RPK Kep Jiwa Kelompok 1
RPK Kep Jiwa Kelompok 1
Klien dengan perilaku kekerasan dapat menyebabkan resiko tinggi menciderai diri,
orang lain dan lingkungan. Resiko menciderai merupakan suatu tindakan yang
memungkinkan dapat melukai / membahayakan diri, orang lain, dan lingkungan.
Tanda dan gejala :
• Memperlihatkan permusuhan
• Mendekati orang lain dengan ancaman
• Memberikan kata – kata ancaman dengan rencana melukai\
• Menyentuh orang lain dengan cara menakutkan
• Mempunyai rencana untuk melukai
Faktor Predisposisi dan Faktor Presipitasi
Faktor Predisposisi
a. Teori biologi
Neurologic faktor, beragam komponen dari sistem saraf seperti synap, neurotransmitter,
dendrit, axon terminalis mempunyai peran memfasilitasi atau menghambat rangsangan dan
pesan-pesan yamg akan mempengaruhi sifat agresif.
Genetic faktor, adanya faktor gen yang diturunkan melalui orang tua, menjadi potensi
perilaku agresif.
Cyrcardian Rhytm (irama sirkardian tubuh), memegang peranan pada individu.
Biochemistry faktor (Faktor biokimia tubuh) seperti neurotransmiter di otak (epinephrin,
norepinephrin, dopamin, asetikolin, dan serotonin)
Brain Area dirsorder, gangguan pada sistem imbik dan lobus temporal, sindrom otak organik,
tumor otak, trauma otak, penyakit ensepalitis, epilesi ditemukan sangat berpengaruh terhadap
perilaku agresif dan tindak kekerasan.
b. Faktor psikologis
Teori Psikoanalisa
Agresif dan kekerasan dapat dipengaruhi oleh riwayat tumbuh kembang seseorang (life span
hystori).
Imitation, modeling, and information processing theory:
Menurut teori ini perilaku kekerasan bisa berkembang dalam lingkungan yang menolelir
kekerasan
Learning Theory
Perilaku kekerasan merupakan hasil belajar individu terhadap lingkungan terdekatnya.
Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi dapat bersumber dari klien,
lingkungan atau interaksi dengan orang lain.
Kondisi klien seperti ini kelemahan fisik
(penyakit fisik), keputus asaan, ketidak
berdayaan, percaya diri yang kurang dapat
menjadi penyebab perilaku kekerasan
8. Mekanisme Koping
Mekanisme koping adalah tiap upaya yang diharapkan pada
penatalaksanaan stress, termasuk upaya penyelasaian
masalah langsung dan mekanisme pertahanan yang
digunakan untuk melindungi diri (Stuart dan sundeen, 1998).
Beberapa mekanisme koping yang dipakai pada klien marah
untuk melindungi diri antara lain :