Anda di halaman 1dari 20

KEMOTERAPI

KELOMPOK 11

LENY WIDIYANTI (1720333628)


NIKEN CLAUDYA ECFRENCYLIE (1720333647)
PUTRANTA IRIANTO TARIGAN (1720333666)
Pengertian

Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan menggunakan


obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh atau memperlambat
pertumbuhan sel-sel Kanker, dengan mengganggu fungsi
reproduksi sel menggunakan obat sitostatika yaitu suatu zat-zat
yang dapat menghambat proliferasi sel-sel Kanker.
Tujuan Kemoterapi

1. Pengobatan.
2. Mengurangi masa tumor selain pembedahan atau
radiasi.
3. Meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki
kualitas hidup.
4. Mengurangi komplikasi akibat metastase.
Manfaat Kemoterapi
1. Pengobatan
Beberapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas dengan
satu jenis Kemoterapi atau beberapa jenis Kemoterapi.

2. Kontrol
Kemoterapi ada yang bertujuan untuk menghambat perkembangan
Kanker agar tidak bertambah besar atau menyebar ke jaringan lain.

3. Mengurangi Gejala
Bila kemoterapi tidak dapat menghilangkan Kanker, maka
Kemoterapi yang diberikan bertujuan untuk mengurangi gejala yang
timbul pada penderita, seperti meringankan rasa sakit dan memberi
perasaan lebih baik serta memperkecil ukuran Kanker pada daerah
yang diserang.
Cara Pengobatan Kemoterapi

• Kemoterapi adjuvant, yaitu kemoterapi yang diberikan sesudah operasi.


Manfaatnya mengurangi kekambuhan lokal dan mengurangi penyebaran
yang akan timbul, serta memastikan kanker sudah bersih dan tidak
kembali.

• Kemoterapi neo adjuvant, yaitu kemoterapi yang diberikan sebelum


operasi. Manfaatnya adalah mengurangi ukuran tumor sehingga mudah
dioperasi.

• Kemoterapi paliatif bersifat mengendalikan pertumbuhan tumor dan


bukan untuk menyembuhkan atau memberantas habis sel kankernya.
Biasanya dilakukan untuk pasien dengan stadium lanjut (4B) dimana
kanker sudah menyebar ke organ-organ lain dalam tubuh.

• Kemoterapi sebagai terapi utama (primer) yang memang ditujukkan


untuk memberantas sel-sel kankernya.
Macam-Macam Obat Kemoterapi

1. Alkylating Agent
Obat ini bekerja dengan cara:
• Menghambat sintesa DNA dengan menukar gugus alkali sehingga membentuk ikatan
silang DNA.
• Mengganggu fungsi sel dengan melakukan transfer gugus alkali pada gugus amino,
karboksil, sulafhidril, atau fosfat.
• Merupakan golongan sel spesifik non fase spesifik.
Yang termasuk golongan ini yaitu Amsacrine, Cisplatin, Busulfan, Carboplatin,
Chlorambucil, Dacarbazine, Cyclophospamid, Procarbazin, Ifosphamid, Streptozocin,
Thiotepa, Mephalan.

2. Antibiotik
Golongan anti tumor antibiotik umumnya obat yang dihasilkan oleh suatu
mikroorganisme, yang umumnya bersifat sel non spesifik, terutama berguna untuk tumor
yang tumbuh lambat. Mekanisme kerja terutama dengan jalan menghambat sintesa DNA
dan RNA.
Yang termasuk golongan ini yaitu Actinomicin D, Mithramicin, Bleomicin, Mitomicyn,
Daunorubicin, Mitoxantron, Doxorubicin, Epirubicin, Idarubicin.
3. Antimetabolit
Golongan ini menghambat sintesa asam nukleat. Secara umum aktifitasnya meningkat
pada sel yang membelah cepat.
Yang termasuk golongan ini yaitu Azacytidine, Cytarabin, Capecitabine, Fludarabin,
Mercaptopurin, Fluorouracil, Metotrexate, Luekovorin, Mitoguazon, Capecitabine,
Pentostatin, Gemcitabine, Cladribin, Hydroxyurea, Mercaptopurin, Thioguanin,
Metothrexate, Pentostatin, Mitoguazone.

4. Mitotic Spindle
Golongan obat ini berikatan dengan protein mikrotubuler sehingga menyebabkan
disolusi struktur mitotic spindle pada fase mitosis. Yang termasuk golongan ini yaitu
Paklitaxel (Taxol), Vinorelbin, Docetaxel, Vindesine, Vinblastine, Vincristine.

5. Topoisomerase Inhibitor
Obat ini mengganggu fungsi enzim topoisomerase sehingga menghambat proses
transkripsi dan replikasi. Yang termasuk golongan ini yaitu Irinotecan, Topotecan,
Etoposit.
6. Hormonal
Beberapa hormonal yang dapat digunakan dalam kemoterapi antara lain yaitu
Adrenokortikosteroid (Prednison, Metilprednisolon, Dexametason), Adrenal inhibitor
(Aminoglutethimide, Anastrozole, Letrozole, Mitotane) Androgen - Antiandrogen - LHRH –
Progestin.

7. Cytoprotektive Agents
Yang termasuk golongan ini yaitu Amifostin dan Dexrazoxan.

8. Monocronal Antibodies
Obat ini memiliki selektifitas relatif untuk jaringan tumor dan toksisitasnya relatif
rendah.Obat ini dapat menyerang sel tertentu secara langsung, dan dapat pula
digabungkan dengan zat radioaktif atau kemoterapi tertentu. Yang termasuk golongan ini
yaitu Rituximab dan Trastuzumab.

9. Hematopoietic Growth Factors


Obat-obat ini sering digunakan dalam kemoterapi tetapi tidak satupun yang menunjukan
peningkatan survival secara nyata. Yang termasuk golongan ini yaitu Eritropoitin, Coloni
stimulating factors (CSFs), Platelet growth Factors.
Kategori Kemoterapi Berdasarkan Kemampuannya dalam menginduksi mual
dan muntah (tingkat emetogenisitas)

• Kemoterapi dengan tingkat emetogenisitas minimal (<10%)


Bevacizumab, Bleomycin, Busulfan, Cladribine, Fludarabine, Vinblastine,
Vincristine dan Vinorelbine.
• Kemoterapi dengan tingkat emetogenisitas rendah (10-30%)
Bortezomib, Cetuximab, Cytarabine (≤100 mg/m2 of body-surface area),
Docetaxel, Etoposide, Fluorouracil, Gemcitabine, Ixabepilone, Lapatinib,
Methotrexate, Mitomycin, Mitoxantrone, Paclitaxel, Pemetrexed,
Temsirolimus, Topotecan dan Trastuzumab.
• Kemoterapi dengan tingkat emetogenisitas sedang (31-90%)
Carboplatin, Cyclophosphamide (≤1.5 g/m2), Cytarabine (>1 g/m2),
Daunorubicin, Doxorubicin, Epirubicin, Idarubicin, Ifosfamide, Irinotecan
dan Oxaliplatin.
• Kemoterapi dengan tingkat emetogenisitas tinggi (>90%) Carmustine,
Cisplatin, Cyclophosphamide (>1.5 g/m2), Dacarbazine,
Mechlorethamine dan Streptozocin.
Obat Kemoterapi yang Umum Digunakan

• Kanker Payudara
AC : Antrasiklin & Cyclophosphamide
TC : Taxanes & Cyclophosphamide
AC + Taxol : Antrasilin, Cyclophosphamide dan Taxol

• Kanker Serviks
Cisplatin, Carboplatin, Paklitaxel, Fluororacil 5-FU,
Cyclophosphamide, Ifosfamide.
• Kanker Paru
Untuk Kasus stadium lanjut : Kombinasi obat target terapi
Bevacizumad (Avastin) dengan obat kemo berbasis platinum
(Cisplatin, Carboplatin).

• Leukimia Akut
Daunomycin (Cerubidine) atau Idarubicin (Idamycin) dan Cytarabine (Cytosar).
• Leukimia Akut Stadium Lanjut
Transplantasi sum-sum tulang, radio-imunoterapi dan adoptive T-cell terapi.
Pertimbangan Sebelum Diberikan Kemoterapi

• Menggunakan kriteria Eastern Cooperative Oncology Group


(ECOG) yaitu status penampilan <= 2.
• Jumlah lekosit >=3000/ml.
• Jumlah trombosit>=120.0000/ul.
• Cadangan sumsum tulang masih adekuat misal Hb > 10.
• Creatinin Clearence diatas 60 ml/menit (dalam 24 jam) (Tes Faal
Ginjal).
• Bilirubin <2 mg/dL, SGOT dan SGPT dalam batas normal (Tes Faal
Hepar).
• Elektrolit tubuh berada dalam batas normal.
• Mengingat toksisitas obat-obat sitostatika, sebaiknya tidak diberikan
pada usia diatas 70 tahun.
Kontra Indikasi

Kontra Indikasi Absolut


• Pada stadium terminal
• Kehamilan trimester pertama
• Kondisi septikemia dan koma.

Kontra Indikasi Relatif


Bayi Hb < 8g/dL, leukosit > 3000/mm3
Efek Samping
• Lemas
Efek samping yang umum timbul. Timbulnya dapat mendadak atau perlahan.
Tidak langsung menghilang dengan istirahat, kadang berlangsung terus hingga
akhir pengobatan.
• Mual dan Muntah
Ada beberapa obat Kemoterapi yang lebih membuat mual dan muntah. Selain
itu ada beberapa orang yang sangat rentan terhadap mual dan muntah. Hal ini
dapat dicegah dengan obat anti mual yang diberikan sebelum, selama, atau
sesudah pengobatan Kemoterapi. Mual muntah dapat berlangsung singkat
ataupun lama.
• Gangguan Pencernaan
Beberapa jenis obat Kemoterapi berefek diare. Bahkan ada yang menjadi diare
disertai dehidrasi berat yang harus dirawat. Sembelit kadang bisa terjadi.
• Sariawan
Beberapa obat kemoterapi menimbulkan penyakit mulut seperti terasa tebal atau
infeksi. Kondisi mulut yang sehat sangat penting dalam kemoterapi.
• Rambut Rontok
Kerontokan rambut bersifat sementara, biasanya terjadi dua atau tiga minggu
setelah kemoterapi dimulai. Dapat juga menyebabkan rambut patah di dekat
kulit kepala. Dapat terjadi setelah beberapa minggu terapi. Rambut dapat
tumbuh lagi setelah kemoterapi selesai.
• Otot dan Saraf
Beberapa obat kemoterapi menyebabkan kesemutan dan mati rasa pada jari
tangan atau kaki serta kelemahan pada otot kaki. Sebagian bisa terjadi sakit
pada otot.
• Efek Pada Darah
Beberapa jenis obat kemoterapi dapat mempengaruhi kerja sumsum tulang
yang merupakan pabrik pembuat sel darah, sehingga jumlah sel darah menurun.
Yang paling sering adalah penurunan sel darah putih (leokosit). Penurunan sel
darah terjadi pada setiap kemoterapi dan tes darah akan dilaksanakan sebelum
kemoterapi berikutnya untuk memastikan jumlah sel darah telah kembali normal.
Penurunan jumlah sel darah dapat mengakibatkan :

• Mudah terkena infeksi


Hal ini disebabkan oleh Karena jumlah leokosit turun, karena leokosit adalah
sel darah yang berfungsi untuk perlindungan terhadap infeksi. Ada beberapa
obat yang bisa meningkatkan jumlah leokosit.
• Perdarahan
Keping darah (trombosit) berperan pada proses pembekuan darah. Penurunan
jumlah trombosit mengakibatkan perdarahan sulit berhenti, lebam, bercak
merah di kulit.
• Anemia
Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah yang ditandai oleh
penurunan Hb (hemoglobin). Karena Hb letaknya di dalam sel darah merah.
Akibat anemia adalah seorang menjadi merasa lemah, mudah lelah dan
tampak pucat.  
• Kulit dapat menjadi kering dan berubah warna
Lebih sensitive terhadap matahari. Kuku tumbuh lebih lambat dan
terdapat garis putih melintang.

• Produksi Hormon
Menurunkan nafsu seks dan kesuburan.
Cara mengatasi efek samping kemoterapi

1. Pemberian anti mual dan muntah


2. Saat merasa mual duduk ditempat yang segar.
3. Makan makanan yang tinggi kadar protein dan
karbohidrat.
4. Hindari merokok, makanan pedas dan air es.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai