sawah dan Lahan Kering Menurut
Kabupaten/Kota di NTT (Hektar) Tahun 2019 (Sumber: Hasil
Olahan Sistem Informasi Manajemen Tanaman Pangan/SIMTP, 2019)
Lahan Sawah
Ditanami
Lahan Bukan Total %
Padi Setahun Tidak
No Kab./Kota Pertanian Lahan Lahan Lahan
Dapat Jumlah Non Sawah Pertanian Pertanian Sawah
1 2-3 Ditanami
kali kali