Anda di halaman 1dari 27

ANIMALIA

(Avertebrata : Porifera, Choelenterata,


Platyhelminthes)
Oleh :
Della Dwi Cahyani
11140161000001
Kompetensi Dasar (KD)
3.9 Mengelompokkan hewan ke dalam filum berdasarkan lapisan tubuh,
rongga tubuh, simetri tubuh, dan reproduksi
4.9 Menyajikan laporan perbandingan kompleksitas lapisan penyusun
tubuh hewan (diploblastik dan triploblastik), simetri tubuh, rongga
tubuh, dan reproduksinya
Kompetensi Inti
3.9.1 Menjelaskan ciri-ciri umum kingdom animalia.
3.9.2 Mengklasifikasikan animalia berdasarkan lapisan tubuh, rongga tubuh, simetri tubuh, dan
reproduksinya.
3.9.3 Menyebutkan ciri umum hewan invertebrate/avertebrata.
3.9.4 Menjelaskan filum-filum yang terdapat dalam kelompok hewan invertebrata beserta ciri-ciri,
contoh, dan peranannya.
4.9.1 Mengumpulkan data berbagai spesies hewan mengenai ciri-ciri serta peranannya dalam
kehidupan.
4.9.2 Mengkomunikasikan informasi tentang hewan avertebrata dari masing-masing filum
4.9.3 Menyajikan data hasil dari pengamatan dan diskusi kelompok dalam bentuk tabel ringkasan.
PENGERTIAN ANIMALIA CIRI UMUM ANIMALIA

Animalia atau biasa disebut 1. Multiseluler


hewan merupakan organisme 2. Heterotrof
eukariotik (organisme dengan 3. Organisme Eukariotik
sel kompleks) yang 4. Tidak memiliki dinding sel
multiseluler. 5. Tidak berklorofil
6. Hidup di darat maupun di air
7. Menggerakkan tubuhnya,
untuk mencari makan dan
mempertahankan diri dari
musuh
8. Memerlukan Oksigen
PERKEMBANGAN ANIMALIA
• Pada saat perkembangan embrio, terbentuk • Hewan yang memiliki dua lapisan sel:
lapisan embrional yang terbagi 3 : ektoderm dan endoderm  hewan
– Ektoderm—lapisan paling luar, Diploblastik
berdiferensiasi membentuk sistem saraf • Hewan yang memiliki tiga lapisan sel:
dan pelindung tubuh bagian luar (kulit) ektoderm, mesoderma dan
– Mesoderm—lapisan bagian tengah, endoderm  hewan Triploblastik
berdiferensiasi membentuk sistem
sirkulasi dan limfatik, sistem ekskresi,
sistem perototan
– Endoderm—lapisan bagian dalam,
berdiferensiasi membentuk sistem
pencernaan, melapisi sistem respirasi
RONGGA TUBUH (COELOM)

 Aselomata
(tidak memiliki rongga
tubuh)

 Pseudoselomata
(rongga tubuh semu)

 Selomata
(memiliki rongga tubuh)
KLASIFIKASI ANIMALIA
Berdasarkan ada Berdasarkan simetri
tidaknya jaringan tubuhnya :
penyusun tubuh : 1. Radial

1. Parazoa Hewan yang memiliki bagian atas dan


bawah tapi tidak ada kiri dan kanan,
Hewan yang tidak sehingga bentuk tubuhnya dapat
memiliki jaringan sejati, dibagi menjadi bagian yang sama jika
ditarik pada bidang yang melewati
contoh : Filum Porifera
garis tengah tubuh, contohnya Hydra
2. Eumetazoa 2. Bilateral
Hewan yang memiliki Hewan yang hanya memiliki satu
jaringan yang sejati bidang pembelahan sehingga hanya
dapat membagi tubuhnya menjadi
Contoh : semua filum dua belahan yang sama persis,
selain Porifera contohnya udang.
KLASIFIKASI ANIMALIA
FILUM-FILUM INVERTEBRATA

1. Porifera (Hewan berpori)


2. Coelenterata (Hewan berongga)
3. Platyhelminthes (Cacing pipih)
4. Nemathelminthes (Cacing gilig)
5. Annelida (Cacing gelang)
6. Mollusca (Hewan lunak)
7. Arthropoda (Hewan kaki berbuku-buku)
8. Echinodermata (Hewan berkulit duri)
1. FILUM PORIFERA
Ciri – ciri :
 Porus : lubang kecil, ferre : membawa
 hewan berpori
 Hewan paling sederhana dan primitif
 Diploblastik
 Kebanyakan Asimetri
 Bentuk bermacam-macam seperti tabung, kipas,
terompet
 Hermafrodit
 Pada fase larva  berenang bebas, dan fase dewasa
 sesil (melekat pada substrat) dan berkoloni
STRUKTUR TUBUH PORIFERA
 Pinakosit = sel pipih, tebal, sebagai pelindung
 Amoebosit = pengangkut zat makanan dan
metabolisme
 Koanosit = mencerna makanan dan respirasi
 Arkeosit = sel yang mengatur reproduksi
 Spikula = pembentuk rangka tubuh
 Spongosol (rongga tubuh) = mengedarkan
bahan makanan ruangan dalam tubuh porifera
yang berisi air
 Ostium (lubang/pori-pori) = tempat keluar
masuknya air
 Oskulum = saluran pembuangan
SISTEM SALURAN AIR

1. Askonoid/Ascon: 2. Sikonoid/Sicon: 3. Leukonoid/Leucon:


paling sederhana : air  air  ostium  saluran paling kompleks : air 
ostium  spongosoel  yang bercabang-cabang  ostium  cabang yang
spongosol  oskulum membentuk rongga-rongga
oskulum
spongosoel  oskulum
SISTEM TUBUH PORIFERA
Sistem Reproduksi :
• Aseksual: kuncup / tunas  gemmula
(saat tidak menguntungkan)
• Seksual: peleburan ovum dan sperma 
zigot  larva  dewasa
Sistem Pencernaan  berlangsung secara
intraseluler di dalam koanosit
Belum memiliki organ regulasi /
koordinasi
KLASIFIKASI PORIFERA
Berdasarkan bahan penyusun rangkanya:
1. Calcarea (Calcispongae)
Kalsium Karbonat (CaCo3). Contoh Sycon ciliatum
2. Hexactinellida (Hyalospongiae)
Zat kersik (Silikat), ujung spikula berjumlah 6.
Contoh Euplectella (karang gelas)
3. Demospongiae
Zat kersik (Silikat) & Zat spongin. Contoh
Halichondria
4. Sclerospongiae
Kalsium Karbonat (CaCo3) yang terjalin dalam
serat-serat spons, sehingga seperti koral. Contoh
Ceratoporella
PERANAN PORIFERA

• Alat penggosok badan dan pembersih barang-barang, contoh :


Kerangka Spongia dan Hipospongia
• Tempat berlindung / meletakan telur oleh hewan laut lainnya
• Hiasan, contoh : Axinella cannabina
2. FILUM COELENTERATA
Ciri – ciri :
 Coilos : rongga, enteron : usus  usus berongga
 Simetri radial
 Diploblastik : ektoderm (epidermis) 
pelindung, endoderm (gastrodermis) 
pencernaan
 Terdapat knidoblas (sel penyengat)
 Pada knidoblas terdapat nematokis (alat
penyengat)
 Mulut dikelilingi oleh tentakel
 Bentuk tubuh : Polip  sesil dan Medusa 
berenang bebas
SISTEM TUBUH COELENTERATA
 Sistem pernapasan dan eksresi  difusi
 Sistem saraf  sederhana dan menyebar seperti
jala, pada mesoglea
 Sistem Pencernaan : Makanan  dicerna
gastrosol (kantong)/ rongga gastrovaskuler,
Hasil  sel-sel gastrodermis / pencernaan
vakuola makanan  sari makanan  tubuh
(difusi)
 Sistem Reproduksi : Aseksual pembentukan
tunas dengan membentuk kuncup pada kaki
(polip). Seksual peleburan sel sperma + sel
ovum (medusa)
KLASIFIKASI COELENTERATA
1. Hydrozoa 3. Cubozoa
 Hydro : air, zoa : hewan  berbentuk kotak (kuboid)
 Bentuk dominan polip  Bentuk dominan medusa

Obelia sp Carybdea alata

2. Scyphozoa 4. Anthozoa
 Scypho: mangkuk/cawan, zoa : hewan  Anthus : bunga, zoa :
 Bentuk dominan medusa hewan
 Selama hidup berbentuk
polip

Aurelia sp Corynactis viridis


PERAN COELENTERATA

 Sebagai komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang


 Bahan pembuatan kosmetik
 Melindungi pantai
 Sebagai perhiasan
 Sebagai tempat berlindung, mencari makan dan tempat bertelur
beberapa hewan laut
3. FILUM PLATYHELMITHES

Ciri – ciri :
 Platys : pipih dan helmint : cacing
 Bentuk pipih, memanjang, lunak dan tidak
bersegmen
 Simetri bilateral
 Triploblastik aselomata
 Hermafrodit
 Habitat : laut, perairan tawar, tempat
lembab / parasit di tubuh organisme lain
KLASIFIKASI PLATYHELMINTHES
1. Kelas Turbellaria
Tubuh bersilia. Contoh : Symsagittifera roscoffensis
2. Kelas Trematoda (cacing hati)
Tubuh dilindungi kutikula tebal. Dua alat hisap (sucker). Contoh:
Fasciola hepatica
3. Kelas Cestoda (cacing pita)
Terdiri atas proglotid (ruas-ruas)
Setiap proglotid mempunyai ovarium dan testis
Contoh : Taenia solium (parasit pada usus manusia : perantara babi)
dan Taenia saginata (parasit pada usus manusia : perantara sapi)
4. Kelas Monogenea
Kebanyakan menginfeksi permukaan ikan. Contoh : Gyrodactylus
salaris
Daur Hidup Fasciola hepatica (Cacing Hati)
 Telur cacing keluar melalui feces
 Menetas di parit/sungai  mirasidium
(larva bersilia)
 Masuk ke siput
 Mirasidium  sporosista  redia 
serkaria
 Serkaria menempel di tumbuhan air
 Kering  menebal menjadi
metaserkaria
 Termakan oleh ternak/manusia
 Menetas di usus  pindah ke hati
sebagai cacing dewasa
Daur Hidup Taenia saginata (Cacing Pita)

 Telur/proglotid yang berisi Onkosfer (larva)


keluar bersama feces  tertelan babi / sapi
 Cangkang telur hancur, onkosfer menembus
dinding usus  ke otot
 Berkembang jadi sistiserkus (terbentuk
skoleks)
 Manusia memakan daging belum matang
 Di usus : Sistiserkus pecah, skoleks melekat
di usus  proglotid  cacing
SISTEM TUBUH PLATYHELMINTHES
 Sistem pernafasan  difusi
 Alat ekskresi : protonefridia, yang pada ujungnya membesar membentuk Sel
Api (flame cell)
 Sistem pencernaan gastrovaskuler : usus digunakan untuk mencerna dan
mengedarkan makanan, tidak memiliki anus
 Alat indera pada Planaria adalah bintik mata dan aurikel
SISTEM TUBUH PLATYHELMINTHES

 Sistem Reproduksi :
Secara aseksual  fragmentasi
Secara seksual  peleburan dua sel gamet,
melalui perkawinan silang
 Sistem saraf  sistem saraf tangga tali
Terdiri dari ganglion serebral, terletak di
bagian kepala yang berfungsi sebagai otak
PERANAN PLATYHELMINTHES

 Secara umum kurang menguntungkan karena bersifat parasit


 Sebagai konsumen pada rantai makanan
 Planaria sp. Digunakan sebagai bioindikator air bersih, karena
cacing Planaria hanya hidup di lingkungan perairan yang tidak
tercemar dan banyak mengandung oksigen.
 Gyrodactylus salaris menyerang ikan di kolam pembenihan
 Schistosoma mansoni menyebabkan skistosomiasis, yang
menyebabkan terjadinya pendarahan pada saat mengeluarkan feses,
menyebabkan kerusakan hati gangguan jantung dan limpa, dan
gangguan ginjal.

Anda mungkin juga menyukai