Anda di halaman 1dari 14

AKUNTANSI BIAYA II

‘’PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN BIAYA BAHAN
BAKU – MODEL KUANTITATIF
DALAM PERENCANAAN
KEBUTUHAN BAHAN BAKU ‘’

M.ARYA DWI TIRTA


202041011
AKP06
Model Kuantitatif
Persediaan berfungsi sebagai pengaman antara produksi dengan konsumsibarang. Persediaan ada dalam
berbagai bentuk ;
 Bahan baku yang menunggu untuk diproses
 Produk atau komponen yang separuh selesai
 Persediaan barang jadi di pabrik, dalam perjalanan, di titik distribusi gudangdan di gerai ritel.
Pada setiap tahap, harus terdapat justifikasi ekonomis yang baik untukpersediaan, karena setiap unit
tambahan yang disimpan dalam persediaanmenimbulkan biaya tambahan.

Merencanakan Kebutuhan Bahan Baku ;


Ada 2 jenis biaya yang mempengaruhi perencanaan bahan baku, yaitu : biayapenyimpanan persediaan
dan biaya karena ketidakmampuan menyimpan cukuppersediaan. Untuk itu jumlah dan waktu pembelian
adalah 2 faktor pentingdalam perencanaan bahan baku.

2
EOQ (Economic Order Quantity)
Kuantitas Pemesanan Ekonomis

EOQ (Economic Order Quantity) Kuantitas Pemesanan


EkonomisAdalah jumlah persediaan yang dipesan pada suatu
waktu yang meminimalkan biaya persediaan tahunan.

Untuk menentukan jumlah optimum yang dipesan, harus


menyeimbangkan 2 factor ;
1. biaya penyimpanan bahan baku
2. Biaya pemesanan bahan baku.

3
Berikut rums untuk perhitungan EOQ:

EOQ
CU x CC> (Biaya untuk menyimpan satu unit selama satu tahun dalam
persediaan)

RU = Permintaan produk per tahun


CO = Biaya per pesanan
CU = Harga per unit
CC = Persentase biaya penyimpanan per tahun
4
Discount Pembelian
Pemesanan dalam jumlah besar, biasanya mendapatkan
discount pembelian daripemasok. Hal ini mempengaruhi
beberapa hal:
1. Penghematan ongkos angkut
2. Biaya per unit menjadi lebih rendah
3. Frekuensi pesanan dan biaya pemesanan
4. Investasi dalam persediaan menjadi lebih besar
Semua faktor tersebut mempengaruhi perhitungan EOQ.

5
Menentukan Waktu Untuk menentukan waktu pemesanan dipengaruhi oleh
Pemesanan beberapa factor ;
1. Waktu yang diperlukan untuk pengiriman
2. Tingkat penggunaan persediaan
3. Jumlah persediaan pengaman.

Menentukan titik pemesanan akan relatif lebih sederhana


apabila tersedia prediksiyang tepat untuk tingkat
penggunaan dan waktu tunggu (lead time), yaitu
intervalwaktu antara sat pemesanan dilakukan dengan sat
bahan baku tersedia di pabrikuntuk di produksi.
6
Rumus untuk menentukan titik pemesanan
Titik pemesanan (order print) dicapai bila jumlah yang tersedia sama dengankebutuhan yang
diperkirakan, yaitu saat jumlah persediaan yang tersedia dan jumlahpersediaan yang akan
diterima sama dengan jumlah persediaan yang akandigunakan selama waktu tunggu dan
jumlah persediaan pengaman.

I + QD = LTQ + SSQ
Dimana
I = Saldo persediaan yang ada
QD = Jumlah yang akan diterima sebelum I habis) dari pesanan yang sebelumnya sudah
dilakukan, transfer bahan baku dan retur ke gudang.
LTD = Jumlah yang akan digunakan selama waktu tunggu yang setara denganwaktu tunggu
normal dalam bulan, minggu atau hari, dikalikam denganpenggunaan normal selama sebulan,
seminggu atau sehari
SSO = Jumlah persediaan pengaman
7
Pengendalian Bahan Baku
2 faktor yang harus dicapai dalam pengendalian bahan baku adalah:

1. Menjaga persediaan dalam jumlah dan variasi yang memadai guna beroperasisecara
efisien.
2. Menjaga tingkat persediaan yang menguntungkan secara financial.

8
Pengendalian persediaan yang efektif sebaiknya ;

1. Menyediakan pasokan bahan baku yang diperlukan untuk operas yang efisiendan bebas
gangguan.
2. Menyediakan cukup persediaan dalam periode dimana pasokan kecil (musiman, siklus
atau pemogokan kerja) dan mengantisipasi perubahan harga
3. Menyimpan bahan baku dengan waktu penanganan dan biaya minimum sertamelindungi
bahan baku tersebut dari kehilangan akibat kebakaran, pencurian,cuaca dan kerusakan
karena penanganan
4. Meminimalkan item-item yang tidak aktif, berlebih atau sang dengan caramelaporkan
perubahan produk yang mempengaruhi bahan baku
5. Memastikan persediaan yang cukup untuk pengiriman segera ke pelanggan
6. Menjaga agar jumlah modal yang diinvestasikan dalam persediaan berada ditingkat yang
konsisten dengan kebutuhan operasi dan rencana manajemen

9
Metode Pengendalian Bahan Baku

1. Metode Siklus Pesanan (Order Cycling Methode) atau


metode tinjauan siklus (Cycle Reviewmethode)
2. Metode minimum-maksimum (min-max method)
3. Pengendalian selektif.
4. Pengendalian keusangan dan kelebihan persediaan.
Pengendalian keusangan dan kelebihan persediaan.

10
Metode Perhitungan Biaya Persediaan
First In, First Out (FIFO)

Ketika bahan baku dikeluarkan, metode FIFO membebankan biaya bahan baku
tersebut sesuaidengan harga persediaan tertua yang ada di gudang.
Metode FIFO mudah diterapkan apabila hanya ad beberapa penerimaan bahan
baku yangberbeda di catatan bahan baku pada suatu saat, tetapi akan
merepotkan jika pembelian seringkalidilakukan dengan harga yang berbeda-
beda dan jika unit dari ebberapa pembelian ada didalamgudang pada sat yang
bersamaan. 11
Biaya rata-rata tertimbang

Metode rata-rata tertimbang mengasumsikan bahwa biaya dari setiap


pengeluaran bahan baku merupakan bauran dari semua biaya pengiriman
yang ada di gudang pada saatpengeluaran tersebut terjadi. Sering kali,
tidak mungkin menandai atau melabelkan setiap itembahan baku dengan
harga fakturnya untuk mengidentifikasi harga akuisisi dari unit
yangdigunakan. Logika dari rata-rata tertimbang adalah semua bahan
bakusejenis yang tersediadikeluarkan secara acak, maka rata-rata
tertimbang dari biaya semua unit yang ada dalampersediaan pada waktu
pengeluaran terjadi merupakan ukuran yang memuaskan dari biayabahan
baku.
12
Last In First Out

Metode LIFO membebankan biaya dari pembelian yang paling


akhir dalampersediaan ke setiap batch bahan baku yang
dikeluarkan ke produksi. Logika dibalik metode inin adalah
biaya yang paling terakhirlah yang paling mendekati biaya
penggantian unit yang digunakan sehingga merupakan biaya
yang paling berarti untuk dikaitkan dengan pendapatan dalam
menghitung laba.

13
Thank you!
14

Anda mungkin juga menyukai