Anda di halaman 1dari 16

PENOLAKAN

TERHADAP
VAKSIN DIFTERI

Trias Nyandika A.P (4151161409)
Hasbi Abdul Rozak (4151161414)
Muhammad Fakhri Nur Fauzan (4151161467)
Puspitasari Sundawa P (4151161455)
Syahid Abdillah (4151161536)
BAB I

KETERANGAN UMUM

Identitas
❧ Nama : By. G
❧ Suku : Sunda
❧ Usia : 2 bulan
❧ Jenis Kelamin : :Laki-laki
❧ Alamat : Cimahi
❧ Agama : Islam
SKENARIO

Pasien dibawa oleh ibunya ke posyandu untuk dilakukan pemeriksaan rutin oleh
dokter. Pemeriksaan rutin meliputi penimbangan berat badan, panjang badan, lingkar
kepala, dan lingkar dada. Ibu pasien mengatakan pasien tidak mengeluhkan apapun
tentang kesehatan pasien.
❧ Akhir – akhir ini dilingkungan pasien banyak yang dirawat karena difteri, sehingga
dokter menyarankan untuk dilakukan vaksin difteri sebagai pencegahan dari penyakit
difteri. Menurut pengakuan ibu pasien bahwa tetangganya ada yang dirawat karena
diduga mengalami difteri, namun ibu pasien menolak anaknya diberikan vaksin difteri
karena menurut kepercayaan keluarga pasien semua jenis vaksin mengandung lemak
babi yang diharamkan dalam kepercayaannya, ibu pasien juga percaya bahwa segala
jenis penyakit yang menimpa seseorang akan sembuh dengan sendirinya, dan selama ini
anaknya tidak pernah sakit apapun walaupun tidak diberi vaksin sejak lahir. Dokter
berusaha menjelaskan mengenai pentingnya vaksinasi bagi kesehatan, namun ibu
pasien tetap menolak dengan berpegang teguh terhadap kepercayaannya.
KEADAAN UMUM

❧ KEADAAN UMUM (kesan umum dari pemeriksaan)

❧ Kesan sakit : Tidak tampak sakit


❧ Kesadaran : Kuantitatif : GCS 15 (E4 V5 M
Kualitatif Compos mentis
❧ Sesak : PCH (tidak ada). Retraksi epigastrik (-).
❧ Sianosis : Sentral/perifer (tidak ada).
❧ Ikterus : (tidak ada).
❧ Edema : (tidak ada).
❧ Dehidrasi: (tidak ada).
❧ Anemi : (tidak ada).
❧ Kejang : (tidak ada). Letak paksa (posisi) tubuh (tidak ada)
BAB II

Sejarah Vaksin

❧ Dipelopori oleh Jenner & Pasteur
❧ sembilan penyakit utama manusia telah dapat
dikendalikan dengan penggunaan vaksin: smallpox
(1798), rabies (1885), plague (1897), difteri (1923),
pertusis (1926), tuberculosis/BCG (1927), tetanus
(1927), dan yellow fever (1935).
Definisi

❧ Vaksin berasal dari bahasa latin vacca (sapi)
dan vaccinia (cacar sapi).
❧ Adalah bahan antigenik yang digunakan untuk
menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu
penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi
pengaruh infeksi oleh organisme alami atau liar.
❧ Tujuan : menstimulasi reaksi kekebalan tanpa
menimbulkan penyakit
Jenis-jenis vaksin

❧ Vaksin Toksoid      
❧ Vaksin Acellular dan Subunit
❧ Vaksin Idiotipe
❧ Vaksin Rekombinan
❧ Vaksin DNA (Plasmid DNA Vaccines
❧ Vaksin Hepatitis B
❧ Vaksin Pneumokokus                         
Manfaat Vaksin

❧ Vaksinasi sangat membantu untuk
mencegahpenyakit-penyakit infeksi yang
menular baik karena virus atau bakteri,
misalnya polio, campak, difteri, pertusis (batuk
rejan), rubella (campak Jerman), meningitis,
tetanus, Haemophilus influenzae tipe b (Hib),
hepatitis, dll.
❧ Vaksin mengandung sel-sel memori yang menetap
akan mencegah infeksi ulang ketika mereka kembali
lagi berhadapan dengan antigen penyebab penyakit.
BAB III

Medical Indication
No PERTANYAAN ETIK ANALISA


1. Apakah​​masalah​​medis​​pasien?​​Apakah Pasien tidak ada keluhan, hanya datang untuk
masalah​​tersebut​​akut​​?​​Kronik​​?​​Kritis​​? pemeriksaan rutin.
Reversibel​​?​​Gawat​​darurat​​?​​Kondisi​​
Penyakit yang​​Terminal​​?
2. Apa tujuan akhir pengobatanya? Ibu mengaharapkan anaknya dalam kondisi
sehat.
Dokter mengaharapkan anak ibunya terhindar
dari penyakit difteri.
3. Pada keadaan apa atau penatalaksanaan Bila pasien sedang dalam keadaan sakit 
tidak diindikasikan?

4. Berapa​​besar​​kemungkinan​​ Prognosis baik apabila vaksin dilakukan


keberhasilannya dari​​beberapa​​pilihan​​
terapi?

5. Adakah​​rencana​​lain​​bila​​terapi​​gagal​​? Tidak

6. Bagaimana​​pasien​​ini​​diuntungkan​​dengan Dengan dilakukan vaksinasi segera dapat


perawatan​​medis,​​dan​​bagaimana​​kerugian​​ menghindari tertularnya penyakit difteri
dari pengobatan​​dapat​​dihindari​​?
Quality of Life
No. Pertanyaan Etik Analisa
1. Bagaimana prospek, dengan atau tanpa pengobatan untuk Prospek pasien baik jika dilakukan vaksinasi.
kembali ke kehidupan normal, dan apakah ada gangguan
dari fisik, mental ,dan social bila pengobatan berhasil? ❧
2. Apakah ada bias dalam penilaian dokter mengenai kualitas Tidak ada bias dalam penilaian kualitas hidup pasien
hidup pasien ?
3. Isu Etik apa yang muncul terkait dalam peningkatan kualitas Isu etik pada kasus berupa hak dalam mengambil keputusan
hidup pasien ? yang diserahkan kepada ibu pasien dan vaksinasi untuk
mencegah anak pasien dari penyakit difteri.
4. Bagaimana kondisi pasien sekarang atau masa depan, apakah Kondisi pasien saat baik, namun akan lebih baik bila diberikan
kehidupan pasien selanjutnya dapat dinilai seperti yang vaksin
diharapkan ?
 
5. Apakah penilaian kualitas hidup menimbulkan pertanyaan Iya, karena perubahan rencana terapi mengindikasikan adanya
berkaitan dengan perubahan rencana penatalaksanaannya perbaikan dari kondisi anaknya
seperti untuk pengobatan yang bersifat pendukung saja?

6. Apakah ada rencana alasan rasional untuk pengobatan Tidak, namun tetap diberikan upaya edukasi terhadap
selanjutnya ? pemberian vaksinasi
7. Apakah ada rencana untuk kenyamanan dan perawatan Tidak
No.
Patient Preference
Pertanyaan Etik Analisa
1. Apakah pasien telah diinformasikan mengenai Ibu pasien telah diinformasikan mengenai pentingnya
keuntungan dan risikonya, mengerti atau tidak vaksinasi


terhadap informasi yang diberikan dan
memberikan persetujuan?

2. Apakah pasien secara mental mampu dan Pasien secara mental tidak mampu dan tidak
kompeten secara legal? Apakah ada keadaan kompeten mengambil keputusan karena pasien masih
yang menimbulkan ketidakmampuan bayi.

3. Bila berkompeten, apa yang pasien katakan Pasien tidak kompeten


mengenai pilihan pengobatannya?

4. Bila tidak kompeten apakah ada ungkapan pilihan Tidak ada


pasien sebelumnya?

5. Bila tidak berkompeten, siapa yang dapat Ada, ibu pasien


menggantikannya? Apakah orang yang
berkompeten tersebut menggunakan standar
yang sesuai dalam pengambilan keputusan?

6. Apakah pasien tidak berkeinginan/tidak mampu Tidak, karena pasien masih bayi
untuk bekerjasama dengan pengobatan yang  
diberikan? Bila iya, mengapa?

7. Sebagai tambahan, apakah hak pasien untuk Hak pasien dihormati tanpa memandang etnis dan
memilih untuk dihormati tanpa memandang etnis agama.
dan agama?
Contextual Features
No. Pertanyaan Etik Analisa
1. Apakah ada masalah kepentingan professional, Tidak ada
interprofesional, yang mungkin menimbulkan


konflik kepentingan dalam penatalaksanaan
pasien?
2. Apakah ada masalah keluarga yang mungkin Ada, mengenai kepercayaan keluarga pasien
pengambilan keputusan pengobatan?
3. Apakah ada masalah dari dokter yang mungkin Tidak ada
mempengaruhi pengambilan keputusan
pengobatan?
4. Apakah ada masalah faktor keuangan dan Tidak ada
  ekonomi?
5. Apakah ada faktor religi dan budaya? Ada
6. Apakah ada batasan kepercayaan? Ada
7. Apakah ada masalah alokasi sumber daya? Tidak ada

8. Bagaiamana hukum mempengaruhi pengambilan Dokter memberikan informed consent kepada ibu
keputusan pengobatan? pasien
9. Apakah penelitian klinik atau pembelajaran Tidak terlibat
terlibat?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai