Contoh:
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah bakso di
restoran Bakso Super mengandung boraks atau
tidak.
Maka peneliti dapat membuat rumusan masalah seperti
berikut : Apakah bakso di restoran Bakso Super mengandung
boraks?
Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah
variabel tunggal yakni bakso di restoran Bakso Super, maka
hipotesis yang digunakan adalah hipotesis deskriptif. Ada
dua pilihan hipotesis yang dapat dibuat oleh peneliti sesuai
dengan dasar teori yang ia gunakan, yakni:
Ho : Bakso di restoran Bakso Idola Malang mengandung
boraks
Atau
H1 : Bakso di restoran Bakso Idola Malang tidak
mengandung boraks
2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif dapat didefinisikan sebagai dugaan
atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang
mempertanyakan perbandingan (komparasi) antara dua
variabel penelitian.
Contoh:
Seorang peneliti hendak mengetahui bagaimana sikap loyal
antara pendukung club sepakbola Spanyol jika
dibandingkan dengan sikap loyal pendukung club
sepakbola Argentina. Apakah pendukung memiliki tingkat
loyalitas yang sama ataukah berbeda.
Next
Contoh:
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah sinetron
berjudul “Anak Jalanan” memengaruhi gaya remaja laki-
laki dalam mengendarai motor.
Rumus Sampel
Ukuran Sampel
Example :
Jumlah unit dalam populasi sebesar 200 unit dan besar
sampel yang dikehendaki misalnya 40 unit.
Berarti k = 200/40 = 5. Jika yg terpilih adalah dipilih secara
random dari nomor urut 3, unit-unit sampel berikutnya
adalah (3+5) = 8, (3+10) = 13, (3+15) = 18, (3+20) = 23 dan
seterusnya shg diperoleh unit sampel sebanyak 40
3. Sampel Random Distratifikasi
● Jika satuan-satuan elementer dalam populasi tidak
homogen, maka pengambilan sampel dengan cara
random tdk dapat digunakan. Oleh karena itu, pada
kasus dimana karakteristik populasi tidak homogen,
maka populasi dapat distratifikasi atau dibagi-bagi ke
dalam sub-sub populasi sedemikian, sehingga satuan-
satuan elementer dalam masing-masing sub populasi
menjadi homogen.
Example :
Jika kita mempunyai populasi warga masyarakat di Sulawesi
Selatan, populasi tersebut dapat dibagi kedalam
Kabupaten-kabupaten sebagai gugus-gugus tingkat
pertama, Kecamatan-kecamatan sebagai gugus-gugus
tingkat kedua dan desa-desa sebagai gugus tingkat ketiga.
Next
Cara pengambilan sampel untuk contoh tesebut adalah :
Dipilih lima kabupaten secara random dari 23 Kabupaten
di Sulawesi selatan.
Dari masing-masing Kabupaten terpilih, dipilih tiga
Kecamatan secara random, sehingga diperoleh 15
kecamatan sampel.
Dari masing-masing Kecamatan sampel dipilih lagi secara
random dua desa, sehingga diperoleh 30 desa sampel.
Semua warga masyarakat yang berada pada ke 30 desa
sampel tersebut akan diselidiki sebagai sampel penelitian.