Anda di halaman 1dari 40

Ns. Yusrini, M. Kep, Sp. Kep.

J
DEFENISI
Kecemasan mengandung arti sesuatu yang tidak jelas &“
berhubungan dengan perasaan yang tidak menentu & tidak
”berdaya
)Stuart & Sundeen, 2006(

”Kecemasan adalah keadaan emosi tanpa objek tertentu“


)Stuart, 2016(
Tanda & Gejala Ansietas
Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan .1
pikirannya sendiri serta mudah tersinggung
Pasien merasa tegang, tidak tenang, gelisah dan .2
mudah terkejut
Pasien mengatakan takut bila sendiri, atau pada .3
keramaian dan banyak orang
Tanda & Gejala Ansietas
Mengalami gangguan pola tidur dan disertai .4
mimpi yang menegangkan
Gangguan konsensstrasi dan daya ingat .5
Adanya keluhan somatik, misal: rasa sakit pada .6
otot dan tulang belakang, pendengaran yang
,berdenging atau berdebar-debar, sesak napas
mengalami gangguan pencernaan berkemih atau
sakit kepala
)Stuart, 2016( TINGKAT KECEMASAN
1. Kecemasan ringan (Mild Anxiety)
- berhubungan dgn ketegangan dlm kehidupan sehari-hari
- menyebabkan seseorang menjadi waspada, lapang persepsinya
meluas, menajamkan indera
- dapat memotivasi individu utk belajar & mampu memecahkan
masalah scr efektif & menghasilkan pertumbuhan &
kreativitas
Contoh :
 Seseorang yg menghadapi ujian akhir
 Pasangan yg akan memasuki jenjang pernikahan
 Individu yg akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yg lebih
tinggi
 Individu yg tiba-tiba dikejar anjing
Respons ansietas ringan
,Respon fisiologis meliputi sesekali nafas pendek )1
mampu menerima rangsang yang pendek, muka
berkerut dan bibir bergetar. Pasien mengalami
ketegangan otot ringan
,Respon kognitif meliputi koping persepsi luas )2
,mampu menerima rangsang yang kompleks
konsentrasi pada masalah, dan menyelesaikan
.masalah
,Respon perilaku dan emosi meliputi tidak dapat duduk tenang )3
.tremor halus pada lengan, dan suara kadang meninggi
2. Kecemasan sedang (Moderate Anxiety)
- memusatkan perhatian pd hal-hal yg penting &
mengenyampingkan yg lain
- perhatian seseorang menjadi selektif, namun dpt melakukan
sesuatu yg lebih terarah (dgn arahan orang lain)
Contoh :
 Pasangan yg menghadapi kelahiran anak pertama dgn resiko
tinggi
 Keluarga yg menghadapi perpecahan
 Individu yg mengalami konflik dlm pekerjaan
Respons pada ansietas sedang
Respon fisiologis )1
,Sering napas pendek, nadi dan tekanan darah naik
mulut kering, diare atau konstipasi, tidak nafsu
.makan, mual, dan berkeringat setempat
,Respon kognitif : Respon pandang menyempit )2
rangsangan luas mampu diterima, berfokus pada apa
.yang menjadi perhatian dan bingung
Respon perilaku dan emosi : Bicara banyak, lebih )3
.cepat, susah tidur dan tidak aman
3. Kecemasan berat (Severe Anxiety)
- lapangan persepsi individu sgt sempit
- perhatian terpusat pd hal yg spesifik & tdk dpt berpikir ttg
hal-
hal lain
- semua perilaku ditujukan utk mengurangi ketegangan
- diperlukan banyak arahan/perintah utk dpt terfokus pd area
lain
Contoh :
 Individu yg mengalami kehilangan harta benda & orang yg
dicintai karena bencana alam, kebakaran, dll
 Individu dlm penyanderaan
Respons Ansietas Berat
Respon fisiologis : Napas pendek, nadi dan tekanan )1
darah naik, berkeringat dan sakit kepala, penglihatan
.kabur, dan ketegangan
Respon kognitif : Lapang persepsi sangat sempit, dan )2
.tidak mampu menyelesaikan masalah
Respon perilaku dan emosi : Perasaan terancam )3
meningkat, verbalisasi cepat, dan menarik diri dari
hubungan interpersonal
4. Panik
- individu kehilangan kendali diri & detil perhatian kurang
- tidak mampu melakukan apapun meskipun dgn perintah
- peningkatan aktivitas motorik, berkurangnya kemampuan
berhubungan dgn orang lain, penyimpangan persepsi &
hilangnya pikiran rasional
- biasanya disertai dgn disorganisasi kepribadian
Contoh :
 Individu dgn kepribadian pecah/depersonalisasi

Kecemasan yg diekspresikan langsung melalui perubahan


fisiologis & perilaku, sedangkan scr tdk langsung melalui
timbulnya gejala atau mekanisme koping sbg upaya utk
melawan kecemasan
Respons Pada Tingkat Panik
Respon fisiologis : Napas pendek, rasa tercekik dan )1
palpitasi, sakit dada, pucat, hipotensi, dan
koordinasi motorik rendah
,Lapang kognitif : Lapang persepsi sangat sempit )2
dan tidak dapat berfikir logis
Respon perilaku dan emosi: Mengamuk- amuk dan )3
marah- marah, ketakutan, berteriak- teriak, menarik
diri dari hubungan interpersonal, kehilangan kendali
atau kontrol diri dan persepsi
Rentang Respons Ansietas
(stuart, 2016)
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN ANSIETAS
PREDISPOSISI
Faktor predisposisi adalah faktor yang mempengaruhi jenis dan
jumlah sumber yang dapat digunakan individu untuk
mengatasi stres (Stuart , 2016)

1. Biologi
Model biologis menjelaskan bahwa ekpresi emosi melibatkan
struktur anatomi di dalam otak (Fortinash, 2006). Aspek
biologis yang menjelaskan gangguan ansietas adalah adanya
pengaruh neurotransmiter. Tiga neurotransmiter utama yang
berhubungan dengan ansietas adalah norepineprin, serotonin
dan gamma-aminobutyric acid (GABA)
2. Psikologis
Stuart (2016) menjelaskan bahwa aspek psikologis
memandang ansietas adalah konflik emosional yang terjadi
antara dua elemen kepribadian yaitu id dan superego.

Suliswati, dkk., (2005) memaparkan bahwa ketegangan


dalam kehidupan yang dapat menimbulkan ansietas
diantaranya adalah peristiwa traumatik individu baik krisis
perkembangan maupun situasional seperti peristiwa bencana,
konflik emosional individu yang tidak terselesaikan dengan
baik, konsep diri terganggu.
Pandangan Psikoanalitik
Ansietas adalah konflik emosional yang terjadi antara
antara 2 elemen kepribadian – id dan superego. Id
mewakili dorongan insting dan impuls primitif,
sedangkan superego mencerminkan hati nurani
seseorang yang dikendalikan oleh norma-norma budaya
seseorang. Ego atau aku berfungsi menengahi tuntutan
dari dua elemen yang bertentangan dan fungsi ansietas
adalah mengingatkan ego bahwa akan bahaya
Pandangan Interpersonal
Ansietas timbul dari perasaan takut terhadap
.penerimaan dan penolakan interpersonal

Ansietas berhubungan dengan kejadian trauma, seperti


perpisahan dan kehilangan dari lingkungan maupun
.orang yang berarti bagi pasien
Pandangan Perilaku
Pakar perilaku menganggap ansietas sebagai dorongan
belajar dari dalam diri untuk menghindari kepedihan.
Individu yang sejak kecil terbiasa menghadapi
ketakutan yang berlebihan lebih sering menunjukkan
ansietas dalam kehidupan selanjutnya
Pandangan Sosial Budaya
Ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam
.keluarga

Faktor ekonomi, latar belakang pendidikan


berpengaruh terhadap terjadinya ansietas
PREDISPOSISI

3. Sosial budaya
Suliswati, dkk., (2005) menerangkan bahwa riwayat
gangguan ansietas dalam keluarga akan mempengaruhi
respon individu dalam berespon terhadap konflik dan cara
mengatasi ansietas.

Tarwoto dan Wartonah (2003) memaparkan jika sosial budaya,


potensi stres serta lingkungan merupakan faktor yang
mempengaruhi terjadinya ansietas.
PRESIPITASI
Stuart (2016)) menggambarkan stresor pencetus sebagai
stimulus yang dipersepsikan oleh individu sebagai tantangan,
ancaman atau tuntutan yang memerlukan energi ekstra untuk
koping. Stresor pencetus dapat berasal dari sumber internal
atau eksternal

1. Biologi (fisik).
Gangguan fisik adalah suatu keadaan yang terganggu secara
fisik oleh penyakit maupun secara fungsional berupa
penurunan aktivitas sehari-hari. Stuart (2016) mengatakan
bahwa kesehatan umum individu memiliki efek nyata sebagai
presipitasi terjadinya ansietas. Apabila kesehatan individu
terganggu, maka kemampuan individu untuk mengatasi
ancaman berupa penyakit (gangguan fisik) akan menurun.
PRESIPITASI

Beberapa penelitian membuktikan bahwa klien yang mengalami


gangguan fisik akan mengakibatkan ansietas. Prevalensi pasien
dengan post stroke yang mengalami gangguan cemas
menyeluruh adalah 6% di rumah sakit akut dan 3,5% di
komunitas. Salah satu studi di Swedia mengatakan bahwa
41,2% pasien dengan cedera otak mengalami gangguan cemas
menyeluruh (Kaplan, 2010).
PRESIPITASI
2. Psikologi
Ancaman terhadap integritas fisik dapat mengakibatkan
ketidakmampuan psikologis atau penurunan aktivitas sehari-
hari seseorang.
Ancaman eksternal yang terkait dengan kondisi psikologis
dan dapat mencetuskan terjadinya ansietas diantaranya adalah
peristiwa kematian, perceraian, dilema etik, pindah kerja,
perubahan dalam status kerja. Sedangkan yang termasuk
ancaman internal yaitu gangguan hubungan interpersonal
dirumah, ditempat kerja atau ketika menerima peran baru
(istri, suami, murid dan sebagainya).
PREDISPOSISI

3. Sosial budaya

a. Ancaman terhadap integritas seseorang seperti ketidakmampuan atau


penurunan fungsi fisiologis akibat sakit sehingga menganggu
individu untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari
b. Ancaman terhadap sistem diri seseorang.
Ancaman ini akan menimbulkan gangguan terhadap identitas diiri,
harga diri, dan fungsi sosial individu
TANDA & GEJALA
• Respons fisik :
Sering napas pendek, nadi dan tekanan darah naik,
mulut kering, anoreksia, diare/konstipasi, gelisah, berkeringat,
tremor, sakit kepala, sulit tidur
• Respons Kognitif :
Lapang persepsi menyempit, tidak mampu menerima rangsang
luar, berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya
• Respons Perilaku :
Gerakan tersentak-sentak, bicara berlebihan dan cepat, perasaan
tidak aman
• Respons Emosi :
Menyesal, iritabel, kesedihan mendalam, takut, gugup, sukacita
berlebihan, ketidakberdayaan meningkat secara menetap,
ketidakpastian, kekhawatiran meningkat, fokus pada diri
sendiri, perasaan tidak adekuat, ketakutan, distressed, khawatir,
prihatin
TINGKAT KECEMASAN

Lakukan juga pengkajian tingkat


kecemasan berdasakan rentang Respons
kecemasan ( lihat slide tingkat kecemasan )
MEKANISME KOPING
Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang .1
disadari dan berorientasi pada tindakan realistik
,yang bertujuan untuk menurunkan situasi stres
misalnya
.a. Perilaku menyerang (agresif)
.b. Perilaku menarik diri
.c. Perilaku kompromi
Mekanisme pertahanan ego. bertujuan untuk membantu mengatasi
ansietas ringan dan sedang. Mekanisme ini berlangsung secara tidak
sadar, melibatkan penipuan diri, distorsi realitas dan bersifat maladaptif.
: Mekanisme pertahanan Ego yang digunakan antara lain

Kompensasi yaitu proses dimana seseorang memperbaiki penurunan)1


citra diri dengan secara tegas menonjolkan keistimewaan/kelebihan
.yang dimilikinya

Penyangkalan (Denial)yaitu menyatakan ketidaksetujuan terhadap )2


realitas dengan mengingkari realitas tersebut. Mekanisme pertahanan
ini paling sederhana dan primitive

)tugas cari pertahan mekanisme koping berdasarkan pertahanan ego (


DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan pada klien adalah :

ANSIETAS ….. (sebutkan derajatnya)


Misal :
- Ansietas ringan
- Ansietas sedang
- Ansietas berat
- Panik
TINDAKAN MEDIS
Menurut PPDGJ III (2001), ansietas diklasifikasikan sebagai
gangguan ansietas fobik seperti agorafobia, fobia sosial dan
fobia khas; gangguan ansietas lainnya seperti gangguan panik,
gangguan ansietas menyeluruh (GAD), gangguan campuran
ansietas dengan depresi serta gangguan obsesif kompulsif.

Terapi obat untuk gangguan ansietas diklasifikasikan menjadi


antiansietas yang terdiri dari ansiolitik, transquilizer minor,
sedatif, hipnotik dan antikonfulsan (Stuart, 2016) . Mekanisme
kerja dari obat ini adalah mendepresi susunan saraf pusat
(SSP).
TINDAKAN MEDIS
Meskipun mekanisme kerja yang tepat tidak diketahui, obat ini
diduga menimbulkan efek yang diinginkan melalui interaksi
dengan serotonin, dopamin dan reseptor neurotransmiter lain
(Halloway, 1996).
Efek samping yang umum dari penggunaan obat antiansietas
yakni pada SSP, kardiovaskuler, mata dan THT, gastro
intestinal, kulit.
Kontra indikasinya yaitu penyakit hati, klien lansia, penyakit
ginjal, glaukoma, kehamilan atau menyusui, psikosis, penyakit
pernafasan yang telah ada serta reaksi hipersensitivitas (Copel,
2007).
RENCANA KEPERAWATAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Bina hubungan saling percaya
 Dalam membina hubungan saling percaya perlu
dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan nyaman saat
berinteraksi.
 Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan
saling percaya adalah:
 Mengucapkan salam terapeutik
 Berjabat tangan
 Menjelaskan tujuan interaksi
 Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap
kali bertemu pasien
TINDAKAN KEPERAWATAN
2. Bantu pasien mengenal ansietas:
 Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan
perasaannya.
 Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
 Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
 Bantu klien menyadari perilaku akibat ansietas
TINDAKAN KEPERAWATAN
3. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol
dan rasa percaya diri:
 Pengalihan situasi
 Latihan relaksasi:

 Tarik
napas dalam
 Mengerutkan dan mengendurkan otot-otot

 Hipnotis diri sendiri (latihan 5 jari)

4. Motivasi pasien melakukan tehnik relaksasi setiap kali


ansietas muncul
TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA
Tujuan tindakan untuk keluarga
• Keluarga mampu mengenal masalah ansietas pada anggota
keluarganya
• Keluarga mampu memahami proses terjadinya masalah ansietas
• Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami ansietas
• Keluarga mampu mempraktekkan cara merawat pasien dengan
ansietas
• Keluarga mampu merujuk anggota keluarga yang mengalami
ansietas
TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
2. Diskusikan tentang proses terjadinya ansietas serta tanda dan
gejala
3. Diskusikan tentang penyebab dan akibat dari ansietas
4. Diskusikan cara merawat pasien dengan ansietas dengan cara
mengajarkan tehnik relaksasi :
 Mengalihkan situasi
 Latihan relaksasi
 Menghipnotis diri sendiri (latihan 5 jari)
5. Diskusikan dengan keluarga perilaku pasien yang perlu dirujuk
dan bagaimana merujuk pasien
6. Terapi Aktivitas Kelompok

Anda mungkin juga menyukai