Dokter Muda :
Umur : 7 Hari
Agama : Islam
Suku : Madura
Kejang sejak 1 hari, kejang seluruh tubuh. Saat kejang mata menutup, kaki dan tangan
menjadi kaku, serta mulut mengeluarkan busa. Setelah kejang anak menangis merintih. Dalam
satu hari kejang berkali-kali sekitar 7 kali dengan waktu 1 menit di setiap kejang. Demam sejak 1
hari, demam menurut orang tua tidak terlalu tinggi dan terjadi terus-menerus. Setelah kejang anak
menjadi tidak mau menetek ASI. 1 hari yang lalu muncul cairan berwarna putih kehijauan pada
daerah pusar bayi, lalu dibersihkan oleh sang nenek. Pasien memiliki riwayat lahir didukun
spontan dan tali pusar dipotong menggunakan bambu.
z
Lanjutan
Riwayat Penyakit Dahulu : Kejang (-), Demam (-), Batuk (-), Pilek (-), Diare (-).
Riwayat Persalinan : Anak perempuan lahir dari ibu usia 26 tahun G2P2A0 hamil 36
minggu (9 Bulan). Lahir secara spontan pervaginam dan persalinan ditolong oleh dukun.
Saat lahir anak langsung menangis, kulit kemerahan, berat badan lahir (-), Panjang badan
lahir (-), Lingkar kepala (-), bayi tidak dilakukan antropometri karena lahir didukun.
z
Lanjutan
Riwayat Kehamilan :
Selama Kehamilan ibu mengaku tidak pernah sakit. Ibu tidak pernah kontrol ke
bidan selama kehamilan 9 bulan. Ibu tidak pernah mendapatkan imunisasi TT
(Tetanus Toxoid). Riwayat perdarahan saat hamil disangkal. Riwayat minum obat
dan jamu disangkal.
Riwayat Imunisasi Anak :
Pasien tidak pernah diberi imunisasi sama sekali : BCG (-), Hep B (-), Polio (-),
DPT (-), Campak (-), Riwayat imunisasi tambahan (-)
z
Lanjutan
Riwayat Gizi :
Berat badan saat ini 3.310 gram, Panjang badan saat ini 49 cm, Lingkar kepala saat ini 35 cm.
Perkembangan : Menetek ASI (+) dan menangis (+) sebelum sakit.
z
Pemeriksaan Fisik
Vital Sign
HR : 148x/menit
RR : 32x/menit
T : 37,5 °C
Tensi : (-)
z
Lanjutan
Kepala : Bentuk Normocephali, Ubun-ubun dalam batas normal.
Mata : Mata Cowong (-), Pupil Bulat Isokor (3 mm/3 mm), reflek cahaya (+), Konjunctiva
Anemis (-), Sklera Ikterik (-)
Hidung : Bentuk hidung normal, simetris, napas cuping hidung (-), sekret (- / -).
Mulut: Bibir kering (-), bibir sianosis (-), Trismus (+), Risus sardonicus (+)
Leher : Simetris, pembesaran kelenjar getah bening (-), kaku kuduk (+).
z
Lanjutan
Abdomen
Pemeriksaan Neurologis
Refleks fisiologis :
Kejang sejak 1 hari, kejang seluruh tubuh. Saat kejang mata menutup, kaki dan tangan
menjadi kaku, serta mulut mengeluarkan busa. Setelah kejang anak menangis merintih. Dalam
satu hari kejang berkali-kali sekitar 7 kali dengan waktu 1 menit di setiap kejang. Demam sejak 1
hari, demam menurut orang tua tidak terlalu tinggi dan terjadi terus-menerus. Setelah kejang
anak menjadi tidak mau menetek ASI. 1 hari yang lalu muncul cairan berwarna putih kehijauan
pada daerah pusar bayi, lalu dibersihkan oleh sang nenek. Pasien memiliki riwayat lahir didukun
spontan dan tali pusar dipotong menggunakan bambu. Riwayat pengobatan dipuskesmas
dipasang O2 nasal, dan infus RL. Pada pemeriksaan fisik keadaan umum lemah/ tampak Kejang
Tonik Klonik seluruh tubuh. HR : 148x/menit, RR : 32x/menit, T : 37,5 °C, Tensi : (-). Trismus
(+), Risus sardonicus (+), kaku kuduk (+). Refleks patologis babynsky (+).
z
Diagnosis banding
Tetanus Neonatorum
Meningoencephalitis
Encephalitis
z
Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap Index Eritrosit
MCV 105 fL (N: 94-105)
Hematologi Lengkap
MCH 36 pg (N:29-45)
Hemoglobin : 16,6 gr (N:15,0-24,6)
MCHC 34,4 % (N: 24-36)
Eritrosit 4,59 Juta/uL (N: 4-6,8)
Hitung Jenis
Leukosit 9,7 ribu/uL (N: 5-21) Basofil 1,18 % (N: 0-1)
Trombosit 265 ribu/mm3 (N: 229-553) Neutrofil 46,86 % (N: 25-60)
GDA : 63 mg/dl
z
Diagnosis Kerja
Tetanus Neonatorum
z
Penatalaksanaan
O2 nasal kanul 2 lpm
Cefotaxime 2x250 mg
z
TERIMAKASIH