S
di RSUD Poso
Ansietas
Gangguan hubungan sosialdan
Mual dan muntah
keluargabagian yang nyeri
Mengatupkan rahang atau mengepalkan
Peka rangsang
tangan
Katidakaktifan fisik atau imobilitas
Perubahan kemampuan untuk melanjutkan
Depresi
aktivitas sebelumnya
Menggosok bagian yang nyeri
Peka rangsang
Ansietas
Menggosok nagian yang nyeri
Tampil meringis
Ketidakefektifan fisik atau imibilitas
Berfokus pada diri sendiri
Gangguan konsentrasi
Keletihan kegelisahan
Perubahan pada pola tidur
Menarik bila di sentuh
Mata terbuka atau sangat
Patofisiologi
Nyeri diawali dengan kerusakan jaringan (tissue damage), dimna jaringan tubuh yang cedera melepaskan zat kimia inflamatori
(excitatory neurotransmitters), (histamine dan bradykinin) sbg vasodilator yg kuat -> edema, kemerahan dan nyeri dan menstimulasi
pelepasan prostaglandins
Transduksi (transduction) : perubahan energi stimulus menjadi energi elektrik, -> proses transmisi (transmission) yakni ketika energi
listik mengenai nociceptor dihantarkan melalui serabutsaraf A dan C dihantarkan dengan cepat ke substantia gelatinosa di dorsal horn dari
spinal cord -> ke otak melalui spinothalamic tracts -> thalamus dan pusat-pusat yg lbh tinggitermsk reticular formation, limbic system,
dan somatosensory cortex
Persepsi (perseption) : otak menginterpretasi signal, memproses informasi dr pengalaman, pengetahuan, budaya, serta mempersepsikan
nyeri -> individu mulaimenyadari nyeri.
Modulasi (modulation) : saat otak mempersepsikan nyeri, tubuh melepaskan neuromodulator, seperti opioids (endorphins and enkephalins),
serotonin, norepinephrine & gamma aminobutyric acid -> menghalangi /menghambat transmisi nyeri & membantu menimbulkan keadaan analgesik, &
berefek menghilangkan nyeri.
Pathway
Pemeriksaan penunjang
Radiologi
Laboratorium
EEG
USG
ECG
Rontgen
Penatalaksanaan Medis / Keperawatan
● Mengurangi faktor yang dapat menambah nyeri, misalnya ketidakpercayaan, kesalapahaman, ketakutan,
kelelahan, dan kebosanan.
● Memodifikasi stimulus nyeri dengan menggunakan teknik – teknik seperti, sebagai berikut :
Teknik Relaksasi
Teknik imajinasi
Teknik distraksi
Immobilisasi
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat terjadi pada masalah kebutuhan kenyamanan adalah :
Agen cedera fisik ( misalnya : abses, amputasi, luka bakar, terpotong, prosedur bedah, trauma).
Agen cedera kimiawi (misalnya : luka bakar, kapsaisin, metilen klorida, agens murstad).
Agen pencedera
Cedera medula spinalis
Cedera otot
Distres emosi
Fraktur
HARI/TANGGAL : senin / 13 desember 2021
JAM : 12.05 wita
RUANG : Rosella
PERAWAT : Kelompok 3
•IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Tn. A
b. Jenis Kelamin : Laki - laki
c. Umur : 65 tahun
d. Agama : Kristen
e. Status Perkawinan : Kawin
f. Pekerjaan : Petani
g. Pendidikan terakhir : SMA
h. Alamat : Patiwunga
i. No.RM : 12-22-06
j. Diagnostik Medis : Hipokelemia berat
PENANGGUNG JAWAB
a. Nama : Elfrida
b. Umur : 37 tahun
c. Pendidikan : S1
d. Pekerjaan : Guru honorer
RIWAYAT KEPERAWATAN
Alasan MRS
● Pada tanggal 9 desember pasien masuk rumah sakit dengan keluhan sakit perut secara tiba-tiba dan muntah-
muntah
Keluhan utama (Keluhan saat Dikaji)
● Pasien mengatakan merasa nyeri pada lambung
Riwayat Keluhan Utama/Riwayat Kesehatan sekarang
● Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 13 desember 2021 pukul 12.05 wita didapatkan pasien mengeluh
nyeri pada lambung. Nyeri lambung disertai muntah-muntah dan sakit perut. Pasien tampak memegang
bagian perut kiri yang sakit dan tampak menjerit pada saat nyeri yang dirasakan timbul. Pasien mengeluh
nyeri pada lambung seperti di sayat-sayat dan sering dirasakan. Pasien mengatakan skala nyeri berada pada
angka 4. Pasien juga mengeluh nyeri dada dan sakit tenggorokkan dikarenakan sering cegukan. Pasien
mengatakan pada tanggal 2 desember 2021 pasien sudah masuk rumah sakit dengan keluhan yang sama, dan
pada tanggal 9 desember 2021 pasien masuk rumah sakit kembali dikarenakan muntah-muntah
RIWAYAT KEPERAWATAN
Mandi
Berpakaian /
berdandan
Mobilitas di
tempat tidur
pindah
ambulasi
Makan atau
minum
Pola Istirahat dan tidur
Pasien sulit tidur di karenakan nyeri yang dirasakan. Pada saat pasien mulai tertidur, kadang pasien terbangun
Pola Nutrisi
Pasien diberi makan sebanyak 3 kali dalam sehari dan hanya bisa makan bubur saring
Pola Cairan & Elektrolit
Pasien mengatakan bahwa seharinya pasien bisa mengaluarkan urine sekitar 2 ml
Pola Eliminasi
Pasien jarang BAB dan sekali nya BAB feses pasien berwarna hitam. Untuk BAK, pasien sering BAK dengan warna
urine yang kuning.
Pola kognitif dan perceptual
Pasien masih menyadarkan diri dan masih mampu untuk berbicara namun hanya beberapa kata saja, pasien sudah
tidak bisa melakukan sebagian aktivitas
Kemampuan konsep diri
Pasien mengatakan dulu dirinya adalah seorang olahragawan yang sehat namun sekarang hanya bisa terbaring dan tidak
bisa melakukan beberapa aktivitas
Pola koping
Kedaan emosi pasien stabil dan tenang. Pasien menyadari bahwa penyakit yang diderita pasien karena kebiasaan buruk
yang dijalani pasien tiap hari selama bertahun – tahun.
Pola seksual-reproduksi
Penurunan hasrat seksual dikarenakan faktor penyakit
Pola peran berhubungan
Hubungan pasien dengan keluarga dan orang lain berjalan baik tanpa hambatan
Pola nilai dan kepercayaan
Pasien percaya pada agamanya dan menjalankan ajaran agamanya serta yakin dan percaya tuhan sudah mengatur yang
terbaik.
PEMERIKSAAN FISIK
1. KEADAAN UMUM
Kesadaran : composmentis
E:4 M:6 V:5
● Kondisi klien secara umum
Nyeri . P : nyeri pada lambung, Q : seperti di sayat – sayat, R : di bagian perut sebelah kiri, S : skala nyeri 7, T : sering di rasakan.
● Tanda – tanda vital
TD : 150 / 80 mmHg RR : 22 x/menit N : 80 x/menit S : 36,5ºC
● Pertumbuhan fisik
TB : 167 cm
BB : 50 kg
● Keadaan kulit
Kulit tampak kering dan turgor kulit elastis, kembali < 2 detik
PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
Kepala
● Bentuk kepala simetris, kulit kepala bersih tidak ada luka, dan rambut mulai menipis
Mata
● Mata pasien simetris antara kanan dan kiri, sclera agak pucat dan respon pupil terhadap cahaya baik
Telinga
● Bentuk telinga normal dan simetris. Tidak ditemukan adanya kelainan pada lubang telinga
Hidung
● Tulang hidung simetris, lubang hidung simetris antara kiri dan kanan, serta cuping hidung normal tidak ada kelainan
Mulut
● Mukosa bibir tampak kering dan lidah berwarna pucat
Leher
● Bentuk leher simetris, tidak terdapat pembesaran thyroid dan peningkatan vena jugularis
Dada
● Bentuk dada simetris antara kiri dan kanan serta tidak ada suara napas tambahan
Abdomen
● Bentuk abdomen simetris antara kiri dan kanan dan tidak ada pembengkakan pada abdomen
Ekstremitas
● Kekuatan otot pada ekstremitas atas dan ekstremitas bawah masih mampu untuk bergerak
PEMERIKSAAN PENUNJANG Tanggal, 10 desember 2021 ( hasil laboratorium )
Nama test Hasil Satuan Nilai rujukan Ket
Hemat ol ogy
Darah Lengk ap
Hemoglobin (HGB) 11.5 g/dl 12-16
Eritrosit (RBC) 4.03 juta/ul 4.1-5.1
Hematokrit (HCT) 36 % 36-47
Leukosit (WBC) 12.5 ribu/ul 4.0-11.0
Thrombosit (PLT) 478 ribu/ul 150-450
MCV 89 fl 81-99
MCH 28 pg 27-31
MCHC 32 g/dl 31-37
RDW-CV 12 % 11.5-14.5
MPV 7 Fl 6.5-9.5
Hi tung J eni s Lekos it
Basophil 0.9 % 0-1
Neutrofil 89.0 % 50-70
Limfosit 6.1 % 20-40
Eosinophil 0.5 % 1-3
Monosit 3.5 % 2-8
NLR 14.6 Cutoff <3.13
ALC 762.5 Juta/L >1500
Ki m ia Darah
Fungs i Gi njal
Ureum 130 Mg/dl <50
Kreatinin 3.24 Mg/dl 0.8-1.3
Fungs i Hati
SGOT 18 U/L ≤37
SGPT 11 U/L ≤42
Gluk osa Darah
Glukosa Sewaktu 140 Mg/dl <180
Elekt rol i t
Na 124.60 mmol/l 136-146
K 2.30 mmol/l 3.5-5.0
CI 65.35 mmol/l 98-106
TERAPI YANG DIBERIKAN
DO :
- KU : lemah
- Kesadaran : composmentis
- Kulit tampak kering
- Mukosa bibir tampak kering
- Lidah berwarna pucat
2 DS :
- Pasien mengeluh nyeri pada Infeksi pada Nyeri akut
lambung lambung
- pasien mengeluh nyeri pada
lambung seperti di sayat –
sayat
- pasien mengeluh nyeri sering
dirasakan
- pasien mengeluh nyeri dada
DO :
- pasien tampak memegang
bagian perut kiri yang sakit
- pasien tanpa menjerit pada
saat nyeri yang dirasakan
timbul
- TD : 150 / 80 mmHg
RR : 22 x/ menit
N : 80 x/menit
S : 36,5
- Skala nyeri 4
3 DS : Faktor Risiko Risiko
- Pasien mengeluh muntah- Muntah Ketidakseimbangan
muntah Elektrolit
DO :
- Ku : lemah
- K : 2,30
- Cl : 65,35
4) Defisit perawatan diri berhubungan dengan penurunan motivasi/minat dalam melakukan perawatan diri
Diagnosa
No Tujuan dan kriteria hasil Rencana keperawatan
keperawatan
1 Risiko
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pemantauan elektrolit
ketidakseimbangan
elektrolit b/d faktor selama 3x24 jam, diharapakan masalah O : - monitor muntah
risiko muntah
keperawatan dapat teratasi dengan - Monitor tanda dan gejala hipokalemia
kriteria hasil: T : - dokumentasikan hasil pemantauan
1. Muntah-muntah berkurang
E : - jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan
Manajemen Muntah
O : - Identifikasi faktor penyebab muntah
T : - Kontrol faktor lingkungan penyebab muntah
- Bersihkan mulut dan hidung
E : - Anjurkan memperbanyak istirahat
- Anjurkan penggunaan aroma terapi untuk mengelola
muntah
K : - Kolaborasi pemberian antiametik
Diagnosa
No Tujuan dan kriteria hasil Rencana keperawatan
keperawatan
2 Nausea b/d iritasi Setelah dilakukan tindakan
Manajemen Muntah
lambung keperawatan selama 3x24 jam,
diharapakan masalah keperawatan O : - Identifikasi faktor penyebab muntah
dapat teratasi dengan kriteria hasil:
T : - Kontrol faktor lingkungan penyebab muntah
Perasaan ingin muntah menurun
Cegukan berkurang - Bersihkan mulut dan hidung
E : - Anjurkan memperbanyak istirahat
- Anjurkan penggunaan aroma terapi untuk mengelola muntah
K : - Kolaborasi pemberian antiametik
Pemberian Obat Intravena
O : - Monitor tanda vital sebelum pemberian obat
- Monitor efek samping obat
T : - Lakukan prinsip enam benar
- Berikan obat IV dengan kecepatan yang tepat
- Tempelkan label keterangan nama obat dan dosis pada dispo IV
E : - Jelaskan jenis obat dan alasan pemberian
Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Rencana Keperawatan
3
Nyeri akut b.d infeksi pada Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri
lambung selama 3x24 jam, diharapkan masalah O : - Identifikasi faktor yang memperberat nyeri
keperawatan dapat teratasi dengan kriteria - Identifikasi skala nyeri
hasil: T : - Fasilitasi istirahat dan tidur
1. Keluhan nyeri pada lambung menurun E : - Jelaskan penyebab dan pemicu nyeri
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
2. Sudah tidak menjerit karna merasa
mengurangi rasa nyeri
nyeri
K : - Kolaborasi pemberian analgetik
Tingkat kesulitan menurun
Pemantauan Nyeri
O : - Monitor kualitas nyeri
- Monitor lokasi dan penyebaran nyeri
- Monitor intensitas nyeri dengan menggunakan
skala
T : - Dokumentasikan hasil pemantauan
E : - Informasikan hasil pemantauan
Pemberian Obat Intravena
O : - Monitor tanda vital sebelum
pemberian obat
- Monitor efek samping obat
T : - Lakukan prinsip enam benar
- Berikan obat IV dengan
kecepatan yang tepat
- Tempelkan label keterangan
nama obat dan dosis pada dispo
IV
E : - Jelaskan jenis obat dan alasan
pemberian
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Rencana Keperawatan
4 Defisit perawatan diri b/d
Setelah dilakukan tindakan Dukungan perawatan diri
penurunan motivasi/minat dalam
melakukan perawatan diri keperawatan selama 3x24 jam, O : - monitor tingkat kemandirian
diharapakan masalah keperawatan T : - siapkan keperluan mandi
dapat teratasi dengan kriteria hasil: E : - Anjurkan melakukan perawatan diri secara
Minat melakukan perawatan diri
konsisten sesuai kemampuan
meningkat
Dukungan perawatan diri : mandi
O : - Monitor kebersihan tubuh
T : - sediakan peralatan mandi
- Pertahankan kebiasaan kebersihan diri
- Berikan bantuan sesuai tingkat kemandirian
E : - Jelaskan manfaat mandi dan dampak tidak
mandi terhadap kesehatan
Ajarkan kepada keluarga cara memandikan pasien
Diagnosa
Hari/tanggal/jam implementasi Evaluasi (SOAP)
keperawatan
Risiko ketidakseimbangan Selasa/14-12-2021 1. faktor penyebab muntah yaitu S : - pasien mengatakan masih
elektrolit b/d faktor risiko cegukan disertai nyeri lambung muntah-muntah
muntah Jam 11.00 2. menganjurkan perbanyak istirahat
3. membersihkan mulut pasien O :-pasien masih terlihat lemah
menggunakan air hangat dan kasa
4. memberikan minum air hangat A :masalah belum teratasi
5. Menganjurkan penggunaan
aromaterapi untuk mengelolah P :lanjutkan intervensi 1,2,4,5,6
muntah. (minyak kayu putih )
6. memberikan injeksi ondansentron 1
ampul/ 8 jam dan bifotik 3x1 gram
Diagnosa
Hari/tanggal/jam implementasi Evaluasi (SOAP)
keperawatan
Risiko ketidakseimbangan Rabu/15-12-2021 1. faktor penyebab muntah yaitu S : - pasien mengatakan muntah
elektrolit b/d faktor risiko cegukan disertai nyeri lambung mulai berkurang
muntah Jam 11.00
2. menganjurkan perbanyak istirahat O :-pasien masih terlihat lemah
Jam 11.00 4. memberikan minum air hangat A :masalah teratasi sebagian
5. Menganjurkan penggunaan
aromaterapi untuk mengelolah P :lanjutkan intervensi 2,4,5,6
Jam 13.00 muntah ( minyak kayu putih )
6. memberikan injeksi obat
ondansentron 1 ampul/8 jam dan obat
bifotik 3x1 gr
Diagnosa
Hari/tanggal/jam implementasi Evaluasi (SOAP)
keperawatan
Kamis /16-12-2021
Risiko ketidakseimbangan 2. menganjurkan perbanyak istirahat S : - pasien mengatakan sudah
elektrolit b/d faktor risiko Jam 17.00 tidak muntah-muntah
muntah 4. memberikan minum air hangat
O :-pasien masih terlihat lemah
5. Menganjurkan penggunaan
aromaterapi untuk mengelolah muntah A :masalah teratasi sebagian
( minyak kayu putih )
P :lanjutkan intervensi 2,4,5,6
6.memberikan injeksi obat ranitidine 1
ampul/12 jam dan obat bifotik 3x1 gr
Diagnosa
Hari/tanggal/jam implementasi Evaluasi (SOAP)
keperawatan
Nauesa b.d iritasi lambung Selasa/14-12-2021 1. faktor penyebab muntah yaitu cegukan S : - pasien masih
disertai nyeri lambung mengeluh nyeri
Jam 11.00 2. menganjurkan perbanyak istirahat dibagian perut
- pasien mengatakan
masih muntah-muntah
Jam 12.15 3. membersihkan mulut pasien menggunakan O :-pasien masih terlihat
air hangat dan kasa lemah
4. memberikan minum air hangat
5. Menganjurkan penggunaan aromaterapi A :masalah belum teratasi
untuk mengelolah muntah. (minyak kayu
Jam 13.00 putih P :lanjutkan intervensi
6. memberikan injeksi ondansentron 1 ampul/ 1,2,4,5,6
8 jam dan bifotik 3x1 gram
Diagnosa
Hari/tanggal/jam implementasi Evaluasi (SOAP)
keperawatan
Nauesa b.d iritasi lambung Rabu/15-12-2021 1. faktor penyebab muntah yaitu cegukan S : pasien masih mengeluh
disertai nyeri lambung nyeri dibagian perut
Jam 11.00 2. menganjurkan perbanyak istirahat - pasien mengatakan
muntah mulai
berkurang
Jam 12.00 4. memberikan minum air hangat
5. Menganjurkan penggunaan aromaterapi O :-pasien masih terlihat
untuk mengelolah muntah ( minyak lemah
kayu putih )
A :masalah teratasi sebagian
P :lanjutkan intervensi
2,4,5,6
Jam 13.00 6. memberikan injeksi obat ondansentron 1
ampul/8 jam dan obat bifotik 3x1 gr
Diagnosa
Hari/tanggal/jam implementasi Evaluasi (SOAP)
keperawatan
Nauesa b.d iritasi lambung Kamis /16-12-2021 1. menganjurkan perbanyak istirahat S : pasien mengatakan nyeri
4. memberikan minum air hangat pada perut berkurang
Jam 17.00 5. Menganjurkan penggunaan aromaterapi - pasien mengatakan
untuk mengelolah muntah ( minyak kayu sudah tidak muntah-
putih ) muntah
6. memberikan injeksi obat ranitidine 1
ampul/12 jam dan obat bifotik 3x1 gr O :-pasien masih terlihat
lemah
A :masalah teratasi sebagian
P :lanjutkan intervensi
2,4,5,6
Diagnosa
Hari/tanggal/jam Implementasi Evaluasi (SOAP)
keperawatan
Nyeri akut b.d infeksi pada Selasa/14-12-2021 1. faktor yang memperberat nyeri yaitu pada S :-pasien masih mengeluh
lambung saat pasien cegukan atau batuk nyeri pada lambung
Jam 11.00 2. menjelaskan penyebab dan pemicu nyeri -skala nyeri pasien
berkurang menjadi 5
O :-pasien Nampak belum
bisah terlalu banyak
bergerak dikarenakan
masih merasa nyeri
3. mengajarkan teknik relaksasi untuk
Jam 11.00 mengurangi nyeri A :masalah belum teratasi
4. mengkolaborasi pemberian obat L-bio 2x1 P :lanjutkan intervensi 1,2,3,
gr 4,5
Jam 13.00 5. memberikan injeksi bifotik 3x1 gr
Diagnosa
Hari/tanggal/jam implementasi Evaluasi (SOAP)
keperawatan
Nyeri akut b.d infeksi pada 1. faktor yang memperberat nyeri yaitu pada S :-pasien masih mengeluh
lambung Rabu/15-12-2021 saat pasien cegukan atau batuk nyeri pada lambung
2. menjelaskan penyebab dan pemicu nyeri -skala nyeri pasien
Jam 11.00 3. mengajarkan teknik relaksasi untuk berkurang menjadi 5
mengurangi nyeri
4. mengkolaborasi pemberian obat L-bio 2x1 O :-pasien Nampak belum
gr bisah terlalu banyak
5. memberikan injeksi bifotik 3x1 gr bergerak dikarenakan
masih merasa nyeri
A :masalah belum teratasi
P :lanjutkan intervensi 1,2,3,
4,5
Diagnosa
Hari/tanggal/jam implementasi Evaluasi (SOAP)
keperawatan
Nyeri akut b.d infeksi pada Kamis /16-12-2021 1. faktor yang memperberat nyeri yaitu pada S :-pasien masih mengeluh
lambung saat pasien cegukan atau batuk nyeri pada lambung
Jam 17.00 2. menjelaskan penyebab dan pemicu nyeri -skala nyeri pasien
3. mengajarkan teknik relaksasi untuk berkurang menjadi 3
mengurangi nyeri
4. mengkolaborasi pemberian obat L-bio 2x1 O :-pasien sudah sudah bisa
gr melakukan pergerakkan
5. memberikan injeksi bifotik 3x1 gr dikarenakan nyeri mulai
berkurang
A :masalah teratasi sebagian
P :lanjutkan intervensi 1,2,3,
4,5
Diagnosa Hari/tanggal/
Implementasi Evaluasi (SOAP)
keperawatan jam
Defisit perawatan diri b/d Selasa/14-12-2021 1. tingkat kemandirian dalam melakukan S:
penurunan motivasi/minat perawatan diri masih kurang (mandi)
dalam melakukan Jam 09.00 2. menyiapkan keperluan mandi sabun ,sikat O : - pasien terlihat masih
perawatan gigi kurang minat dalam
3. kebersihan tubuh pasien hanya di lap melakukan perawatan diri
menggunakan kain basah (mandi)
4. memberikan bantuan dalam melakukan - dalam melakukan
perawatan diri ( mengganti pakaian, perawatan diri mengganti
menggosok gigi) pakaian dan menggosok
gigi masih dibantu
keluarga
A : - masalah belum teratasi
P : - lanjutkan intervensi 1,4
Diagnosa
Hari/tanggal/jam implementasi Evaluasi (SOAP)
keperawatan
Defisit perawatan diri b/d Rabu/15-12-2021 1. tingkat kemandirian dalam melakukan S:
penurunan motivasi/minat perawatan diri masih kurang (mandi)
dalam melakukan perawatan Jam 09.00 2. menyiapkan keperluan mandi O : - pasien terlihat masih
sabun ,sikat gigi kurang minat dalam
3. kebersihan tubuh pasien hanya di lap melakukan perawatan diri
menggunakan kain basah (mandi)
4. memberikan bantuan dalam melakukan - dalam melakukan
perawatan diri ( mengganti pakaian, perawatan diri mengganti
menggosok gigi) pakaian dan menggosok
gigi masih dibantu
keluarga
A : - masalah belum teratasi
P : - lanjutkan intervensi 1,2,3,4
Diagnosa
Hari/tanggal/jam implementasi Evaluasi (SOAP)
keperawatan
Defisit perawatan diri b/d Kamis /16-12-2021 1. tingkat kemandirian dalam melakukan S: -
penurunan motivasi/minat perawatan diri masih kurang (mandi)
dalam melakukan perawatan Jam 16.00 4. memberikan bantuan dalam melakukan O : - dalam melakukan
perawatan diri ( mengganti pakaian ) perawatan diri mengganti
pakaian masih dibantu
keluarga
A : - masalah belum teratasi
P : - lanjutkan intervensi 1,4
Sekian dan Terimakasih
Kelompok 3